The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 163
Tiano Lin tidak punya pilihan selain menelepon wakil sementara kepala rumah sakit di panti jompo.
“Hallo Tuan Muda Lin,” Fernandi Lu berkata dengan penuh semangat ketika telepon terhubung.
"Kepala Lu, jika Direktur Yan tidak ada urusan selama dua hari ini, biarkan dia mempersiapkan operasi pengangkatan batu empedu." Kata Tiano Lin.
"Batu empedu? Apakah tubuhmu ..."
“Tidak, aku kerabat, mungkin aku akan pergi dalam dua hari ini, Kepala Lu tolong aturkan.” kata Tiano Lin terus terang.
"Kerabat Kamu? Oke, aku akan mengatur ruang VIP sekarang, dan pada saat yang sama melengkapi dia dengan tim bedah terbaik dan pemulihan pasca operasi, tenanglah, Tuan Muda Lin." Fernandi Lug menjawab.
"Tidak, bangsal yang paling biasa saja. Lihatlah saja sebagai pasien biasa, kemudian jangan membicarakan tentang rumah sakit dan aku, itu dulu."
Tiano Lin menutup telepon dan melihat Vincy Mu memiringkan kepalanya untuk melihat dirinya sendiri, "Apakah kamu lupa sesuatu?"
"Aku tahu, ketika aku masuk dan berbicara dengan mereka, aku akan membawamu langsung."
Tiano Lin berkata dengan kesal dan kembali ke vila.
"Tiano Lin, bagaimana masalahnya? Jangan-jangan ada masalah lain dan operasinya tidak bisa diatur?"
Begitu dia memasuki pintu, Kath Wu berkata dengan dingin dan menusuk telinganya.
“Sudah diatur, kapan kalian berencana untuk pergi?” Tiano Lin berkata dengan ringan.
"Begitu cepat?" Mata Lindiani Lin jelas sedikit tidak percaya.”Di mana panti jompo? Apakah itu dekat dengan rumah kita? Jika terlalu jauh, aku akan menjadi mual."
“Hehe, tepat di samping, atau kamu pergi lihat dulu apakah cocok untukmu?” Tiano Lin berkata dengan ringan.
“Apakah di sini?” Anthony Wu melirik Tiano Lin.”Flowers National Wetland Park adalah taman geologi nasional, kalian bisa menyewa sebuah villa di sini saja sudah luar biasa. Jika rumah sakit swasta berani dibangun di sini, aku akan membuat laporan ketika aku kembali dan menghancurkan rumah sakit ini!”
"Itu urusanmu jika Anda ingin menghancurkan. Aku kebetulan pergi ke panti jompo sekarang, terserah kalian pergi atau tidak.”
Tiano Lin benar-benar tidak ingin mengatakan sepatah kata pun kepada kerabat ini dan berbalik dan pergi.
"Lihat! Lihat! Kakak, ini adalah anak baik yang kamu didik. Bukankah hanya sedikit membantu kerabatmu? Lihatlah sudah sombong. Jika kelak benar-benar sukses, aku lihat dia bahkan tidak memandang pemerintahan distrik!” Anthony Wu berkata dengan marah.
"Itu benar, lihat Kath kami yang tidak mengatakan apa pun biarpun diterima sebagai pegawai negeri. Tidak seperti Tiano Lin ini, tidak memandang senior. Aku tidak tahu bagaimana kakak biasanya mendidiknya, dengan sikap dia, bagaimana bisa sukses saat terjun ke masyarakat?” Lindiani Lin juga berkata dengan sangat tidak puas.
"Bu, atau kita pergi lihat bagaimana keadaan rumah sakit ini. Kamu dulu memuji panti jompo bagaikan bunga, tapi sekarang aku pikir itu mungkin tidak sebagus yang kamu katakan. Karena ini adalah operasi, aku pikir lebih baik menyelidiki dulu, bagaimana jika tertipu?”
Meskipun Kath Wu tidak mengatakannya secara jelas, dia masih diam-diam menunjukkan tidak percaya dengan karakter Tiano Lin.
Lindiani Lin mengangguk, "Yah, tidak apa-apa pergi lihat, toh bukankah dia bilang ada di dekat sini? Ini pertama kalinya aku datang ke Flowers National Wetland Park, sekalian mampir lihat apakah rumah sakit ini sebaik yang mereka katakan.”
Tidak lama setelah Tiano Lin keluar, Paul Lin dan istrinya memimpin keluarga Lindiani Lin bersama mereka.
Kath Wu memandang Tiano Lin dan Vincy Mu berdampingan, kilatan kecemburuan tiba-tiba muncul di matanya.
"Apa yang hebat, tidak peduli betapa cantik dirinya, hanya sebuah pot bunga, jauh berbeda dari kami," dia berguman pelan.
"Betul, gadis seperti ini jelas bukan gadis yang baik pada pandangan pertama. Kath jangan belajar darinya, kita adalah keluarga baik, kelak ada waktunya dia akan iri padamu." Lindiani Lin menghibur.
Tiano Lin dan Vincy Mu sedang berjalan di depan, tidak terlalu berjauhan, dan sindiran bisa terdengar di belakang mereka.
“Dengar tidak, ini adalah orang yang kamu ingin aku bantu,” kata Tiano Lin dengan marah.
"Mereka mengatakan apa itu adalah urusan mereka, tidak ada hubungannya dengan aku." Vincy Mu tertawa.”Orang-orang ini biasa menuding orang lain. Tiba-tiba ada kerabat yang kaya mendadak dalam waktu singkat, akan ada sedikit ketidaknyamanan di hati mereka untuk sementar waktu. Mereka akan terbiasa dengannya seiring waktu. Jika mereka tidak bisa mengubah orang lain, mereka hanya bisa mengubah diri mereka sendiri.”
Tiano Lin melihat wajah Vincy Mu yang hampir sempurna dari samping dan berkata, "Aku tidak mengerti apa yang ada di benak kamu? Aku pikir aku memiliki temperamen yang sangat baik, tetapi kamu jauh lebih baik emosinya daripada aku."
“Itu belum tentu.” Vincy Mu melototnya dan mempercepat langkahnya.
Tiga vila panti jompo di Flowers National Wetland Park semuanya memiliki jalan utama yang mengarah langsung ke pintu masuk darurat panti jompo, yang nyaman untuk perawatan tepat waktu pasien yang tinggal di sini.
"Keterlaluan. Ada orang yang berani membangun rumah sakit swasta yang besar di sini, tidak tahu bagaimana pimpinan distrik utara melakukan pekerjaan mereka. Setelah aku kembali, aku harus menyebutkan ini dalam pertemuan. Uang orang kaya juga diberikan oleh masyarakat, tidak boleh begitu sombong dan boros, tidak memandang pemerintah kita di mata!”
Berdiri di pintu masuk lorong darurat, Anthony Wu memandang panti jompo yang seperti istana Eropa di depannya, matanya penuh amarah dan kedengkian.
"Habislah. Seseorang akan menuntut aku." Tiano Lin tertawa karena saking marah. Ketika mencoba setengah mati mencari relasi untuk masuk ke panti jompo untuk menemui dokte, dia juga ingin menuntut panti jompo. Dia belum pernah melihat ketidakberesan seperti itu.
"Ha, jika dia suka menuntut, pergi tuntut saja, tangkap istrinya terlebih dahulu, kemudian aku akan menyerahkan diri!"
Vincy Mu tersenyum dan berjalan ke rumah sakit dengan kaki panjangnya.
Dekorasi panti jompo tidak diragukan lagi berkesan sederhana dan mewah.
Dinding dan lantai yang terbuat dari karet alam steril membuat gedung ini tenang setiap saat, pada saat yang sama meminimalkan konsekuensi yang mungkin dari terjatuhnya pasien.
Peralatan dan sistem layanan medis terbaik.
Model arsitektur perpaduan sempurna antar Ilmu sains yang murni dan seni, bahkan kursi yang ditempatkan secara acak di aula adalah murni desain ergonomis import, yang paling murah untuk harga 1 kursinya adalah di angka enam.
Dan kursi-kursi seperti itu dapat dilihat di mana-mana, seperti kursi-kursi baja yang menunggu di aula pendaftaran rumah sakit biasa.
Setelah memasuki aula, beberapa perawat langsung menyambutnya.
Setelah kekambuhan kedua kalinya Vickie Chu beberapa hari yang lalu.
Semua staf di sini tahu Tiano Lin.
Mereka tidak ingin menderita bencana yang tidak terduga seperti beberapa pemagang itu gara-gara tidak bisa menilai orang.
Jadi meminta foto Tiano Lin secara pribadi, melihatnya siang dan malam dan mengingat wajah ini.
Tetapi sepuluh menit yang lalu, Penjabat sementara Kepala rumah sakit Fernandi Lu baru saja memberitahukan melalui siaran bahwa tidak peduli dengan siapa Tiano Lin muncul di rumah sakit dalam dua hari terakhir ini, selama dia tidak mengambil inisiatif untuk berbicara, tidak ada yang diizinkan untuk mengungkapkan identitasnya.
Kalau tidak, pemecatan di tempat.
Karena itu, ketika mereka melihat Tiano Lin, para perawat kecil ini bersemangat, tetapi masih mempertahankan profesionalisme tingkat tinggi. Mereka tersenyum dan berdiri di samping mereka, membungkuk ke depan dan berkata, "Halo, Tuan. Selamat datang di panti jompo."
Begitu Tiano Lin mengangguk sambil tersenyum, dia mendengar Kath Wu mendengus dingin di belakangnya.
"Apakah ini rumah sakit? Lihat apa yang kalian pakai dan kursi-kursi rusak ini, mana terlihat seperti rumah sakit biasa. Bu, kurasa kita jangan lihat, pasti ditipu oleh temanmu. Bahkan tiada ada 1 pasien pun di sini, mana ada rumah sakit seperti ini.” Kath Wu melotot dan langsung menuding para perawat kecil yang seragamnya terlalu bagus, tidak seperti perawat di rumah sakit biasa.
Dua perawat kecil itu saling memandang.
Mereka semua adalah lulusan dari perguruan tinggi medis professional dan minimum semua adalah pascasarjana medis. Bagaimana mereka dapat dibandingkan dengan perawat rumah sakit biasa.
Namun, profesionalisme mereka masih membuat mereka tersenyum dan mengulangi: "Tuan, apa yang ingin Anda lihat?"
“Ayo kita lakukan cek pribadi untuk temanku dulu, aku baru saja membuat janji dengan telepon.” Tiano Lin memandang Vincy Mu dan berkata.
"Tunggu! Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu akan membawa ibuku ke operasi? Bagaimana bisa berubah menjadi pemeriksaan fisik untuk temanmu, Tiano Lin, jangan-jangan kamu tidak berhasil membuat janji dengan Direktur Yan dan kemudian dengan sengaja membawa kita berkeliling di sini untuk buang-buang waktu?” Seru Kath Wu.
"Apakah kamu sebenarnya pernah sekolah, jika ingin operasi apakah langsung membawa kamu masuk ruang operasi? Tidakkah harus melakukan pemeriksaan pra-operasi dan pendaftaran terlebih dahulu. Benar benar bodoh."
Tiano Lin sudah tidak bisa menahannya dan membalasnya kembali.
"Kamu!"
Ketika Kath Wu hampir menjerit, dia mendengar Lindiani Lin memandang perawat dan berkata, "Apakah Direktur Yan di rumah sakit? Aku ingin dia melakukan operasi pada aku. Kamu panggil dia, ada beberapa hal yang perlu aku tanyakan dengan jelas.”
Novel Terkait
Istri Yang Sombong
JessicaThis Isn't Love
YuyuMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniAfter The End
Selena BeeYama's Wife
ClarkLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyPengantin Baruku
FebiMy Cold Wedding
MevitaThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200