The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 39 Memberikan hadiah
"Model ini terlihat sangat cantik, aku mau yang ini."
Rossy Tsu berkata dengan santai, tanpa mengedipkan matanya saat membeli.
Kehidupan orang kaya tidak bisa dinikmati sendiri.
Meskipun Tiano Lin mencoba menyesuaikan diri dengan semua ini, dia masih tidak bisa melakukannya.
Uang, benar-benar tidak ada artinya di mata mereka.
Terakhir, Rossy Tsu juga membeli beberapa hadiah untuk orang tua angkat Tiano Lin.
"Orang tuamu seharusnya sudah hampir sampai, villa sudah siap menyambut kedatangan mereka, nanti kamu harus memberikan hadiah ini kepada mereka, ini juga dapat dianggap untuk membalas kasih sayang mereka terhadapmu selama bertahun-tahun."
Kata Rossy Tsu.
Tiano Lin sedikit tersentuh. Sekarang dia sudah berkembang dengan baik, ibu kandungnya masih berharap dia tidak akan melupakan orang tua angkat yang telah bekerja keras untuk membesarkan dirinya.
Dalam perjalanan pulang, meskipun Vivian Tsu mengenakan kacamata hitam, Tiano Lin masih bisa merasakan bahwa dia telah memperhatikan dirinya.
Tiano Lin ingin bertanya mengapa dia memperhatikan dirinya seperti itu, tetapi dia kemudian merasa dia mungkin terlalu berpikir berlebihan, jadi dia tidak jadi mengatakannya.
Di rumah sakit, Rossy Tsu dengan enggan mengantar Tiano Lin turun dari mobil.
"Nak, jika kamu tidak lama berada di sini, aku akan menjemputmu untuk pulang, kamarmu telah dibersihkan. Jangan khawatir tentang masalah Vickie. Dokter dari Jerman akan segera datang, dengan bantuannya, Vickie pasti akan baik-baik saja."
Tiano Lin mengangguk. Dia tidak menyangka, Vickie Chu yang hanya seorang perawat, tetapi dia bisa mendapatkan perhatian seperti itu dari ibunya sendiri.
"Adik, aku akan mengadakan konser di sini dalam beberapa hari lagi. Apakah kamu ingin datang bersama?"
Vivian Tsu berkata sambil tersenyum.
Konser?
"Tentu saja, aku belum pernah menonton konser!"
Setelah bersemangat, Tiano Lin teringat beberapa teman-temannya. Mereka sepertinya juga menyukai Vivian Tsu, mereka juga sangat ingin menonton konser Vivian Tsu.
Begitu Vivian Tsu mendengarnya, ia mengeluarkan lima tiket konser dari tasnya kepada Tiano Lin.
"Ini ada di tengah-tengah baris pertama, tiket ini aku juga siapkan khusus untukmu. Kamu bisa mengajak temanmu untuk menonton."
Tiano Lin tersenyum dan mengambil tiket konser tersebut.
Setelah mobil melaju pergi, Tiano Lin memasuki rumah sakit.
Dia baru saja masuk, seorang pria pun muncul di sudut di sisi lain.
"Tiano, aku tidak menyangka kamu bersembunyi begitu dalam. Namun, aku akan membuatmu kalah dengan tanganku dan menjadi anjing peliharaan Celine!"
Celine menatap Tiano Lin, yang menghilang, dengan bergumam sedih di mulutnya.
Tiano Lin pergi ke unit perawatan intensif untuk melihat Vickie Chu. Vickie Chu masih berbaring di tempat tidur, tidak menunjukkan tanda-tanda akan sadar.
Suasana hatinya sangat rumit.
Jika bukan karena tekanan Michael Guo, Vickie Chu tidak akan memilih cara ini untuk menghadapi semua ini.
Begitu mengingat nama Michael Guo, dan ada ledakan kemarahan di hati Tiano Lin.
Dia sebelumnya tidak pernah membenci Michael Guo, tapi sekarang dia sudah sangat membencinya.
"Tuan Muda, kamu di sini?"
Pada saat ini, Aaron Wang datang.
Tiano Lin berbalik dan melirik Aaron Wang, lalu bertanya.
"Apakah kamu tahu apa yang dilakukan Vickie sebelum melompat dari gedung?"
"Menurut kamera pemantau rumah sakit, sebelum Vickie melompat dari gedung, dia menerima sebuah panggilan telepon. Setelah berbicara di telepon selama empat atau lima menit, dia pergi ke balkon di lantai tiga, lalu melompat."
"Apakah kamu tahu apa yang dia katakan?"
Aaron Wang menggelengkan kepalanya: "Aku tidak tahu, kamera pemantau tidak bisa merekam suara."
Tiano Lin tiba-tiba terdiam.
Sangat mungkin bahwa Vickie Chu melompat gedung karena panggilan telepon tersebut, tetapi sayangnya tidak ada cara untuk memverifikasinya.
"Pada waktu itu, apakah ada orang lain di sampingnya?"
"Di lantai tiga biasanya dijadikan tempat untuk menyimpan peralatan medis, jadi tidak ada siapapun di tempat saat itu. Jika demikian, dia pasti datang untuk mencegah Vickie melakukannya."
Aaron Wang menjelaskan.
“Oke, aku mengerti.” Tiano Lin mengangguk dan menghela nafas.
"Tuan Muda, ada suatu hal yang aku juga tidak tahu apakah harus dibicarakan denganmu atau tidak."
Melihat Aaron Wang berhenti berbicara, Tiano Lin mengangguk: "Katakan saja."
"Kata-kata ini agak tidak sesuai dengan kondisi saat ini, tapi menurutku Tuan Muda harusnya tahu. Beberapa jam yang lalu, aku memahami sesuatu tentang Vickie sebagai perawat, dan akhirnya aku tahu sebuah rahasia."
"Rahasia apa?"
"Ini tentang perasaan Nona Vickie, aku mendengar beberapa perawat mengatakan bahwa Dokter Li, yang bertugas melakukan pemeriksaan kesehatan, pernah mengejar Perawat Vickie."
"Siapa itu Dokter Li?"
Aaron Wang melihat perubahan ekspresi di wajah Tiano Lin, ia berpikir bahwa dia sudah mengatakan topik ini, jadi tidak perlu menyembunyikannya lagi.
"Tidak ada yang disembunyikan, dia adalah dokter muda yang bertemu denganmu hari ini."
Apa? Ternyata dia.
"Oke, aku sudah mengerti."
Begitu Tiano Lin selesai berkata, ia pun langsung pergi.
Jika Dokter Li ini benar-benar mengejar cinta Vickie Chu, ia harus berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan Vickie Chu, bagaimanapun, itu adalah wanita yang disukainya.
Tiano Lin baru saja kembali ke bangsanya dan berbaring, tiba-tiba ada ketukan di pintu.
Kecuali Vickie Chu, hampir tidak ada siapa pun yang akan mengetuk pintu ini.
Tiano Lin membuka pintu dengan wajah yang penuh semangat, tetapi apa yang muncul di depannya adalah wajah yang benar-benar asing.
Meskipun perawat wanita di depannya manis dan cantik, tapi dia bukan Vickie Chu.
"Tuan Muda, apakah aku boleh masuk?"
Perawat itu mengedipkan mata, Tiano Lin terkejut dengan nada centilnya.
"Kamu siapa?"
"Namaku adalah Celestine Gu, aku adalah perawat yang diutus oleh Kepala Rumah Sakit Wang untuk merawat Tuan mMda, Perawat Vickie sedang sakit, jadi tugasnya diberikan kepadaku!"
"Oh, tidak perlu, lebih baik kamu kembali saja."
Celestine Gu sama sekali tidak berniat untuk pergi.
"Kenapa kamu tidak pergi?"
Tiano Lin tidak bisa menahan diri untuk bertanya.
Celestine Gu menangis dengan ekspresi wajah sedih, dia menunjukkan wajah hampir menangis.
"Jika Kepala Rumah Sakit Wang tahu bahwa aku tidak merawat Tuan Muda, aku akan dikeluarkan dari rumah sakit ini, huhuhuhuu ~"
Tiano Lin tidak tega, dia terpaksa berkata kepadanya, "Ayo, kamu silahkan masuk."
Siapa sangka, gadis ini mengubah ekspresi wajahnya ketika dia mendongak, ia berjalan masuk ke kamar Tiano Lin sambil tersenyum.
Novel Terkait
Cinta Dan Rahasia
JesslynMore Than Words
HannyThe Richest man
AfradenBeautiful Love
Stefen LeeIstri kontrakku
RasudinPenyucian Pernikahan
Glen ValoraThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200