Love From Arrogant CEO - Bab 146 Menyalakan Api Amarahnya

"Baiklah." Dewi Lu tampak bersimpati, menepuk tangannya dengan pelan: "Kamu dan Charlie Xi bisa sering kembali."

"Baik." Lavenia Luo mengangguk dengan manis dan menyetujuinya. Dia sangat bahagia dengan Dewi Lu. Dia adalah seorang yang berpendidikan dan ramah.

"Tak disangka kakak iparku tanpa diduga begitu senang dengan yang lebih tua." Robin Xi menatap ke arahnya dengan mendalam.

"Terima kasih atas pujiannya." sedikit tertegun, Lavenia Luo merespon dengan lembut.

Robin Xi menemani Dewi Lu, membuat dua orang tersebut sampai ke pintu.

"Hati-hati di jalan." Dewi Lu menasehati dengan penuh perhatian.

"Baik. Di luar banyak angin. Kalian masuklah kembali." Lavenia Luo menyarankan dengan akrab.

"Baik."

Setelah berpamitan, Lavenia Luo dan Charlie Xi kembali ke mobil. Maserati biru menyala, perlahan-lahan meninggalkan kediaman tua Keluarga Xi??

Maserati itu berpacu kencang di atas aspal hitam.

Dalam mobil, hening.

Charlie Xi melihat ke arah luar, suasana hatinya cukup baik.

Diam untuk sesaat. Kerisauan Lavenia Luo semakin kukuh, menarik nafas secara mendalam,dia melihat ke arah Charlie Xi, dengan ekspresi serius: "Mari kita bicara."

Mendengar itu, Charlie melihat kembali ke arahnya, ujung bibirnya terangkat dan berkata: "Kenapa? Serius begini."

"Aku rasa, sudah seharusnya kita akhiri hubungan seperti ini??" Lavenia Luo mengatakan kata demi kata dengan tatapan yang penuh dengan keseriusan.

Mereka tak seharusnya melanjutkannya seperti itu terus menerus, tak seharusnya mengelabui para yang lebih tua, dam dia, juga seharusnya keluar dari Istana Malige??

Karena masalah riba sudah diselesaikan, dia juga tidak perlu begitu cemas lagi.

Seketika Charlie Xi menatapnya secara mendalam dan berkata: "Maksudnya?"

Apa yang mau diakhiri? Apakah dia ingin meninggalkannya?

"Aku hanya tak ingin terus membohongi orang lain." Lavenia Luo menyipitkan matanya, tak kuasa mengigit bibir bawahnya. Setiap kali melihat Dewi Lu yang penuh kasih, dia selalu merasa bersalah.

"Lagian hubungan kita ini memang dari awal palsu. Sekarang riba sudah diselesaikan, aku juga sudah seharusnya kembali ke kehidupan normal??"

Dia tak ingin hidup bersamanya lagi, itu bisa membuatnya semakin terjebak lebih dalam.

"Huh!" menyeringai, ekspresi Charlie Xi seketika mendalam: "Lavenia Luo?? Kamu ini setelah pakai langsung buang? Apakah kamu sebenarnya tidak pernah memikirkan perasaanku?"

Wanita ini, apakah dia tidak punya hati? Sudah begitu lama, semua hal yang dilakukan untuknya, apakah dia tidak pernah merasakannya sedikitpun?

Matanya terkejut, seketika Lavenia Luo terdiam.

Meski Lavenia tau perasaannya, namun sama sekali tidak pernah memastikan apakah dia sungguh-sungguh atau tidak. Terlebih, dia hanyalah wanita biasa dari Keluarga Luo, bagaimana mungkin pantas dengan Charlie Xi? Dia benar-benar tidak ingin dikritik, juga tak ingin terus menyusahkannya??

Dia benar-benar sudah membantu banyak??

Berpikir demikian, adanya tekat yang muncul dari tatapan Lavenia Luo, dia harus mengeraskan hatinya, tidak ingin terus menyusahkannya: "Charlie Xi, kita sudah mengatakannya dari awal. Hanya sebuah kontrak. Sekarang hubungan kita sepertinya sudah melebihi dari kontrak itu, aku tak ingin kita terjebak lebih dalam seperti itu terus."

Karena dia takut, kalau begini terus, dia bisa kehilangan diri sepenuhnya??

Enggan melihatnya, dia mengalihkan pandangannya ke luar. Sakit yang menusuk itu menancap di hatinya, membuatnya tak tahu harus bagaimana bertindak?? Kenapa bisa sesedih itu? Jelas-jelas, sudah lama berharap untuk meninggalkannya.

"Tak ingin terjebak lebih dalam? Bagus! Sangat bagus!"

Lavenia yang dingin seperti ini, berhasil menyalakan api amarah Charlie Xi, amarah yang membara.

Ccct!

Saat ini, Maserati itu perlahan berhenti di depan pintu Perusahaan Luo.

Melihat bahwa sudah sampai di Perusahaan Luo, dia bergegas membuka pintu mobil, kemudian berkata: "Aku harap kamu bisa mempertimbangkan perkataanku dengan baik, nantinya kamu berikan aku jawaban?"

Seketika dia selesai mengucapkannya, tanpa ragu dia langsung turun dan berjalan masuk ke Perusahaan Luo.

Sosok yang natural itu begitu menyengat matanya. Dia sudah terlibat dalam kehidupannya malah mengatakan bahwa tidak ingin terjebak lebih dalam lagi bersamanya?

Charlie Xi mengalihkan pandangannya, dengan murung berkata: "Ke Aokang."

Maserati biru kembali menyala, meninggalkan Perusahaan Luo.

Langkah Lavenia Luo yang baru masuk ke ruang lobi seketika terhenti, melihat sekilas Maserati yang baru pergi, matanya terlintas sebuah kepahitan yang tak tahu mengapa??

Perusahaan Luo, ruang kerja Direktur Utama.

Lavenia Luo sedang mengurusi dokumen, namun hanya malah tidak fokus. Felicia yang sedang menunggunya menandatangani dokumen, melihatnya pergerakannya, tak kuasa berseru: "Direktur Luo, Anda salah menuliskan nama."

Seketika tersadar, Lavenia Luo melihat tulisan yang ada di atas dokumen itu, seketika terkejut bagai disambar petir!

Kok bisa dia menuliskan nama Charlie Xi! Ya ampun!

"Direktur Luo, Anda dan Direktur Xi sedang bertengkar?" Felicia menatapnya dengan curiga dan dengan heran bertanya kepadanya. Kesalahan seperti ini, dia tak mungkin melakukannya sebelumnya.

Namun hari ini, seketika datang ke kantor pagi ini, Lavenia Luo sudah tak fokus, dari waktu ke waktu bisa salah tanda tangannya, dia juga membuat kesalahan dalam pekerjaannya.

Sedikit terbengong, ekspresi Lavenia Luo sedikit berubah, mendadak sedikit panik dan berkata: "Tidak, jangan asal tebak."

Saat berkata, dia langsung menghapus tanda tangan itu, menandatanganinya ulang dengan namanya sendiri.

Melihat ekspresinya yang tidak begitu baik, Felicia juga tak berani untuk banyak bertanya, mengambil dokumen yang diperlukannya lalu beranjak keluar dari ruang kerjanya.

Ruang kerja itu diam seketika, hanya tersisa suara nafasnya yang sedikit mendalam.

Tanpa kuasa mengangkat tangannya. Hati Lavenia Luo penuh akan ketidak-berdayaan, menarik nafas secara mendalam.

Dia juga menyadari bahwa dari tadi pagi dia sedikit aneh.

Dia menjadi kesal saat bekerja, bahkan tidak memiliki mood untuk melihat dokumennya??

Apa yang harus dilakukannya sekarang? Sepertinya dia sudah menjadi aneh??

Klik!

Mendadak, pintu ruang kerjanya dibuka, dengan panik Felicia terburu-buru masuk ke dalam.

"Direktur Luo, terjadi masalah."

Sedikit mengerutkan alisnya, Lavenia Luo menatapnya dengan waswas: "Apa yang terjadi?"

"Beritanya baru datang, gedung Aurum mendadak runtuh sebelah, tiga pekerja konstruksi terbunuh di tempat??" Felicia berkata dengan cepat.

Dengan terkejut, ekspresi Lavenia Luo berubah, menatapnya dengan tidak percaya: "Apa katamu?"

Sudah ditutup dengan bagus, kenapa mendadak runtuh?

"Sekarang sudah banyak jurnalis yang datang, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Felicia sedikit kebingungan, Aurum adalah proyek terbaru Perusahaan Luo dimana itu sangat penting bagi Perusahaan Luo.

Mendadak terjadi kecelakaan, ini merupakan pukulan besar untuk Perusahaan Luo.

Mata Lavenia Luo tampak panik, setelah berpikir untuk sesaat, membuat keputusan: "Aku akan ke lokasi sekarang, kamu segera mengutus orang untuk menginvestigasi mengenai apa penyebabnya."

Dia tidak percaya, gedung yang baik-baik saja bisa runtuh tanpa alasan.

"Ya, aku mengerti." Felicia menjawab dengan serius, bergegas meninggalkan ruang kerja untuk menginvestigasi.

Tanpa ragu, Lavenia Luo segera bangkit, bergegas mengambil tas tangannya dan jaket, meninggalkan Perusahaan Luo.

Hal ini jika tidak diurus dengan baik, semua yang baru dibangun Perusahaan Luo bisa ikut hancur??

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu