The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 28 Perawat Pribadi
Di depannya, Land Rover merah gelap muncul pada pandangan Tiano.
Tampaknya ini adalah mobil yang baru dibeli, bahkan plat nomornya tidak terpasang.
"Mobil kami berputar balik lebih dahulu, bukannya kamu yang ingin mencuri tempat parkir kami?"
Tiano langsung sadar apa yang sedang terjadi, dan berkata dengan sinis.
"Asal ngomong, emang kenapa kalau kamu yang putar balik lebih dahulu? Aku melihatnya lebih dulu, tentu saja itu milikku. Jika kamu ingin menyelesaikan semuanya dengan aman, berilah saja aku tempat itu!"
Tiano berusaha memikirkan jalan keluar, tetapi Vickie hanya bisa terdiam di samping.
"Tuan, mari kita berikan saja, kita cari saja tempat lain!"
Tiano tahu bahwa Vickie tidak ingin menimbulkan masalah.
Vickie sekali lagi memutari area itu untuk mencari tempat parkir, tetapi masih tidak menemukan tempat parkir yang cocok.
"Tuan, tidak ada tempat parkir lagi di sini."
Vickie yang tidak berdaya pun hanya bisa memarkirkan mobil di sisi jalan.
Disana sebenarnya tidak boleh parkir mobil, karena akan terkena denda.
"Jika tidak, kamu berhenti saja disini. Aku akan menjaga mobil untukmu. Kamu pergilah bertemu dengan temanmu." Tiano melirik jamnya sambil berbicara dengan Vickie.
"Tuan, ini tidak sepatutnya, membuatmu menjaga mobil ..."
"Lagipula tidak apa-apa, tidak usah segan. Jika kamu mencari tempat lain lagi, akan berakibat pada kehadiranmu di acara itu nantinya."
Vickie bahkan lebih tidak enak lagi, karena tidak sopan membiarkan Tiano, seorang tuan muda, duduk di dalam mobil dan menunggunya.
Tiano bisa melihat bahwa Vickie ragu-ragu karena tekanan ibunya.
"Pergilah, jika kamu masih menunda lagi, tidak akan sempat."
Ketika Vickie melihat bahwa benar-benar tidak ada waktu, dia berkata, "Kalau begitu, maaf telah merepotkanmu, Tuan. Jika polisi datang, kamu telponlah dan beritahulah aku."
Melihat Vickie yang terburu-buru turun dari mobil, Tiano tersenyum.
Vickie memiliki kepribadian yang lembut, jadi dia tidak mungkin mencuri tempat parkir orang lain.
Jika dia adalah Xeria ~
Memikirkan wanita itu, wajah Tiano langsung memerah.
"Tak Tak Tak!"
Langkah yang terdengar seperti suara hak tinggi menyadarkan Tiano dari lamunannya.
Segera setelah itu, dia mendengar dua wanita berbicara.
"Menurutmu bukankah si Vickie itu wanita yang aneh, dengan gelar yang begitu tinggi, dia ternyata hanya seorang perawat, dan kita pun tidak tahu ia bekerja dimana. Pekerjaannya bahkan tidak sebanding dengan kita, apalagi mengingat bahwa dia adalah wanita tercantik di sekolah kita dulu, sekarang malahan seperti ini. "
Apakah ini teman baik Vickie?
Tiano pun mendongak.
Melalui jendela kaca, bisa terlihat dua wanita di depan, satu berambut panjang, mengenakan rok pendek, sedangkan yang lain berambut pendek lainnya, gaun hitam.
Yang tadi berbicara, sepertinya yang mengenakan rok pendek.
"Tercantik di sekolah kita? Dia terlalu merasa dirinya cantik, makanya dia berlagak seperti dirinya yang paling keren. Pada waktu itu, saudara kita sangat terobsesi dengannya. Pada saat itu, dia bahkan tidak mau memandangnya, dan terus berpikir dia bisa menemukan yang lebih baik. Tapi rupanya, sampai sekarang dia masih lajang."
Setiap kalimat yang dikeluarkan oleh kedua wanita itu, tampaknya bertujuan untuk mengejek Vickie.
Tiano tertawa melihat semua ini.
Dia awalnya berpikir bahwa pertemuan ini adalah pertemuan Vickie dengan teman baiknya untuk bicara tentang kabar masing-masing. Dia tidak megira hal ini akan dijadikan sebagai ajang pertandingan yang membosankan.
“Tidak usah pedulikan dia lagi, tugas kita hari ini hanyalah membantu Kak Calvin tidur bersama wanita itu, untuk memenuhi memenuhi keinginan Kakak Calvin selama bertahun-tahun,” kata gadis berambut pendek itu.
"Dia masih ingin mengejarnya? Kakak Calvin hanya bermain dengannya sekarang. Lagipula, Vickie adalah perawat pribadi. Seragam perawat sangat menggoda. Aku tidak tahu berapa banyak kesepakatan rahasia yang dia buat dengan bos. Dia benar-benar seorang pelacur yang handal."
Kata-kata yang menjijikan ini disebutkan oleh seseorang yang disebut sebagai sahabat oleh Vickie.
Dan mereka bahkan berencana menjebak Vickie untuk tidur dengan lelaki itu, sangat tak tahu malu.
Sambil dua wanita itu mengobrol, mereka tanpa sadar melirik sosok Tiano yang sedang didalam mobil, dan seketika langsung berteriak kaget.
"Sialan, kamu gila ya? Kenapa kamu menguping pembicaraan orang lain?"
Tiano sudah sangat kesal, dia tadinya tidak ingin menguping, tetapi mereka sendiri yang banyak bicara, dan membicarakan hal-hal yang tidak seharusnya dibicarakan keluar.
"Cindy, jangan pedulikan dia. Pria ini memang tampak gila, menguping kata-kata orang lain, pandangan matanya saja sudah aneh."
Gadis dengan rok pendek itu menatap Tiano dan berkata kepada gadis itu dengan rambut pendek di sampingnya.
Setelah dua wanita itu pergi, Tiano benar-benar sudah tidak tahan.
Dia merasa bahwa Vickie tidak perlu berpartisipasi dalam hal yang disebut reuni antar teman ini.
Saat itu, suara ketukan pada kaca terdengar di telinga Tiano.
Dia mendongak dan melihat seorang polisi wanita berdiri di luar.
"Halo, Tuan, mobil kamu tidak bisa diparkir di sini, silakan pergi."
Tiano langsung tersadar dari lamunannya, tidak menyangka polisi akan datang secepat ini.
"Nona polisi, seperti ini, bukan aku yang mengemudi, jadi tolong tunggulah untuk beberapa menit saja, aku akan menelpon sang pemilik untuk datang dan memindahkan mobil, apakah tidak apa-apa?"
Polisi itu ragu-ragu selama beberapa detik, lalu mengangguk: "Oke, tapi tidak lebih dari dua menit, atau mobil akan diderek pergi."
Tiano mengangguk dan menelpon Vickie untuk menyuruhnya menyetir.
Tiba-tiba, terdengar nada dering ponsel dari kursi sebelah.
Itu adalah ponsel Vickie, dia benar-benar meninggalkan ponselnya di dalam mobil.
Tepat sekali, Tiano sangat ingin untuk menarik Vickie keluar dari tempat itu, dan inilah kesempatan terbaik untuk melakukan itu.
Tiano keluar dari mobil dan berjalan ke kafe.
Dia dapat melihat Vickie didalam. Di sebelahnya adalah dua wanita tadi, dan ada seorang pria di depannya. Sepertinya kakak laki-laki dari dua wanita itu.
Mereka sedang mengobrol-ngobrol, dan kedua wanita itu pun berusaha memasang raut wajah polos yang palsu.
Berakting, memanglah kelebihan setiap orang yang paling berguna.
"Vickie, aku dengar-dengar, kamu bekerja sebagai perawat swasta baru-baru ini. Aku tidak tahu rumah sakit swasta tempat kamu bekerja. Bagaimana perawatanmu? Masih nyaman?" Kata gadis berambut pendek.
Gadis ini bernama Cindy Lin dan merupakan teman sekamar Vickie dulu.
"Ini rumah sakit swasta yang sangat biasa, dan semuanya baik-baik saja, tetapi pekerjaannya lebih melelahkan," jawab Vickie dengan santai.
Rumah sakit tempat dia bekerja sedikit spesial, dan pasien-pasien didalamnya termasuk berada, dan karena alasan pribadi, ia tidak ingin membeberkan terlalu banyak kepada mereka.
Kedua wanita itu dipenuhi rasa sombong.
"Vickie, menjadi seorang perawat pastinya lelah. Aku punya kerabat yang bekerja sebagai perawat di rumah sakit di kota kecil. Sudah harus melewati shift malam, ia juga masih harus mengurus kehidupan para pasien itu, apa masih bisa minum dan makan dengan tenang? Pekerjaan itu layaknya seorang pengasuh anak, kadang-kadang harus menemui pasien yang tidak bermoral dan yang memperlakukan orang lain dengan seenaknya. Vickie, di tempat kerjamu, tidak begitu kan?"
Vickie tidak menjawab.
Rumah sakit swasta itu dikelola oleh Rossy. Pasien di rumah sakit itu merupakan orang-orang ternama di bisnis mereka, masing-masing dari mereka adalah orang kaya yang bernilai miliaran. Bukan hanya kekayaan, atau perawatan, rumah sakit tempat ia kerja, bukanlah rumah sakit biasa.
Novel Terkait
Siswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiMy Only One
Alice SongMore Than Words
HannyUnlimited Love
Ester GohMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeAir Mata Cinta
Bella CiaoThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200