The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 35 Teman lama

"Tuan muda, kalau ada masalah silakan dikatakan saja, bisa membantumu adalah kehormatan bagiku." Paman Liu berkata dengan nada hormat.

"Kamu bantu aku periksa Jalan Linyuan yang Martin Guo akan rombak. Lihat apakah bisa sekalian dibeli."

Saat Paman Liu mendengar nama Martin Guo, seketika dia tersentak.

Dia memiliki ingatan tentang orang itu. Awalnya orang itu hanyalah pengembang properti kecil-kecilan saja, hanya dengan tanah yang kecil, membangun perusahaan menjadi semakin besar. Sekarang aset propertinya kira-kira berapa ratus juta yuan, dan masih terus berkembang.

Kenapa tuan bisa tertarik pada orang seperti itu?

Meskipun lumayan berhasil di bisnis negara ini, tapi di hadapan keluarga tuan muda yang kaya, orang itu bukanlah apa-apa.

Tapi, ini adalah permintaan Tiano Lin, Paman Liu tidak ada niatan untuk menolak.

"Baik, tuan, aku mengerti."

"Kapan masalah ini bisa diselesaikan?"

"Sebelum pagi hari esok." Paman Liu menjamin.

"Baik, kalau begitu tolong ya Paman Liu."

Setelah menutup sambungan, Tiano Lin bersender di ranjang dan benaknya penuh dengan tampilan Vickie Chu yang terluka.

Tiano Lin membuka halaman pertemanan Vickie Chu, melihat kondisi kehidupan wanita ini beberapa tahun ini.

Di sana, dia sangat bahagia, ramah, dan sangat bersemangat menjalani hidup.

Siapa yang bisa tahu, wanita yang begitu lembut, pintar, dan pengertian seperti itu, sedang terbaring di ruang operasi, bertarung dengan luka.

Tiano Lin meletakkan ponsel, dalam hati mengoceh, harus menyelamatkan Vickie Chu.

Tidak peduli menggunakan cara seperti apa.

……

Di sisi lain, di dalam kantor ketua Biro Infrastruktur dan SDA kota.

Steven Hu yang baru berbaring mendapatkan telepon.

Nomor yang familiar itu membuat tubuh Steven Hu tanpa sadar bergetar.

Dia mengangkat ponsel dengan pelan dan berkata, "Halo, aku adalah Steven."

"Tahu siapa aku 'kan? Teman lama."

"Tentu aku tahu, hanya saja tidak terpikir kamu akan menelponku."

"Waktu sudah tidak pagi lagi, jadi aku tidak basa-basi lagi. Kawasan Jalan Linyuan yang rencananya akan dirombak, kami ingin membelinya, tidak tahu apakah boleh atau tidak?"

Steven Hu meskipun tidak tahu kenapa orang ini tiba-tiba ingin membeli tanah itu, tapi juga tidak enak hati bertanya.

"Tenang saja, aku akan langsung mengadakan rapat."

Setelah Steven Hu menutup sambungan, dia tidak berlama-lama lagi, langsung mengganti baju, menelpon beberapa orang untuk segera mengadakan rapat darurat.

Keesokan paginya.

Tiano Lin kemarin malam ketiduran saat melihat lingkaran pertemanan Vickie Chu di Wechat dan dia bangun setelah mendengar suara notifikasi.

Setelah membukanya, ternyata adalah pesan dari Paman Liu.

"Tuan, tanahnya sudah dibeli."

Setelah melihat pesan ini, Tiano Lin menghela napas lega dan meletakkan ponsel ke atas meja, lalu cuci muka.

Hanya dalam waktu satu malam saja menyelesaikan masalah pembelian tanah, membuat Tiano Lin yakin bahwa status orang tuanya tidaklah sederhana.

Setelah keluar dari toilet, Tiano Lin membawa ponsel, keluar dari kamar pasiennya, dan langsung menuju ruang operasi.

Aaron Wang sudah membawa orang berjaga-jaga di depa pintu dan langsung menyambut Tiano Lin.

"Tuan, kondisi Vickie Chu sekarang masih belum bagus, tapi sudah dipindahkan ke ICU."

Tiano Lin terdiam beberapa saat lalu membalikkan badan dan bertanya ke arah Aaron Wang.

"Beberapa dokter ahli yang kamu katakan itu datang atau tidak?"

"Sudah ada dua yang datang, sekarang sedang memeriksa kondisi Vickie di dalam ICU, sisanya masih agak jauh, jadi masih berada dalam perjalanan pulang. Selain itu, kami juga sudah menghubungi Profesor John dari Jerman, tapi malam ini baru bisa sampai."

"Kalian yang undang?" Tiano Lin bertanya sambil mengerutkan dahi.

"Setelah nyonya tahu kondisi ini, nyonya yang menghubungi kakek di institusi Jerman, dan menyuruh Profesor John datang untuk memeriksa kondisi Nona Vickie."

Mendengar ini, Tiano Lin menghela napas lega.

"Sekarang bawa aku ke ICU untuk melihat kondisinya."

Aaron Wang mengangguk dengan hormat, menuntun Tiano Lin pergi ke ICU.

Tiano Lin tidak masuk, hanya berdiri di luar, menatap Vickie Chu dari kaca tebal.

Vickie Chu terbaring di atas ranjang, dan tubuhnya penuh dengan mesin-mesin kedokteran berat.

"Tuan, sekarang Vickie hanya bertahan dengan mesin-mesin ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan dua dokter ini, sangat sulit dipastikan apakah bisa bertahan melewati malam ini atau tidak."

Aaron Wang berpikir sebentar dan akhirnya masih memutuskan untuk memberitahu masalah ini kepada Tiano Lin.

"Ada berapa kemungkinannya bisa melewati malam ini?"

Tiano Lin bertanya pada Aaron Wang.

"Mungkin lima~ persen." suara Aaron Wang sangat kecil, sangat kecil sampai hanya dirinya sendiri yang bisa dengar.

"Yang aku mau dengar bukan hasil seperti ini. Di mataku, lima persen dengan nol persen tidak ada bedanya!"

"Tuan, yang kamu katakan benar, kami pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan Nona Vickie. Kalau ada kondisi apapun, kami pasti akan langsung memberitahu dokter utamanya." Aaron Wang segera berkata.

"Bawa aku bertemu dengan dokter."

Di bawah tuntunan Aaron Wang, Tiano Lin datang ke kantor dua dokter. Tapi, demi tidak menarik perhatian orang, Tiano Lin menyuruh Aaron Wang jangan mengatakan statusnya, melainkan bilang dia adalah adik dari Vickie Chu.

Dokter yang agak tua itu mendorong kacamatanya, melihat sekilas ke arah Tiano Lin dan bertanya, "Kamu adalah adik dari pasien?"

"Benar, bagaimana kondisi kakakku sekarang?"

Dokter menghela napas dan berkata, "Kondisinya tidak terlalu bagus, kepalanya ada banyak darah sumbat dan sulit diobati. Saraf di dalam otaknya juga mendapat banyak tekanan, bisa bertahan hidup saja sudah merupakan satu mukjizat. Meskipun berhasil selamat, juga mungkin akan menjadi PVS (Persistent vegetative state)."

"Kalau kamu bertemu kesulitan, bisa dikatakan pada Direktur Wang, dia akan berusaha semampu mungkin membantu kalian." Tiano Lin menghela napas dan berpesan pada dua dokter itu.

"Kamu yakin?" di sisi lain, dokter yang sedang membereskan dokumen mendengus dingin, "Apa kamu tahu, sekarang kami sudah menggunakan sumber daya medis yang sangat besar untuk menyelamatkan suster kecil ini. Kalau mau mengobati kepala pasien, takutnya tidak terlalu mudah."

"Anak muda, rumah sakit kami memang mempunyai sumber daya medis yang baik, tapi biayanya sangatlah mahal. Orang-orang biasa sangat jarang mendapat perlakuan seperti ini. Mengobati suster ini, apakah terlalu memboroskan uang?"

Tiano Lin tidak bicara, hanya menoleh menatap Aaron Wang sekilas.

Aaron Wang yang mengetahui status Tiano Lin sangat canggung, hanya diam di sana tidak berani bicara.

Dua dokter ini kemarin malam datang dengan buru-buru, belum sempat menjelaskan kondisi kepada mereka, Aaron Wang langsung menyuruh mereka pergi memeriksa keadaan pasien. Jadi mereka mengira mengobati Vickie Chu hanya melaksanakan tugas kemanusian saja.

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu