The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 164
Apakah kamu pasien yang akan menjalani pengangkatan kandung empedu laparoskopi?”
Mendengar Lindiani Lin berbicara, perawat kecil itu segera tersenyum dan bertanya.
“Ah, bagaimana kamu tahu?” Lindiani Lin bertanya dengan heran.
“Kalau begitu, Anda adalah Tuan Lin?” Perawat kecil itu segera mengalihkan pandangannya ke Tiano Lin, sementara telapak tangannya sedikit berkeringat.
“Ya,” Tiano Lin mengangguk.
"Halo Tuan Lin, operasi pengangkatan kandung empedu laparoskopi yang Anda pesan sebelumnya telah diberitahukan kepada Direktur Yan dan Direktur Yan menjelaskan bahwa hal itu dapat dilakukan besok. Jika tidak ada masalah, pasien dapat dirawat di rumah sakit untuk pemeriksaan pra operasi hari ini. Apakah nyaman untuk Anda?”Perawat kecil itu bertanya dengan hati-hati.
"Benar-benar sudah membuat janji ..."
Kath Wu melirik Tiano Lin dengan heran, lalu mengerutkan bibirnya dan berkata, "Tapi rumah sakit ini bahkan tidak punya pasien. Para dokter pasti sangat malas, masih berpura-pura memberi tahu kami bahwa Direktur Yan sibuk menjalani operasi dan tidak punya waktu. Mana ada pasien di sini, jika tahu begitu, kami bisa datang sendiri, begitu datang bisa langsung daftar, masih belagu seolah-olah kami berutang kepadamu.”
Lakukan sendiri?
Deasy Lin tersenyum.
Pada saat yang sama, perawat kecil itu juga melihat hubungan antara sekelompok orang di depannya, dan berkata sambil tersenyum: "Aku minta maaf nona ini, panti jompo kami adalah rumah sakit swasta. Jika tidak ada penunjukan internal, bahkan jika Direktur Yan sangat santai, ia tidak akan mengambil operasi apa saja.”
“Sikap bicara seperti apa yang kamu gadis kecil bicarakan!” Anthony Wu langsung mengerutkan kening dan memarahi, “Karena kamu adalah rumah sakit, kamu harus membuka diri untuk melayani semua orang. Mengatakan bahwa rumah sakit ini dibuka oleh seseorang secara pribadi, percaya atau tidak, aku bisa menutupnya besok dan membuat kalian semua diberhentikan!”
Anthony Wu sangat kesal mulai dari saat dia memasuki pintu.
Dia ada di kantor distrik baru dan bersama bupati dan wakil bupati setiap hari, ke mana pun dia pergi, atasannya adalah pemimpin pertama dan dia adalah pimpinan kedua.
Kapan pernah dicuekin orang seperti ini?
Masih berdiri di ujung dan membiarkan seorang anak kecil yang paling dia remehkan untuk berpura-pura belagu di depan.
Bukankah Tiano Lin hanya berhasil buat janji dengan ahli bedah, sehebat apapun dokter, apakah bisa lebih baik dari bupati?
Benar-benar tidak tahu sopan santunl, sama sekali tidak mengerti aturan.
Biarkan rumah sakit ditutup?
Perawat kecil itu juga terkejut.
Siapa yang berani bicara besar, berani mengatakan akan menutup rumah sakit besok.
Mengikuti suara itu dan menatap Anthony Wu, perawat kecil itu tiba-tiba tersenyum.
Di panti jompo, dia telah melihat terlalu banyak yang disebut pemimpin bisnis besar.
Sama seperti Anthony Wu, dia bisa melihat sekilas bahwa orang seperti ini biasanya yang mengikuti di belakang pimpinan, bagaikan rubah yang sudah terbiasa menganggap dirinya sebagai harimau, saat dia diabaikan maka dia akan mulai mencari arti kehadirannya.
Tapi, tempat apa panti jompo?
Perawat kecil itu tersenyum, "Tuan ini, jika kamu memiliki pendapat tentang layanan aku atau kami, kamu dapat menghubungi Departemen Kesehatan Provinsi untuk melaporkannya, silahkan untuk mengawasi 24 jam."
"Apa maksudmu?" Anthony Wu mengerutkan kening.”Hanya rumah sakit pribadi kalian, apakah perlu aku menelepon departemen provinsi? Percaya atau tidak, aku bisa meminta biro kesehatan daerah untuk menyegelmu dengan 1 telepon sekarang!”
"Maaf, panti jompo adalah lembaga medis swasta semi-profit, semi-kesejahteraan umum yang disponsori oleh Kementerian Kesehatan Negara dan dijalankan oleh Departemen Kesehatan Provinsi. Singkatnya, kita bahkan tidak berada di bawah yurisdiksi Departemen Kesehatan Provinsi. Bahkan jika kamu menelepon mereka, orang Departemen Kesehatan yang tidak memiliki hak untuk benar-benar melakukan intervensi, mereka hanya melakukan penyelidikan rutin," kata perawat kecil sambil tersenyum.
"Kamu!" Anthony Wu sangat marah. Dia tidak pernah berpikir bahwa sebuah rumah sakit swasta akan terlibat hingga lapisan teratas. Tidak peduli apakah itu benar atau tidak, ini bukan sesuatu yang berani sembarangan dibicarakan oleh staf kecil seperti dirinya di kantor distriknya.
"Lupakan saja, ayah, temui dokter dulu baru bahas nanti. Rumah sakit itu hanya tempat untuk menemui dokter. Itu tidak ada hubungannya dengan unit. Jika tidak dapat menyembuhkan orang, biarpun bertanggung jawab kepada Departemen Kesehatan, asalkan rumah sakit, tutup saja jika tidak bisa sembuhkan pasien," kata Kath Wu buru-buru.
“Yah, lakukan saja apa yang kamu mau.” Anthony Wu mengangguk dengan angkuh, terhitung menemukan cara untuk menarik mundur.
"Cantik, departemen pemeriksaan medis sudah siap, aku akan membawamu ke pemeriksaan sekarang."
Perawat kecil itu tersenyum dan membawa Vincy Mu ke atas. Pada saat yang sama, seorang perawat lain melangkah maju dan bertanya, "Tuan Lin, apakah pasien perlu dirawat nginap di rumah sakit hari ini?"
Tiano Lin tidak berbicara, menoleh untuk melihat Lindiani Lin.
"Lihat kondisi bangsalnya dulu, aku tidak bisa tidur di tempat tidur yang keras dan aturkan satu kamar untukku. Pasien yang dirawat di rumah sakit semuanya kotor, siapa tahu penyakit menular apa yang ada pada diri mereka, jadi aku tidak ingin tinggal bersama mereka.”Kata Lindiani Lin dengan melotot.
"Boleh, Anda bisa naik ke atas bersamaku dan melihatnya."
Perawat kecil itu menarik napas dalam-dalam. Jika sekelompok orang ini tidak datang bersama Tiano Lin, dia akan menyuruh penjaga keamanan untuk mengirimnya keluar. Dia telah menjadi perawat selama bertahun-tahun dan tidak pernah melihat orang yang tak tahu malu separah ini.
“Aku tidak pergi, kebetulan aku punya teman yang dirawat di rumah sakit, aku akan pergi menemuinya,” kata Tiano Lin kembali.
"Tidak apa-apa, kamu sibuk urusanmu, aku dan ibumu akan pergi ke bangsal dengan mereka, tidak apa-apa."
Paul Lin terlalu jujur, dia tidak berani mengatakan apa-apa di tengah kejadian, sekarang melihat Tiano Lin ingin pergi, dia buru-buru berkata.
"Temanmu dirawat di rumah sakit di sini?"
Siapa sangka Kath Wu menjadi bersemangat, memandang Tiano Lin dengan sinis berkata, "Aku pikir kamu mengenal orang penting di sini, ternyata teman kamu adalah pasien di sini. Jika aku tidak salah tebak, operasi temanmu seharusnya dilakukan oleh Direktur Yan, kamu memohon teman kamu untuk memohon kepada Direktur Yan untuk mendapatkan kesempatan ini, kan?”
Mendengarkan apa yang dikatakan Kath Wu, Lindiani Lin dan Anthony Wu menunjukkan ekspresi tersadarkan di wajah mereka.
Pada saat yang sama, melihat Tiano Lin dengan sikap lebih menghina.
Tiano Lin sedikit kesal, tidak peduli metode apa yang dia gunakan untuk membuat janji dengan Direktur Yan, tujuannya adalah mengobati kalian, bukan untuk mengobati aku sendiri. Apakah perlu sesinis ini dan harus mempermalukan dirinya seburuk ini?
Namun, dia benar-benar tidak ingin mengatakan sepatah kata pun kepada mereka, langsung berbalik dan berjalan ke lantai tiga.
Keluarga Lindiani Lin sangat tidak puas.
"Aku benar-benar tidak tahu apa yang dipikirkan Vincy Mu. Jika bukan memandaang Gubernur Mu yang pernah menyelamatkannya, hari ini akan menyerahkan pihak keamanan untuk mengusir mereka keluar. Tidak pandang muka siapapun!"
Tiano Lin bergumam, dia mendengar seseorang mendekatinya dan bertanya sambil tersenyum: "Ada apa, Tuan Muda Lin akan mengusir siapa, masih tidak berani mengatakannya secara langsung, pakai acara bergumam di belakang punggungnya."
Begitu Tiano Lin mendongak, dia melihat Kathie Jiang berdiri di tengah koridor, menatap dirinya sendiri dengan senyum di wajahnya.
“Kenapa kamu di sini?” Tiano Lin bertanya dengan heran.
"Aku datang melihat Celestine Gu untuk melihat bagaimana pemulihannya," kata Kathie Jiang sambil tersenyum.
“Dia sudah mau bertemu denganmu?” Tiano Lin berkata dengan penuh semangat.
“Ya, kami mengobrol sebentar, sepertinya terapi instrumental sangat manjur, dia bahkan bilang tunggu 2 hari lagi setelah luka sembuh sepenuhnya, dia akan fokus bekerja, tidak membua Tuan Muda Lin kecewa.”
"Itu bagus, aku khawatir bagaimana menemukan alasan untuk masuk dan mencerahkannya sebentar, sepertinya itu tidak perlu sekarang."
Mengetahui bahwa suasana hati Celestine Gu telah berubah, suasana hati Tiano Lin menjadi baik.
"Kamu bisa pergi lihat dia, tetapi apa yang baru saja kamu gumamkan? Seseorang di rumah sakit berani membuat kamu marah. Sepertinya pelajaran yang aku ajarkan terakhir kali tidak cukup." Kathie Jiang tersenyum lembut.
“Itu tidak ada hubungannya dengan staf medis.” Tiano Lin menggelengkan kepalanya dan terlalu malas untuk memberi tahu Kathie Jiang tentang Lindiani Lin, jadi dia mengganti topik pembicaraan dan bertanya: “Apakah ada kabar dari Tokyo? Sudah tidak ada kabar selama dua hari, bagaimana pemulihan Vickie Chu sekarang?”
"Situasinya secara keseluruhan baik, kultivasi sel sangat lancar, pendarahan otak Vickie Chu telah membaik, masih perlu pemantauan lebih lanjut," kata Kathie Jiang.
"Oke, terima kasih banyak."
Tiano Lin mengangguk dan hendak pergi.
"Aku baru saja bertemu Vincy Mu. Dia bertanya kepada aku tentang beberapa biaya pengobatan rumah sakit. Apakah ada hubungannya dengan apa yang baru saja kamu katakan?" Kathie Jiang tiba-tiba berbalik dan bertanya.
“Biaya pengobatan?” Tiano Lin tertegun. Vincy Mu bertanya tentang biaya pengobatan? Aku juga tidak berencana untuk meminta uang kepadanya.
"Lupakan saja, kamu sebaiknya pergi menemui Celestine Gu, aku punya sesuatu untuk dilakukan. Jika kamu tidak punya tempat makan ketika kamu pulang di malam hari, telepon aku terlebih dahulu."
Kathie Jiang pergi setelah berbicara.
Tiano Lin masih linglung dan kemudian telepon berdering.
“Bu, ada apa?” Tiano Lin bertanya melalui telepon.
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin memberitahumu bahwa bibi kedua sangat puas dengan bangsal, jadi akan tinggal di sini hari ini dan menjalani operasi besok pagi!"
Loretta Liu berkata dengan bersemangat di telepon.
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayMenantu Hebat
Alwi GoBlooming at that time
White RoseHis Second Chance
Derick HoAkibat Pernikahan Dini
CintiaMore Than Words
HannyThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200