The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 103 Kalian saling kenal?

Mendengar suara ini, Tiano Lin tidak sadar.

Vickie Chu menggenggam tangan Tiano Lin dan tubuhnya bergetar.

"Kenapa mereka juga datang?"

Tiano Lin menoleh, kebetulan melihat Michael Guo dan beberapa tuan muda kaya yang tidak pernah dia lihat duduk di dua baris terakhir hall konser ini.

Di antara mereka duduk seorang perempuan, adalah sahabat Vickie Chu dulu, Alice Qiu.

Alice Qiu kelihatan lebih bercahaya dibandingkan pertemuan sebelumnya.

Telinga, leher, dan tangan pria itu mengenakan aksesoris berlian yang bercahaya. Pandangan Alice Qiu sombong dan sedang menilai Tiano Lin serta Vickie Chu.

"Dunia benar-benar sempit ya, bisa-bisanya bertemu sekelompook bocah itu di sini." Tiano Lin mengoceh.

Selain itu, dia bisa melihatnya, beberapa tuan muda yang tidak pernah dilihat, sekali dilihat saja sudah bisa diketahui Michael Guo-lah yang menjadi pusat mereka.

Pandangan orang-orang itu pada Tiano Lin, juga mengandung perasaan merendahkan.

Sedangkan Alice Qiu juga bisik-bisik pada mereka, kemudian mereka tertawa.

Tapi, sikap tuan muda itu lumayan bagus, tahu di tempat apa bicara perkataan apa.

Melihat orang-orang di konser ini semakin banyak, tidak ada lagi orang yang mengejek Tiano Lin, hanya saja tatapan Michael Guo semakin jahat.

"Kenapa mereka bisa muncul di sini? Bukankah konser hari ini diadakan oleh Keluarga Cheng. Mereka dapat tiket darimana, jangan-jangan dicuri lagi?"

Alice Qiu yang duduk di samping Michael Guo menatap dua orang itu dengan tatapan jijik, dan nada bicaranya penuh dengan keangkuhan.

"Iya, benar-benar tidak disangka Tiano, pria miskin itu bisa datang ke tempat seperti ini. Tapi dua tempat duduk itu, bukan bisa diduduki semudah itu."

Michael Guo tidak menjawab perkataan Alice Qiu, melainkan hanya melihat jam Vacheron Constantin di tangannya, menunggu pertunjukkan seru yang akan segera dimulai.

Dalam pandangannya.

Orang yang bisa datang ke hall konser hari ini, adalah tuan muda kaya di status sosial atas.

Mengenai tujuan orang-orang yang datang, semuanya juga sudah jelas.

Begitu mempunyai hubungan dengan Davin Cheng, atau dengan dua nona besar Keluarga Cheng, tidak peduli dia, atau keluarga dibelakangnya, sejak saat itu akan langsung naik, dan berbeda dari sebelum-sebelumnya.

Selain itu, dua dandanan orang itu, sekali dilihat juga pasti tidak mengetahui apa yang terjadi.

Bisa jadi Tiano Lin, si pria miskin itu memikirkan cara, ingin membawa Vickie Chu masuk ke dalam sini, berpura-pura kaya. Tapi mengenai tempat duduk di barisan pertama ....

Hehe, kalau membuat marah Davin Cheng, pria miskin ini pasti akan langsung diusir dari Kota Nandu, dan selamanya tidak boleh masuk ke kota ini lagi.

"Hanya saja, hari ini tidak tahu apakah dua putri Davin datang ke sini. Dengar-dengar dua putri Davin, yang satu dingin yang satu ramah. Siapapun yang mendapatkan salah satu dari mereka, kedepannya jangan melupakan kita-kita ya, jangan berfoya-foya sendirian." kata seorang tuan muda sambil tertawa.

"Jangan pedulikan ini dulu. Sebelum konser dimulai pasti akan ada pertunjukkan bagus. Kita lihat si miskin itu ketika melihat Davin marah apakah akan terkejut sampai kencing di celana. Kalau sampai berak di celana, maka konser hari ini tidak bisa dilanjutkan lagi. Haha!"

Alice Qiu menceritakan bagaimana Tiano Lin bersembunyi di dalam mobil, lalu mengikuti mereka sampai ke Dior Coffee dan mengganggu mereka, kemudian masalah mencuri makan es krim Haagen Dazs di bandara. Dia sengaja menceritakan masalah ini dengan kencang.

Ingin sekali sampai semua orang di hall ini bisa mendengarnya.

Seketika, beberapa tuan muda di samping Alice Qiu, bahkan orang-orang di sekitar sana, langsung memandang Tiano Lin dengan pandangan merendahkan, bahkan ada orang yang ingin langsung memanggil satpam untuk mengusir dua orang itu.

Hanya saja, yang lebih membuat Alice Qiu kecewa adalah.

Meskipun dia sudah mengencangkan suara agar orang yang duduk di barisan pertama juga bisa dengar, tapi kali ini, bukan hanya Tiano Lin, bahkan Vickie Chu juga tidak ada reaksi sedikitpun. Dua orang itu duduk di barisan pertama, dua kepala menempel satu sama lain, mengobrol sambil tersenyum, kelihatan sama sekali tidak peduli.

Hal ini membuat dia sangat tidak senang. Saat ingin berdiri dan berjalan ke sana, Michael Guo malah menarik ujung bajunya.

Di bawah panggung, pria terkaya di Kota Nandu, Davin Cheng, tidak tahu kapan sudah berjalan ke sini.

Kondisi tubuh yang kaya, memakai jas hitam, tidak ada bedanya dengan pria paruh baya yang gemuk biasa, hanya saja cara jalannya tenang, memberikan perasaan yang rahasia kepada orang-orang.

Tapi, yang paling menarik perhatian adalah, yang berjalan di sisi Davin Cheng, di kanan dan kirinya. Yang satu memakai gaun panjang, yang satu lagi mengenakan gaun hitam panjang.

Yang mengenakan gaun hitam, adalah nona besar pertama Keluarga Cheng, Sisca Cheng. Sedangkan yang mengenakan gaun putih, adalah nona kedua Keluarga Chen, Elisia Chen.

Tinggi dua wanita itu sudah mencapai 170 cm.

Bentuk tubuh dua wanita itu juga sangat tinggi. Demi konser musik hari ini, untuk bertemu dengan orang Keluarga He, mereka berdandan khusus, kelihatan dingin dan mempesona, menarik perhatian semua pria dan wanita di dalam ruangan, membuat pandangan semuanya sama sekali tidak bisa meninggalkan dua wanita itu.

"Wah, itu adalah Dua Nona Besar Keluarga Cheng. Ternyata lebih baik dari gosip ya, lebih berkharisma dan lebih cantik dari legenda perkataan orang-orang!"

"Aiya, ya sudah kalau kamu bilang tampilan mereka begitu cantik, ya sudah juga kalau bentuk tubuh mereka begitu seksi, tapi mereka juga terlahir di keluarga kaya. Mau wanita lain bagaimana hidup."

"Apa yang kamu mengerti. Kalau kamu dari kecil hidup di tumpukan uang, kharisma dan tampilanmu juga pasti akan baik. Tapi jujur saja, siapapun yang bisa menikahi salah satu dari mereka, bisa santai saja seumur hidup ini, selamanya menikmati hidup mewah ...."

Menghadapi kehebohan di hall, Sisca Cheng dan Elisia Chen kelihatan sangat tenang.

Mereka tahu apa artinya tempat ini hari ini bagi Keluarga Cheng.

Mereka berdiri dengan kompak di samping Davin Cheng, menunggu dalam diam di tempat masuk, tamu yang penting.

Gerakan mereka ini dilihat banyak orang.

Kebanyakan orang yang datang di sini tahu, Keluarga Cheng hari ini sengaja mengatur konser ini, untuk menjemput tamu yang sangat penting.

Karena Keluarga Cheng adalah pria terkaya di Kota Nandu, sedangkan Kota Nandu adalah kota yang paling maju perekonomiannya di China. Tanpa melebih-lebihkan, pria terkaya di Kota Nandu, bisa masuk dalam peringkat tiga besar orang terkaya di China.

Yang bisa membuat Keluarga Cheng menyambut sampai seperti ini, selain keluarga-keluarga kaya di Kota B, benar-benar tidak ada lagi keluarga yang bisa menerima penyambutan tinggi seperti ini dari Keluarga Cheng.

"Apakah Keluarga Jiang dari Kota B? Dengar-dengar Keluarga Jiang dari Kota B akhir-akhir ini mengambil banyak tanah dari Keluarga Cheng. Tidak mungkin Keluarga Cheng yang tidak dapat bertahan lagi, dan sekarang sengaja mengalah pada Keluarga Jiang bukan?"

"Apanya yang Keluarga Jiang. Aku rasa seharusnya dengan ketua departemen dari Kota B saja, Keluarga Cheng mempunyai kekayaan yang tidak ada habisnya. Untuk apa menundukkan kepala hanya demi sedikit uang itu saja? Kamu yang sudah berpikir terlalu banyak."

"Kalau begitu siapa lagi? Tidak mungkin Keluarga He bukan?"

Perkataan seorang tuan muda membuat suasana seketika diam.

Semua pandangan terkejut jatuh pada tubuh pria itu.

Bersamaan, seorang pria tua dan kuat berjalan masuk dari pintu.

Di saat orang itu muncul, wajah Davin Cheng langsung tersenyum lebar, dan membawa dua putrinya pergi menyambut.

"Rico!"

Davin Cheng menggenggam tangan Paman Liu dengan semangat, diiringi dengan wajah ramah menyamput Paman Liu duduk.

Tapi, ketika melihat tempat duduk terbaik yang sengaja dia siapkan, tidak tahu sejak kapan diduduki oleh dua bocah, wajahnya seketika langsung masam.

"Dua teman kecil, apakah salah datang?"

Ini adalah tempat duduk terbaik di hall konser, yang sengaja dia siapkan untuk suami istri Harris He. Meskipun mereka hari ini tidak datang, juga seharusnya dia dan Rico Liu yang duduk di sini, bukan dua bocah yang mengenakan pakaian jelek ini.

"Paman Liu."

Tiano Lin menoleh dan menyapa sambil tersenyum pada Paman Liu.

Paman Liu juga berpura-pura seperti baru bertemu dan berkata, "Tuan Lin, kamu sudah datang."

"Rico, kalian berdua kenal?"

Davin Cheng membelalakan mata, menoleh dan bertanya pada Rico Liu.

Paman Liu mengangguk, "Ini adalah teman Keluarga He kami. Nyonya He bilang hari ini dia dan tuan tidak sempat datang, tempat duduk juga kosong, jadi biarkan mereka yang datang ke konser ini saja. Direktur Cheng tidak keberatan 'kan?"

"Hehe, teman Keluarga He juga adalah temanku. Karena dua tamu ini bersedia datang, maka tentu sama saja dengan tamu penting, duduk di sini tentu tidak apa-apa."

Davin Cheng orang yang sudah sangat berpengalaman, tentu dapat langsung menyadari, perkataan hormat Rico Liu tadi kepada Tiano Lin. Dua orang ini, pasti bukan hanya teman Keluarga He saja!

"Terima kasih Direktur Cheng."

Tiano Lin juga menambahkan sambil tersenyum.

"Jangan sungkan, Tuan Lin."

Setelah itu, Davin Cheng mengundang Paman Liu dan dua putrinya duduk. Hatinya malah terus bingung, orang yang dipanggil Tuan Lin ini, kenapa rasanya pernah dia temui?

Novel Terkait

Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu