Love From Arrogant CEO - Bab 115 Dia Menghilang

Pandangannya mengarah ke beberapa balkon, namun tetap tak menemukan sosoknya, tak kuasa hatinya mengetat.

Mendadak Charlie Xi teringat bahwa dia pergi ke balkon bagian utara.

"Tuan Xi, kemana?"

Beberapa direktur melihat dia yang beranjak pergi, segera bertanya dengan prihatin.

"Aku pergi mencari tunanganku." Charlie Xi mengatakan dengan tenang.

"Perasaan Tuan Xi terhadap Nona Luo begitu mendalam, hanya beberapa menit ditinggalkan sudah merasa khawatir." Direktur Yang tertawa, tak kuasa sedikit iri.

Mata Charlie Xi memberi isyarat dengan lembut. Kemudian membalikkan tubuhnya dan meninggalkan area istirahat.

Menatap sekilas beberapa balkon, menyadari bahwa sama sekali tidak ada sosoknya.

Wajahnya seketika muram, segera mengeluarkan telepon dan menelepon sekertaris Yin.

Sekertaris Yin bergegas kemari. Dengan wajah yang serius dan berkata: "Direktur Xi, apa yang terjadi?"

"Lavenia menghilang, cepat pergi cari!" Mata Charlie Xi menggelap. Memerintah dengan dingin, hatinya terus menerus memiliki firasat buruk??

Seketika hatinya ketakutan, sekertaris Yin menggangguk dan merespon: "Baik."

Setelah itu, dia segera mengirim pengawal untuk pergi mencari keberadaan Lavenia Luo.

Pidato Harley Bai barusan berakhir. Setelah turun dari panggung, sekertaris bawahannya langsung melapor: "Direktur Bai, Direktur Xi telah mengutus beberapa pengawal ke ruang resepsi, tidak tahu apa yang dilakukannya."

Mendengar demikian, wajah Harley Bai seketika musam, mengikuti arah pandang yang ditunjuk sekertaris. Seperti yang diduga melihat tak sedikit pengawal yang berpakaian hitam dimana hal tersebut menegangangkan para tamu.

Mengerutkan kening, dengan langkah besar Harley Bai berjalan mengarah ke Charlie Xi, dengan intonasi yang tak sedikit tak senang dan berkata: "Tuan Xi, mengapa mendadak begitu banyak pengawal?"

Kalau diketahui oleh orang lain, harga dirinya mau ditaruh dimana?

Saat itu, sekertaris Yin datang dan melapor: "Direktur Xi, di hotel tidak ada sosok Nona Luo??"

Jika dia ada, tentunya bisa dicari. Hanya ada satu kemungkinan?? yaitu dia sama sekali tidak berada di hotel.

Secara mengejutkan, tatapan Charlie Xi dingin. Dengan ekspresi yang dingin seperti es dan berkata: "Pergi cek cctv, balkon utara??"

"Ya." dia merespon. Sekertaris Yin langsung menyuruh orang untuk pergi ke ruang cctv yang berada di atas.

Hati Harley Bai ketakutan. Ekspresinya mendadak berubah begitu tak enak dilihat. Apa maksudnya? Tunangan Charlie Xi menghilang?

"Tuan Xi, apa yang sebenarnya terjadi?"

"Tunanganku menghilang di resepsi, apakah Direktur Bai bisa menjelaskannya?" sama sekali tidak ada kehangatan yang terpancar di mata Charlie Xi, hanya bertanya dengan dingin.

"Kok bisa?!" Harley Bai terkejut. Keamanan hotel sudah diperhitungkan. Semuanya dicek sendiri oleh sekertarisnya, tak mungkin terjadi kesalahan.

"Kalau terjadi apa-apa terhadap tunanganku! Aku akan menguburkan keluarga Bai!" Charlie Xi menyeringai dengan kejam.

Hatinya gemetar ketakutan. Seketika kening Harley Bai dipenuhi keringat dingin. Dia tahu bahwa Charlie Xi sedang tidak bercanda!

"Direktur Xi, aku pasti akan menemukan Nona Luo!" kerja sama antar Perusahaan Bai dan Perusahaan Aokang baru saja dimulai, tak boleh terjadi masalah apapun.

Setelah itu, dia segera memanggil sekertarisnya dan memberi arahan: "Cepat pergi cari keberadaan Nona Luo, segera mungkin!"

Sekertarisnya merespon dan beranjak pergi. Harley Bai hanya menatap Charlie Xi dengan senyum, berkata dengan takut: "Takkan terjadi masalah dengan Nona Luo."

Charlie Xi menatapnya dengan dingin tanpa mengatakan apapun.

Sangat cepat, sekertaris Yin turun dengan wajah yang tak enak dilihat, tangannya mengambil sebuah salinan rekaman.

"Direktur Xi, sudah menemukan Nona Luo?? Dia telah diculik." Sekertaris Yin berkata.

"Apa kamu bilang?" matanya mengetat, tatapan Charlie Xi dingin. Sebenarnya siapa? Tanpa diduga berani membawanya pergi.

Sekertaris Yin segera memutar rekaman. Di monitor tampak jelas peristiwa yang terjadi di balkon.

Melihat dia yang ditutupi mulutnya dan dibawa lari, amarah Charlie Xi memuncak.

"Segera cek lokasinya." Charlie Xi memerintah dengan dingin, tampak ada sedikit kepanikan di matanya?? Orang yang menculiknya jelas memiliki niat buruk.

Sekertaris Yin berkata: "Ponselnya masih berada bersamanya. Posisinya sudah kami tahu, aku akan segera mengutus orang untuk mengejarnya."

"Cepat bawa aku pergi!"

Kemudian, Charlie Xi berjalan mengarah ke pintu ruang resepsi.

Monitor kecil barusan, dia juga telah melihatnya. Harley Bai tak kuasa ketakutan, sama sekali tak terpikirkan olehnya, benar-benar ada orang yang berani menculik Lavenia Luo??

Dia tak berani membayangkannya. Jika benar-benar terjadi apa-apa kepadanya, apa yang bisa dilakukan Charlie Xi??

Namun saat dia berniat untuk mengutus orang untuk memberi bantuan, Charlie Xi sudah beranjak pergi.

Harley Bai segera menginstruksi sekertarisnya: "Utus orang untuk mengikuti Tuan Xi, ambil kesempatan untuk membantunya."

Lavenia Luo dibawa lari dari resepsi, dia perlu membuat perwakilan.

"Ya." sekertaris mengangguk, segera mengutus orang untuk mengejar??

Pada saat itu. Di ruang istirahat di atas.

"Apa kamu bilang? Tanpa diduga cctvnya tidak dihapus?" ekspresi Nisya Du berubah tak enak dilihat, kalau ketahuan dia yang mengutusnya??

"Belum sempat, orang-orang Charlie Xi sudah sampai." suara seorang pria terdengar dari telepon.

"Dasar sampah!" Nisya Du membentak dan memarahinya, dia tak bisa membiarkan Charlie Xi mengetahuinya.

Sedikit menyipitkan matanya, Nisya Du mengatakan dengan dingin: "Putuskan komunikasi antara aku dan kamu, tidak boleh sampai ketahuan."

"Baik."

"Jika kamu tidak melakukan hal ini dengan baik, aku takkan melepaskanmu!"

Memutus telepon, Nisya Du melempar teleponnya, dengan seringai yang ada di matanya, bahkan jika Charlie Xi sudah mengejarnya, takutnya mereka berhasil.

Pada saat itu, di atas aspal yang gelap.

Sebuah mobil van putih tua sedang berkelana, untuk sesaat, perlahan berhenti di depan pintu sebuah hotel.

Pintu mobil dibuka, seorang dengan sosok yang tinggi mendorong sosok yang kurus itu, dengan cepat masuk ke dalam hotel, beranjak ke kamar atas.

Di lantai atas, di ruang 307 berwarna pink dan terang, jelas sangat ambigu.

Sepanjang jalan, Lavenia Luo memikirkan berbagai cara untuk kabur, namun sama sekali tak ada celah, dia hanya bisa berhenti bergerak untuk beberapa waktu??

Pandangannya malah terus terlintas di jalanan, menunggu waktu untuk kabur.

Klik!

Lavenia Luo didorong secara kasar dan masuk ke dalam kamar, sempoyongan, hampir saja dia terjatuh.

Menatap di sekitar kamar dengan tanpa ekspresi, saat melihat peralatan yang ada di atas meja, matanya mengetat,ketakutan??

"Hei, hei?? Gadis cantik, suka?"

Pria kerdil itu memperhatikan pandangannya, menyeringai, matanya penuh akan niat jahat.

"Uh uh?? Uh??" Lavenia Luo menatapnya dengan marah, dasar bangsat!

"Aku menyukai tatapan seperti ini, cabe." pria kerdil itu menyeringai, menyubit rahang bawahnya, perlahan mendekat??

Hatinya, mendadak berguncang, Lavenia Luo menguncang untuk lepas dari tangannya.

Pria kerdil itu sama sekali tidak peduli, malah menarik lengannya, dengan kasar melemparkannya ke atas kasur besar itu.

Sekujur tubuhnya tak kuasa bergetar. Lavenia Luo sudah menduga apa yang ingin dilakukan mereka!

Dua orang perlahan mendekatinya, pria kerdil itu menatapnya yang sedang berusaha keras dengan niat jahat: "Gadis cantik, hari ini kamu hanya bisa dari kami, tak ada orang yang datang menolongmu??"

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu