The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
Monica Zhao juga baru mengerti ketika melihat Tiano Lin, mengapa Xeria Ling bisa duduk di posisi terbaik di barisan pertama, dan posisi itu sama dengan tiket yang telah dirobek oleh Tiano Lin.
Ternyata Tiano Lin sengaja berakting di hadapan mereka, dia merobek tiketnya untuk menipu Yulius Zhang, lalu memberikan tiket Yulius Zhang kepada Xeria Ling, benar-benar sangat tidak tahu malu.
"Uang tiket?"
Tiano Lin bertanya dengan bingung: "Aku sendiri yang membeli tiketnya, kenapa harus memberi uang tiket kepada Yulius Zhang?"
"Masih berpura-pura? Jangan kira aku tidak tahu, Yulius Zhang telah memberitahuku, bahwa dia telah membeli tiket itu, lalu untuk sementara dititipkan kepadamu, tetapi kamu berbohong kepada Yulius Zhang bahwa tiketnya telah robek, kemudian diam-diam menempelkannya kembali dan diberikan kepada Xeria Ling, jika bukan karena Yulius Zhang mengasihanimu, sekarang kamu sudah berada di dalam penjara, apakah kamu masih bisa berbicara di sini?" bohong Monica Zhao.
"Hehe, Yulius Zhang yang mengatakannya kepadamu?" Tiano Lin bertanya sambil tersenyum.
"Masih tidak ingin mengaku? Percaya atau tidak aku akan memanggil Yulius Zhang untuk datang, lalu mengeksposmu secara langsung, kemudian memberitahu Xeria Ling, biarkan dia melihat dengan jelas, orang yang selalu berpura-pura menjadi anak orang kaya di hadapannya, orang yang mengejarnya, sebenarnya adalah orang yang seperti apa."
Monica Zhao mengangkat ponsel di tangannya, dan hendak menelepon Yulius Zhang.
Tetapi pada saat ini, layar ponselnya menyala.
Kak Yulius?
Tiano Lin merasa perutnya sakit, ketika melihat nama di atas layar ponsel itu.
Tampaknya malam ini Yulius Zhang tidak bisa kabur.
Tidak tahu apakah dia mendengarkan perkataannya atau tidak, untuk membeli alat pengaman terlebih dahulu.
Meskipun wanita ini terlihat centil, tetapi jika wanita ini sudah terjangkit penyakit, maka mereka akan memiliki kerugian yang banyak.
Monica Zhao menjawab panggilannya, lalu berbicara sambil menutup mulutnya, kemudian memutuskan panggilannya.
"Huh, hari ini kamu beruntung, Kak Yulius tidak memiliki waktu untuk datang sekarang, tetapi kamu juga jangan merasa bangga, aku akan pergi menemui Xeria Ling besok, dan memberitahunya semua hal-hal buruk yang telah kamu lakukan, aku ingin melihat bagaimana kamu bisa menghadapi dirinya!"
Melihat punggung Monica Zhao yang pergi dengan bangga, Tiano Lin tidak bisa menahan dirinya untuk berkata: "Dasar bodoh."
Tetapi sekarang waktu sudah tidak pagi, Tiano Lin takut bahwa kakak perempuannya telah meninggalkan tempat ini, jadi dia cepat-cepat mengeluarkan ponselnya, untuk memasukkan nomor lalu meneleponnya.
Lalu, dia mendengar ada seseorang yang memanggil namanya dari belakangnya.
Dia berbalik, lalu melihat petugas keamanan yang tadi marah-marah dengannya, sedang menatap dirinya dengan gugup dan bertanya: "Apakah Anda adalah Tiano Lin, Tuan Lin?"
Tiano Lin mengangguk, "Betul."
"Silahkan ikut denganku, ada teman Anda yang ingin bertemu dengan Anda."
Petugas keamanan membuka pintu, lalu mempersilahkan Tiano Lin untuk masuk ke dalam gedung.
Namun di dalam kerumunan, sosok yang cantik melangkah keluar dengan cepat, dan dengan lembut menarik ujung pakaian Tiano Lin.
"Kamu?"
Tiano Lin menoleh, dia mengira bahwa Monica Zhao telah kembali lagi, tetapi tidak disangka, orang yang berada di hadapannya, ternyata adalah Celine.
Dia sudah lama tidak bertemu dengan Celine.
Terakhir kali keduanya bertemu, adalah pada saat di lapangan sekolah di malam hari.
Tiano Lin tahu bahwa Celine tidak tulus ingin berbaikkan dengannya.
Jadi pada akhirnya, mereka berpisah dengan tidak bahagia.
Tetapi akhir-akhir ini, Tiano Lin menyadari sejak Celine putus dengan Marvel, dia terlihat menjadi sangat berbeda.
Terutama sosial medianya, sebelumnya selalu berisi tas, makanan, dan mobil, tetapi sekarang menjadi perpustakaan, jalur berlari di lapangan, memasak, merangkai bunga.....
Sepertinya.....dia telah berubah menjadi seseorang yang baru.
Jadi ketika Tiano Lin melihat Celine lagi, rasa jijiknya tidak sekuat sebelumbya, lalu berkata sambil tersenyum: "Kenapa kamu bisa ada di sini?"
Celine mengenakan gaun putih, kuncir kudanya diikat dengan lembut, seluruh tubuhnya tidak memiliki aura centil seperti sebelumnya, sebaliknya dia lebih memiliki aura seperti seorang mahasiswa yang polos.
"Aku kebetulan bekerja di sini di malam hari, ketika aku melihatmu, aku ingin menyapamu." jawab Celine sambil tersenyum.
Bekerja?
Tiano Lin mengingatnya.
Celine tampaknya bekerja paruh waktu di berbagai restoran dan pusat perbelanjaan akhir-akhir ini, di dalam sosial medianya, sepertinya dia mengatakan ingin mengumpulkan pengalaman bekerja, dan ingin mencapai kemandirian finansial.
Pada saat ini tangannya memegang banyak tongkat perak, dan beberapa barang pendukung konser, yang sepertinya dibeli oleh dirinya sendiri, lalu datang ke sini untuk menjualnya.
"Apakah barang-barangmu masih belum terjual habis?" tanya Tiano Lin.
"Aku tidak menyangka akan ada banyak orang yang menjual barang pendukung konser, dan banyak penggemar telah membelinya dari beberapa grup penggemar, jadi hanya terjual beberapa." kata Celine dengan pandangan yang sedikit sedih.
"Masih tersisa berapa lagi, jual saja kepadaku."
Tiano Lin menghela napas, lalu membuka WeChat untuk mentransfer uangnya kepada Celine.
"Tidak perlu." Celine berkata dengan tergesa-gesa: "Barang-barang ini tidak terlalu mahal, aku ingin melatih diriku sendiri, lakukan saja pekerjaanmu terlebih dahulu, aku akan menjualnya di sini karena ada banyak orang dan melihat apakah barang-barangku akan terjual beberapa, aku tidak akan mengganggumu, sampai jumpa!"
Celine bergegas pergi setelah selesai berbicara.
Tiano Lin memegang ponsel, dan membeku dalam waktu yang lama, pada akhirnya karena didesak oleh petugas keamanan, dia baru tersadar, dan menaiki lift untuk ke lantai paling atas Fortune Building.
Di atap.
Tiano Lin melihat helikopter pribadi yang menarik perhatian banyak orang, dan juga rambut Elisia Chen yang berantakan karena tertiup oleh angin dari baling-baling.
"Kenapa kamu bisa tahu bahwa aku berada di bawah?"
Tiano Lin berjalan keluar dari lift, angin di atap sangat kuat, ditambah lagi dengan angin yang disebabkan oleh baling-baling helikopter, membuatnya sedikit menyipitkan matanya, dan pada saat yang sama menutupi wajahnya dengan tangannya.
"Naiklah terlebih dahulu."
Suara baling-baling helikopter terlalu keras, Elisia Chen tidak bisa mendengar apa yang dikatakan oleh Tiano Lin, jadi dia melambai padanya dan masuk ke dalam helikopter.
Di dalam helikopter.
Tiano Lin melihat Sisca Cheng.
Tetapi wanita itu tampaknya tidak begitu tertarik dengan kedatangannya, dia duduk diam di barisan belakang, dan memandang ke luar jendela.
"Sudah boleh berangkat."
Kata Elisia Chen, ketika petugas keamanan telah menutup pintu helikopter.
Helikopter itu perlahan-lahan terangkat ke langit, Fortune Building yang setinggi 100 meter secara bertahap menjadi tidak terlihat, dan pemandangan malam Kota Nandu dengan cepat terlihat di depan mata.
Ini adalah penerbangan pertama Tiano Lin.
Tidak hanya helikopter, bahkan kelas ekonomi dari pesawat biasa saja, dia belum pernah menaikinya.
Karena menurutnya, ini semua adalah alat transportasi yang hanya bisa digunakan oleh orang kaya.
Sama sekali bukan siswa miskin seperti dia yang bisa menaikinya.
Terlebih lagi, orang yang duduk di seberangnya adalah putri dari orang terkaya di Kota Nandu, Sisca Cheng dan Elisia Chen.
Inilah yang diimpikan oleh seluruh pria di Kota Nandu.
"Aku tidak tahu, bahwa kamu memiliki hubungan yang baik dengan wanita."
Dibandingkan dengan ketidakpedulian Sisca Cheng, Elisia Chen berkata dengan lembut dan sambil tersenyum.
"Kamu bisa melihatnya dari atas gedung?" Tiano Lin bertanya dengan ekspresi tidak percaya, jaraknya lebih dari seratus meter, bahkan jika melihat dengan teleskop, mustahil untuk melihat dengan jelas.
"Tidak, saat itu aku dan kakakku berada di ruang tamu di lantai satu, lalu melihat kamu sedang berbincang dengan gadis cantik, jadi kami tidak mengganggumu." kata Elisia Chen sambil tersenyum.
"Oh, kami hanya teman sekolah biasa, kami hanya berbicara beberapa kalimat karena kebetulan bertemu....."
Saat Tiano Lin berbicara, dia mendengar Sisca Cheng yang selalu terdiam, berkata dengan ringan: "Tidak ada orang yang bertanya kepadamu, untuk apa menjelaskannya."
Tiano Lin menatapnya dengan terkejut.
Dari awal hingga akhir, wanita ini tidak melihat dirinya.
Sisca Cheng menatap ke luar jendela, ekspresinya acuh tak acuh, yang memberi orang perasaan ditolak sejauh ribuan mil.
Tiano Lin berdeham, lalu menatap Elisia Chen, dan tersenyum dengan canggung.
……
Helikopter langsung mendarat di atas atap villa yang rata.
Ketiganya mengucapkan selamat tinggal di sana, dan masing-masing kembali ke rumah masing-masing.
Celestine Gu telah menyiapkan air mandi, setelah selesai membantu Tiano Lin mandi, dia kembali beristirahat di kamar tamu.
Tiano Lin berbaring di atas ranjang, lalu dengan bosan membuka ponselnya.
Saat ini sepertinya Yulius Zhang masih terjebak di daerah sekitar Music Heart, dan dia tidak memiliki waktu untuk pergi ke Nanshan bersama dengan Monica Zhao dan Anna.
Namun, ketika memikirkan postur Monica Zhao yang menahannya di depan pintu gedung, Tiano Lin mencari gambar bunga krisan yang sedang mekar dengan indah, lalu mengirimkannya kepada Yulius Zhang.
Yulius Zhang dengan cepat membalas dengan "OK".
"Sangat menarik......"
Tiano Lin memikirkan adegan yang kemungkinan akan terjadi di sudut gelap di Nanshan nanti, ketika sedang berpikir dia tiba-tiba menjilat bibirnya yang panas, tetapi ketika berpikir bahwa besok dia harus bangun pagi, untuk sementara waktu dia menghilangkan niatnya untuk memanggil Celestine Gu.
Dan pada saat yang sama.
Di pintu masuk ICU di panti jompo.
Beberapa perawat yang bertugas sedang berbicara.
Tiba-tiba, mata seorang perawat melebar, tatapannya jatuh ke ranjnag yang berada di dalam kaca, lalu berteriak: "Vickie Chu telah sadar!"
Novel Terkait
Precious Moment
Louise LeeCinta Yang Berpaling
NajokurataDark Love
Angel VeronicaMy Goddes
Riski saputroPernikahan Tak Sempurna
Azalea_His Second Chance
Derick HoThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200