The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 161
Siapa nama gadis muda itu, berapa usianya tahun ini, apakah masih di sekolah, apa hubungannya dengan Tiano Lin?”
Loretta Liu mengambil tangan Vincy Mu, sambil menilai dengan senang sambil bertanya.
"Halo Bibi, nama aku Vincy Mu. Aku seusia dengan Tiano Lin. Aku tidak sekolah. Sekarang aku bekerja di unit pemerintah dan aku berteman baik dengan Tiano Lin."
Dengan senyum di wajahnya, Vincy Mu dengan sabar menjawab pertanyaan Loretta Liu.
“Oh, sama usianya, bagus, di mana kamu bekerja?” Loretta Liu dengan antusias mengambil tangan Vincy Mu, senyum di wajahnya bahkan lebih meluap.
Tiano Lin memandang keduanya dengan diam-diam, dan tiba-tiba berpikir, jika aku memberi tahu ibu aku bahwa dia bertanya kepada seorang gadis yang sebenarnya adalah putri Gubernur Provinsi A yang baru diangkat, tidak tahu apakah dia masih berani bertanya seperti ini.
"Kamu juga bekerja di unit pemerintah? Kelihatannya tidak seperti itu ..."
Kath Wu memandang Vincy Mu dengan pandangan menghina.
Dalam kesannya, apakah itu kota mereka, sekolah Lindiani Lin, dan departemen pemerintah Anthony Wu, mereka belum pernah melihat orang berpakaian seperti Vincy Mu .
Menurutnya, semua gadis yang bekerja di unit harus seperti dia, dengan gaya rambut setengah baya, mengenakan pakaian formal, bersikap dewasa dan tenang.
“Ya, apakah kamu bekerja di unit juga?” Vincy Mu bertanya dengan mengedipkan matanya yang indah.
“Hehe, Kath kami tahun ini lulus sebagai pegawai negeri sipil, di kecamatn Nanguan, tapi dia akan dipindahkan ke distrik setelah bekerja paling lama setengah tahun, di sana hanyalah singgahan.” Lindiani Lin berkata dengan bangga.
Dia juga merasa bahwa Vincy Mu tidak terlihat seperti pegawai negeri sipil, mengenakan pakaian mewah dan memamerkan kakinya. Sekilas, dia bukan gadis yang baik.
"Kecamatan Nanguan?" Vincy Mu berkata sambil tersenyum, "Cukup bagus. Dimulai dari dasar untuk membentuk lebih banyak jalur massa, mengakarkan pondasi, kelak pasti akan dipromosikan."
Sebenarnya jika keluarga Lindiani Lin tidak memperlakukan keluarga Tiano Lin dengan sombong, dengan kata-kata Vincy Mu, Kath Wu di kota kecamatan benar-benar hanya singgahan, dengan menginjak batu loncatan sepanjang jalan untuk naik jabatan tidak jadi masalah.
Tapi sekarang, Kath Wu memandang Vincy Mu dengan sinis berkata, "Tidak jarang menonton siaran berita juga, masih tahu jalur massa. Aku tidak punya apa pun untuk diperdalam dengan para petani itu. Untuk masa kerja setengah tahun yang ditentukan dalam kontrak, aku tidak sabar untuk ditransfer langsung ke distrik. Jabatan di biro pendidikan distrik telah berhasil ditemukan, aku sudah cukup tinggal di tempat yang jelek itu."
"Itu benar, Kath kami bukan kader untuk bekerja di kecamatan, Kath akan pergi ke biro pendidikan distrik untuk duduk di kantor. Jangan berpikir petani dapat mengirim kami beberapa ayam, bebek dan ikan untuk menjaga kami di sana. Bahkan jika aku setuju, senior keluarga Wu juga tidak setuju.” Lindiani Lin berkata dengan bangga.
"Ah? Apakah paman juga bekerja di kantor pemerintah?" Vincy Mu bertanya dengan heran.
"Hehe, aku di kantor Pemerintah Distrik Baru Nandu. Aku biasanya membantu bupati mengatur materi, menyiapkan pidato rapat dan jadwal harian, hanya sekretaris kecil yang tidak layak disebut," kata Anthony Wu ringan.
"Ayah, kamu terlalu rendah hati. Siapa yang tidak tahu bahkan Bupati harus mengangguk dan membungkuk di depan kamu jika dia ingin bertemu kepala distrik. Jika kamu tidak setuju, bupati itu tidak bisa buat apa-apa, jadi tidak harus menjadi kepala distrik baru memiliki kekuasaan, tidak seperti beberapa orang yang tidak memiliki apapun tetapi malah suka membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab kepada kami.”
Kath Wu dengan sengaja meninggikan suaranya pada bagian akhir pembicaraan dan juga dengan sengaja melirik Tiano Lin.
"Ngomong-ngomong, setelah mengatakan begitu banyak, kamu belum mengatakan unit mana kamu, tidak semua orang bisa masuk unit. Sekarang agensi telah melakukan banyak pengiriman tenaga kerja, yang mana hanya pekerja kontrak yang masih jauh sekali dari pegawai tetap seperti kami, "kata Lindiani Lin dengan bangga.
"Oh, aku hanya pergi bekerja tahun ini, dan aku sekarang di kantor komite partai kota," kata Vincy Mu sambil tersenyum.
Buk!
Seteguk air yang sedang diminum Anthony Wu langsung menyembur keluar.
“Di mana kamu mengatakan kamu berada?” Mata Kath Wu juga melebar, mata penuh luar biasa.
“Aku menjalankan departemen rahasia di komite partai kota, apakah ada masalah?” Vincy Mu bertanya dengan bingung.
"Kantor komite partai kota, juga departemen rahasia ... hahaha ..."
Kath Wu tidak bisa menahan tawa secara langsung.
Lindiani Lin tidak bisa menahan tawa, terburu-buru meminjam gerekan menyeka mulut Anthony Wu untuk tertawa secara diam-diam.
"Apa, komite partai kota apa, mengerjakan tugas apa, unit apa itu?"
Paul Lin dan istrinya telah menghabiskan seluruh hidup mereka di pedesaan. Mereka paling tahu tentang urusan saat ini melalui siaran berita. Mereka tidak pernah mendengar lembaga seperti Kantor Komite Partai Kota.
"Meskipun berpura-pura menjadi pegawai negeri bukan ilegal, kamu juga harus lihat kondisi dulu untuk berbohong. Tempat apa kantor komite partai kota? Yang lain mungkin tidak tahu, apakah ayahku juga tidak tahu. Itu kantor untuk sekretaris komite partai kota, departemen rahasia pertama adalah sekretaris utama walikota! Dengan pakaian yang kamu kenakan ini, bagaimana mungkin kantor akan membiarkanmu masuk? Takutnya hanya untuk bertemu penjaga keamanan saja sangat sulit.”
Kath Wu masih tidak percaya bahwa Vincy Mu adalah seorang pegawai negeri sipil, terutama karena pakaiannya dan wajahnya yang cantik, itu benar-benar berbeda dari pegawai negeri dalam konsepnya.
"Oh ya?"
Vincy Mu mengedipkan matanya, dia pergi bekerja di unit sepenuhnya hanya demi menghabiskan waktu, dia tidak pernah mendengar walikota Wang mengatakan bahwa dia memiliki masalah dengan pakaiannya, bahkan sering memujinya berselera tinggi dalam fashion.
Namun, itu tidak masalah.
Hari ini, dia mencari Tiano Lin untuk urusan penting, jadi dia menoleh dan berkata kepada Tiano Lin, "Bisakah kamu keluar? Ada yang ingin kukatakan padamu."
Tiano Lin mengangguk, dia tidak bisa duduk di sini.
"Urusan apa yang tidak bisa dibicarakan secara langsung, masih pakai dirahasiakan, Kath kami tidak pernah menyembunyikan masalah dari kami. Tidak ada orang luar di sini, apa salahnya untuk dikatakan secara langsung."
Lindiani Lin memandang Vincy Mu dan berbicara dengan ringan.
Dia tidak percaya bahwa Vincy Mu adalah seorang pegawai negeri sipil. Dia pasti ingin berkolusi dengan Tiano Lin secara pribadi, kemudian kembali untuk mempermalukan mereka.
"Urusan anak-anak biarkan mereka berbicara secara pribadi, kita orang dewasa lebih baik jangan ikut campur." Paul Lin membujuk dari samping.
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin bertanya pada Tiano Lin apakah ada tempat tidur kosong di rumah sakitmu. Aku tidak enak badan baru-baru ini dan ingin menjalani pemeriksaan komprehensif," kata Vincy Mu dengan terbuka.
Check up?
Tiano Lin memandangnya dengan heran dan bertanya, "Ada apa denganmu?"
"Aku tidak tahu. Aku mengantuk belakangan ini dan aku menderita sakit punggung dan pinggang. Aku pergi ke beberapa rumah sakit dan tidak menemukan masalah. Bukankah rumah sakitmu sangat bagus? Aku hanya ingin memeriksa. Jangan khawatir semua biaya aku yang bayar sendiri, tidak merepotkan kalian." kata Vincy Mu.
Mengantuk? Sakit punggung dan pinggang?
Tiano Lin tertegun, dan kemudian mendengarkan Lindiani Lin berkata dengan tidak percaya: "Kamu tidak hamil, kan?"
Buk!
Paul Lin juga menyemprotkan seteguk air.
Pasangan itu menatap Tiano Lin dan Vincy Mu dengan kaget, dan berkata dengan gembira, "Benarkah Tiano, kapan itu?"
“Tapi kamu belum menikah?” Lindiani Lin memandangi mereka dan berkata dengan sinis, “Kakak ipar, apa yang membuatmu begitu bahagia? Kedua anak itu bahkan belum menikah, sudah membuat perut gadis itu semakin besar, dikira ini pedesaan kalian, hal yang tidak bermoral seperti ini untuk apa kamu bahagia.”
"Aku……"
"Diam!"
Tiano Lin mengerutkan kening dan melirik Lindiani Lin, lalu memandang Vincy Mu dan bertanya: "Kapan kamu luang, aku bisa meminta mereka untuk memeriksamu kapan saja."
"Lebih baik langsung saja daripada memilih hari, hari ini saja." Vincy Mu tersenyum.
"Yah, aku akan membawamu ke sana, ayo pergi."
Tiano Lin benar-benar tidak bisa tinggal di sini sebentar pun. Dia berdiri dan pergi bersama Vincy Mu.
"Tunggu sebentar!" Lindiani Lin tiba-tiba berteriak, membuat Tiano Lin berhenti, "Tiano Lin, apakah kamu benar-benar mengenal seseorang di rumah sakit?"
Tiano Lin mengangguk, "Ada seorang teman di dalamnya."
“Rumah sakit mana?” Lindiani Lin bertanya selanjutnya.
“Panti jompo, kamu mungkin belum pernah mendengarnya,” Tiano Lin menggelengkan kepalanya dan hendak pergi.
“Panti jompo?” Siapa yang menyangka Lindiani Lin berdiri tiba-tiba dan berkata dengan penuh semangat, “Apakah ini rumah sakit swasta yang design bangunannya sangat mewah, para dokternya juga adalah dokter terbaik yang diambil dari berbagai rumah sakit di seluruh negera, apakah temanmu ada di rumah sakit ini?”
Tiano Lin mengerutkan kening dan menoleh dengan heran: "Apakah kamu tahu rumah sakit ini?"
"Oh, tentu saja aku tahu. Bukan saja aku tahu, tapi aku selalu ingin menemukan seorang kenalan untuk mengatur operasi untukku!" Lindiani Lin berkata dengan penuh semangat.
"Operasi? Apa yang terjadi pada adik kedua?" Paul Lin bertanya dengan cemas.
"Oh, ini batu empedu. Hasil pemeriksaan dari rumah sakit pusat beberapa hari yang lalu, tetapi kualitas operasinya tidak bagus dan tidak ada kenalan, aku tidak tenang membiarkan mereka melakukannya untukku. Karena Tiano kenal orang di panti jompo, biarkan kenalannya memperkenalkan kepala dokter kepada aku untuk operasi batu empedu, bagaimana?”
Melihat Tiano Lin tidak bermaksud berbicara, Lindiani Lin kembali ke wajahnya sebelumnya dan berkata dengan mencibir: "Tiano Lin, kamu bisa mengatur bahkan untuk orang luar, tetapi aku sebagai bibi kedua kamu, kamu bahkan tidak berencana untuk membantu urusan ini?”
Novel Terkait
More Than Words
HannyTakdir Raja Perang
Brama aditioMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaLove In Sunset
ElinaMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniCinta Yang Tak Biasa
WennieThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200