The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 135
"Aku?" Tiano Lin menunjuk dirinya sendiri, "Bukankah kamu mau membawaku pergi bertemu dengan Kathie?"
"Naik mobil, sampai di puncak gunung kamu bisa bertemu dengannya."
Tiano Lin ragu sesaat dan memilih naik ke atas mobil.
Angela Liu tidak akan melukainya, dia tidak perlu ragu untuk hal ini.
Ketika dua mobil balap menutup pintu dan kaca jendela, arena balap juga ikut tenang.
Semua mobil di sekitar sana mematikan mesin, hanya dua mobil di jalur balap saja yang menyala, menimbulkan suara mesin yang membuat orang terkejut.
"Apa dulu kamu pernah naik roller coaster?" Angela Liu tiba-tiba bertanya.
"Roller coaster? Belum ...."
"Gila!"
Setelah wanita cantik baru saja menurunkan bendera, mobil Ferrari melaju cepat, seketika menghilang di tempat, melaju ke jalanan Maple Mountain.
80!
100!
140!
170!
200!
……
Melihat angka di spidometer, Tiano Lin merasa jantungnya sudah akan melompat keluar. Dia membuka mulut lebar-lebar, tapi suara teriakan tertinggal di tenggorokannya, diteriakan bagaimanapun tetap tidak keluar.
"Cepat sekali."
Melihat Lamborghini duluan yang belok, Angela Liu tertawa ringan. Pedal gas sekali lagi diinjak dengan kencang!
"Gila!"
"Pelan sedikit!"
"Tidak bisa! Aku tidak bisa lagi! Cepat hentikan mobil, ini bukan mobil gunung, aku mau turun!"
"Belok! Perhatikan belokan!"
Jalanan di Maple Mountain di Kota Nandu, bahkan di Provinsi A adalah tanah suci bagi orang yang suka balapan.
Mereka lelah melaju di jalan yang lurus.
Jalan gunung berkelok-kelok, sedikit dekat, tidak ada pagar pelindung, dan kalau terjatuh ke tebing, pasti mobil dan orang akan hancur sekaligus.
Rasa tegang dan godaan yang seru ini, bukan hanya bisa dipuaskan dengan kecepatan saja!
Rasa ketegangan di jiwa, jauh melebihi ketegangan di tubuh!
230!
Ketika jarum merah sampai di angka 230, Tiano Lin merasa dirinya seperti berada di awan-awan. Dia memegang pegangan di atas jendela, dan satu tangan lagi mencengkram erat paha Angelia Liu, kemudian mobil Ferrari masuk ke belokan jalan Maple Mountain, dan Tiano Lin teriak histeris.
"Kamu teriak ya teriak saja, tapi bisa jangan cengkram pahaku tidak?" tanya Angelia Liu yang sedang fokus mengemudi sambil mengerutkan dahi.
Tiano Lin sudah tidak ada tenaga untuk menjawab pertanyaan Angelia Liu lagi.
Cairan yang menusuk hidung, sudah masuk dari tenggorakan ke indera penciuman, bahkan air matanya saja sudah mau keluar.
"Lepaskan tanganmu! Kalau kamu tidak mau lepaskan, kita berdua jatuh ke tebing dan mati!" Angelia Liu juga tidak tahan terhadap cengkraman tangan Tiano Lin dan teriak dengan kesal.
Tiano Lin melihat pemandangan di luar jendela, menimbang untung dan ruginya, akhirnya melepaskan cengkraman tangannya di paha Angelia Liu dan memegang pegangan di atas jendela.
"Apa kamu tidak pernah balapan?" Angelia Liu tiba-tiba bertanya.
"Aku tidak bisa mengendarai mobil ..." Tiano Lin menjawab dengan sedikit canggung.
"Setelah lewat malam ini kamu sudah akan bisa."
Angelia Liu tersenyum, langsung menginjak pedal gas. Tiano Lin terkejut, kembali menangkap paha Angelia Liu.
Di mobil Lamborghini yang sudah meninggalkan Ferrari di belakang, sang pria kepala botak mengurangi lajunya dan secara bersamaan membuka bluetooth earphone-nya.
"Bagaimana keadaannya?" suara orang di ujung sambungan dingin.
"Tenang saja, semuanya berjalan sesuai rencana, hanya saja di mobil itu bertambah satu laki-laki, mau dihabisi bersama?" tanya pria berkepala botak.
"Laki-laki?" orang di ujung sambungan diam sebentar dan berkata, "Bagaimana tampangnya?"
"Kira-kira berumur 18 atau 19 tahun, kelihatannya seorang murid, tidak tahu Angela mencari darimana, mungkin demi menambah jumlah, aku takut bocah itu membocorkan masalah malam ini ...." kata pria botak dengan ragu.
"Sudahlah, aku tahu siapa bocah itu. Berdasarkan rencana awal, membuat kecelakaan, dua-duanya."
Sergio Tsu duduk tegak di ruang reservasi satu bangunan mewah. Setelah menutup sambungan, mata orang itu menunjukkan kekejaman.
Mengenai masalah Harley Wang, dia sudah melakukan persiapan dari awal. Untuk mencapai hal yang besar, orang bisa dilepaskan, tapi barang mau bagaimanapun tetap harus dipertahankan.
Tapi tidak disangka di tengah jalan Angelia Liu, bukan hanya mau orangnya, bahkan barangnya itu juga secara bersamaan diserahkan ke pihak polisi. Bukan hanya membuatnya kehilangan satu anah buah, juga membuatnya rugi hampir 10 juta!
Selain itu yang paling membuat Sergio Tsu benci adalah, waktu itu dia jelas-jelas sudah menutup mulut Harley Wang, tapi Angelia Liu malah langsung membuka mulut pria itu, membuatnya kehilangan orang dan uang, malu di hadapan begitu banyak bos di Sungai Jiang.
Jadi Sergio Tsu bersumpah, mau bagaimanapun, dia harus membuat Angelia Liu hilang dari Kota Nandu, kalau tidak, dia seumur hidup ini, tidak akan menengadahkan kepala, juga tidak akan ada lagi orang yang berbisnis dengannya.
Setelah pria botak mematikan bluetooth earphone dia melihat Ferrari merah yang melaju cepat di samping mobilnya dan tertawa dingin. Dia sekali lagi menginjak pedal gas dan menambah kecepatan.
"Cepat, cepat, dia sudah mengejar ke sini!" Tiano Lin melihat dari kaca spion, lampu Lamborghini seperti mata binatang liar. Dia pun mencengkram paha Angelia Liu dengan kencang.
Angelia Liu sudah dibuat kesal sampai tidak bisa berkata-kata.
Kalau tahu dari awal, Angelia Liu suruh nona yang yang ikut datang bersama Tiano Lin saja naik ke atas mobil, daripada Tiano Lin yang membuat kerepotan setelah naik ke atas mobil.
"Diam!"
Angelia Liu bicara dengan dingin, secara bersamaan juga menginjak pedal gas, menambah kecepatan mobil. Akhir yang bagus, belokan yang cantik, melewati belokan ini, dan masuk ke jalan berikutnya.
Satu mobil hitam dan satu mobil merah melaju di jalanan Maple Mountain. Bahkan mobil di belakang mobil juga memancarkan cahaya terang, meninggalkan cahaya panjang di gelap malam, mengikuti gunung sampai ke puncaknya.
Tiano Lin melihat dari kaca spion.
Dari kaca spion entah dari kapan terlihat jari tengah yang ada kutek warna merah, sedang tidak hentinya melakukan gerakan rendahan padanya.
"Kamu bantu aku balaskan padanya." kata Angelia Liu.
"Aku tidak bisa." kata Tiano Lin.
"Kamu bahkan tidak bisa menunjukkan jari tengah?" Angelia Liu tersenyum merendahkan dan bertanya, "Kamu pasti belum pernah pacaran bukan?"
"..............."
Tiano Lin bingung.
Apa hubungannya bisa menunjukkan jari tengah dengan pacaran?
"Sudah akan sampai di belokan terakhir, kamu pegang pegangan baik-baik .... sudahlah, kalau mau cengkram, cengkram saja."
Baru saja Angelia Liu selesai bicara, tangannya memutar setir, seketika juga menekan pedal berhenti, suara berdecit ban dan tanah menggema di udara. Gerakan mobil Ferrari ini terlihat mulus dan masuk ke belokan besar gunung.
Hampir secara bersamaan.
Setelah melihat lampu belakang mobil Ferrari menghilang di depan, pria botak ini langsung melepaskan kaki dari pedal gas secara total, menghentikan mobil di samping jalan.
"Target sudah masuk, sudah boleh tutup sangkar." sang pria berkata pada walkie talkie.
Saat ini, Angelia Liu sudah melewati jalur berliku-liku. Ketika dia ingin menambah kecepatan, langsung melaju cepat dan naik ke puncak gunung, ponselnya tiba-tiba berbunyi.
Angelia Liu melihat ke arah kaca spion, melihat di belakang tidak ada tanda-tanda mobil menyusul, dia pun mengangkat ponsel dengan bluetooth.
"Jangan bicara! Dengarkan perkataanku! Tidak peduli apapun yang kamu lakukan sekarang, cepat hentikan mobil di pinggir jalan dan tinggalkan mobil itu. Cepat!"
Begitu bluetooth tersambung, Kathie Jiang yang ada di ujung sambungan langsung berkata dengan panik.
Dan di saat ini, Angelia Liu melihat di belokan depan seperti ada cahaya terang, dan juga suara Kathie Jiang yang panik, meskipun sekarang Angelia Liu seperti mengerti sesuatu, tapi saat ini dia sedang menambah kecepatan, begitu memaksa mengurangi kecepatan, maka akibatnya adalah menabrak gunung dan mati. Tapi melihat cahaya di depan sana mengerjap beberapa kali dan mobil itu seperti semakin dekat padanya, dia juga tidak bisa mempedulikan begitu banyak lagi, melihat Pohon Maple besar di pinggir jalan. Dia pun membelokkan setir ke arah kanan. Ferrari yang memutar arah dengan mendadak keluar, mendekati arah tebing!
Tring!
Hampir di saat bersamaan.
Sebuah truk besar dengan cahaya terang, tiba-tiba muncul di belokan seberang, melaju dengan cepat ke arah sini.
Cahaya mobil truk seperti ini terlalu menyilaukan mata.
Di satu saat ini, Angelia Liu dan Tiano Lin merasa mata mereka seperti sudah mau buta. Cahaya di depan begitu terang, bahkan bentuk depan truk saja tidak bisa terlihat jelas, Tiano Lin hanya bisa mendengar suara mesin mobil yang kencang melewati samping tubuhnya, dilanjutkan dengan suara kencang "brak", mobil berputar dan Ferrari yang gila ini akhirnya berhenti.
"Apa aku sudah mati?"
Novel Terkait
Penyucian Pernikahan
Glen ValoraMy Cute Wife
DessyEverything i know about love
Shinta CharityMarriage Journey
Hyon SongMenunggumu Kembali
NovanCinta Tak Biasa
SusantiMr Huo’s Sweetpie
EllyaThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200