Love From Arrogant CEO - Bab 179 Jangan Membuatku Malu

Justin Ma mengeluarkan album hard-cover dari tas kerjanya: "Aku datang untuk mengirim barang."

Menerimanya dengan kebingungan, membukanya dan melihat, menemukan bahwa di dalam adalah gambar-gambar produk impor.

"Waktu itu saat berjumpa, aku lupa untuk memberikannya kepadamu, kebetulan hari ini aku senggang." Justin Ma menjelaskannya dengan senyuman.

Tanpa gambar produk, Perusahaan Luo tidak bisa mengeluarkan iklan produknya.

"Nanti akan kuserahkan ke departemen desain. Iklan untuk HuaYue akan segera mungkin diselesaikan dalam sebulan ini." Lavenia Luo berkata dengan tegas.

Akhir-akhir ini kondisinya tidak terlalu bagus. Album yang begitu penting ini pun tanpa diduga ia melupakannya.

"Baik, aku akan sangat menantikannya." Justin Ma menjawab, matanya penuh akan pengharapan.

Melihat wajahnya, Justin Ma mendadak menyadari bahwa ekspresinya tidak begitu baik: "Apakah kamu tidak sehat? Ekspresimu tampak tidak terlalu bagus."

Lavenia Luo mengangkat ujung bibirnya, berkata dengan acuh tak acuh: "Aku tak apa, akhir-akhir ini sedikit capek."

"Jaga kesehatan. Beristirahat dengan baik." Justin Ma prihatin.

Meski sudah memutuskan untuk melepaskannya, namun melihat ekspresinya yang tidak baik, tetap membuatnya khawatir.

"Terima kasih, aku tahu." Lavenia Luo mengangguk.

Tanpa sengaja melihat kartu undangan yang ada di atas mejanya, Justin Ma mengerutkan keningnya: "Pesta Perusahaan Qi ini kamu juga pergi?"

Mengalihkan pandangannya dan melihat ke undangan itu, Lavenia Luo sedikit mengangguk: "Tentu."

"Charlie Xi yang menemanimu?" Justin Ma bertanya, meski tahu dia pasti mendampinginya pergi, namun dia masih tak kuasa untuk bertanya.

Barusan ingin meng-iya-kannya, mendadak teringat bahwa dia juga akan pergi, lantas tak perlu membohonginya.

"Besok malam, Charlie Xi ada urusan, aku pergi sendirian." Lavenia Luo berkata dengan tenang.

"Bagaimana bisa pergi sendiri?" Justin Ma mengerutkan keningnya, berpikir-pikir dan berkata: "Kalau tidak, biar aku yang mendampingimu, kebetulan aku juga belum ada pendamping."

Pesta sebesar ini, hampir tak ada orang yang datang sendirian.

"Sudahlah." Lavenia Luo menggeleng dan menolaknya, dia sudah tak ingin membuat kesalahpahaman lagi??

Melihat dia yang sepertinya tidak terlalu menyetujuinya, Justin Ma juga tidak memaksanya, menatapnya dan dengan lembut berkata: "Kalau besok malam Charlie Xi mendampingimu pergi, aku akan pergi sendirian. Kalau pria datang sendirian itu tak masalah, namun kalau wanita tentu harus memiliki pendamping. Yang penting kamu ada pendamping."

Anggaplah bukan dirinya yang menemani Lavenia, dia juga sudah senang??

Tak disangka Justin Ma rela menunggunya seperti ini. Namun sampai sekarang Lavenia masih belum menghubungi Charlie Xi. Jika nantinya, Justin Ma pergi sendiri, dia juga tidak ada pendampingnya??

Berpikir sesaat, dia juga hanya bisa menganggukkan kepalanya: "Baik, kalau dia tidak ada waktu, kita pergi bareng saja." Lavenia Luo menjawab dengan enggan. Dia juga tidak ada pilihan lain.

Melihat dia, Justin Ma tersenyum, hatinnya sangat gembira: "Baik, besok malam aku akan menghubungimu."

"Baik." Lavenia Luo mengangguk-angguk kepala, menyetujuinya.

Melihat waktu sekilas, Justin Ma tersenyum dan berkata: "Sudah siang. Masih ada hal yang harus kuurus, aku pergi dulu."

"Sampai jumpa."

Setelah mengucap salam perpisahan, Justin Ma membalikkan tubuhnya dan beranjak pergi.

Pandangan Lavenia Luo jatuh ke ponselnya. Mendesah ringan, sejak malamtu, dia belum menghubungi Charlie lagi.

Dua hari ini, diam-diam dia menantikan Charlie yang akan secara inisiatif menghubunginya. Namun sudah beberapa hari berlalu, masih membuatnya pupus harapan.

Menarik nafas secara mendalam, Lavenia Luo mengangkat tangannya dan memijit kepalanya, memutuskan untuk tidak memikirkannya lagi.

Pandangannya beralih dan melihat ke dokumennya, menahan emosi amarah dan kerinduannya, mulai mengurus pekerjaannya.

Saat ini. Di Perusahaan Aokang.

Ruang Kerja Direktur Utama. Direktur yang beberapa hari tidak datang kantor akhirnya sudah kembali bekerja.

Di meja ruang kerja, Charlie Xi sedang me-review dokumen. Beberapa hari tidak datang kantor, dokumen yang menumpuk tidaklah sedikit.

Mendadak, pintu ruang kerja diketuk. Sosok yang cantik dan mempesona masuk ke dalam.

Dengan suara yang lembut, dengan genit berkata: "Direktur Xi, dokumen yang mendesak ini memerlukan tanda tangan Anda."

Charlie Xi melihatnya sekilas, menerima dokumen itu, dengan cepat menanda-tanganinya, kemudian kembali meresensi dokumennya.

Dengan enggan Laura Luo menggigit bibir bawahnya. Akhir-akhir ini, dia hampir tiap hari muncul di hadapannya, namun sepertinya Charlie tidak menganggapnya, hanya menganggapnya seperti udara.

"Satu hal lagi, mengenai pesta Perusahaan Qi, diadakan besok malam??"

"Aku sudah tahu. Kamu boleh keluar." sedikit mengangguk, Charlie Xi berkata tanpa melihatnya.

Dengan gugup Laura Luo berusaha untuk mengumpulkan keberaniannya dan bertanya: "Direktur Xi, siapa pendamping yang akan menemani Anda pergi??"

Seketika pergerakannya terhenti, hal pertama yang terlintas di benak pikiran Charlie Xi adalah Lavenia Luo??

Namun dua hari ini, tanpa diduga Lavenia tak menghubunginya??

"Besok baru bahas." Charlie Xi berkata dengan tak senang, tak ingin memikirkan hal ini.

Melihat dia yang tidak menetapkan Lavenia Luo sebagai pendampingnya, Laura Luo seketika mengerti bahwa dia belum menentukan pendampingnya untuk besok malam, kalau begitu..

"Direktur Xi, menurut Anda apakah aku bisa menemani Anda pergi? Saya belum pernah menghadiri pesta perusahaan seperti itu." Laura Luo menganjurkan dirinya sendiri kepada Charlie Xi dengan malu-malu.

Matanya yang berbinar penuh dengan pengharapan, saat ayahnya masih ada, dia sama sekali tidak berkesempatan untuk menghadiri acara seperti ini. Jika bisa pergi bersama dengan Charliw Xi, tentu seperti mewujudkan impiannya.

Charlie Xi mendengarnya, tak kuasa melihatnya dari atas ke bawah. Berpikir bahwa dia adalah adiknya Lavenia Luo. Kalau orang lain yang pergi, Lavenia Luo akan salah paham kan??

Berpikir cukup lama, Charlie Xi membuka suara dan menyetujuinya: "Baik, besok malam kita pergi bersama."

Mendadak matanya terbuka lebar, Laura Luo tak menyangka bisa berhasil, dengan wajah yang takjub dan bertanya: "Beneran?"

"Hm. Buatlah persiapan yang bagus, jangan membuatku malu." Charlie Xi memperingatkan dengan suara yang mendalam.

"Baik, besok aku akan berpakaian yang bagus. Takkan mengecewakan Anda." wajah Laura Luo penuh akan senyuman.

"Direktur Xi, Anda dan kakak saya.." bertanya dengan pura-pura bingung, dia sangat penasaran akan hal yang menimpa mereka berdua.

"Hal ini tak ada kaitannya dengan kamu. Kamu boleh keluar." Charlie Xi diam untuk sesaat, memberi arahan dengan kasar.

Masalah antara dia dan Lavenia Luo, sama sekali tak ingin diketahui oleh orang lain.

Hatinya mendadak melompat, mata Laura Luo menggelap. Kelihatannya ada yang tidak beres antara mereka??

"Baik, kalau begitu saya keluar dulu." Laura Luo dengan hormat menurunkan matanya, membalikkan tubuhnya dan beranjak keluar dari ruang kerja, namun matanya malah berbinar-binar.

Baru keluar dari ruang kerja, tak melihat orang yang ada di hadapannya, langsung menabraknya.

Seketika tersandung, terhuyung ke belakang, seketika Laura Luo terkejut.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu