Love From Arrogant CEO - Bab 190 Ternyata ia adalah adik perempuannya

“Lagipula sekarang kamu sudah mengenalnya kan.” Lavenia Luo menoleh dan tersenyum, ia tahu situasinya saat itu, benar-benar tidak cocok untuk memperkenalkannya.

“Aku tidak menyangka kamu ternyata adik perempuan Direktur Xi.” Suara dingin terdengar, dengan sedikit kertakan gigi.

Justin Ma menatap punggung Adeline Xi dan diam-diam mengepalkan giginya, tidak heran dia tidak dapat menemukan pemilik di balik kartu hitam di penyelidikan itu, ternyata masalahnya disini??

Ia benar-benar tidak sia-sia datang, ia akhirnya menemukan wanita busuk ini!

Tiba-tiba, mata ketiga orang itu tertuju pada Justin Ma.

"Justin, kamu mengenal Adeline?" Lavenia Luo bertanya dengan ragu, tidak menyangka mereka saling mengenal satu sama lain.

“Tentu saja kami saling kenal satu sama lain.” Mata Justin Ma memelototinya, dan suasana hatinya berubah menjadi marah.

Adeline Xi mengedip-ngedipkan matanya, dengan bingung menatapnya: "siapa telur rebus ini?"

Dia bahkan tidak mengingat siapa pria ini, rasanya ia belum pernah melihatnya?

"Uhuk." Lavenia Luo tidak bisa menahan batuk dan melihat ke satu sisi sambil tersenyum. Harus dikatakan bahwa kepala Justin Ma sangat mirip telur sekarang.

"Dia adalah Direktur Perusahaan HuaYue." Charlie Xi menjelaskan dengan tenang.

Setelah ia kembali mengingat-ingat lagi, Adeline Xi menatapnya dengan tegas : "Tuan, saya rasa kamu salah mengenali orang, saya bahkan tidak mengenal siapa kamu."

"Kamu itu??" Justin Ma baru saja ingin mengatakan kejadian hari itu, tetapi dia melihat mata Lavenia Luo yang penuh kebingungan, lalu ia segera menutup kembali mulutnya, ia tidak ingin persoalan ini diketahui olehnya ??

“Kamu itu apa?” ​​Adeline Xi mengangkat alisnya dan menunggu kalimat selanjutnya.

Tiba-tiba Justin Ma bangkit dan dengan raut wajah yang masam berkata : "Tidak ada."

Ia menoleh ke arah Lavenia Luo dan Charlie Xi: "Lavenia, Direktur Xi, aku sedikit tidak enak badan, aku pamit kembali ke kamarku."

Setelah mengatakan itu, dia pergi dengan langkah besar.

“Cih!” Adeline Xi langsung duduk tanpa mengatakan apapun, sambil mengambil stroberi dan memakannya: "Kak, sebenarnya bagaimana lukamu?”

"Sudah tidak apa-apa, aku sudah boleh pulang sore ini," kata Charlie Xi menjelaskan, lukanya hampir pulih, tidak perlu dirawat lagi di rumah sakit.

Sedikit mengernyit, Adeline Xi menatapnya langsung: "Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kamu bisa tiba-tiba terluka?"

"Tidak ada apa-apa." kata Charlie Xi pelan, ia tidak ingin membiarkannya mengetahui penyebabnya.

Tampaknya ia terlihat tidak ingin mengatakan itu padanya, jadi Adeline Xi juga tidak memaksanya.

"Baiklah kalau begitu, kamu harus istirahat yang cukup, masih ada yang harus aku kerjakan sore nanti. Setelah beberapa hari, jika aku ada waktu, aku akan langsung pergi ke Istana Malige menemuimu." Setelah melihat ke jarum jam, Adeline Xi mengangkat matanya dan berkata sudah terlalu larut baginya, dan ia harus segera pulang.

“Um, hati-hati dijalan.” Dengan anggukan kecil, Charlie Xi berkata dengan suara berat.

"Jangan khawatir." Ia tersenyum, kemudian mata Adeline Xi beralih kearah Lavenia Luo, dan dengan wajah tulus: "Kakak ipar, aku memberikan kakakku kepadamu, tolong jaga dia."

Pipi Lavenia Luo sedikit memerah, mengangguk : "Aku akan menjaganya."

"Oke, kalau begitu aku pergi dulu, sampai jumpa." Kemudian Adeline Xi meninggalkan kamar rawat dengan tergesa-gesa.

“Aku tidak menyangka adikmu begitu ceria." Melihat sosoknya dari belakang. Lavenia Luo tidak bisa menahan untuk mengatakan perbedaan antara dia dan adiknya seperti langit dan bumi.

"Dia dimanjakan sejak kecil." Charlie Xi mengangkat bahu tak berdaya.

Melihat kelembutan yang terpancar dari matanya, Lavenia Luo tersenyum. Sekarang dia mengerti kelemah lembutan yang dimiliki Charlie Xi karena ia sangat menyayangi adik perempuannya, jadi dari dulu ia hanya salah paham terhadapnya.

“Tidakkah kamu memanjakannya juga?” Lavenia Luo bertanya dengan suara lembut.

Tiba-tiba ia meraih pinggangnya, dan Charlie Xi memeluknya erat : "Ya, dia adalah satu-satunya gadis di rumah."

"Ngomong-ngomong, apa yang dia lakukan? Aku tadi mendengarnya ada pekerjaan yang ingin ia kerjakan." Lavenia Luo mengingat kata-katanya dan bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Dia seorang polisi."

Lavenia Luo sedikit terkejut, tidak disangka ternyata ia melakukan pekerjaan berbahaya seperti itu: "Tapi bagaimana mungkin aku belum pernah melihatnya sebelumnya?"

Sejak ia mengenalnya sampai sekarang, ia belum pernah melihat adiknya itu.

"Dia selama ini belajar sekolah militer di luar negeri, dan baru kembali sekarang ini," Charlie Xi menjelaskan dengan lembut.

Mengangguk sambil berpikir: "Jadi begitu?"

Saat ia sedang berpikir untuk mengatakan sesuatu, Charlie Xi mengambil kesempatan disaat ia tidak memperhatikannya, tiba-tiba ia menekannya ditempat tidur dan perlahan mendekatinya.

"Apa yang mau kamu lakukan? Cepat lepaskan aku." Lavenia Luo terkejut, ini ruang rawat, bagaimana jika ada orang yang tiba-tiba masuk?

Dengan tenang mengepalkan bibirnya, dan Charlie Xi menyipitkan matanya: "Saat Justin Ma datang, kamu terus memandanginya, coba kamu katakan hukuman apa yang pantas untukmu?"

"Jangan sembarangan bicara, kapan aku memandanginya." Lavenia Luo merasa tidak bisa berkata-kata, pikiran dan jiwanya hanya tertuju pada dirinya, bagaimana ia ada waktu untuk melirik orang lain.

“Aku akan menghukummu dan membuatmu nantinya hanya akan memandangku seorang.” Setelah mengatakan itu, Charlie Xi tiba-tiba menurunkan kepalanya dan perlahan mencium bibirnya yang lembut.

Lavenia Luo ingin menghindar, tetapi ia khawatir akan mengenai lukanya, jadi dia mau tidak mau hanya menutup matanya dan menerima ciumannya.

Suhu disekitarnya semakin hangat, dan dalam ruangan seperti terasa musim semi??

Pada saat yang sama, Adeline Xi meninggalkan rumah sakit.

Baru keluar dari pintu masuk rumah sakit, ia yang hendak ingin menjalankan mobilnya, lalu tiba-tiba ada sebuah mobil Maybach hitam perlahan-lahan berhenti di depannya, kaca mobil perlahan terbuka.

"Telur rebus?" Adeline Xi mengerutkan kening dan menatapnya dengan ragu: "Ada apa kamu mencariku?"

Wajah Justin Ma seperti meredup yang menunjukkan emosi yang ingin meledak : "Namaku bukan telur rebus, namaku Justin Ma, aku ingin berbicara denganmu."

Wanita ini benar-benar memiliki kemampuan untuk membuat orang semakin jengkel.

"Aku tidak punya banyak waktu, aku hanya bisa memberimu sepuluh menit." Adeline Xi berpikir sejenak dan akhirnya setuju, itu juga karena ia mengenal kakaknya Charlie Xi, jadi ia pasti bukan orang yang berniat jahat.

Setelah memikirkannya, ia membuka pintu mobil dan naik ke mobil.

"Bicaralah." Adeline Xi menatapnya dengan wajah tenang, dan sedikit mengangkat alisnya.

Mengertakkan gigi dan menatapnya, mata Justin Ma meredup: "Apa kamu benar-benar tidak ingat aku?"

Sudah berapa lama setelah kejadian itu berlalu? Ia tidak memercayai secepat itu ia lupa!

Mendengar itu, Adeline Xi menatapnya dengan heran sambil memperhatikan wajahnya : "Aku benar-benar tidak mengenalmu, bukankan sudah ku bilang kamu pasti salah mengenali orang?"

Dengan senyum dingin, Justin Ma menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkan kartu hitam dari dompetnya dan menyerahkannya kepadanya : "Apa kartu ini milikmu?"

Ia mengambil kartu hitam itu, dan memperhatikannya, tiba-tiba ia teringat sesuatu, seperti sambaran petir: "Kamu? Jangan bilang kamu pria panggilan untuk tidur denganku waktu itu??"

Lelucon apa ini? Jelas-jelas ia mengingat pria itu sangat tampan, tetapi kenapa sekarang jadi seperti telur rebus begini? Sampai ia tidak mau mengakuinya??

“Apa maksudmu pria panggilan tidur denganmu?” Justin Ma sangat marah dan rasanya ia ingin memukulnya, ia benar-benar dipermalukan?

“Apa yang aku katakan adalah yang sebenarnya." Adeline Xi dengan polos memasukkan kartu hitamnya itu kembali ke dompet pria itu : "Dan aku juga telah memberikanmu imbalannya, untuk apa lagi kamu mencariku?"

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu