The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 42 Lekas pergi

Tiano Lin terus menatap Vickie Chu yang terbaring di atas ranjang pasien.

Vickie Chu hanya membuka mata beberapa detik, lalu menutup mata.

"Istirahatlah baik-baik, setelah kamu bangun, semuanya akan berubah baik-baik saja. Tidak akan ada orang yang menindasmu lagi."

Tiano Lin berkata dengan agak serak.

Tiano Lin berdiri, menatap Vickie Chu sekilas, lalu berencana keluar kamar.

Di saat ini, Vickie Chu yang awalnya tidak bergerak tiba-tiba menarik tangan Tiano Lin.

Tiano Lin tersentak dan menoleh menatap Vickie Chu.

Mata Vickie Chu terbuka sedikit dan meneteskan setetes air mata.

Melihat itu, hati Tiano Lin bahkan sudah akan meleleh.

Dia tahu, Vickie Chu pasti mendengar perkataannya.

"Tidak akan ada masalah, semuanya akan baik-baik saja."

Setelah meninggalkan kamar pasien, Tiano Lin pergi ke apartemen paling berkelas di pusat kota——Cittagazze.

Komplek ini dengan nama yang mewah, juga letak geografis yang sempurna, menjadi tujuan dari perjuangan jutaan anak-anak muda.

Tempat ini sangat dekat dengan rumah sakit, Tiano Lin berjalan beberapa langkah saja sudah sampai.

Tatapan Tiano Lin berhenti di papan iklan tempat masuk.

Sangat cepat dia memilih apartemen besar yang ada tiga kamar dan dua ruang tamu, harganya 8000 yuan satu bulan.

Tiano Lin menelpon kepada pemilik rumah, dan dengan cepat pemilik rumah datang untuk menemui Tiano Lin.

Pemilik rumah adalah wanita berusia empat puluh tahunan. Bertubuh gemuk, mengenakan hak tinggi yang hampir tidak dapat menahan berat tubuhnya, satu tangan menenteng tas, satu tangan lagi membawa kontrak.

"Kamu mau menyewa rumah?" wanita gemuk mengerutkan dahi dan menatap Tiano Lin dengan ragu.

Dandanan Tiano Lin sangat sederhana, benar-benar bukan seperti orang yang mampu menyewa rumahnya.

"Iya." Tiano Lin mengangguk.

"Kenapa kamu menyewa rumah ini? Jangan diam-diam melakukan hal yang tidak benar ya!"

Sang wanita mengerutkan dahi dan menampilkan wajah yang sangat tidak percaya kepada Tiano Lin.

"Aku adalah murid, setelah lulus ingin mencari tempat untuk tinggal, jadi datang ke sini untuk menyewa rumah."

"Murid? Kamu itu murid? Aku belum pernah melihat murid mampu menyewa rumah seperti ini. Kalau kamu benar-benar murid, keluarkan kartu pelajarmu!"

Tiano Lin mana mungkin membawa barang seperti itu sekarang, dia pun menjawab dengan jujur, "Aku datang buru-buru, tidak membawa barang-barang seperti itu. Memangnya harus ada itu baru bisa menyewa rumah?"

"Omong kosong, siapa yang tahu yang kamu bilang itu benar atau bohong. Kalau kamu sampai melakukan kejahatan, yang sial adalah aku. Kalau kamu benar-benar mau sewa, kamu bisa langsung bayar uang sewa satu tahun, juga ganti rugi uang 20.000 yuan atas kerusakan mentalku."

Tiano Lin tersenyum pahit.

Wanita ini jelas-jelas sedang menyulitkan dirinya.

"Sudahlah, aku tidak mau lagi."

Mengenai sewa rumah, Tiano Lin tidak keberatan sama sekali. Hanya cara bicara wanita itu yang benar-benar membuat dia tidak dapat terima.

Selain itu, rumah ini awalnya bukan untuk dia. Kalau wanita itu melihat keluarga Vickie Chu muncul dalam rumah, takutnya akan semakin salah paham.

Tiano Lin baru membalikkan badan, wanita gemuk tanpa bisa ditahan menyindir, "Benar-benar lucu ya. Jangan kira aku tidak tahu. Kamu anak miskin hanya ingin pura-pura menjadi kaya, apa harga di komplek ini bisa ditinggali siapapun? Juga tidak lihat dulu status apa dirimu."

Tiano Lin menghentikan langkah kaki, bersiap membalikkan badan, tapi malah mendengar perkataan yang lebih kasar dari sang wanita.

"Ada apa? Tidak sudi? Kalau hebat, jangan sewa rumah di sini, beli satu saja. Haha, membuang waktuku saja. Memangnya kenapa kalau memarahimu? Miskin ya miskin, benar-benar menjijikan!"

Tiano Lin sangat marah, dia awalnya tidak ingin bertengkar dengan wanita ini, merasa cukup tahan diri saja.

Tapi, perkataan wanita ini malah menyadarkannya.

Beberapa tahun ini, Tiano Lin selalu berada dalam kondisi hidup yang lebih miskin, jadi dia sering lupa kalau dia memiliki uang 100 juta yuan.

Uang itu, jangankan untuk menyewa satu rumah, meskipun membeli satu villa di kawasan terbaik kota ini juga ada sisanya.

"Perkataanmu benar-benar sudah mengingatkanku." Tiano Lin menolehkan kepala dan tersenyum pada sang wanita.

Senyum itu, mempunyai arti dalam, dan membuat punggung sang wanita merinding.

Di samping Cittagazze adalah komplek villa yang lebih terkenal di kota ini.

Di sekitar komplek villa, dikelilingi dengan taman bunga.

Meskipun komplek ini sederhana, tapi sedikitpun tidak membosankan. Komplek ini lumayan masuk dalam estetika kebanyakan masyarakat.

Cantik, selain itu berguna.

Tiano Lin sangat suka tempat ini. Tinggal di sini tidak akan merasa sangat angkuh, tapi akan merasakan rasa yang sangat berbeda.

Melewati beberapa villa, Tiano Lin sampai ke gedung pemasaran.

Gedung area penjualan sangat mewah, terutama lampu terang di hall, sangat menarik perhatian orang.

"Tentu saja, komplek seperti ini, gedung pemasarannya pasti juga harus mewah."

Tiano Lin tanpa bisa ditahan memuji.

"Eh, eh! Siapa kamu? Berdiri di tengah tidak kelihatan, tidak bekerja, kenapa melamun?"

Tiano Lin dikejutkan oleh suara ribut-ribut. Dia menoleh ke sana, menyadari adalah wanita cantik yang berpakaian terbuka.

Tubuh wanita itu memancarkan kecantikan, sengaja menutupi hidungnya, dan menatap Tiano Lin dengan jijik.

"Kamu ke sana."

Tiano Lin tidak ingin perhitungan dengan wanita itu, meminggirkan tubuh, bertujuan membiarkan Tiano Lin lewat.

"Benar-benar menyebalkan, kotor, juga bau. Begitu bau, bagaimana bisa kamu menyuruhku jalan!"

Tiano Lin tersentak dan mencium bau dirinya.

Karena menetap lama di dalam rumah sakit, tubuhnya memiliki bau obat, dia juga merasa bau.

"Juga tidak tahu ada bau obat apa, sangat menusuk hidung. Bukan kena penyakit menular apa 'kan? Menjauhlah dariku."

Tiano Lin tidak bicara. Saat ini kebetulan melihat villa yang lebih dekat dengan taman dan merasa di sana lumayan baik.

Dia mundur dua langkah, memutuskan setelah wanita itu pergi baru bertanya harga villa.

"Apa kamu tidak dengar yang aku bilang? Aku menyuruhmu segera meninggalkan tempat ini. Tubuhmu bau, jangan terlalu dekat padaku. Aku khawatir akan tertular penyakit menjijikan darimu!" wajah sang wanita sangat emosi dan memarahi Tiano Lin.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu