Love From Arrogant CEO - Bab 333 Alex Luo

Sedikit mengerutkan alis, Lavenia Luo berkata dengan pelan: “masalah ini tidak menyalahkan kamu, karena kamu adalah orang aku, Laura Luo tentu saja akan berjaga-jaga ini, belum lagi kakek dan dia adalah satu hati.”

Ada sedikit kesuraman melewati mata, tetapi kontrak yang ditandatangani oleh Laura Luo secara pribadi selalu membuat dia merasa ada sedikit buruk, dia harus pergi memastikan sendiri kontrak apa yang ditandatangani dia.

“Laura Luo sana aku sudah mengutus lebih banyak orang lagi untuk menatap, masalah seperti ini tidak akan terjadi lagi.” Nada Felicia berkata dengan tegas.

“Aku sudah tahu.”

Saat mau mematikan telepon, Felicia segera berkata: “oh iya direktur Luo. Masih ada satu hal, Laura Luo belakangan ini selalu keluar masuk dengan seorang pria asing, dengar-dengar adalah orang disamping kakek. Tetapi aku masih belum cari tahu jelas identitas dia.”

Sepasang mata sedikit menutup, orang disamping kakek? Adalah siapa? Kelihatannya dia harus pergi ke perusahan baru bisa.

“Aku pergi ke perusahaan sekarang, ada masalah apa tunggu aku pergi baru bilang.”

“Baik.”

Setelah mematikan telepon. Lavenia Luo beres-beres sebentar, mengganti pakaian dan meninggalkan Istana Malige, langsung menyuruh supir mengantar diri sendiri pergi ke perusahaan.

Sekarang bulan kehamilan dia semakin besar, dia juga tidak bisa menyetir sendiri.

Kira-kira setengah jam.

Mobil diparkir dengan mantap didepan pintu perusahaan Luo, saat ini, masih ada sebuah mobil berhenti dibelakang.

Lavenia Luo mengambil tas dan turun mobil, berjalan kearah depan pintu perusahaan Luo, mobil satu lagi turun seseorang mengenakan jas dan sepatu kulit, kelihatan seperti umur tiga puluhan, seorang pria yang tampan, badannya membawa sebuah temperamen yang elegan.

Melihat kebelakang secara tidak sengaja, saat melihat wajah pria, Lavenia Luo dalam sekejap membeku ditempat semula, menatap orang itu dengan terkejut, memanggil dengan ragu-ragu: “paman?”

Bukannya dia adalah Alex Luo? Dia berada diluar negeri sudah bertahun-tahun, mengapa bisa tiba-tiba pulang ke negara?

Pria itu mendengar suara dia, berhenti langkah kaki melihat kearah dia, matanya tiba-tiba berubah menjadi ada sedikit bermaksud: “Lavenia, sudah lama tidak bertemu, kamu sudah sebesar ini. Dengar-dengar kamu sudah mau menikah?”

Terkejut mengangguk kepala: “aku sudah mau menikah, tetapi mengapa paman bisa tiba-tiba pulang ke negara?”

Paman sejak kecil sudah dibuang oleh Ferdian Luo ke luar negeri dan tidak mengurusnya, dengar-dengar telah mendapatkan beberapa kali penghargaan akademis.

Hanya saja Ferdian Luo tidak mengizinkan dia kembali ke negara. Dia juga bertahun-tahun tidak pernah bertemu dia.

Jadi sekarang tiba-tiba bertemu, maka merasa terkejut, apakah adalah kakek yang sudah mengizinkan dia pulang? Mengapa?

“Ayah memerintah, tidak berani menolak perintah.” Bawah mata Alex Luo melewati sebuah sindiran dengan cepat, sembarangan mengangkat ujung bibir dengan licik: “dengar-dengar Lavenia kamu sudah duduk stabil posisi ketua direktur perusahaan Luo? benar-benar masih muda tapi sangat hebat.”

Mendengar nada suara dia ada sedikit menyindir, Lavenia Luo merasa ada sedikit aneh.

Tiba-tiba kepikiran yang dikatakan oleh Felicia. Belakangan ini ada orang kakek yang keluar masuk dengan Laura Luo.

“Paman, belakangan ini adalah kamu yang selalu mengikuti disamping Laura Luo? apakah adalah kakek yang menyuruh kamu pulang membantu dia?” Lavenia Luo mengerutkan alis sebentar, nada suara dingin.

Jika Alex Luo adalah berdiri dipihak Laura Luo, jika begitu tidak perlu curiga ada hubungan bertentangan dengan dia.

Sedikit mengerutkan alis, Alex Luo sama sekali tidak heran dia bisa menebak, nada suara berkata dengan tidak mengerti: “sudahlah. Siapa suruh dia tidak berguna.”

Ketawa menyindir, Alex Luo sama sekali tidak menutup sindiran dia terhadap Lavenia Luo.

Melihat kondisi tersebut, dalam hati Lavenia Luo merasa lebih aneh lagi. Bahkan ada sedikit bingung, dia bukan datang membantu Laura Luo, mengapa masih tidak pasti?

Tetapi hati dia tetap ada sedikit dingin. Tidak kepikiran Ferdian Luo demi Laura Luo, tidak diduga anak yang diusir keluar negeri juga bisa memanggil pulang, cukup kelihatan betapa dia mementingkan dia, benar-benar membuat dia merasa sangat menyindir.

Saat dia sedang ingin berbicara apa lagi, Alex Luo malah membuka mulut duluan, bawah mata membawa sebuah cahaya misterius: “Tetapi Lavenia, kamu jangan berpikir kamu menempati posisi sekarang sudah bisa bersantai-santai saja, asalkan kakek ingin menarik kamu turun, maka pasti akan ada cara.”

Tidak ada siapa, lebih kejam dibandingkan Ferdian Luo!

Pandangan mata sedikit murung, mata Lavenia Luo muncul sebuah sindiran: “jika kalian ingin aku mundur, maka terserah saja.”

Selesai berkata. Dia dengan santai membalikkan badan berjalan masuk perusahaan Luo.

Melihat bayangan dia, pandangan mata Alex Luo bersinar beberapa rasa menarik, sikap dia berubah lebih seru dibandingkan masa kecil.

Lavenia Luo kembali ke ruang kantor yang sudah lama ditinggal, Felicia sudah menaruhkan kontrak yang ditandatangani oleh Laura Luo, masih ada data perusahaan menaruh dimeja.

Menaruhkan tas ke samping, dia sekalian membalikkan untuk membaca.

Dor!

Ekspresi wajah yang sangat buruk melemparkan data ke samping, pandangan mata Lavenia Luo penuh dengan kekesalan.

Ada celah yang sangat besar didalam kontrak yang ditandatangani, apakah mata Laura Luo sudah buta sehingga tidak melihat? Lagipula dua perusahaan yang kerjasama ini dia sama sekali tidak pernah mendengar.

Jika kerjasama gagal, akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar terhadap perusahaan Luo. apakah tidak ada orang yang memikirkan?

Meskipun Laura Luo tidak ada otak, apakah Alex Luo yang membantu dia juga membiarkan dia melakukan sembarangan?

Tiba-tiba, pandangan mata Lavenia Luo menyipit, mengingat beberapa kata peringatan dia itu, jangan-jangan?

Dalam hati perlahan-lahan muncul sebuah tebakan, membuat dia tanpa sadar menyipit mata, sebuah pemikiran yang sangat berani perlahan-lahan muncul didalam otak.

Dibawah sadar memegang perut, Lavenia Luo menekan bell.

Bulan bayi dia sekarang semakin lama semakin besar, dan perkataan paman, membuat dia terpaksa berhati-hati.

Sangat cepat, Felicia mengetuk pintu masuk kedalam.

“Direktur Luo, ada apa yang mau diperintahkan?”

“Kamu kemari, aku ada beberapa hal mau bilang dengan kamu.” Ekspresi Lavenia Luo yang berat melambai-lambaikan tangan terhadap dia.

Melihat ekspresi dia yang begitu berat, Felicia tentu saja tidak berani lambat. Maju kedepan mendengarnya.

Lavenia Luo memerintah dengan menekan suara yang rendah: “belakangan ini kamu diam-diam mengambil saham yang berhubungan dengan departemen desain, semuanya menarik keluar, membeli menggunakan dana pribadi aku, harus perhatikan jangan diketahui oleh orang lain.”

Felicia melihat dia dengan terkejut, bertanya dengan bingung: “mengapa demikian? Apa yang ingin anda lakukan?”

Memerintah begini pasti tidak akan tanpa alasan.

Mata sedikit dalam, Lavenia Luo berkata dengan dingin: “mengambil tindakan pencegahan.”

Seandainya perusahaan Luo suatu hari terbelah, dia harus berhati-hati mulai dari sekarang, merencanakan sejak awal.

Felicia meskipun tidak mengerti, tetapi dia tetap menjawab dengan serius.

“Iya, aku sudah mengerti, masalah ini aku pasti mengurus dengan baik.” Pandangan mata jatuh didata hadapan dia, bertanya dengan pandangan mata yang seriurs: “direktur Luo, apa yang harus kita lakukan dengan dua proposal kontrak ini?”

Melirik sekilas, Lavenia Luo sedikit mengerutkan alis, jika dia sudah mempersiapkan diri, jika begitu sudah tidak perlu mengurus dua proposal kerjasama ini lagi.

Lavenia Luo memerintah dengan suara rendah: “belakangan ini Laura Luo ingin ribut bagaimana, kamu hanya perlu melakukan sesuai perintah dia, dia terus begini, cepat atau lambat akan mendapatkan akibat atas perbuatan sendiri.”

“Baik.” Felicia mengangguk kepala, dalam hati sudah ketebak apa yang ingin dia lakukan.

“Oh iya, apakah sudah ada perkembangan dengan petunjuk video?” Lavenia Luo mengerutkan alis dan bertanya, siapapun yang mengirim video ini pasti tidak ada niat baik, tetapi dia malah tidak bisa untuk tidak peduli.

Felicia menggelengkan kepala dengan wajah yang penuh rasa malu: “orang dibelakang terlalu tertutup, aku hanya bisa menyelidiki secara perlahan sesuai petunjuk, tetapi efeknya tidak terlalu jelas.”

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu