The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
Dia tidak pernah kuliah, dia memulai karirnya dari bawah hingga menjadi seperti sekarang ini, dia sudah pernah merasakan kehangatan dan dinginnya perasaan manusia, yang bahkan cukup untuk menulis buku pelajaran, yang bisa dipelajari oleh mahasiswa seperti Cedric Lee dan kawan-kawan seumur hidup.
Mereka berjalan-jalan sebentar, setelah itu mereka memutuskan kembali ke rumah masing-masing.
Mengenai hubungan antara Tiano Lin dan Celestine Gu .
Meskipun Tiano Lin memperkenalkannya sebagai teman, Cedric Lee dan Sony Song tidak bodoh. Mereka bisa melihat dari waktu ke waktu Celestine Gu terus memperhatikan Tiano Lin, mereka memahaminya, tetapi mereka tetap merasa iri, cemburu dan benci.
Kembali ke villa, Tiano Lin langsung mandi dan tidur, karena keesokan paginya dia harus pergi ke rumah sakit untuk menemui Vickie Chu .
Pemulihan Vickie Chu jauh lebih baik daripada perkiraan Tiano Lin dan Profesor John.
Hari kedua setelah siuman, mesin oksigen sudah boleh dilepas dan dia sudah bisa bernafas sendiri
Ketika Tiano Lin sampai di bangsal, John sedang berpesan kepada Vickie tentang beberapa hal yang harus dia perhatikan selama masa pemulihan. Ketika melihat Tiano Lin datang, John langsung pergi meninggalkan bangsal dan memberikan kesempatan bagi Tiano Lin dan Vickie Chu untuk berduaan.
"Kamu sudah bangun."
Demi bertemu dengan Vickie Chu, pagi ini Tiano Lin sengaja mandi untuk membuat dirinya terlihat segar.
Setelah itu, dia berjalan ke sisi tempat tidur pasien, lalu menggenggam tangan Vickie Chu dengan lembut, dan berkata dengan pelan, "Kamu tidur lama sekali, kamu menjadi pasien, dan bahkan tidak peduli dengan pasienmu."
"Terima kasih……"
Bibir Vickie Chu bergetar, dia mengucapkan dua kata ini dengan lembut.
Tiano Lin tertegun sejenak.
Dia menatap Vickie Chu dengan tatapan heran, lalu dia memalingkan wajahnya dan melihat saat ini dia berdiri di luar jendela dan memperlihatkan wajah konyol kepadanya.
Melihat Vickie Chu bisa berbicara, beban di dalam hati Tiano Lin akhirnya menghilang.
"Beristirahatlah dengan baik, baik masalah pekerjaan atau masalah keluarga, jangan kamu pikirkan dulu. Kamu jangan khawatir, ada aku di sini, oke?"
Tiano Lin tahu apa yang paling Vickie Chu khawatirkan, jadi dia menenangkannya duluan.
Orang-orang di sekolah tidak percaya dengan kemampuannya, tapi Vickie Chu tidak mungkin tidak jelas kan?
"Hutang biaya rumah sakit ini, akan aku kembalikan kepadamu ..." Vickie Chu menghindari tatapan mata Tiano Lin .
Hutang?
"Ini..."
Tiano Lin langsung berhenti berbicara, dia tidak tahu harus berkata apa.
Sekarang sudah dalam situasi apa, Vickie Chu masih memikirkan hal ini.
Tapi, dengan cepat dia merasa lega.
Peralatan terbaik di dunia, tim ahli medis dan Profesor John yang datang dari Jerman, serta operasi tingkat tinggi selama beberapa hari ...
Kalau biaya ini di totalkan, mungkin akan sangat mahal.
Vickie Chu juga seorang perawat di rumah sakit. Tentu saja, dia tahu berapa banyak sumber daya medis yang digunakan pada dirinya selama beberapa hari ini sejak dia melompat dari gedung, begitu sumber daya ini digunakan, dia tidak akan sanggup melunasinya semur hidupnya.
"Hmm ..." Tiano Lin berpikir sebentar lalu berkata, "Baik, kalau begitu kelak kamu akan terus bekerja di rumah sakit, dan hutang ini akan dibayar dengan memotong gajimu setiap bulan, kapan hutang ini lunas, kapan kamu baru boleh pergi."
Dalam sekejap, air mata Vickie Chu langsung mengalir.
Matanya juga memerah.
Hal ini langsung membuat Tiano Lin kewalahan. Dia bergegas mengambil tisu dan menyeka air mata Vickie Chu .
"Apa yang kamu tangisi? Kalau tidak, kita potong lebih sedikit dan menyisakan sedikit uang untuk makan dan minummu."
Dia berkata dengan tidak berdaya.
Tapi siapa sangka tangisan Vickie Chu semakin keras.
Air mata yang tadinya mengalir setetes demi setetas, sekarang telah mengalir dengan deras, dan tidak dapat dihentikan.
Tiano Lin sama sekali tidak bisa menenangkan suasana hati Vickie Chu saat ini.
Seorang gadis muda yang cantik bisa memilih untuk mengakhiri hidupnya, pasti karena dia merasa putus asa terhadap hidup dan akhirnya membuatnya memutuskan hal ini.
Tapi sekarang, dalam sekejap semua keputusasaannya langsung berubah menjadi harapan .
Dia menatap Tiano Lin, entah kenapa ingin menangis.
Dia ingin melampiaskan semua keluhan dan ketidak relaan yang dia pendam di dalam hatinya selama bertahun-tahun bersama dengan air mata yang mengalir.
Oleh karena itu, tangisan Vickie Chu semakin sedih, dan karena merasa semakin sedih tangisannya semakin keras.
Melihatnya menangis, Tiano Lin menghela nafas dengan tidak berdaya, melihat Vickie Chu menangis dia langsung berdiri dan merangkul pundaknya dengan lembut.
"Sudah, jangan sedih. Kelak aku akan melindungimu, tidak akan ada yang berani menindasmu lagi."
"Siapa yang ingin kamu lindungi, dasar bocah tengik..."
Sebelum Vickie Chu selesai berbicara, tangisannya semakin menjadi-jadi.
Saat ini, Profesor John yang berada di luar akhirnya tidak tahan lagi, dia membuka pintu dan masuk kedalam.
"Meskipun menangis bisa meredakan emosi negatif yang menumpuk di dalam benak Vickie Chu, tapi bagaimana pun dia baru saja dioperasi, dan tidak seharusnya dia terlalu emosional, Tuan Lin, lebih baik untuk sementara waktu anda menghindar sebentar?"
Profesor John membujuk dengan tidak berdaya.
Tiano Lin mengangguk, lalu dia melepaskan tangan Vickie Chu dan berdiri.
Vickie Chu mengatupkan bibirnya dengan erat, lalu menenangkan emosinya dengan perlahan-lahan.
"Aku akan membantumu menangani masalah keluargamu, kamu tidak perlu memikirkan hal lain, jalani pemulihan dengan baik, dan tunggu aku menjemputmu keluar dari rumah sakit."
Setelah Tiano Lin pergi meninggalkan bangsal, dia meminta Aaron Wang mengantarkannya ke rumah Vickie Chu .
Rumahnya adalah bangunan dua lantai yang bobrok.
Meskipun tanah ini sudah berhasil mereka dapatkan, tapi tanpa perintah dari Tiano Lin, Reino Shen tidak berani menghancurkan rumah ini.
Dalam perjalanan, Aaron Wang khusus membelikan beberapa suplemen.
Tiano Lin berencana memberikan sebuah vila Emerald Valley kepada orangtua Vickie dengan mengatasnamakan kompensasi dari rumah sakit kepada staf rumah sakit. Agar saat rumah relokasi dibangun, mereka memiliki tempat tinggal.
Mereka naik ke atas lalu mengetuk pintu yang lusuh.
"Siapa, Vickie sudah pulang?"
Seiring dengan terdengarnya suara yang familier, Ibu Vickie membukakan pintu dan muncul di hadapan mereka berdua
"Kalian ... kenapa kamu lagi!"
Melihat Tiano Lin, Ibu Vickie menunjukkan ekspresi wajah penuh kebencian, lalu dia berbalik untuk menutup pintu.
"Tolong tunggu sebentar!"
Gerakan Aaron Wang sangat cepat, dia menjulurkan tangan dan mengentikannya menutup pintu, lalu dia bergegas berkata: "Tolong jangan salah paham. Aku adalah pimpinan di tempat Vickie Chu bekerja saat ini, aku adalah Kepala Rumah Sakit tempat dia bekerja. Aku khusus datang untuk menunjukkan rasa simpati kepada anda."
"Kepala Rumah Sakit?"
Ibu Vickie melirik Aaron Wang yang gemuk dengan tatapan curiga, "Menunjukkan rasa simpati?"
"Eh, begini. Saya dengar dari nona Vickie Chu rumah anda akan dibongkar, dan anda belum menemukan tempat tinggal baru, kan?"
Sebagai Kepala Rumah Sakit tempat rehabilitasi, Aaron Wang banyak bertemu dengan orang penting dan dia selalu disanjung. Hari ini pertama kalinya dia mengunjungi anggota keluarga karyawan, dan tidak dibiarkan untuk masuk. Jika bukan karena melihat Tiano Lin tidak mengatakan apa-apa, dia sudah pergi sejak tadi.
“Benar, apa hubungannya denganmu?” nada bicara Ibu Vickie masih tidak sungkan.
Aaron Wang melirik Tiano Lin, lalu dia berkata dengan serius: "Begini, rumah sakit kami selalu peduli dengan kehidupan keluarga karyawan, dan ingin setiap karyawan di rumah sakit tidak terganggu dengan masalah keluarga dan bisa mengabdikan diri dengan sepenuh hati dalam pekerjaan, jadi saat saya mendengar anda belum menemukan rumah baru. Rumah sakit secara khusus memberikan rumah kesejahteraan. Saya ingin mengajak anda sekeluarga untuk pindah dan tinggal disana. "
"Rumah kesejahteraan? Di mana?"
Ibu Vickie terlihat sedikit tertarik, dia berkata sambil menyipitkan matanya.
"Dekat sini." Aaron Wang bergegas menjelaskan, "Tidak jauh dari sini. Kalau anda punya waktu luang, saya akan membawa anda mengunjungi rumah baru anda?"
"Dekat sini?"
Ibu Vickie langsung menunjukkan raut wajah tidak senang, "Rumah sakit kalian sungguh pelit, tempat apa ini? Orang-orang sekarang membeli rumah di distrik baru. Siapa yang masih tinggal di tempat kumuh seperti ini, ada apa dengan rumah sakit kalian, bahkan hal sesimpel ini saja tidak tahu? "
Aaron Wang hampir saja melemparkan hadiah yang dipegangnya ke wajah Ibu Vickie.
Sebenarnya, rumah sakit tidak memiliki rumah kesejahteraan, pembongkaran dan relokasi tempat tinggal karyawan juga bukan urusan mereka. Sekarang, semua ini sepenuhnya karena perasaan pribadi Tuan Muda Lin. Dia membeli villa dengan uangnya untuk kalian tempati. Kalian tidak hanya tidak menghargainya bahkan masih tidak tahu diri dan menyalahkan rumah sakit. Kapan dirinya, Aaron Wang pernah dibuat marah seperti ini, kemarahan yang terlintas di matanya tidak dapat dia sembunyikan lagi.
“Tapi kalau kalian tinggal di distrik baru, akan jauh dari rumah sakit tempat Vickie Chu bekerja, saya khawatir itu sedikit tidak leluasa.” Tiano Lin menarik tangan Aaron Wang sambil membujuknya dengan lembut.
"Jauh? Sejauh apa? Bukankah biasanya dia tinggal di asrama rumah sakit? Andai kata dia tinggal di rumah, dia bisa bangun pagi-pagi. Dia bisa membeli skuter listrik dan dalam waktu satu jam dia bisa sampai dirumah sakit. Apa jauhnya, aku rasa rumah sakit kalian tidak bersedia mengeluarkan uang, jadi kalian membiarkan kami tinggal di tempat kumuh ini, pokoknya, kami tidak mau tinggal di sini. Kalau kalian bersikeras agar kami tinggal di sini, lebih baik beri kami uang, kami akan menyewa sendiri rumah di distrik baru, mengenai hal lain tidak perlu kalian urus."
Novel Terkait
Ten Years
VivianMy Enchanting Guy
Bryan WuAsisten Bos Cantik
Boris DreyCinta Yang Terlarang
MinniePerjalanan Selingkuh
LindaPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeAnak Sultan Super
Tristan XuThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200