The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
Tiano Lin khawatir bahwa keradannya sebagai pemilik rumah sakit akan menyebabkan mereka tertekan, dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan diadu.
Aaron Wang berusaha menjelaskan, tapi Tiano Lin malah berbicara duluan.
"Aku ingin tahu, jika semua peralatan tersedia, apakah kemungkinan kakakku untuk bertahan hidup lebih besar?"
"Ini tentu saja, peralatan medis impor tentu akan memberi efek peningkatan yang besar, tetapi ketika digunakan, jumlah uang yang dibutuhkan juga besar," kata dokter yang sudah berumur.
Bukannya mereka tidak mau membantu pasien, tetapi jika biaya penggunaan terlalu besar, mereka khawatir akan disalahkan.
"Beri aku kemungkinan yang akurat, agar aku tahu seberapa besar peluang kakakku untuk bertahan hidup."
Dokter muda itu tertegun sejenak, dan kemudian berkata, "Mungkin antara 7 hingga 8 persen."
"Bagaimana jika aku memberi kalian masing-masing tambahan sebesar 100 Juta?"
Dia tahu bahwa Vickie Chu tidak memiliki kesempatan untuk bertahan hidup, tetapi dokter-dokter ini tidak mengabdikan diri untuk itu.
"100 Juta? Apakah kamu yakin bisa mendapatkannya?" Dokter tua itu mendorong kacamatanya.
Tiano Lin tidak berbicara, ia mengeluarkan cek dan menulis dua lembar dengan angka 100 Juta di atas meja.
"Katakan padaku, berapa peluangnya untuk selamat, kalian bisa mengambil dua cek ini sekarang."
Kedua dokter saling memandang dan perlahan mengambil cek tersebut.
"Jika kalian curiga itu plasu, kalian bisa menemui seseorang untuk menukarnya sekarang, aku sekarang ingin tahu seberapa besar kemungkinan kakakku bisa bertahan hidup."
Wajah kedua dokter itu penuh kegembiraan, menyaksikan janji Tiano Lin.
"10 persen!"
Tiano Lin tersenyum pahit: "Aku sekarang tidak ingin mendengar apapun, satu-satunya permintaanku adalah kalian tolong kakakku untuk bertahan malam ini. Jika berhasil, masing-masing kalian masih bisa mendapatkan 1 mIliar, apakah kalian bisa melakukannya?"
Kedua dokter itu mengangguk dan berkata dengan sumpah, "Jangan khawatir, membuat wanita ini bisa bertahan sehari, kita benar-benar pasti melakukannya!"
Tiano Lin mengangguk dan tidak mengatakan apa-apa.
Aaron Wang mengikuti Tiano Lin menuju lobi rumah sakit, dia sangat gugup sehingga tubuhnya seolah ingin tiarap di lantai.
Harus tahu, bahwa pria ini adalah pemilik sakit swasta ini.
Setiap karyawan di rumah sakit ini, entah itu makanan dan minuman, semua diberikan oleh keluarga Tiano Lin.
Dan sekarang, sementara para dokter telah mengambil gaji darinya, ternyata Tiano Lin juga harus memberi uang tambahan.
Ini benar-benar konyol.
Wajah Aaron Wang cemberut.
"Tuan Muda, kamu bisa menyerahkan masalah ini sepenuhnya kepadaku, kamu sama sekali tidak perlu melakukannya."
Tiano Lin menggelengkan kepalanya: "Uang adalah masalah kecil, jika tidak memberikan sesuatu yang menguntungkan mereka, maka mereka tidak akan tertarik pada penyakit Vickie. Lagipula, jutaan tidak ada arti baginya, selama mereka dapat menjamin keselamatan hidup Vickie, aku tidak peduli."
Aaron Wang membeku di tempat, tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.
"Bantu aku menyiapkan mobil, aku akan pergi sekarang," kata Tiano Lin.
"Baiklah, Tuan Muda," Aaron Wang mengangguk setuju.
Tiano Lin kembali ke kamarnya, mengganti satu set pakaian, dan meninggalkan rumah sakit dengan mobil yang sudah dipersiapkan oleh Aaron Wang.
Dia awalnya berencana untuk tinggal di sini untuk menemani Vickie Chu, tetapi ibunya menelepon untuk mengundangnya makan bersama, dia pun tidak punya alasan untuk menolak.
Terlebih lagi, dia masih harus melihat kakak perempuannya yang belum pernah dilihatnya.
Mobil cepat tiba di tujuan, dan Tiano Lin tiba di sebuah ruangan di lantai tiga seperti kata ibunya.
Begitu masuk, ia melihat seorang ibu yang cantik.
Hanya beberapa hari kemudian, Tiano Lin masih merasa bahwa ibunya sedikit berbeda.
Setelah melihat putranya, Rossy Tsu tersenyum lembut dan memberi isyarat agar putranya duduk di sampingnya.
Baru saja Tiano Lin duduk, pintu ruangan itu terbuka lagi.
Seorang wanita yang tinggi dan tegap pun masuk.
Rambut sebatas pinggang, gaun yang indah, kaki putih panjang yang dibalut stocking putih, sepasang sepatu hak tinggi di bawah kaki sangat memikat mata.
Namun, dia mengenakan kacamata hitam di wajahnya, menutupi setengah wajahnya.
“Kakak?” Tiano Lin memandangi wanita cantik itu dan ragu-ragu cukup lama sebelum berbicara.
“Hehe.” Wanita itu tertawa lembut pada pada Tiano Lin dan duduk tepat di seberangnya.
Rossy Tsu tersenyum dan berbicara kepada wanita itu ke arah Tiano Lin.
"Kalian berdua pasti lelah karena sudah berjalan sejauh ini? Kalian ingin makan apa, kalian bisa memesan sendiri."
Sambil berbicara, dia menyerahkan menu di tangannya.
"Bibi, aku terserah. Kali ini, aku sangat ingin berbicara denganmu, dan sekalian melihat sepupu kecilku, Tiano."
Wanita yang memakai kacamata hitam memandangi Tiano Lin dari atas hingga ke bawah.
Ini membuat Tiano Lin merasa tidak nyaman, tetapi tidak bisa dimengerti.
Lagi pula, adik lelaki yang telah menghilang selama hampir 20 tahun ini tiba-tiba muncul di hadapannya, jadi membuat dirinya sangat penasaran.
"Sudahlah, jika kamu melihatnya seperti ini, aku khawatir putraku tidak akan bisa duduk diam."
Rossy Tsu bisa menebak suasana hatinya, membuat Tiano Lin sedikit malu.
"Sungguh, terakhir kali aku tidak punya kesempatan untuk bermain dengannya. Bukankah normal jika kali ini aku akan sering melihatnya."
Kata perempuan itu.
Terakhir kali?
Apakah mungkin Tiano Lin telah bertemu dengannya?
Tapi mengapa Tiano Lin tidak memiliki kesan terhadap wanita ini sama sekali?
"Bibi, kurasa sangat sulit bagi Tiano untuk mendapatkan pacar, aku secara khusus meninggalkan sebuah nomor telepon sebelumnya, tetapi setelah seharian dia tidak menelepon. Mungkin jika posisinya sudah diganti gadis lain, dia pasti akan sangat sedih. "
Apakah dia sudah memberikan nomor telepon?
Ini membuat Tiano Lin tiba-tiba tidak dapat mencernanya.
Siapa sebenarnya wanita ini?
Tunggu-tunggu!
Beberapa tips mengingatkan Tiano Lin tentang sesuatu.
"Kamu seharusnya tidak akan ..."
"Hehehe, jika dipikirkan, mungkin aku yang menderita karena selalu mengingatkanmu.”
Saat Wanita itu selesai berkata, ia pun perlahan melepas kacamata hitamnya.
Wajah yang tersembunyi di balik kacamata hitam muncul di depan Tiano Lin.
Dia tertegun dan menatap wanita itu dengan terkejut.
"Vivian Tsu?"
Benar, kakaknya ternyata adalah seorang bintang besar.
Ini sungguh luar biasa.
"Adik, ekspresimu sangat imut."
Vivian Tsu meneguk kopi dan menyaksikan Tiano Lin tersenyum.
Tiano Lin tidak percaya, Vivian Tsu ternyata adalah kakaknya sendiri yang mengundang dirinya untuk bernyanyi di perayaan sekolah.
Meskipun di benaknya sudah muncul nama lain, namun masih sulit untuk percaya ketika benar-benar bertemu dengannya.
Novel Terkait
My Charming Wife
Diana AndrikaLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyCEO Daddy
TantoInventing A Millionaire
EdisonHis Soft Side
RiseRahasia Istriku
MahardikaAku bukan menantu sampah
Stiw boyGet Back To You
LexyThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200