The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 7 Wanita Cantik
Setelah Yulius Zhang mengutak atik ponsel barunya, tiba-tiba dia bertanya kepada Tiano Lin.
"Apakah Celine mengetahui rumahmu yang dibongkar?"
"Tidak tahu, ketika aku bersiap-siap ingin memberitahunya, dia sudah terlebih dahulu memberitahuku sebuah kabar yang tidak pernah aku sangka."
Yulius Zhang merasa dirinya seharusnya tidak mengungkit masalah ini di saat ini, dia terlihat tidak berdaya.
"Wanita ini terlalu sombong, jika tidak apakah dia perlu mendekati Alvis Zhang?"
Sony Song menyindir.
"Juga tidak boleh berbicara seperti itu, karena bagaimanapun juga Alvis Zhang bukan orang biasa, keluarga dia memiliki harta yang tidak bisa dibandingkan oleh kita." Cedric Lee berkata dengan tidak berdaya.
"Tetapi ini adalah hubungan, tentu saja berbeda. Bagaimana perasaan Tiano Lin terhadap Celine? Dia bahkan bisa mengukir nama wanita itu pada tangannya."
Yulius Zhang menyela pembicaraan.
Melihat mereka berbicara di sana, hati Tiano Lin merasa rumit.
Jika memberitahu mereka kenyataannya, apa yang akan terjadi?
"Kita jangan membahas ini kembali, selagi senang, kita bantu Tiano Lin mengusir kesialan. Kita adakan sesuatu di pintu belakang lalu pergi bernyanyi."
Yulius Zhang tiba-tiba memberikan ide.
Setelah mendengarnya, beberapa orang langsung menyetujuinya.
Di pintu belakang sekolah, terdapat sebuah jalur kuliner. Bukan hanya harganya yang murah, rasanya pun sangat nikmat. Tempat itu merupakan tempat favorit anak muda.
Setelah melakukan beberapa hal sepele, beberapa orang dengan senang hati pergi ke pintu belakang, menemukan toko, duduk di bangku rendah hati, dan menyiapkan barbekyu.
Yulius Zhang menenteng satu dus bir, dia berjalan dengan terhuyung-huyung.
"Hari ini aku yang akan mentraktir kalian, hari ini kita akan berpesta, semoga Tiano Lin bisa mendapatkan kekasih yang lebih cantik dibandingkan Celine!"
Setelah mereka mendengar, mereka mengangkat bir yang berada di tangan dan meminumnya.
Tiano Lin tiba-tiba teringat perkataan Vickie Chu bahwa dirinya tidak boleh meminum bir.
Tetapi hari ini, dia sangat senang.
"Tiano Lin, kamu sekarang juga sudah termasuk orang kaya. Tetapi ada suatu hal yang harus aku ingatkan kepadamu, kita menjadi orang harus baik, tidak boleh karena kita memiliki banyak uang, kita menjadi seperti Alvis Zhang si brengsek itu, pada saat itu kamu jangan menyalahkan kami jika kami memotong kamu!" Yulius Zhang berkata.
Yulius Zhang yang mereka sekelas, dan sering ditindas.
"Bukannya hanya mengandalkan karena memiliki mobil pribadi, dia pun sengaja berputar-putar di sekolahan untuk pamer."
Sony Song bergumam dengan marah, dia mengigit dua gigitan dan menelannya.
"Berapa harga mobil milik dia itu?"
Tiano Lin bertanya dengan ekspresi kebingungan.
"Tidak tahu, dengar-dengar lebih dari 300.000 yuan."
Melihat ekspresi Tiano Lin yang serius, Sony Song terbatuk.
"Jangan-jangan kamu juga ingin membeli satu? Ini tidak mungkin terjadi, ayah dia itu memiliki koneksi, sedangkan kamu tidak akan mudah untuk mendapatkan uang."
Cedric Lee melanjutkan: "benar, sudah mau lulus lebih baik menggunakan uang ini untuk membuat usaha kecil-kecilan dibanding untuk berfoya-foya."
Tiano Lin tersenyum.
Dia sadar dengan keadaannya saat ini, dia sedang mengantongi satu miliar di sakunya, tentu saja mobil dengan harga ratusan ribu tidak ada artinya.
Tetapi karena kawan-kawannya takut dia terburu-buru, dan mereka berniat baik membujuknya, Tiano Lin pun menghilangkan pemikiran ini.
Setelah selesai makan barbekyu, mereka pun mencari kendaraan dan pergi ke KTV di daerah sekitar.
Setelah naik ke atas kendaraan, Sony Song mengusap Tiano Lin dengan cemas.
"Tiano Lin, kamu jangan melakukan hal bodoh ya. Jika tidak kami tidak akan menganggapmu."
"Tidak, tidak. Sekarang saja aku tidak bisa mengendarai mobil, untuk apa membuang-buang uang tersebut."
Mendengar perkataan Tiano Lin, mereka akhirnya merasa lega.
Kendaraan dengan cepat sampai di depan KTV, mereka membayar tagihan dan naik ke lantai atas.
Mereka memesan ruangan berukuran sedang dan mulai bernyanyi.
Setelah bersenang-senang, tiba-tiba ada beberapa uang merasa sedih, karena pertemuan mereka akan semakin sedikit karena kelulusan yang sudah semakin dekat.
Mereka berempat berdekatan, lagu-lagu bertema persaudaran diulang terus menerus.
Setelah kelelahan karena bernyanyi, Cedric Lee beranjak dan berkata pergi mengambil dua dus bir untuk melanjutkan acara minumnya.
"Sebaiknya aku saja yang pergi." Tiano Lin menahan Cedric Lee yang sudah beranjak berdiri.
Cedric Lee menangguk-anggukkan kepalanya, Tiano Lin pergi keluar.
Begitu sampai di resepsionis, Tiano Lin berkata ke arah resepsionis.
"Nona permisi, apa merk arak termahal di sini?"
"Royal Salute, 8000/dus. Jika membeli lebih banyak, harganya akan lebih murah."
Tiano Lin tersenyum, segera memesan dua dus.
Resepsionis sedikit terkejut, sangat sedikit ada pelajar yang berinisiatif membeli arak sebanyak itu. Sedangkan pemuda di depannya ini tidak terlihat seperti orang yang memiliki banyak uang.
"Oh iya, masih ada permintaan kecil yang perlu kamu bantu. Ketika nanti akan mengantarkan arak, kamu katakan saja ini merupakan pemberian toko."
Resepsionis tidak mengerti, tetapi karena ini merupakan permintaan pelanggan, dia pun mengiyakannya.
Dengan cepat, pegawai memindahkan dua dus arak ke dalam ruangan Tiano Lin.
Tiano Lin datang terlambat, begitu sampai di depan pintu ruangan, dia mendengar suara nyanyian Sony Song yang memekakkan telinga, Dia pun tidak bisa menahan ketawaannya dan bersender pada tembok lorong dan memainkan ponselnya.
Dikarenakan bukan merk ponsel murahan, Tiano Lin menjadi pusat perhatiaan dimata wanita-wanita cantik yang lewat di sana.
Sosok wanita cantik tiba-tiba muncul di depannya, sepasang mata terus menatapnya.
"Pria tampan, apakah ada api?"
Wanita cantik itu bersender kemari sambil memegang sebatang rokok sambil bertanya ke arah Tiano Lin.
Tiano Lin tertegun, dia pun mengeluarkan korek api dari sakunya.
Meskipun dia jarang merokok, tetapi dia selalu membawa korek api.
"Merk ponselmu lumayan, tetapi korek api ini terlihat tidak cocok."
Wanita itu tersenyum dan melempar korek api tersebut ke arah Tiano Lin.
Paras wanita ini sangat cantik, dalam kecantikannya terdapat kedewasaan dan seksi.
Tiano Lin tidak bisa menahan untuk tidak melirik ke arah bawah dia.
Kelihatannya bukan hanya wajahnya saja yang seksi, tetapi lekuk tubuhnya membuat Tiano Lin sedikit tidak bisa menahan diri.
"Apakah ingin mencicipinya?"
Setelah wanita itu berbicara, dia mengeluarkan rokok dari mulutnya.
Terdapat bekas lipstik wanita itu pada batang rokok tersebut.
Tiano Lin merasa sedikit bersemangat, dia ingin mengambilnya tetapi tidak berani.
Setelah dia tertegun selama beberapa detik, dia menjulurkan tangannya dengan pelan, ketika baru saja ingin memegang batang rokok wanita tersebut, rokok tersebut ditarik kembali oleh dia.
Novel Terkait
Don't say goodbye
Dessy PutriStep by Step
LeksBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaCinta Yang Dalam
Kim YongyiThat Night
Star AngelThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200