Love From Arrogant CEO - Bab 188 Tidak akan membiarkannya pergi!

Melihat luka bakar di pinggangnya, Lavenia Luo tidak bisa mengendalikan perasaannya dan dengan lembut berkata : "Aku akan mengolesimu obat, tahan sedikit."

"Jangan khawatir, aku tidak takut sakit." Charlie Xi berkata besar tanpa malu.

Detik berikutnya, Lavenia Luo dengan hati-hati mengoleskan salep ke lukanya, rasa sakit menusuk yang membakar langsung menjalar ke seluruh tubuh, tubuh Charlie Xi mengencang tanpa sadar dan dahinya dipenuhi keringat.

Bagaimana itu bisa sangat menyakitkan? Barusan ia tidak merasa begitu sakit.

Menyadari tubuhnya menegang, Lavenia Luo menjelaskan dengan khawatir : "Luka di punggungmu, serta beberapa gelembung melepuh harus dipecahkan sebelum mengolesinya obat,"

Charlie Xi langsung mengerti dan tidak heran itu sangat menyakitkan ??

"Aku baik-baik saja, lanjutkanlah." Charlie Xi mengepalkan giginya, ini adalah luka bakar pertamanya. Setelah ini ia tidak ingin lagi mengalami rasa sakit seperti ini.

Lavenia Luo tahu bahwa dia pasti kesakitan, dan ia diam-diam mempercepat mengoleskannya obat, sambil mengajaknya berbicara untuk mengalihkan perhatiannya: "Salep ini sangat bagus, akan membuatmu lebih baik dalam sekejap."

Ketika dia selesai mengoleskan luka di punggungnya, efeknya mulai terasa, dan lukanya langsung terasa dingin dan benar-benar membuatnya merasa jauh lebih baik.

Saat itu, Sekretaris Yin datang dengan kotak makan siang.

“Tuan Xi sudah sadar!” Terkejut melihat Charlie Xi, Sekretaris Yin tampak menghela nafas lega.

"Um." Dengan anggukan kecil, Charlie Xi dalam kondisi yang baik.

"Pas sekali Tuan bisa membujuk Nona Luo, belakangan ini ia tidak makan dengan baik." Sekretaris Yin berkata dengan jujur, jika ia tidak makan dengan baik lagi, ia akan kekurangan nutrisi.

“Kamu tidak makan dengan baik akhir-akhir ini?” Mata Charlie Xi menatap Lavenia Luo, dengan matanya sedikit menyipit.

Melihat ke satu sisi dengan hati yang bersalah, Lavenia Luo berdalih: "Kamu terluka seperti ini, bagaimana aku ada napsu untuk makan."

"Tuan mengalami koma selama tiga hari, Nona Luo telah merawatmu hampir sepanjang waktu tanpa istirahat." Sekretaris Yin berkata pelan sambil meletakkan makanan di atas meja kecil.

Sudut mulutnya bergerak sedikit, Lavenia Luo merasa bersalah dan menghindari tatapannya.

Bagaimana Sekretaris Yin bisa mengkhianatinya seperti ini?

Charlie Xi mengangkat alisnya sedikit, melepas jarum infus dan bangkit dari tempat tidur.

“Bagaimana kamu bisa bangun?” Melihat pergerakkannya, Lavenia Luo langsung panik, bagaimana jika ia menabrak sesuatu?

"Tubuh bagian bawahku tidak terluka, hanya punggung belakangku yang terluka sedikit, tidak masalah." Charlie Xi tidak terlalu peduli, ia langsung menarik Lavenia Luo dan langsung pergi ke meja makan.

Lavenia Luo membiarkannya menariknya sampai dia duduk di depan meja makan.

Saat ini Sekretaris Yin sudah mengatur makan siangnya, lalu ia berbalik dan pergi, tidak ingin mengganggu waktu makan keduanya.

Charlie Xi mengambil ikan dengan sumpit dan dengan hati-hati memisahkan tulang-tulangnya dan menaruhnya ke mangkuknya: "Sekarang aku sudah sadar, kamu harus makan yang banyak."

Lavenia Luo tidak menentang, mengangguk patuh, tetapi masih merasa dia baru saja sadar dan khawatir tentang dietnya : "Kamu baru saja sadar, jangan makan makanan yang terlalu keras, kamu minum sup saja."

"Aku tahu." Charlie Xi mengangguk, dan mengambil sup yang dituangkannya.

"Selama kamu menemani ku dirumah sakit, apa kamu tidak pergi ke kantor?" Charlie Xi perlahan-lahan meminum sup itu dan bertanya dengan suara rendah.

"Ada Felicia di perusahaan. Aku hanya perlu mengurusi beberapa email, akhir-akhir ini juga tidak begitu sibuk." Bahkan jika perusahaan itu benar-benar sedang sibuk pun, tidak sebanding untuk meninggalkannya yang sedang cedera seperti ini.

Charlie Xi tersenyum, sekarang ia dalam suasana hati yang sangat baik, ia senang mendengar ia lebih memilihnya dibandingkan urusan pekerjaannya.

Keduanya selesai makan dalam suasana yang menyenangkan, Sekretaris Yin masuk lagi untuk merapikan peralatan makan beserta piringnya.

Melihat Sekretaris Yin, Charlie Xi berkata dengan dingin, "Apa kamu sudah menemukan pelaku pembakaran?"

Sekretaris Yin mengangguk dan berkata : "Sudah diselidiki Elina Jiang pelakunya, tetapi sampai saat ini dia belum ditemukan, tapi dia kecanduan judi, aku yakin dia akan segera tertangkap."

Dengan sedikit anggukan, mata Charlie Xi tampak dingin memerintahnya : "Lanjutkan penyelidikannya, wanita ini harus ditemukan."

Dia hampir membunuh Lavenia Luo, dan membuatnya terluka parah sekarang, dia tidak akan melepaskannya!

"Baik," Sekretaris Yin menjawab dengan sungguh-sungguh : "Ada satu hal lagi. Tuan kedua sering melakukan pergerakan kecil di perusahaan, sepertinya ia sedang merencanakan sesuatu."

Ia khawatir dia sudah tahu tentang komanya, kalau tidak dia tidak akan begitu terang-terangan.

Dengan mencibir, Charlie Xi tidak peduli: "Jangan khawatir tentang dia, dia tidak bisa membuat gelombang untuk saat ini. Kamu hanya perlu mengontrol arah besar perusahaan."

Dia tidak pernah takut ada orang yang ingin mengambil alih kekuasaan darinya. Selama dia memiliki kemampuan, dia tidak perlu takut tentang hal itu.

Lavenia Luo melihat bagaimana dia merencanakan strateginya. Dalam benaknya, dia benar-benar menyukai cara dia mengelola perusahaan.

“Ya, aku akan menjaga perusahaan dengan baik,” Sekretaris Yin mengangguk sebagai jawaban, dan meragu sejenak: “Apa kamu ingin memberi tahu nyonya tentang hal ini?”

"Tidak perlu, jangan sampai nenek khawatir." Charlie Xi dengan datar menolak, menunggunya pulih.

Dia berencana untuk memberi tahu neneknya secara langsung kabar baik bahwa dia dan Lavenia Luo akan segera bertunangan, dan soal ia cedera, ia tidak akan membuat neneknya khawatir.

“Baik.” Sebagai tanggapan, Sekretaris Yin berbalik dan mendorong kereta makanan keluar dari kamar rawat.

Seketika kamar itu menjadi sunyi, Charlie Xi kembali ke tempat tidur dan meraih Lavenia Luo: "kemarilah dan istirahat denganku."

Melihat lingkaran hitam di bawah matanya, dia tidak bisa menahan kekhawatirannya.

"Tidak perlu, kamu istirahat. Aku di sini menemanimu." Lavenia Luo khawatir dengan kondisi fisiknya, jadi lebih baik ia di sampingnya merawatnya.

Matanya sedikit menyipit, dan Charlie Xi dengan tatapan yang mengintimidasi : "jika kamu tidak kemari, aku tidak akan beristirahat."

Kata-kata itu membuat Lavenia Luo tak berdaya.

Keadaannya sekarang mengharuskannya untuk banyak beristirahat baru luka ditubuhnya bisa cepat sembuh.

"Baiklah." Dengan tak berdaya bangkit, Lavenia Luo berjalan perlahan menghampirinya, baru saja sampai di samping tempat tidur, Charlie Xi mengulurkan tangan dan menariknya : "Naik."

"Tempat tidur terlalu kecil, bagaimana jika aku menggencetmu?" Lavenia Luo sedikit enggan, jika ia sampai menyentuh lukanya, ia akan kesakitan.

“Dengarkan aku, naik.” Charlie Xi menatapnya dengan dalam, dan sama sekali tidak peduli dengan masalah kecil ini.

Lavenia Luo dengan patuh naik ke tempat tidur rumah sakit, hatinya penuh dengan ketidakberdayaan, benar-benar tidak ada cara lain untuk menolaknya.

Dia enggan melakukan apa pun padanya, bahkan lebih enggan untuk menolaknya.

Ketika dia naik ke tempat tidur, Charlie Xi tidak ragu-ragu langsung memeluk pinggangnya, meletakkan kepalanya di lengannya, dan berkata dengan suara rendah: "Anak baik, tutup mata dan istirahatlah."

Perlahan ia menutup matanya, Lavenia Luo bersandar di dadanya, berada di dekatnya ia dapat merasakan rasa aman, membuatnya merasa nyaman, tanpa sadar ia benar-benar tertidur ??

“Lavenia.” Charlie Xi memanggilnya dengan ragu, mengapa dia tidak berbicara apapun??

Tidak ada jawaban untuk waktu yang lama, melihat ke bawah, dia menemukan bahwa dia telah tertidur, mata yang dalam penuh kasih sayang, lalu ia mencium dahinya.

Dapat terlihat bahwa ia benar-benar lelah. Betapa bodohnya dia merawatnya tanpa istirahat sedikitpun ??

Dengannya yang berada di pelukkannya, Charlie Xi ikut memejamkan mata dan tertidur.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu