The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 47 Vickie Chu terluka

Ketika Tiano memperhatikan gerakan dari Kathie, didalam hatinya terasa terangsang lagi.

Boleh dibilang, dia belum pernah bertemu dengan orang yang begitu menarik seperti Kathie.

Setiap kali menatapi wanita ini, dia terus saja merasa tidak bisa menahannya.

"Tuan Muda, Anda tolong lihat."

Kathie tersenyum sambil memberikan dokumen ditangannya kepada Tiano.

Tiano terhenti sejenak dan menerima dokumennya, dia melihat sekilas dokumen tersebut.

Bulan lalu, perusahaan dari ayah Tiano mempunyai profit lebih dari 20 miliar rmb!

ini sungguh adalah sebuah angka yang menakjubkan!

Yang paling misteriusnya adalah perusahaan dibawah nama Ayahnya ini tidak pernah muncul didalam channel bisnis manapun.

Harris He, lelaki ini sebenarnya seberapa kaya?

Tiano menyadari bahwa hanya rumah sakit swasta ayahnya saja profit bersihnya mencapai 500 juta rmb.

Jangan dibilang yang lain, hanya dengan sebuah rumah sakit ini saja sudah bisa membuat lelaki ini memberi makan beberapa generasi.

Miliarder sungguh adalah sebuah lawakan baginya.

Dikrangi dari pendapatan rumah sakit, masih ada perusahaan obat-obatan sebsar 5.8 miliar rmb, hotel sebear 3 miliar rmb, perusahaan olahraga sebesar 1.5 miliar rmb, bisnis perfilman sebesar 4 miliar rmb, bisnis property sebesar 3 miliar rmb, serta banyak perusahaan kecil yang ditambahkan semuanya menjadi total 4 miliar rmb.

Boleh dibilang bahwa keluarganya nyaris memimpin diseluruh bidang pekerjaan.

Pebisnis adalah sebuah pekerjaan yang misterius, sekali punya uang, maka akan menjadi semakin kaya, berbagai jenis projek serta investasi akan bertambah banyak seiring dengan menaiknya nama.

Ayahnya jelas mengandalkan modalnya dan membesarkan perusahaannya hingga tidak bisa dibandingkan oleh orang lain.

Sedangkan orang kaya diranking dunia itu dimata keluarganya bagaikan anak kecil yang bermain rumah-rumahan saja.

Ini juga tidak salah, 100 juta rmb diberikannya untuk sebagai uang jajan, ini sungguh tidak mungkin adalah keluarga kaya biasa.

Setelah beradaptasi sesaat, Tiano juga sudah melakukan persiapan, seusai kaget, dia juga semakin tenang.

"Uang sebanyak ini, aku sepertinya masih tidak bisa menghabiskannya sekalipun punya 10 kali nyawa."

Tiano memberikan kembali dokumen kepada Kathie, dia berkata seperti itu.

"Mengenai ini, munkgin saja, namun terhadap pengamatanku terhadap Anda, Anda seharusnya bukanlah orang yang hanya tahu untuk menghabiskan uang secara sia-sia saja!"

Kata Kathie.

Tiano merasa sedikit diluar dugaan.

Asisten pribadinya ini terlihat sedikit bodoh, tampangnya seperti sebuah pot bunga saja, namun nada bicaranya tadi serta tatapannya itu tidak seperti orang biasa.

Itu normal juga, bagaimanapun juga ayahnya tentu saja tidak akan sembarangan memperkerjakan sekretaris pribadi untuk dirinya sendiri.

"Pendidikanmu seharusnya sangatlah bagus kan?" Tanya Tiano sembarangan.

"Aku tamat di Harvard University, s2 finance, sunguh tidaklah bagus."

Apa?

Dibangingkan dengan wanita ini, sekolah tempat dimana Tiano sekarang berada sungguh tidaklah terpandang.

Jika bukan karena ayahnya, maka mungkin saja seumur hidup ini dia tidak mungkin membuat wanita seperti Kathie menjadi sekretaris pribadinya.

"Aku harus berterima kasih kepada Tuan Besar, dialah yang memberikan aku sebuah kesempatan ini, ini memang yang harus aku lakukan."

Kathie menundukkan kepalanya dan terlihat menunduk.

Tiano mulai curiga bahwa identitas ayahnya tidaklah biasa.

Jika dia adalah wanita cantik yang punya gelar yang begitu baik, Tiano tentu saja lebih bersedia lebih banyak mengobrol bersamanya.

Setelah obrolan selama beberapa jam, Tiano akhirnya mengetahui kemampuan asli wanita ini.

Analisanya terhadap masalah finance dimarket sangatlah detail.

Jika bukan karena Aaron meneleponnya, Tiano benar-benar mungkin akan mengobrol bersama wanita ini hingga malam hari.

"Tuan Muda, operasi Vickie akan segera dimulai, apakah anda mau datang untuk menjenguknya?"

Tiano menghempaskan nafas dan menyetujuinya.Kathie menatapi ekspresi Tiano, dia berkata, "Tuan Muda, Jika anda punya urusan, maka pergi sibuk saja, aku sekarang adalah sekretaris pribadimu, kamu boleh berdiskusi denganku kapan saja."

Tiano tersenyum dan menganggukkan kepalanya, tatapannya mengarah ke sepatu hak tinggi sang wanita lagi.

"Sepatu ini, aku akan menggantikan untukmu."

"Kalau begitu aku akan menunggu kabar baik dari Tuan Muda."

TIano datang kedepan pintu operasi, dia terus menatapi Aaron yang berada disana.

"Tuan Muda, aku bawa Anda masuk kedalam ruang pengawasan disebelah saja, disana bisa melihat seluruh proses operasi dari dokter."

Aaron ketika melihat Tiano, dia langsung ebrdiri.

Kemampuan Professor John diakui diseluruh dunia, dan kali ini dia bisa datang kemari juga karena ibunya.

"Sudahlah, aku tidak akan kesana."

"Baik Tuan Muda, jika ada kejadian apa, kami akan menghubungimu pada waktu paling singkat.

Aaron pergi.

Tiano kembali ke kamar pasiennya sendiri, dia tiba-tiba mengeluarkan tiket konser.

Awalnya dia berencana untuk membawa VIckie untuk pergi bersaama, namun sekarang sepertinya tidak akan sempat.

Kebetulan saja, 3 buah tiketnya diberkan kepada teman baiknya, sisa dua lagi diberikan kepada Xeria, anggap saja itu adalah sejenis ganti rugi baginya.

Waktu itu ketika berada didalam mobil, itu membuatnya canggung, meliaht nomor telepon Xeria dihpnya membuat Tiano ragu-ragu.

Sejenak kemudian, dia putus asa.

"Sudahlah, tunggu kondisi Vickie membaik saja dulu."

Sekali terpikiran hingga begitu, Tiano meletakkan tiket diatas meja, dia lalu berkongkok disamping kasur.

TIdak disadari bahwa dia ketiduran.

Yang membangunkannya adalah suara nada dering hp.

Dia membuka matanya dan melihat nomor Aaron dihpnya.

"Tuan Muda, Anda akhirnya menganggkat telepon."

Nada bicara Aaron sangatlah panik.

"Ada apa, apakah operasinya sudah selesai?"

"Iya, Tuan Muda, selamat, semuanya sukses dan tidak ada masalah apapun!"

Hati Tiano yang deg-degan akhirnya lega.

"Baguslah kalau begitu."

Tiano senang, dia datang kedepan pintu ruang operasi.

Disaat ini, kebetuan Vickie tengah didorong keluar oleh segerombongan orang.

"Tuan Lin, operasi Nona Chu sangatlah sukses, dia sekarang hanya perlu beristirahat selama 48 jam dan sudah bisa sembuh, hanya saja sepanjang masa waktu ini, aku tidak berhadap ada orang yang biasa menganggu keselamata Nona Vickie."

Tiano menganggukkan kepalanya, diawajahnya jelas terlihat bahagia.

Melihat Vickie yang didorong kedalam ruang ICU, Tiano menelepon sebuah nomor dihpnya.

"Halo, apa kabar, aku ingin mentraktirmu makan shaokao."

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu