The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 112 Pembangunan

Tiano mengatakan apa yang menjadi pikirannya tentang tanah ini pada Reino.

Setelah mendengar itu, Reino mengangguk : “Tuan muda memang punya penglihatan yang tajam, sebenarnya dari awal kami tidak tidak berpikir begitu banyak, semua hanya berdasar pada tujuan utama, namun kemudian teringat akan rencana untuk berasosiasi dengan Universitas Nanda untuk berkembang bersama, berdasarkan anggaran harga tanah ini akan meningkat dalam waktu sepuluh tahun, bisa mencapai 10 miliar yuan ke atas, yang juga adalah sepuluh kali lipat paling rendah, asalkan bisa mencapai persetujuan dengan Universitas Nanda, maka semua ini bukan masalah!”

“Apakah papa mama aku mengetahui hal ini?” tanya Tiano.

“Direktur He dan nyonya sementara masih belum pernah menanyakan hal ini, lagipula ini bukan sebuah proyek yang besar, dan aku merasa hal ini harus dilakukan diam-diam, setelah sudah terlihat hasil yang pasti baru tuan muda sendiri yang melaporkan pada Direktur He dan nyonya, percaya mereka pasti akan mendapat kejutan!”

Melihat wajah Reino yang berseri-seri, sama Tiano juga bersemangat.

Kelak tanah ini, akan menjadi pusat kesenian yang baru di kota Nandu, yang akan muncul dalam genggamannya, dan hasil yang akan dicapai kemungkinan besar bakal menjadi sumber kesuksesan Tiano di beberapa tahun yang akan datang.

Terpikir akan bulan sebelumnya, dirinya masih gelisah dengan masalah kelulusan, menikah dan beli rumah.

Sekarang sedang berencana untuk pengembangan masa depan kota Nandu, benar-benar membuatnya sangat bersemangat.

Tiano mengangguk, menarik napas dalam, lalu bertanya : “Sekarang di tanah ini proyek apa lagi yang belum selesai?”

“Pertama adalah pembongkaran, gedung yang belum selesai yang baru saja anda lewati, dan terakhir masih ada satu penghuni yang belum tercapai negosiasinya, asalkan pihak tersebut tanda tangan, maka tim pembangunan kita kapan saja bisa mulai melakukan pembangunan ; selanjutnya adalah tanda tangan kerja sama dengan pihak Universitas Nanda. Departemen real estate kita juga sudah lama bekerja sama dengan Universitas Nanda, proyek yang saling menguntungkan ini biasanya tidak ada masalah, asalkan perjanjian kerja sama ini dan arah pengembangan kelak di susun secara terperinci dalam kontrak perjanjian, dan penandatanganan kontrak juga tidak lama lagi akan terlaksana!”

Mata Reino yang bersinar-sinar, seolah-olah pembangunan yang ramai dan sibuk ini sudah muncul di depan matanya.

Tapi Tiano yang mendengar kata-katanya malah mengerutkan dahi.

Tidak ada masalah untuk tanda tangan dengan pihak Universitas Nanda, sekalipun departemen real estate tidak mampu urus dengan sempurna dalam waktu yang singkat ini, asalkan dirinya dengan identitas Tuan Besar keluarga He pergi untuk merundingkan masalah ini dengan rektor Zheng, percaya mana mungkin dia tidak akan memberi muka padanya, untuk menyelesaikan jadwal yang telah direncanakan ini.

Tetapi mengapa masih ada pembongkaran yang belum diselesaikan?

Tiano menoleh dan melihat gedung yang tidak pernah jadi itu.

Dalam ingatannya, sepertinya hanya orang tua Vickie yang masih tinggal di sini, penghuni lainnya sudah pindah sejak awal, apakah orang tua Vickie tidak puas dengan patokan ganti rugi itu, berlambat-lambat untuk tidak bersedia pindah dari sini?

Berpikir sampai di sini, Tiano bertanya pada Reino, “Apa marga dari keluarga terakhir itu?”

“Marga Chu.” Dengan jujur Reino berkata : “Dengar-dengar saat Perusahaan Besar Guo yang bertanggung jawab akan tanah ini, keluarga ini juga yang menjadi penghalangnya, tetapi kita sudah mengeluarkan ganti rugi yang hampir mendekati satu kali lipat dari Perusahaan Besar Guo, meminta mereka agar selekas mungkin untuk pindah, namun tidak tahu mengapa mereka tidak bersedia, sepertinya sedang menunggu sesuatu……”

Apa yang ditunggu oleh mereka?

Tiano mengerutkan dahinya.

Tetapi, tidak sampai satu menit mendadak dia menjadi sadar dan tersenyum.

Apa yang ditunggu oleh orang tua Vickie ini, kalau bukan ingin menunggu Perusahaan Besar Guo sekali lagi mengambil alih tanah ini, ingin menjadi keluarga Kenny, sehingga bisa mendapat bayaran yang lebih tinggi lagi.

Bagaimanapun juga, tujuh juta yuan di tangan Aaron terakhir akan jatuh ke tangan mereka dan hanya tersisa lima ratus ribu yuan.

Perbedaan yang begitu kontras, sesuai dengan sifat orang tua Vickie yang serakah, tentu saja tidak bisa menerimanya……

“Apakah tidak ada reaksi dari Perusahaan Besar Guo selama ini?” tanya Tiano.

“Tidak ada reaksi dari mereka, apalagi tanah ini sudah jatuh ke tangan kita, asalkan kita tidak menyerah dulu, maka mereka tidak akan punya kesempatan sedikit pun.” Ujar Reino.

“Ehm, setelah kembali, segera mungkin buatkan gambar rancangan pembangunan untuk lima tahun ke depan sesuai rencana tadi. Jika perlu melakukan negosiasi dengan Universitas Nanda, aku akan pergi sendiri untuk berunding dengan Hendra, mengenai pembongkaran itu kalian tidak perlu kuatir, aku akan mengurusnya.”

Melihat wajah Tiano yang sungguh-sungguh, Reino segera membungkukkan badan penuh hormat dan berkata : “Semuanya sesuai dengan pengaturan dari tuan muda.”

Selanjutnya dia membawa Tiano untuk melihat sungai dan bukit yang ada di tanah ini.

Terutama menjelaskan bagaimana perkembangan tanah ini selanjutnya, bagaimana memanfaatkan dengan baik sumber daya yang ada di sekitarnya.

Ketika Tiano beranjak pergi, waktu sudah jam 5 sore.

Tiano merasa tindakannya dalam mengurus pekerjaan pelan-pelan sudah mulai cepat dan tegas.

Karena dia setuju untuk menghadiri acara kumpul antar teman sekelas, dengan cepat dia segera mulai bergerak.

Di sepanjang jalan menuju kampus, dia sudah mengatur semuanya dengan baik.

Saat menunggu semua teman sudah berkumpul di pintu gerbang, sebuah bus besar sudah terparkir di situ, menunggu mereka.

Tiano bisa meminta sebuah Mercedes Benz ataupun iringan mobil Bentley untuk melayaninya.

Namun jelas tidak perlu seperti itu.

Hanya pergi makan antara teman sekelas, memakai iring-iringan mobil mewah sangat mencolok sekali.

Menggunakan sebuah bus besar juga lebih leluasa untuk berhubungan dan berkomunikasi antar teman.

Dia bahkan tidak membiarkan Yulius membawa Mercedes Benz G-Class nya.

Dengan begitu tidak akan mengejutkan teman-temannya.

“Tiano, pengumuman yang tertempel di depan pintu itu tidak benar kan, bukankah kamu dulu dangat hemat, mengapa sekarang dalam sekejap menjadi begitu boros.”

“Omong kosong apa ini, tidak peduli seberapa kaya dia, bukankah dia memikirkan kita-kita teman sekelasnya, awalnya aku kuatir bagaimana untuk mendapatkan mobil, namun sekarang sudah terselesaikan!”

Tidak sedikit orang mulai bercanda dengan Tiano.

“Paman kedua aku bekerja di konvoi bus, kebetulan hari ini dia sempat, jadi aku minta dia datang untuk bantu membawa kita, tidak masalah.”

Ujar Tiano dengan senyum yang ramah dan hangat.

Kemudian semua orang masuk ke bus satu per satu.

Bahkan tidak terkecuali Tiano juga.

Meskipun Reino telah mengatur sebuah Mercedes Benz S600 untuk mengantarnya kembali ke kampus, tapi hanya berhenti sampai di pintu gerbang kampus.

Dan dia juga tidak naik mobil sendiri, dan memilih untuk naik bus bersama mereka.

Tiano juga memperhatikan kalau Celine tidak datang hari ini.

Mungkin dia menganggap remeh tujuan tempat berkumpul yang terlalu biasa.

Celine yang sekarang bukanlah Celine yang dulu lagi.

Makanan dan pakaian semua yang bermerk.

Tempat keluar masuknya juga adalah tempat yang elite dan berkelas.

Sudah lama tidak hadir di kelas, juga tidak pernah mengikuti kegiatan apapun di kampus.

Tetapi, yang paling membuat orang kaget adalah primadona Universitas Nanda Xeria mungkin akan hadir untuk mengikuti acara ini.

Ini juga dengar dari seorang teman wanita yang hubungannya cukup baik dengan Xeria, lebih jelasnya bisa datang tepat waktu atau tidak, masih belum pasti.

Acara ini di adakan di sebuah jalan bagian selatan yang penuh dengan barbekyu dan restoran dry pot.

Di sini sayur apa pun atau pun dry pot semua ada, harga terjangkau, sangat cocok untuk konsumsi bagi para mahasiswa.

Acara kumpul antar teman sekelas biasanya relatif sederhana.

Makan-makan, minum, ngobrol.

Hanya saja semuanya sangat mengerti dan tahu, tidak mengungkit masalah Tiano yang dikeluarkan oleh kampus.

Apalagi seorang mahasiswa, dikeluarkan di tengah jalan, ataupun diri sendiri yang ingin mundur dan mulai usaha sendiri juga tidak sedikit, banyak jalan menuju Roma, bahkan ada beberapa pria yang kagum pada Tiano, masih belum lulus tapi sudah mendapatkan pekerjaan yang tetap.

Ada sebuah kata yang berbunyi.

Tidak mabuk karena minumnya sedikit, tidak terpesona dengan wanita cantik karena tidak melihat jelas, tidak bisa mengalahkan orang dengan kebajikan, membicarakan ketenaran dan kekayaan benar-benar tidak ada gunanya.

Kalau bagi orang-orang yang di sini, jika didekati dan dipelihara oleh seorang wanita cantik dan kaya tentu dengan cepat menyetujuinya, mana mungkin akan menolak.

Selesai makan dan minum, semuanya masing -masing membayar pada ketua kelas, kemudian masuk ke bus dan mengira akan kembali ke kampus untuk istirahat.

Hanya saja setelah bus dibawa agak jauh dari restoran tadi, saat menuju arah pusat kota baru ada orang yang menyadari ada yang salah.

“Tiano, kamu masih ingin membawa kami ke mana? Apakah ingin mengenalkan kami masing-masing orang, agar kami tidak sulit dalam mencari pekerjaan setelah lulus, ha…ha…!”

Ada orang yang membuat lelucon dalam kondisi pengaruh minuman tadi.

Seketika membuat semua orang dalam bis tertawa terbahak-bahak.

Tiano bisa mendengar tidak ada permusuhan dalam suara tawa mereka, dan membuatnya ikut tertawa juga.

“Tidak apa-apa, mungkin saja ini adalah acara terakhir kita, tentu saja tidak boleh begitu sederhana.”

“Apalagi, di waktu seperti ini, kalian tidak meremehkan aku, masih ingin berteman denganku, maka anggap saja ini sebagai ucapan terima kasih dariku untuk semuanya. Hari ini kita makan dan main sepuasnya, baru bisa menutupi rasa bersalahku.”

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu