Love From Arrogant CEO - Bab 215 Charlie Xi memukuli Robin Xi!

Melihat Lavenia Luo masuk ke dalam restoran, Robin Xi berkata kepada supir: "Hubungi sekertarisku, suruh dia cek apa yang terjadi antara Lavenia Luo dan abangku."

Mungkin, ini adalah waktu yang tepat untuk memisahkan mereka dan mempergunakan Lavenia Luo??

"Baik." supir mengangguk dan beranjak pergi.

Robin Xi baru mengalihkan pandangannya, masuk dan menemani Lavenia Luo untuk makan??

Di waktu yang bersamaan, Sekertaris Yin akhirnya sudah menemukan rekamannya. Bergegas masuk ke dalam ruang kerja.

"Direktur Xi. CCTV di ruang sepen menemukan sesuatu." saat berbincang, dia membuka rekaman itu dan memberikan kepada Charlie.

Di rekaman itu tampak jelas Laura Luo mengeluarkan kantong putih kecil. Memasukkannya ke dalam teh hijau yang akan diberikan kepada Anda.

Sekertaris Yin menampilkan tiga rekaman. Yang pertama, Laura Luo masuk ke dalam ruang kerja sampai membawa teh. Lima belas menit kemudian dia kembali masuk lagi ke dalam ruang kerja namun tidak keluar.

Lalu Lavenia Luo berdiri di depan pintu ruang kerja. Namun tidak masuk, malah pergi dengan terburu-buru.

Tidak ada suara. Mereka sama sekali tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Setelah melihatnya, wajah Charlie Xi menghitam. Dia sama sekali tidak mengingat apapun, namun dalangnya pasti Laura Luo.

"Cepat utus orang untuk pantau Laura Luo. Jika ada pergerakan apapun, segera laporkan kepadaku." Charlie Xi memberi perintah dengan tatapan dingin.

Hatinya penuh akan kejengkelan. Wanita ini, apa yang dilakukannya?

"Ya." Sekertaris Yin merespon dengan tegas.

Segera setelah itu, telepon Sekertaris Yin mendadak berdering, dia langsung menerimanya.

Menutup telepon, dia melihat ke arah Charlie Xi: "Keberadaan Nona Luo sudah ditemukan."

Mendadak bangkit, matanya seketika berbinar: "Bawa aku pergi!"

Sekarang dia tahu. Ini semua mungkin adalah salah paham. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya telah Lavenia lihat, namun dia harus segera menemuinya dan menjelaskannya kepadanya.

"Ya." meresponnya, Sekertaris Yin segera membawanya ke tujuan.

Sebuah mobil Maserati biru melintasi jalanan.

Pada waktu yang bersamaan. Robin Xi sedang menenamani Lavenia Luo makan.

Namun Lavenia Luo malah tidak ada selera makan. Hanya minum beberapa teguk jus dan tak bisa memakan apapun.

"Kakak ipar, menemaniku makan membuatmu sesulit itu untuk menelan?"

"Bukan." dia hanya selalu tak kuasa teringat akan Laura Luo dan Charlie Xi. Sama sekali tidak bisa menelannya.

"Ada masalah? Coba katakan padaku?" sambil memakan steak dengan elegan, Robin Xi menatapnya dengan tertarik.

Laura Luo malah tidak mood: "Kamu bahkan tak kuanggap sebagai teman. Jangan bertanya. Selesai makan, kamu cepat pergi."

Mendesah, Lavenia Luo menampilkan gestur sebagai kakak iparnya. Robin Xi malah sedikit tidak puas.

"Jadi bagaimana baru aku bisa menjadi temanmu?" dia sebelumnya belum pernah begitu berniat untuk mendekati wanita.

Ditanyainya seserius itu, Lavenia Luo seketika terbengong, dia sama sekali tidak pernah terpikirkan akan pertanyaan itu??

"Apakah, karena aku tidak berargumen lagi dengan Charlie Xi, aku juga sudah berkata dengan serius, kamu baru bisa memperlakukanku layaknya kamu memperlakukan abang?"

Meletakkan pisau dan garpu. Mata Robin Xi berubah menjadi sangat posesif.

"Mungkin." menghindari tatapannya, Lavenia Luo menjawab: "Dari awal, aku memang sudah ditakdirkan untuk berada di sisi Charlie Xi."

Menatap wajahnya yang pupus harapan. Hati Robin Xi juga sedikit tidak nyaman.

"Kalau bukan takdir, kalau aku yang terlebih dahulu memberi pemasukan kepada Perusahaan Luo, bukankah kamu juga akan menjadi wanitaku?"

Tak menyangka dia akan berkata seperti itu. Lavenia Luo mendadak terdiam.

Benar, dia pun tak bisa menyangkal awal mula antara dia dan Charlie Xi, memang berasal dari Perusahaan Luo??

"Abangku memang mengenalimu jauh lebih awal dariku. Namun kalau orangnya itu aku, aku juga akan terus membantumu. Perasaanmu padanya, mungkin hanya sebatas ketergantungan dan bukanlah cinta."

"Ketergantungan??" tertegun sejenak, Lavenia Luo mendadak kebingungan.

Meski mereka sudah menghadapi pertunangan, meski dia juga telah mengutarakan perasaannya, namun..

Sekarang tanpa diduga dia tak bisa menjelaskannya. Perasaannya kepada dia, apakah karena ketergantungan karena dia yang telah banyak membantunya, ataukah cinta??

Melihat dia yang tertegun seperti itu, Robin Xi tahu bahwa dia telah benar.

"Lavenia Luo, bagi wanita, seharusnya menikah dengan dasar cinta, bukanlah ketergantungan. Karena kalau ketergantungan, aku juga bisa memberikannya."

Tersenyum dengan percaya diri. Robin Xi melihat ada sosok menawan, matanya terlintas sedikit ketajaman. Detik kemudian menjulurkan tangannya, menggenggam tangan Lavenia.

Lavenia Luo yang sedang terbengong, tanpa diduga tak sempat meresponnya dan lupa menarik tangannya.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" terdengar suara dengan nada yang dingin.

Membuat Lavenia Luo tertegun. Tanpa sadar memutar kepalanya, kemudian melihat sosok Charlie Xi.

"Charlie?" dia baru sadar akan apa yang sedang terjadi, dengan cepat menarik kembali tangan yang digenggam Robin Xi??

"Abang, kebetulan sekali, begitu cepat datang mencari Lavenia?" anehnya dia tidak memanggilnya dengan sebutan kakak ipar. Robin Xi tersenyum nakal.

"Lavenia?" Robin Xi menaikkan alisnya. Mendadak ekspresi Charlie Xi mengelam: "Nama Lavenia tidak untuk kamu sebutkan."

Melihat Charlie Xi yang sudah emosi, Robin Xi malah tersenyum semakin lebar. Langsung mengutarakan di hadapannya: "Benarkah? Namun kalau suatu saat Lavenia Luo tidak menikah denganmu, bukankah aku masih memiliki kesempatan?"

"Apa katamu?!" Robin Xi ini! Selalu mau mendekati Lavenia Luo! Tanpa diduga mau merebutnya?!

"Tidak apa. Yang harus kukatakan sudah kukatakan." kemudian, Robin Xi berkedip kepada Lavenia Luo: "Yang kukatakan, kamu pikirkan dengan baik. Jika kamu hanya ingin bergantung padanya, aku juga bisa memberikannya kepadamu. Kalau kamu sudah yakin tidak mencintai abangku, cari aku kapanpun itu."

Berkata demikian, Robin Xi bangkit dan berniat untuk beranjak pergi.

Saat itu juga, Charlie Xi sudah tak bisa menahannya lagi. Mengangkat tangannya dan langsung memberinya sebuah tonjokkan!

"Ah!" Lavenia Luo menjerit. Melihat Robin Xi yang terhuyung beberapa langkah, kemudian menyesuaikan tubuhnya.

Memuncratkan darah keluar, namun Robin Xi masih tersenyum nakal.

"Abang, kamu takut?" kali ini sudah frustasi, baru pertama kali kembali. Anggaplah sudah mendapat hantaman, dia juga merasa senang!

"Robin Xi, jauhi wanitaku!"

Berkata demikian, dia membalikkan tubuhnya, menarik Lavenia Luo pergi.

Di dalam restoran yang besar, hanya menyisakan Robin Xi sendirian. Meraba-raba ujung bibinrya, matanya penuhakan kelicikan.

Dia tahu, yang penting bibit itu telah tertanam di hati Lavenia Luo.

Cepat atau lambat akan membuahkan hasil??

Maserati yang sedang beranjak pergi. Charlie Xi melihat ke depan dengan diam. Lavenia Luo juga tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.

Dia tidak pernah menyangka Charlie Xi bisa muncul di situ, meski dia tahu Charlie mungkin sudah salah paham.

Namun dialah orang yang benar-benar merasa tidak nyaman. Tidakkah dia menjelaskannya?

Beberapa lama kemudian, Maserati itu akhirnya berhenti di depan Istana Malige.

Charlie Xi baru membuka suara dengan dingin: "Sekertaris Yin, kamu turun dulu, ada hal yang harus kubicarakan dengan dia."

"Baik." dari awal Sekertaris Yin telah merasakan atmosfer yang dingin ini, langsung turun dari mobil.

Lavenia Luo melihat ke samping mengarah ke Charlie Xi. Melihat bahwa ekspresinya benar-benar sulit untuk dilihat.

"Kenapa kamu bersama dengan Robin Xi?"

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu