Love From Arrogant CEO - Bab 163 Terlalu Berharap

Sedikit mengerutkan alisnya, dia bisa merasaan bahwa dia memiliki perasaan kepada Lavenia Luo.

"Kenapa dia tak memberitahuku?"

Justin Ma balik bertanya dengan sedih, berusaha menahan emosi yang ada dalam hatinya.

"Karena dia merasa tak pantas untukmu??" terlintas kepahitan di mata Emilyn, mengatakannya tanpa menyembunyikannya.

Dia tak ingin melihat mereka terjadi salah paham dan tak memiliki kesempatan untuk memperbaikinya.

"Si bodoh ini??" Jusin Ma tersenyum pahit, melihat Lavenia Luo dengan kasihan: "Karena itu dia mendorongku pergi?"

Karena sudah mengetahui kebenarannya, dia tak bisa duduk diam!

Mendadak bangkit. Justin Ma berniat untuk menghampiri.

Emilyn terkejut, menariknya kembali, dengan suara rendah bertanya: "Apa yang ingin kamu lakukan?"

Dia mengatakan semuanya hanya karena tak berharap Justin selalu hidup dengan rasa bersalah??

Dengan tatapan yang mendalam, Justin Ma berkata tanpa berpikir: "Tentu mau mengembalikannya ke sisiku!"

"Kamu tak bisa melakukan seperti itu sekarang." Emilyn berkata dengan tegas. Sekarang ada begitu banyak orang luar. Jika hal ini diketahui oleh orang lain, itu akan menjadi masalah.

Terlebih, dia merasa kondisi Justin Ma sekarang tidak begitu baik??

"Kenapa?!" Justin Ma mengerutkan alisnya, karena dia sudah tahu semuanya, dia perlu membuat Lavenia Luo kembali ke sisinya.

"Hari ini adalah hari ulang tahun Lavenia, nanti kamu baru membicarakannya secara pribadi." Emilyn memperingatkan dengan tak berdaya.

Dia tak ingin merusak pesta ulang tahun yang sudah dipersiapkan dengan baik ini.

Mendengar demikian, Justin Ma menatap Lavenia Luo secara mendalam, berusaha sekuat tenaga untuk menahan perasaan yang ada dalam hatinya, duduk secara perlahan??

Benar apa yang dikatakannya. Hari ini adalah hari ulang tahunnya, dia takkan membuatnya tak bahagia.

Phakk!

Suara yang jelas itu terdengar dari tangga, seketika menarik perhatian semua orang.

Lavenia Luo melihat ke arah tersebut, tampak adanya keraguan: "Laura, kamu kenapa?"

Dengan wajah yang pucat berdiri di tangga, kotak kado yang istimewa dalam tangan Laura Luo seketika berguling ke bawah, menampakkan coklat yang dari buatan tangan??

Mengabaiannya, pandangan Laura Luo jatuh pada Charlie Xi, dengan nada yang sedikit bergetar: "Direktur Xi, barusan kamu mengatakan kamu menyukai kakakku, apakah itu benar?"

Bukankah orang yang disukainya adalah dirinya? Kapan menjadi Lavenia Luo??

"Tentu saja." Charlie Xi mengangguk kepalanya tanpa berpikir. Kalau bukan, bagaimana mungkin dia mengungkapkan perasaan kepadanya.

Seketika, mata Laura Luo mengelam, hatinya tak kuasa penuh akan keterkejutan.

Ternyata, orang yang disukainya dari awal bukanlah dirinya. Selama ini, dia sendiri yang terlalu berharap??

Pantas saja, tiap mengungkit Lavenia Luo, dia akan menjadi sangat lembut, dia mengira itu karena dirinya??

"Ternyata begitu." Laura Luo membalikkan tubuhnya dan beranjak ke atas dengan pupus harapan: "Kalian bermain dulu, aku sedikit lelah, mau kembali beristirahat."

Hatinya rapuh hingga hampir tak bisa bernafas. Ini pertama kalinya, dia begitu menyukai seseorang??

Namun dalam hati Charlie Xi, hanyalah kakaknya.

"Laura." Melihat punggungnya, Lavenia Luo merasa sedikit khawatir, kelihatannya ada sedikit aneh.

Langkahnya terhenti, Laura Luo tidak melihat ke belakang. Dengan dingin berkata: "Kak, nikmati hari ulang tahunmu."

Berkata demikian, dia langsung kembali ke kamarnya.

Mengerutkan alisnya. Lavenia Luo ingin pergi dan melihat akan apa yang terjadi padanya. Baru berjalan selangkah, seketika ada tangan yang menghentikannya: "Dia bukanlah anak kecil, jangan khawatir."

Bagaimana mungkin membiarkannya pergi begitu saja sebelum ulang tahunnya berakhir.

Untuk sekejap, Lavenia Luo hanya berdiam sesaat. Hari ini semuanya datang untuk merayakan hari ulang tahunnya, dia tak mungkin meninggalkan mereka??

Sebagai bintang ulang tahun hari ini, dia hanya berdiam dan menghibur semuanya. Laura Luo yang sudah kembali ke kamarnya, tak kuasa meneteskan air mata kesedihan.

Seiring berjalannya waktu, perlahan pesta ulang tahunnya sudah mencapai akhir, setelah Lavenia Luo mengantarkan semuanya keluar, kembali ke dalam villa dengan senyum.

Charlie Xi duduk dengan elegan, menunggunya.

Lavenia Luo berjalan ke sisinya, seketika dia duduk, Charlie Xi meraihnya dalam pelukannya.

"Ulang tahun hari ini, apakah bahagia?"

Diam sesaat, Lavenia Luo tersenyum: "Sangat bahagia, namun.." dia menjulurkan tangannya yang sedang memegang kotak kado beludru warna emas. Meletakkannya di atas tangannya.

"Hadiah ini sesungguhnya terlalu mahal, aku tak bisa menerimanya??"

Saat dia melihat kalung berharga yang ada di dalamnya, dia tahu, dirinya tak bisa menerimanya??

Jika hubungan antara mereka berdua adalah benar-benar, itu wajar jika dia menerimanya, namun tidak untuk sekarang.

"Kenapa?" mengerutkan alisnya, Charlie Xi melihatnya dengan tak senang. Ini adalah design yang dipilihnya sendiri, apakah dia benar-benar tidak menyukainya?

"Lagipula kita ini bukanlah benaran?? Maka aku tidak bisa menerimanya??"Lavenia Luo sedikit menyipitkan matanya, berkata secara mendalam.

Mendadak wajah yang tampan tampak di hadapannya. Membuat jantungnya berdetak kencang. Belum sempat membuka suara, ada sebuah kecupan yang lembut di atas bibirnya.

Matanya sedikit menimbun, tanpa sadar Lavenia Luo ingin mendorongnya.

Tanpa diduga, Charlie sudah menebak akan pergerakannya, dengan erat menggenggamnya, bagaimanapun dia berusaha untuk meronta, takkan berguna.

Tatapan Charlie Xi yang mendalam, pergerakannya sedikit berharga dan dengan kasih sayang??

Jantungnya, berdebar-debar, temperatur di pipinya kian memanas, seperti membara. Terhantam dalam matanya yang memikat, hatinya sedikit gemetar, Lavenia Luo merasa dia semakin aneh??

Untuk sesaat, perlahan Charlie melepas bibirnya dengan lembut. Menatapnya dengan tatapan yang mendalam, dengan suara serak: "Karena kamu merasa bukan yang sesungguhnya, maka aku membuat hubungan kita menjadi sedikit lebih nyata."

Untuk sesaat, Lavenia Luo menatapnya dengan bengong, tak tahu apa yang harus dikatakannya.

Menjadi sedikit lebih nyata? Dia bukankah sedang bercanda? Ataukah dia benar-benar sudah menyukainya??

Jelas-jelas tidak mempercayainya, namun membuat kontak mata dengan tatapannya yang mendalam, malah tak bisa mengabaikan perasaan yang membara itu??

Mendadak, dia sedikit kebingungan, tak tahu apa yang harus dilakukannya??

Melihat emosi yang sedikit berubah di matanya, Charlie Xi sedikit mendesah. Sepertinya dia masih belum bisa menerimanya untuk sementara??

Tiba-tiba mengangkat tangannya, mengusap kepalanya dengan lembut dan berkata: "Kamu tak usah menjawabku dengan terburu-buru, aku sudah bilang kalau aku kaan menunggumu."

Dia rela untuk menunggu, dia teringat di hari itu saat dia ingin bersama dengannya, hanya karena tak ingin membuatnya menunggu terlalu lama??

Sedikit terkejut, entah bagaimana, dalam hati Lavenia Luo ada sedikit perasaan lega.

'Kamu??" menatapnya sekilas dengan ragu, mengigit bibir bawahnya dengan lembut dan berkata: "Biarkan aku memikirkannya sebentar."

Dari hari dimana mereka menyetujuinya, dia sama sekali tidak pernah memikirkan hubungan mereka dengan baik. Namun sekrang, sepertinya dia perlu memikirkannya dengan matang.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu