The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 63 Aku akan meneleponnya
Walaupun tidak terlalu percaya Tiano Lin sungguh bisa membawa dirinya pergi menonton konser.
Xeria Ling tetap mengangguk dengan sungguh-sungguh, baru kembali ke kampus.
Siang jam 2.30.
Tiano Lin kembali ke villa dan mandi di bawah bantuan Celestine Gu, lalu merasa sedikit lelah dan tidur.
Di saat bersamaan.
Di villa nomor 3.
“Katanya tempat VIP di barisan paling depan dijual calo sampai seharga Rp40 juta, bahkan langka dan sangat sulit didapatkan, kalau bukan karena ayah kita menggunakan hubungannya, kita berdua harus melihat Vivian Tsu di barisan kedua.”
Di dalam kamar lantai tiga, Elisia Chen, sang Adik sedang menyisir rambut di depan cermin rias, malam ini adalah konser pertama artis terkenal, Vivian Tsu, di Nandu, sebagai penggemar sejatinya, Elisia Chen bahkan rela mencari ayahnya sebagai Pria terkaya di Kota Nandu, Davin Cheng, baru mendapatkan dua lembar tiket barisan paling depan yang mendekati ujung.
“Bisa mendapatkan tiket sudah sangat lumayan, berdasarkan pengaruh Vivian Tsu di seluruh negeri, tidak sedikit orang naik pesawat dari luar negeri ke Nandu secara khusus, hanya demi melihat dia dari dekat, orang yang sesungguhnya tinggal di Nandu, hanya sedikit yang mendapatkan tiket.”
Sisca Cheng, sang kakak keluar dari kamar mandi, dia mengelap tubuhnya yang putih dan sempurna, ekspresinya sedikit penuh perasaan, “Katanya sekarang dia mau fokus mengembangkan karir akting, kedepannya frekuensi buka konser akan semakin sedikit, kali ini selesai menonton, juga termasuk memenuhi sebuah harapan, agar tidak menyesal kedepannya.”
Pada kenyataannya.
Sebagai penggemar sejati Vivian Tsu, perasaan tidak sabar Sisca Cheng sekarang sama sekali tidak kalah dari adiknya, Elisia Chen.
“Iya, semoga bisa dapat tanda tangan dan foto bersama dengannya, kalau salah satu dari kita terpilih saat sesi pilih lagu, aku rela satu bulan tidak makan, tidak, tiga bulan!”
Elisia Chen sangat gembira, sangat ingin konser langsung dimulai sekarang, sebentar pun tidak bisa menunggu lagi.
“Kalau begitu kita harus pergi lebih awal, katanya Music Center sudah dipenuhi orang saat pagi hari, kalau pergi terlalu lambat, kamu yang sudah berdandan dengan begitu teliti sih tidak bisa tahan bergesekan dalam kerumunan orang……”
“Iya, Kakak, aku bantu kamu pakai baju……”
“Jangan sembarang pegang!”
Di dalam kamar.
Sangat cepat terdengar suara keributan yang berisik.
……
……
“Jarang-jarang kakak beradik bisa menemukan topik yang sama, tapi katanya sepertinya Vivian Tsu ini adalah orang Keluarga He, alangkah baiknya kalau bisa cari kesempatan untuk berhubungan dengan Keluarga He, itu sih adalah keluarga yang sebenarnya……”
Davin Cheng berdiri di depan pintu sambil membawa kopi yang baru diseduh, dalam hatinya merasa sedikit penuh perasaan.
Sore jam 5.30.
Di depan pintu Southern Music Center.
Dilihat sepintas, di mana-mana adalah poster Vivian Tsu dan sorakan penggemar yang memegang lightstick, suasananya sangat ramai.
Yulius Zhang, Cedric Lee, dan Sony Song sudah datang ke depan pintu dengan awal, memegang tiket VIP barisan paling depan, menunggu pengecekan tiket dan masuk ke dalam venue.
Xeria Ling juga datang.
Demi konser malam ini, dia secara khusus meluangkan waktu untuk pulang dan mengganti baju.
Rok mini seragam sekolah gaya Inggris, stoking hitam setinggi lutut, dua ikatan rambut ekor kuda, wajah dirias make up yang tipis, sangat mirip dengan gadis cantik yang keluar dari komik Jepang, meski di tempat keramaian seperti ini, juga membuat tidak sedikit orang menoleh dan melihat, sangat cepat langsung menjadi pusat perhatian di antara kumpulan orang.
“Kenapa belum datang, sudah mau mulai pengecekan tiket.”
Orang yang berdiri di samping Xeria Ling, adalah perempuan yang sama cantiknya.
Tinggi badannya 1,77 meter, panjang kaki saja sudah 115 cm, perbandingan tubuh bagian atas dan bawah mencapai 66%!
Rok lipit putih yang sangat pendek menunjukkan kaki panjangnya yang sempurna dengan sangat jelas, juga memakai sepatu hak tinggi wedges warna silver mencolok, berdiri di samping Xeria Ling, kelihatannya lebih tinggi satu kepala penuh.
Banyak orang lewat dari sini, semuanya tidak tahan dan melihat kaki perempuan ini yang proporsional, bahkan menyebabkan kesempitan dan kemacetan orang dalam waktu singkat, suara menelan air liur dan suara omelan, bercampur di tengah kerumunan orang dalam sekejap.
“Dia bilang padaku jam 6, sekarang masih ada setengah jam, belasan kilometer lalu lintas di sekitar sudah macet total, mungkin akan sampai sedikit telat, Kakak jangan khawatir dong.”
Xeria Ling menjelaskan dengan sabar, tapi sepasang mata besarnya yang bersinar, juga dipenuhi dengan kecemasan.
Tidak tahu mengapa, walaupun akal sehat memberitahu dia, dua lembar tiket VIP harga selangit sudah dirobek, Tiano Lin tidak mungkin mendapatkan dua lembar tiket lagi dalam satu sore.
Tapi perasaannya dengan tidak jelas membuat dia datang ke sini dan menunggu keajaiban muncul.
“Tidak masalah kalau orang ini membohongiku, kalau hari ini Kakak juga diberi janji palsu, pasti akan kubereskan dia!”
Xeria Ling bergumam dengan suara kecil di dalam hati.
“Kalau lewat dari jam 6 sih aku tidak mau tunggu lagi, hari ini sih aku menunda pekerjaan iklan malam ini, baru meluangkan waktu datang ke sini, kamu juga tahu sekarang mau ambil sebuah pekerjaan sesulit apa, uang adalah masalah kecil, kalau batal kontrak karena hal seperti ini, mungkin perusahaan akan mencari masalah denganku, manager juga tidak akan mengampuniku.”
Perempuan cantik berkaki panjang bernama Rebecca Ling, dia adalah seorang leg model profesional, juga adalah penggemar Vivian Tsu yang paling setia.
“Aduh, aku tahu, tunggu lima menit lagi, kalau dia masih belum muncul, aku telepon dia!”
Xeria Ling berjinjit, melihat sekeliling dengan panik.
Tapi di saat ini.
Monica Zhao membawa Anna berjalan kemari dengan cepat, melihat Xeria Ling dan Rebecca Ling berdiri di depan pintu, dia menaikkan sudut mulutnya: “Ternyata kalian di sini ya, aku kira kamu tidak akan datang.”
Xeria Ling memonyongkan bibir, dia tidak bermaksud mempedulikan mereka berdua.
Karena sudah memutuskan untuk bermusuhan, tidak ada keperluan untuk banyak omong.
“Kenapa, masih sedang menunggu Tiano Lin ya? Jangan-jangan kamu sungguh mengira orang miskin itu bisa mengantarkan tiket kemari? Sudahlah, orang seperti ini juga hanya bisa memanfaatkan hubungan saudara dan membual di depanmu saja, saat merobek tiket, wajahnya pura-pura tenang, sebenarnya dalam hatinya tidak tahu sesakit apa, kalau saat itu kamu pergi lebih lambat sebentar, pasti bisa melihat dia bersujud di jalanan dan memungut tiket seperti anjing, lalu berusaha menempel saat pulang.”
Monica Zhao dan Anna menatap Xeria Ling dengan angkuh.
Seolah-olah dulu mereka bukan sahabat, tapi adalah musuh.
“Kalian sudah cukup belum! Aku bersedia menunggu itu urusanku, kalian ada tiket, langsung masuk nonton saja, sungguh tidak menduga ternyata kalian adalah orang seperti ini, dulu aku benar-benar salah melihat kalian!”
Xeria Ling tidak tahan dan membalas dengan suara kencang.
Kebetulan di saat ini, karena tidak tahan ingin buang air kecil saat antre, di perjalanan kembali dari toilet, Yulius Zhang melihat Xeria Ling dan yang lain dan langsung menyapa kemari sambil tersenyum.
“Xeria Ling, kamu kenapa di sini? Tiano belum datang?”
Melihat Yulius Zhang, Xeria Ling sangat gembira.
Dia tahu Tiano Lin dengan Yulius Zhang dan beberapa orang yang lain adalah sahabat terbaik, biasanya meski melakukan apapun selalu bersama, bahkan tiket Yulius Zhang juga diberikan Tiano Lin, karena Yulius Zhang sudah tiba, berarti Tiano Lin pasti juga sudah datang.
“Tiano Lin juga sudah datang? Dia di mana?” tanya Xeria Ling dengan tidak sabar.
“Tiano ya, aku juga tidak tahu, dia tidak bersama dengan kami, aku masih mengira kalian sedang bersama, jam berapa dia datang, dia tidak bilang?” tanya Yulius Zhang dengan sangat bingung.
“Eh, Kak Yulius, sudah datang juga tidak kemari menyapa kami, demi pergi keliling naik mobil malam ini, aku pulang secara khusus untuk ganti baju loh, bagus tidak?”
Setelah berkata, Monica Zhao yang mengganti sheath dress ketat warna putih berputar di depan Yulius Zhang dengan centil.
Saat ini, Yulius Zhang baru menyadari dua orang perempuan di depan.
Sangat jelas, demi malam ini bisa naik Mercedes-Benz G-Class dia, mereka berdua sengaja pulang untuk ganti baju, juga berdandan dengan tebal.
Monica Zhao memakai sheath dress ketat warna putih, sebuah resleting warna emas dibuka dari dada sampai ujung, juga memakai satu pasang backless heels tali tipis warna putih, terlihat sangat seksi.
Sedangkan Anna memakai off shoulder dress warna hitam dan sky high heels warna hitam, dengan riasan smoky di wajahnya, terlihat sedikit dingin, tapi juga terlihat seksi dan menawan.
“Bagus, bagus, sangat bagus……”
Yulius Zhang mengelap air liur diam-diam dan berkata: “Oke, setelah bubar nanti malam, kalian tunggu aku di depan tempat parkir. Aku sudah harus pergi, kalau tidak, nanti terlalu banyak orang, akan susah masuk.”
Setelah Yulius Zhang pergi, Monica Zhao dan Anna juga tidak berniat lanjut mengejek Xeria Ling, mereka langsung ikut di belakang, ingin mengantre bersama Yulius Zhang, menghemat waktu untuk masuk dan pengecekan tiket.
“Xeria, sudah jam 6.10……”
Rebecca Ling menunduk dan melihat jam tangan Longines wanita di pergelangan tangannya, dahinya dikerutkan dengan pelan.
“Kalau, kalau begitu aku telepon dia.”
Novel Terkait
Villain's Giving Up
Axe AshciellyAwesome Guy
RobinAdore You
ElinaCinta Yang Terlarang
MinnieMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaEternal Love
Regina WangPernikahan Kontrak
JennyThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200