The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 194
Pukul 8 malam.
Pertunjukan besar cahaya lampu Baihua Building yang diumumkan pada publik diadakan sesuai jadwal.
Cahaya lampu yang indah dipancarkan di Baihua Building setinggi ratusan meter seperti cahaya senja, cahayanya sangat cantik dan terang.
Saat ini, meski warga yang datang melihat pertunjukan cahaya lampu yang dihalang di luar, ataupun pria kaya yang memang sedang mengobrol dengan santai di depan gedung, semua perhatian ditarik oleh pertunjukan di depan mata ini, sama sekali tidak menyadari bayangan perempuan yang karisma dan wajahnya cukup cantik sedang bolak-balik di tengah kerumunan orang dengan sangat panik.
“Kenapa dia pergi? Bukannya sudah janji, tunggu aku di pintu belakang……”
Sisca Cheng melihat ke sekeliling, menaikkan gaun dan mencari kemana-mana di tengah kerumunan orang.
Dia tahu mengapa Ayah bisa menyuruh dia mendekati anak muda yang kelihatannya sangat biasa.
Hanya karena kemungkinan dia adalah orang Keluarga He.
Dua kata “Keluarga He” ini maknanya terlalu dalam.
Walaupun keluarga mereka adalah yang terkaya di Kota Nandu, tetapi di depan Keluarga He, sama sekali tidak ada apa-apanya.
Bahkan jika Keluarga Hong ditambah Keluarga Jiang di Kota B, Keluarga He juga memiliki kemampuan yang cukup untuk melawan.
Keluarga Cheng ingin benar-benar berdiri di Kota Nandu dan benar-benar lepas dari pengekangan dan kendali Keluarga Hong, pasti membutuhkan bantuan Keluarga He.
Walaupun ini hanya sebuah kemungkinan, tetapi bagi seorang pengusaha, ada kemungkinan 10%, mereka akan bersedia mengorbankan resiko sepuluh kali lipat, tetapi jika 100%, mereka bisa mengambil resiko yang sangat besar dan rela menaruhkan seluruh kekayaannya.
Di saat Sisca Cheng mencari Tiano Lin dengan gila, di sebuah restoran samping Baihua Building.
Tiano Lin sambil memakan daging babi sayur asin di dalam mangkuk, sambil mengangkat kepala dan memandangi pertunjukan besar cahaya lampu di depan.
“Tiano, sudah jam berapa ini, demi melihat pertunjukan cahaya lampu ini, haruskah kamu sampai tidak makan?”
Yulius Zhang duduk di seberang Tiano Lin dan menggandeng tangan Lydia Cheng dengan sangat jatuh cinta.
Tiano Lin menggeleng-geleng kepala, dia menelepon dan memanggil Yulius Zhang kemari karena melihatnya mengunggah Moments di sekitar, karena menunggu terlalu lama di lantai bawah, dia benar-benar sangat lapar, juga sudah malas pergi menghadiri pesta malam Davin Cheng lagi.
“Kalian berdua kapan jadian? Juga tidak bilang-bilang, traktir dan minum dong.”
Sejak bertemu, tangan mereka berdua belum terlepas, sama sekali tidak memperhatikan perasaan Tiano Lin si jomblo ini.
“Hehe, Lydia baru menjadi pacarku secara resmi kemarin, aku mereservasi ruang VIP di Starz Karaoke, besok jam 8 malam, kamu tidak boleh bilang tidak bisa datang.”
Sekarang Yulius Zhang bekerja di Rong Ye Corporation dengan resmi, dia menyetir untuk Direktur besar, Redmon Li, gaji satu bulan dalam masa latihan sebesar Rp 14 juta, sudah jauh melebihi tingkat rata-rata dari lulusan satu angkatan.
“Kebetulan sekali aku ada urusan.” Tiano Lin berkata sambil tersenyum, “Besok siang aku terbang ke Kota Hainan, mungkin akhir pekan baru bisa pulang, tetapi kamu tenang saja, karena kamu dan Kakak ipar yang mengajak, walaupun aku tidak tiba, tetapi maksud baik pasti akan tiba, anggap saja aku mendoakan kalian langgeng dan tentram selamanya.”
“Haha!”
Tak terduga, Tiano Lin baru berkata, Lydia Cheng yang tesenyum, seketika tidak tahan dan tertawa.
Yulius Zhang juga melihat Tiano Lin dengan wajah merah, “Sial, kami hanya berpacaran, bukan menikah, kenapa tidak sekalian mendoakan kami cepat melahirkan anak?”
“Ini harus melihat apakah Lydia Cheng bersedia melahirkan denganmu.” kata Tiano Lin sambil tertawa nakal.
“Sial……”
Yulius Zhang baru menyadari Tiano Lin sedang berpikir kotor, tetapi tiba-tiba lengan dia ditarik Lydia Cheng, tangan lainnya menunjuk ke tempat jauh dan berkata: “Sayang, cepat lihat, sepertinya ada orang yang sedang melamar.”
Melamar?
Melihat arah yang ditunjuk Lydia Cheng, di Baihua Building yang menampilkan pertunjukan cahaya lampu di tempat yang tidak jauh, tidak tahu kapan, cahaya lampu yang menawan sudah hilang, saat ini perhatian semua orang juga teralihkan pada hujan bunga mawar yang memenuhi langit dan terus-menerus terbang dari lantai teratas gedung.
Gedung tinggi ratusan tingkat.
Menjadi sumber hujan kelopak bunga turun.
Seluruh gedung disinari cahaya putih yang terang.
Di sekeliling, semuanya adalah kelopak bunga mawar merah yang terbuat dari efek cahaya, terbang perlahan-lahan, sangat cantik dan mengagumkan.
Hampir semua orang yang datang melihat pertunjukan cahaya ini terkagumi.
Mendongak secara bersamaan, iri hati, kagum, dengki……
Macam-macam tatapan bercampur menjadi satu, semuanya berharap diri mereka adalah tokoh utama dari pertunjukan cahaya lampu ini dan melihat hujan mawar di langit dengan iri, hujan mawar semakin besar, perlahan-lahan mulai membentuk lima buah tulisan besar berwarna merah dan muncul di pandangan penonton.
Kevin Jiang.
Sisca Cheng.
Di antara dua nama, adalah gambar hati warna merah yang besar.
“Wah!”
Saat menyadari malam ini sungguh ada orang yang membayar mahal untuk menunjukkan rasa cinta di Baihua Building, semua orang menjadi gempar.
“Ya Tuhan, romantis sekali, ternyata sungguh ada yang sedang melamar, juga menggunakan pertunjukan cahaya lampu Baihua Building, kaya sekali.” Seorang perempuan menutup mulutnya yang terkejut dan berkata dengan sangat iri.
“Kaya? Hehe, Sisca Cheng sih adalah Nona Besar Pertama Davin Cheng, lelaki yang berani mengejar dia, akankah peduli dengan sedikit uang ini? Sungguh tidak berpengetahuan, tidak tahu apa-apa.” kata seorang lelaki yang mengetahui keadaannya.
“Yo, pacar saja tidak punya, juga mencari tahu tentang putri Davin Cheng dengan sangat jelas, kenapa, jangan-jangan kamu si miskin ini sedang bermimpi menjadi menantu yang menikah ke dalam keluarga Davin Cheng? Berkacalah, lihat sikapmu itu, apakah cukup untuk menjadi orang yang memakaikan Davin Cheng sepatu.” Perempuan itu membalas dengan kesal.
“Hehe, kalau begitu lebih tidak ada hubungannya lagi denganmu, bagaimanapun juga, seumur hidup ini kamu juga tidak mungkin meletakkan namamu di atas Baihua Building, identitas Sisca Cheng pantas, kamu pantas?” Lelaki itu juga sama sekali tidak ingin mengalah.
“Kamu!”
Mereka berdua berdiri di samping Tiano Lin dan yang lain, bagaimanapun juga, Tiano Lin tidak menduga, hanya sebuah pelamaran saja, ternyata bisa membuat orang lewat yang menonton bertengkar, kebencian yang biasanya seberat apa ya.
“Tiano, Sisca Cheng ini benar-benar adalah putri Davin Cheng?” Setelah mengalami peristiwa Luoxia Mountain, Yulius Zhang menjadi salah satu dari sedikit orang yang mengetahui identitas Tiano Lin.
“Iya.” Tiano Lin mengangguk.
“Pantas, mengejar putri Davin Cheng, sedikit uang ini tidak ada apa-apanya, juga tidak cukup untuk mereka membayar satu kali makan.” Yulius Zhang ikut Redmon Li beberapa hari, mendapatkan tidak sedikit pengetahuan, dia sudah bukan merupakan mahasiswa miskin yang membeli sebuah iPhone saja terkejut seharian.
“Iya, beberapa ratus juta rupiah, juga hanya uang untuk membayar mereka satu kali makan.”
Saat pertunjukan cahaya lampu dimulai, Tiano Lin masih sedang berpikir dengan penuh perasaan, jangan melihat Davin Cheng sudah berusia, dia menikah dengan Desica Hong bertahun-tahun, ternyata masih begitu romantis, sudah merayakan ulang tahun, menunjukkan perasaan hati dengan pertunjukan cahaya lampu lagi, jika adalah orang biasa, bahkan adalah orang kaya biasa, tidak tentu bisa melakukannya.
Tetapi, saat dia melihat pertunjukan ini ternyata untuk Sisca Cheng, dia seketika merasa sangat bersyukur, malam ini Davin Cheng menyewa seluruh Baihua Building, bisa menunjukkan pertunjukan besar seperti ini, pasti sudah melewati persetujuan Davin Cheng, jika dirinya sungguh ikut dia masuk ke dalam gedung, melihat Sisca Cheng dan Kevin Jiang ini bermesraan, pasti akan sangat canggung.
Mereka sambil makan sambil melihat, setelah 5 menit penuh, pertunjukan ini baru benar-benar mereda, langit malam Kota Nandu kembali menjadi tenang lagi.
“Mari pergi, aku numpang kalian, antar aku sampai tempat naik taksi saja.” Tiano Lin mengelap bibir dan bayar, lalu ikut Yulius Zhang dan Lydia Cheng naik mobil di tempat parkir.
Setelah masuk ke dalam mobil, Yulius Zhang mengeluarkan kunci mobil dan menyalakan mobil, suara auman mesin yang khusus dimiliki mesin Mercedes-Benz G500 seketika berbunyi.
“Tiano, sekarang aku menjadi supir CEO Li, kedepannya aku juga tidak punya kesempatan untuk membawa mobil ini lagi, kamu tidak bermaksud buat SIM? Mobil yang begitu bagus, beri untuk disetir orang lain, sayang sekali.”
Mobil Redmon Li adalah Maybach S680 dua nada warna edisi terbatas, harganya mendekati Rp8 miliar.
Cocok untuk bos duduk di belakang.
Jika membandingkan kenyamanan menyetir dan tingkat keganasan, kalah jauh dari Mercedes-Benz G500 kualitas atas di depan mata ini.
“Kalau belajar harus berapa lama?” tanya Tiano Lin
“Harus melihat apa tujuan kamu belajar, sebenarnya mobil matic mudah disetir, juga mudah dipelajari, setelah menguasai teknik dasar, paling lama setengah bulan sudah bisa bawa sendiri, tetapi mobil di sekolah menyetir semuanya manual, aturan tes juga banyak, intinya, menurutku belajar menyetir lebih mudah daripada mendapatkan SIM, haha.” Yulius Zhang menjelaskan sambil tertawa.
“Tetapi, sekarang banyak sekolah menyetir membuka pelayanan VIP, saat belajar menyetir, yang dipakai semuanya adalah Lavida matic, saat tes juga memakai mobil matic, tetapi yang didapatkan adalah SIM C2, maksudnya kedepannya kamu tidak boleh menyetir mobil manual, hanya boleh menyetir mobil matic, biaya belajarnya juga mahal beberapa kali lipat, tetapi menurutku ini semua bukan masalah bagimu, menurutmu?”
Tiano Lin mengangguk, ini kebetulan cocok dengan keinginannya.
Novel Terkait
Love at First Sight
Laura VanessaHis Second Chance
Derick HoAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanMenunggumu Kembali
NovanThe Gravity between Us
Vella PinkyPredestined
CarlyCintaku Pada Presdir
NingsiHanya Kamu Hidupku
RenataThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200