Love From Arrogant CEO - Bab 85 Akhirnya Dilepas

“Tidak boleh.” Charlie Xi tanpa berpikir langsung menolak, matanya melirik Lavenia Luo.

Kening mengkerut, Lavenia Luo dengan kukuh berkata, “Pinggangku sudah membaik, dan pergi ke perusahaan tidak akan menjadi masalah.”

Pinggangnya setelah di urut rutin oleh Charlie Xi, sudah membaik.

“Kamu yakin rasa sakitnya bisa tidak muncul lagi?” Charlie Xi masih menatapnya.

“Tentu saja, dokter kan sudah bilang, 2-3 hari pasti akan sembuh.” Lavenia Luo dengan wajah tak habis pikir, mengapa Charlie Xi begitu kukuh dalam masalah seperti ini.

Charlie Xi tentu saja tahu, tapi dalam hatinya masih merasa sedikit khawatir.

“Temani aku ke rumah sakit, periksa keadaanmu.” Ujar Charlie Xi tanpa ragu.

“Tidak perlu lah kan?” Lavenia Luo menatapnya bingung. Dia ingin lebih awal pergi ke perusahaan, karena sore nanti ada rapat.

“Kalau hasilnya nanti kamu tidak masalah, sorenya boleh pergi ke perusahaan.” Charlie Xi mengangkat sebelah alisnya melihatnya.

“Oke.” Lavenia Luo tanpa ragu menjawab, dalam hatinya merasa lega. Akhirnya bisa pergi ke perusahaan lagi.

“Oh ya, kamu ngapain ke rumah sakit?” Lavenia Luo menatapnya bingung.

“Ya pergi periksa juga lah.” Charlie Xi menatapnya dalam, wanita kurang aja, sedikitpun tidak memperhatikannya!

Tatapannya jatuh pada lengan yang di belat. Seketika tersadar, dia bagaimana bisa melupakan itu.

Tak lama, mereka berdua selesai makan.

Charlie Xi mengenakan jas, membawanya pergi dari istana, maserati birunya pergi meninggalkan kepulan asap di belakang menuju rumah sakit ChenXing.

Setengah jam kemudian, di depan pintu rumah sakit.

Maserati biru berhenti, pintu mobil terbuka, Charlie Xi turun dari mobil dulu, membantu Lavenia Luo membukakan pintu.

Hatinya tersentuh, Lavenia Luo melihat tubuh tinggi seseorang yang berada di depannya.

Lavenia Luo menemani Charlie Xi pergi periksa, sampai di lantai 5, Charlie Xi melirik sekretaris Yin, “Kamu bawa dia pergi periksa.”

“Baik.” Jawab Sekretaris Yin.

“Aku temani kamu dulu, tunggu belatnya sudah dilepas aku baru pergi periksa.” dari wajah Lavenia Luo terlihat kekhawatiran.

“Tidak perlu, bawa dia pergi.” Charlie Xi menolak, berbalik dan pergi masuk ke ruang periksa.

“Nona Luo, aku pergi bawa kamu periksa dulu, direktur Xi sangat khawatir dengan kesehatanmu.” Ujar sekretaris Yin dengan sangat serius.

Hatinya, tanpa terasa bergetar, Lavenia Luo sedikit merasa tidak enak menjawab, “Baiklah, ayo kita pergi.”

Setelah kata katanya keluar, dia berbalik dan pergi menuju koridor sebelahnya.

Dalam hatinya merasa sedikit stress, tidak tahu mengapa, akhir akhir ini asalkan ada masalah yang berkaitan dengannya, pasti akan dengan mudah merubah moodnya.

Di dalam ruang periksa, dokter dengan hati-hati melepaskan belat dari lengannya dan mengambil gambar sinar-X. Melihat tulang-tulang pada film, celah-celah di atas yang robek hampir sembuh.

“Belat sudah boleh dilepas, hanya nantinya kamu harus sangat hati hati merawatnya.” Ucap dokter dengan wajah serius.

“Baik, aku mengerti.” Charlie Xi mengangguk, dengan santai meresponnya.

Di saat ini. Lavenia Luo mendorong pintu masuk, di belakangnya ada sekretaris Yin.

“Sudah selesai?” Charlie Xi terkejut, tidak menyangka begitu cepat.

“Iya, gamar sinar Xnya sudah keluar, pinggang nona Luo sudah tidak apa apa.” Jawab sekretaris Yin.

“Lenganmu bagaimana?” Lavenia Luo dengan khawatir melihat lengannya, kedua matanya tanpa sadar terlihat prihatin akan keadaannya.

Charlie Xi yang melihatnya, moodnya langsung menjadi senang, sepertinya semua yang dilakukannya akan membuahkan hasil.

“Sudah sembuh.”

Lavenia Luo melirik belat itu, masih tidak percaya apa yang dia katakan, dan matanya langsung menatap dokter, dan bertanya, “Dokter, apakah lengannya sudah baik baik saja?”

Melihat kalau dia tidak percaya pada dirinya sendiri, Charlie Xi tiba tiba menjadi emosi.

Dokter tidak bisa apa apa, dan menjawab, “Tenang saja, lengan suamimu sudah pulih dengan baik.”

Wajah Lavenia Luo langsung memerah karena malu, tapi dia juga tidak enak mengatakan kalau mereka tidak ada hubungan apa apa.

“Terima kasih dokter.”

Setelah mengucapkan terima kasih, Lavenia Luo segera menarik lengannya meninggalkan ruangan itu.

Melihat wajahnya yang memerah. Charlie Xi dalam hati merasa begitu baik, bibirnya bahkan tersenyum penuh arti, dokter pintar sekali dalam bicara.

Meninggalkan rumah sakit, naik ke atas mobil, wajah Lavenia Luo masih memerah dan panas.

“Kamu mau tarik sampai kapan?” Suara godaan itu, terdengar dengan suara tawa setelahnya.

Langsung tersadar, Lavenia Luo baru sadar kalau dirinya masih memegang lengan Charlie Xi, dan tidak melepaskannya.

Dia sontak melepaskannya, seperti jari tangan yang terkena air panas, langsung menyimpan tangannya.

“Jangan merasa tidak enak, lagi pula hubungan kita adalah tunangan.” Charlie Xi tiba tiba menarik pinggangnya, bibirnya mendekat di telinga berbisik dengan suara rendah dan penuh pesona.

Telinganya sontak memerah, Lavenia Luo langsung menyingkirkan tangannya dari pinggangnya, lalu dengan marah melototinya, “Jauh jauh dariku!”

Hubungan mereka sudah jelas hanya pura pura, tapi dia selalu saja dengan senang membuat lelucon untuk menggodanya, dasar kurang ajar!

Tertawa ringan, Charlie Xi menyenderkan tubuhnya, memberi perintah pada supir, “Pergi ke perusahaan Luo.”

Mobil perlahan melaju menembus jalanan menuju tempat tujuan.

Setengah jam kemudian, maserati berhenti di depan pintu perusahaan Luo.

Di dalam mobil, hati Lavenia Luo yang bergejolak kembali tenang, dam wajahnya juga terlihat biasa saja seperti biasa.

“Terima kasih sudah membawaku ke rumah sakit, aku naik dulu.” Setelah itu dia membuka pintu mobil dengan elegan turun dari mobil.

Dia baru mau masuk ke dalam, tiba tiba dibelakangnya terdengar suara pintu mobil yang tertutup.

Dengan aneh melihat ke belakang, dan melihatnya juga turun, tubuh yang semampai, mempesona menarik perhati semua mata.

“Kamu? Kenapa ikut aku turun?” Lavenia Luo dengan curiga menatapnya, dia bukannya harus pergi ke perusahaannya?

“Aku adalah investor perusahaan Luo, tidak boleh datangkah?” Alisnya terangkat, Charlie Xi sengaja menggodanya.

“Bukan, kamu tidak apa apa tidak pergi ke AoKang?”

“Aku hari ini berencana melihat perkembangan, tidak boleh?”

Charlie Xi dengan santai masuk ke dalam, bibirnya terkembang senyum tipis.

Lavenia Luo dengan tak berdaya hanya bisa mengikutinya masuk ke dalam.

Sampai di ruangan, Charlie Xi dengan santai duduk di sofa, mengambil majalah dan melihatnya.

Lavenia Luo meliriknya, dari matanya terlihat tidak mengerti apa tujuannya datang ke perusahaannya, tapi, asalkan dia tidak menganggu pekerjaannya ya tidak apa apa.

“Kamu mau minum apa?” Walaupun dia ingin segera bekerja, tapi ada tamu yang datang dia mau tidak mau harus melayaninya.

“Teh.” Charlie Xi tanpa mengangkat kepalanya, mengeluarkan satu kata.

“Ok!”

Lavenia Luo menggantungkan jaketnya di lemari, lalu menyiapkan teh untuknya sendiri dan meletakannya di hadapannya.

“Aku sesaat lagi akan melaporkan perkembangan beberapa perencanaan baru-baru ini,” kata Lavenia Luo, lalu pergi mengambil dokumen.

“Baik.” Charlie Xi tersenyum padanya, menyesap teh dengan elegan, matanya bersinar, dia tidak menyangka Lavenia Luo memiliki keahlian dalam membuat teh.

Lavenia Luo mengambil dokumen, dan dengan serius melaporkannya pada Charlie Xi, “Desain iklan ini, kami bekerja sama dengan artis dari SM entertainment, dan tim kameramen Oxio.”

Melihatnya yang sangat serius, Charlie Xi dengan cepat fokus mendengarnya masuk dalam pekerjaan, setelah itu matanya terlihat bersinar.

“Wakil dari SM Entertainment memang sangat bagus, tapi tim kameramen, sepertinya perusahaan Thepotomoto lebih bagus.”

Ini adalah kali pertamanya membicarakan pekerjaan dengan Charlie Xi.

Lavenia Luo merasa terkejut, tidak menyangka dia bisa sangat memahami peruasahan perusahaan itu.

Waktu cepat berlalu, dia fokus mendengarkannya, bahkan merasa seperti mendapat ilmu yang baru darinya.

Seperti mendapat pemikiran yang baru dan lebih bagus, Lavenia Luo dengan serius berkata, “Baik, tunggu sebentar, aku akan segera memperbaiki agenda perencanaannya.”

Setelah itu, dia kembali ke kursinya dan mulai membereskan dokumen.

Fokus pada pekerjaannya, Lavenia Luo begitu serius memperbaiki agenda perencanaannya, bahkan saat Charlie Xi berjalan ke sampingnya saja dia tidak sadar.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu