The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 27 Cinta Pertamaku
"Celine, kamu ingin balikan denganku karena uang tebusan rumahku kan?"
"Bagaimana mungkin!" Muka Celine penuh dengan ketidak percayaan, "Jika aku benar-benar bersamamu karena uang, maka aku tidak akan bersamamu diawal. Perasaanku padamu nyata, hanya karena Marvel, aku harus dipisahkan darimu untuk sementara waktu! "
Tiano mengangguk: "Celine, aku percaya padamu."
Mengetahui bahwa keputusannya sudah pasti, Celine langsung terjun ke pelukan Tiano dan berkata dengan gembira: "Luar biasa, akhirnya kamu balikan denganku, sungguh luar biasa."
"Lagipula, kamu adalah cinta pertamaku, seorang wanita yang sangat kusuka. Jika kamu mengingini apapun, aku akan memberimu, dan bisa menemanimu adalah kebahagiaan terbesarku. Namun, uang dari tebusan rumah itu mulai habis, jadi aku berencana untuk terus bekerja. Yakinlah bahwa selama dirimu bersama aku, aku akan segera mendapatkan banyak uang untuk menjagamu. "
Tiano bersumpah secara terbuka.
“Tunggu, sudah mau habis?” Celine mengeluarkan diri dari pelukan Tiano sejenak, dan menatapnya dengan wajah terkejut: “Maksudmu, kamu sudah menghabiskan semua uang yang diberikan oleh pemerintah untuk menebus rumahmu?”
"Ya, itu digunakan untuk membangun rumah. Rumah tua itu dihancurkan. Sekarang aku telah membangun sebuah bangunan kecil. Aku akan mengantarmu pulang untuk melihatnya nanti, oke?"
“Maksudmu, kamu ingin aku pergi ke rumah di kampungmu itu?” Celine mengerutkan kening, dan ekspresinya telah berubah: “Tiano, kamu sedang bercanda ya?”
"Bercanda apa? Aku serius."
“Kamu sedang bercanda,” Celine mundur dua langkah dan raut wajah Tiano pun mulai berubah.
Dia awalnya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengambil uangnya, tetapi uang miliarannya yang telah habis pun membuat daya tarik Tiano menghilang, lalu kenapa ia harus balikan dengannya.
"Ada apa? Bukankah kamu mengatakan bukan karena uangku kamu mau balikan denganku? Kamu yakin saja bahwa aku baru saja menemukan pekerjaan, enam ribu sebulan, ketika kita menyewa rumah, aku akan mendapatkan uang untuk merawatmu, dan kemudian kembali ke rumah dan menikah, bagaimana?"
Setelah berkata demikian, Tiano pun mengulurkan tangan dan berusaha memeluk Celine lagi.
Celine menepis dan mendorong Tiano pergi.
"Apakah kamu sakit mental? Menikahimu dengan anak pedesaan seperti itu? Bagaimana mungkin ada orang yang menikah dengan Tiano si aneh."
Ketika kata-kata itu keluar, Celine pergi tanpa melihat ke belakang.
"Memang, benar-benar."
Tiano tidak marah sama sekali, karena ia sudah menyangka hal ini akan terjadi.
Setelah meninggalkan taman bermain, ia menerima telepon dari Sony Song.
Mereka berencana untuk pergi ke restoran dekat gerbang belakang dan makan barbekyu, sehingga bertanya pada Tiano apakah dia ingin datang.
Tiano tidak berpikiran apa-apa, dan langsung setuju.
Pada saat ini, Xeria tidak tahu harus pergi kemana, tadinya ia ingin minta maaf kepada Tiano karena perihal tadi siang.
Pada saat ini, ponsel di sakunya berdering lagi, Vickie rupanya meneleponnya.
"Tuan, mobil diparkir di depan sekolah. Bisakah kamu datang?"
Tiano tiba-tiba teringat bahwa Vickie mengatakan bahwa dia mau pergi ke pertemuan dengan temannya dua hari yang lalu, jadi dia pasti berencana untuk menjemput dirinya secepat mungkin.
Jika ini masalahnya, ia sudah tidak bisa pergi ke acara makan-makan Sony lagi.
Sederhananya, Tiano menelpon balik ke Sony dan berkata bahwa dia tidak akan pergi.
"Aduh, kenapa, kenapa tiba-tiba berubah?"
Sony yang langsung kecewa, pasti menyalahkan Tiano.
Menghampiri gerbang sekolah, Tiano melihat mobil Vickie yang familiar.
Vickie bersandar di mobil dan menunggu dengan penuh harap.
Karena hendak pergi ke pertemuan dengan temannya, Vickie sangat seksi hari ini.
Rambutnya yang panjang berombak, dan gaun yang indah membuat lekuk tubuhnya yang sempurna semakin sempurna.
Di bawah stocking berwarna krem, sepasang sepatu hak tinggi hitam membuatnya lebih dewasa dan lebih menawan.
Terutama pada saat menggerakkan rambutnya, Tiano langsung terpesona.
Beberapa orang datang untuk meminta WeChatnya, tetapi Vickie menolak mereka satu per satu.
Tiano sedikit cemburu dan mengirim pesan menyuruh Vickie masuk ke mobil terlebih dahulu.
Vickie melirik telepon dan kembali ke mobil sambil tersenyum, Tiano langsung bergegas menghampirinya.
"Tuan, apakah kamu malu dengan keberadaanku?"
Tiano menoleh ke samping.
"Itu tidak benar. Aku hanya takut seseorang tahu bahwa aku mengenalmu dan tidak mau menjadi pacarku lagi."
Vickie menyeringai dengan menutupi mulutnya: "Tuan, kamu benar-benar pandai membuat lelucon."
Wanita manapun tidak akan bisa melawan pujian semacam itu.
"Tuan, aku akan mengirimmu kembali sekarang. Aku mungkin akan kembali nanti. Jika ada sesuatu, kamu memanggilku dan aku akan datang segera setelah aku menerima kabar darimu."
"Kemana kamu pergi?"
"Ke kafe di dekat sini?"
"Aku akan pergi denganmu."
Vickie, yang sedang mengemudi, terkejut sejenak, dan rem mendadak membuat Tiano yang sedang bermain dengan ponselnya hampir menjatuhkannya.
"Tuan, kamu mau pergi?"
Tiano mengangguk: "Tidak bolehkah?"
"Tuan, jika kamu tidak mengizinkanku pergi, aku bisa berbicara dengan temanku dan kembali ke rumah sakit untuk menjagamu. Jika kamu membawamu ke tempat seperti itu, nyonya akan menyalahkan aku."
Tiano tertawa ketika Vickie mengatakan ini.
"Ada masalah kah? Wah, rupanya kamu segan dengan nyonya?"
"tapi……"
"Kata Nyonya, kamu harus memenuhi semua persyaratanku. Jika kamu bahkan tidak bisa melakukan ini, maka aku akan ..."
"Baiklah, Tuan, apa yang kamu katakan adalah apa yang akan ku lakukan."
Vickie tidak memiliki pilihan lain.
Mereka tidak banyak bicara di sepanjang jalan.
Tiano mulai menguap dan tertidur.
"Haduh, menyetir mobil pun gegabah seperti ini? Sedikit lagi, mobilku pun akan mengalami tabrakan karena mu
Tiano, yang bingung, tiba-tiba terbangun dan membuka matanya untuk melihat Vickie, yang berhadapan dengan seorang pria.
"Maaf, aku tidak bersungguh-sungguh."
"Kamu pasti sengaja melakukannya. Kamu ingin mencuri tempat parkir ini bukan? Aku sudah melihatnya terlebih dahulu."
Pria itu berkacak pinggang dan wajahnya tidak bahagia.
"Apa yang terjadi?"
Tiano bertanya pada Vickie.
"Tidak apa-apa, tuan muda, hanya mengalami sedikit gesekan."
Novel Terkait
Baby, You are so cute
Callie WangMy Charming Lady Boss
AndikaLove Is A War Zone
Qing QingMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200