Love From Arrogant CEO - Bab 164 Harus Mendapatkannya!

"Baik." Charlie Xi menjawabnya dengan lembut, dia tentu akan memberinya waktu.

Di bawah tatapannya yang membara, Lavenia sedikit menghindari tatapannya, bahkan ada perasaan ingin kabur.

Tanpa segaja melihat ke atas, bertepatan melihat kamar Laura Luo yang sedikit terbuka. Teringat akan responnya tadi, dia sedikit khawatir.

"Aku akan ke atas melihat Laura." berkata demikian, dia bangkit dan naik ke lantai dua.

Melihat dia yang kembali terburu-buru, mata Charlie Xi tampak penuh dengan makna. Dia takkan membiarkannya lari begitu saja!

Tok! Tok! Tok!

Lavenia Luo mengetuk-ngetuk pintu kamar Laura Luo.

Untuk sesaat, tak ada suara dari dalam. Lavenia Luo mengerutkan alisnya. Khawatir terjadi apa-apa, dia langsung menerobos masuk.

Seketika masuk, melihat Laura Luo yang sedang meringkuk di atas kasur. Bahunya terangkat-angkat.

Dengan khawatir Lavenia Luo menghampirinya, dengan lembut bertanya: "Laura, kamu kenapa? Apa yang terjadi?"

Mendengar suaranya, Laura Luo sedikit mengkaku, perlahan melihatnya, wajah yang cantik itu penuh dengan gelinang air mata.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" sudah lama dia tak pernah melihatnya menangis, terlebih menangis begitu pilu seperti ini.

Dalam mata Laura Luo, tampak adanya kecemburuan, namun dengan senyum ia berkata: "Aku tidak apa, baru putus??"

Hari ini dia bersiap sepenuh hati untuk mengungkapkan perasaannya. Semuanya telah dirusak, bahkan membuatnya tahu akan sebuah kenyataan yang tak ingin diketahuinya.

Dia sama sekali tak pernah sesedih ini, semarah ini. Kenapa..dia merebut pria yang paling disukainya?

"Putus?" menatapnya dengan terkesima, mata Lavenia Luo penuh akan keterkejutan, kok dia tidak pernah tahu bahwa Laura sudah pacaran?"

"Hm, orang yang kusukai, hari ini sudah bersama dengan orang lain??" Laura Luo menurunkan matanya, menahan kecemburuan dalam matanya.

Kalau tak ada Lavenia, mungkinkah orang yang dipilih Charlie Xi adalah dirinya?

Berpikir sejenak. Dia seketika teringat Laura Luo pernah mengatakan bahwa di perusahaan Aokang ada orang yang sangat disukainya.

"Namun bukankah kalian sudah bersama?" Lavenia Luo bertanya dengan ragu.

Mengigit bibir bawahnya dengan lembut, Laura Luo menggerutu: "Dia menyukai orang lain. Maka sudah mencampakkanku?"

Dia jelas-jelas bisa merasakan kelembutan Charlie Xi kepadanya, bagaimana membuatnya percaya bahwa orang yang disukainya bukanlah dirinya.

Tatapan Lavenia Luo sedikit mendingin, menenangkannya: "Dia pria yang begitu brengsek. Jangan khawatir, masih ada orang yang lebih baik sedang menantikanmu."

Tersenyum pahit, Laura berkata dengan sedih: "Namun orang yang kusuka hanyalah dia seorang, selain dia, aku tak menyukai siapapun!"

Charlie Xi begitu hebat. Pria yang begitu memikat, bagaimana mungkin dia rela melepaskannya?

Mendesah ringan, Lavenia Luo juga tidak tahu bagaimana lagi untuk menenangkannya. Dia juga tak pernah mengalami hal seperti ini.

"Kalau kamu memang tak bisa melepaskannya, kamu bisa mengejarnya lgi, namun..juga jangan terlalu bersikeras."

Dalam pandangannya, sekali dia dikhianati, tentu ada kedua kalinya, ketiga kalinya. Jadi dia juga tak mau lagi.

Mendengar demikian, terlintas cahaya di mata Laura Luo, menatap Lavenia Luo dengan berbinar: "Kak, kamu juga merasa aku seharusnya merebutnya kembali?"

"Aku hanya merasa kamu bisa mencobanya. Namun jika kalian memang benar-benar tidak cocok, lebih baik menyerah dari awal." Lavenia Luo berkata setelah beberapa pertimbangan, lagian bukan semua orang bisa melepaskan begitu saja.

Hanya saja, jika bukan karena pengalaman, bagaimana bisa mengerti bahwa bersikeras tidak ada gunanya??

Ujung bibirnya sedikit terangkat, Laura Luo menatapnya dan berkata: "Aku mengerti, akan kucoba."

Dia akan membuat Charlie Xi menjadi miliknya seorang! Dia percaya dia takkan kurang dari Lavenia.

Melihat suasana hatinya yang membaik, Lavenia Luo sedikit lega: "Baik, kalau begitu kamu pikirkan baik-baik. Jangan terlalu sedih, aku seharusnya pulang."

Besok dia masih harus kerja, sekarang sudah terlalu malam.

"Ok, aku tak mengantarmu. Hati-hati di jalan." Laura Luo berusaha tersenyum dan mengucap salam perpisahan dengannya.

"Hm. Beristirahatlah." Lavenia Luo sedikit menganggukkan kepala, bangkit dan meninggalkan kamarnya.

Malah tidak memperhatikan. Dalam mata Laura Luo, ada pemikiran mendalam yang muncul??

Karena Lavenia Luo bisa bersama dengan Charlie Xi, dia percaya dirinya juga bisa!

Hatinya, dari awal sudah dilimpahi oleh Charlie, takkan ada orang lain yang mampu masuk ke dalam hatinya. Harus mendapatkannya!

Kembali ke ruang tamu, Lavenia Luo melihat ke arah Charlie Xi yang sedang duduk di sofa: "Sudah malam, sudah seharusnya kita pulang."

Bibirnya sedikit terangkat, Charlie Xi bangkit dan berkata: "Ayo."

Kemudian, dua orang itu meninggalkan villa secara bersamaan.

Sulit disadari, di pintu lantai dua, ada sepasang mata yang sedang melihat punggung mereka dengan erat??

Mentari yang cerah, akhir-akhir ini cuacanya sangat bagus. Perusahaan Luo juga mengalami hal yang bagus, akhir-akhir ini mendapat beberapa orderan besar. Lavenia Luo menjadi sangat sibuk. Waktu pulangnya ke Istana Malige juga sudah semakin malam.

Luka yang ada di tangannya semakin membaik, sudah mengering. Dia juga sudah tidak perlu terlalu berhati-hati??

Angin sejuk, sinar mentari yang mengkilau.

Perusahaan Aokang yang berdiri menjulang. Ruang kerja Direktur Utama.

Charlie Xi baru selesai mengurus beberapa dokumen, meletakkan pulpen yang ada di tangannya, bersandar ke kursi, matanya dibanjiri oleh pemikiran-pemikiran.

Akhir-akhir ini Perusahaan luo semakin sibuk. Waktu Lavenia Luo pulang juga semakin lama semakin larut. Bahkan melewatinya. Tak bisa kalau begini terus??

Luka di tangannya belum sepenuhnya pulih. Kalau lanjut terus seperti ini, bisa saja membuat lukanya radang, itu akan bermasalah??

Tok! Tok! Tok!

Mendadak, pintu ruang kerja diketuk. Sekertaris Yin masuk dengan membawa sebuah dokumen.

“Direktur Xi, supir yang menabrak Nona luo sudah ditangkap. Berdasarkan pengakuan yang diberikannya, sudah ditetapkan ada orang belakang.”

Tatapannya sedikit membeku, melihatnya dengan tatapan yang mendalam: “Siapa?”

Akhirnya sudah menemukan biang keladinya, tentu takkan membiarkannya begitu saja!”

“Itu..orang suruhan Nona Selly Bai.” Menatap dengan sedikit ragu, Sekertaris Yin melaporkan dengan hormat.

“Kenapa dia melakukan hal seperti itu?” alisnya mengetat, wajah Charlie Xi tampak kebingungan. Tak dapat membayangkan, Selly Bai yang begitu lemah lembut bisa melakukan hal menyakitkan hati seperti ini.

“Mungkin karena Nona Nisya Du.” setelah berpikir-pikir Sekertaris Yin mengatakannya, ini adalah alasan yang paling memungkinkan.

“Anggaplah karena dia. Lantas apa hubungannya dengan Lavenia?” Charlie Xi kembali bertanya dengan dingin. Wajahnya penuh akan kecurigaan. Lavenia Luo sama sekali tidak pernah memicu mereka, malah mereka ingin membunuhnya!

Melihat ekspresinya yang tak bisa dijelaskan, Sekertaris Yin tak kuasa mengerutkan bibirnya, mengatakan dengan diam: “Ini semua sebenarnya karena Direktur Xi??”

Hari ini dia baru tahu, kecemburuan para wanita tanpa diduga begitu mengerikan.

“Aku?” Charlie Xi menatapnya dengan linglung. Seingatnya, dia tak pernah memicu mereka.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu