Love From Arrogant CEO - Bab 148 Dada yang Kekar dan Hangat

Setelah itu, melambaikan tangannya. Sekertaris Yin langsung membawa banyak orang maju ke depan.

Melihat orang-orang itu, jurnalis yang berada di lokasi tak kuasa bergerak mundur beberapa langkah.

Melihat tanda pengenal pekerjanya, beberapa orang di barisan terdepan adalah para jurnalis dari perusahaan media yang paling berotoritas di Kota A, mereka ini sama sekali bukanlah tandingan mereka.

Sekertaris Yin membuka lebar bukti laporan, dengan serius berkata: "Ini adalah bukti yang terkait. Material proyek Aurum semuanya dari Perusahaan Xu. Perusahaan Xu sengaja memalsukannya, sama sekali bukan tanggung jawab dari Perusahaan Luo??"

Mendengar perkataannya, semua orang tampak kebingungan dan ragu. Jelas sama sekali tidak percaya dengan perkataannya.

"Masalah mengenai runtuhnya bangunan sangat serius. Aku akan mengecek semuanya hingga jelas dan memberi pertanggung-jawaban yang memuaskan untuk kalian semua!" Sekertaris Yin berkata dengan tenang.

Saat ini, para forensik, pengacara dll muncul dari belakang. Jurnalis di sekitar bersreu. Orang-orang ini semua adalah perwakilan paling berotoritas di Kota A. Tiap dari mereka adalah talenta terbaik di tiap industri.

Kehadiran mereka, jelas bisa semakin membuat perkataan Sekertaris Yin barusan menjadi lebih meyakinkan.

Para anggota keluarga juga tidak membuat keributan lagi. Kehadiran pengacara dan dokter forensik memberi harapan pada mereka. Meski kerabat dekat mereka telah tiada, mereka sedih dan berduka, namun lebih berkeinginan untuk mendapatkan kembali keadilan untuk mereka??

Adanya jaminan dari Perusahaan Aokang, membuat mereka merasa jauh lebih tenang. Perusahaan Aokang adalah simbol dari kredibilitas.

Melihat ini semua, tak kuasa Lavenia Luo merasa tersentuh dan matanya memerah.

Tanpa disangka, dia bisa muncul di sini, terlebih lagi, dengan mudahnya dia menyelesaikan masalah ini??

Melihat bahwa mereka semua telah mendengarnya, Charlie Xi tak lagi ragu, mendadak membopongnya, dengan cepat berjalan masuk ke dalam mobil.

Hatinya penuh dengan amarah. Dia saja tak sampai hati untuk melukai jari wanita ini, tanpa diduga mereka begitu berani bertindak seperti itu padanya?

Merasakan kehangatan pada tubuhnya, ali ini, Lavenia Luo tidak menolaknya. Dia sama sekali tidak pernah begitu kebingungan.

Tatapan para anggota keluarga barusan seperti mau membunuhnya, dan masih begitu terukir dalam benak pikirannya hingga membuaatnya merasa dingin sekujur tubuhnya??

Merasakan wanita yang berada dalam pelukannya sedikit bergetar, Charlie Xi yang melihatnya tak kuasa turut sakit hati, terlebih lagi marah.

Kembali ke dalam mobil. Charlie Xi melihat tubuhnya yang begitu kacau, disekujur kepalanya penuh dengan cairan telur. Tubuhnya juga masih ada beberapa helai sayuran.

Wajah kecil itu seperti kehilangan darah, tubuhnya masih sedikit gemetaran.

"Kamu ini ga ada otak ya? Satu orang pun berani datang ke tempat itu?" Charlie Xi mengerutkan keningnya, menderam dengan penuh amarah.

Kalau tadi sedikit terlambat saja dia datang, betapa bahayanya yang akan menimpanya?

Mendengar amarahnya. Lavenia Luo tidak merasa ketakutan, malah merasa sedikit kehangatan.

"Terima kasih." Lavenia Luo sedikit gemetara, masih dalam keadaan syok.

Melihat dia yang masih tampak ketakutan, Charlie Xi juga tak sampai hati terus marah padanya, hanya kembali memeluknya dengan sedih.

Kali ini, Lavenia Luo tidak menghindar. Dengan pelan bersandar ke dadanya yang gagah itu, tak kuasa mengenggam pakaiannya??

Sulit untuk dibayangkan. Jika saja dia telat sedikit, apa yang akan terjadi??

Terpikir lagi kejadian barusan, hatinya masih penuh dengan ketakutan??

Tak kuasa menghela nafas, melihat ke dahinya yang berdarah, tatapan Charlie Xi sedikit mendalam. Mengambil kotak obat yang ada di dalam mobil, mengeluarkan alkohol dan perban, menyembuhkan lukanya.

"Jangan bergerak." Charlie Xi menaruhkan kapas yang beralkohol. Dengan pelan membersihkan lukanya.

"Ssst??" sakit yang menusuk terasa dari lukanya, membuatnya merintih.

Melihat dia yang mengerutkan alisnya, hati Charlie Xi mengetat, dengan lembut berkata: "Tahanlah."

Tatapan yang merasa kasihan. Pergerakannya semakin pelan.

"Aku tidak apa-apa." Lavenia Luo menutup erat bibirnya, menunjukkan sebuah senyuman. Dia bisa merasakan kekhawatiran yang ada padanya.

Melihat dia yang pura-pura tangguh, Charlie Xi mempercepat pergerakkannya. Setelah memberi disinfektan, perlahan menutup lukanya.

Kemudian mengambil handuk basah, dengan teliti membersihkan cairan telur yang ada di rambutnya, tak ada rasa jijik yang tampak dari wajahnya.

Melihat pergerakannya, Lavenia Luo sedikit malu, ingin mengambil handuknya: "Aku bisa sendiri."

Charlie Xi menghadang tangannya, mencubit jarinya, berkata dengan mendalam: "Patuh sedikit, jangan bergerak."

Untuk sesaat, Lavenia Luo sama sekali tidak bergerak, baru menyadari, jarak antara mereka tampak sangat dekat??

Rona merah pada pipinya, menjauhkan ketakutan yang ada dalam hatinya??

Matanya tak kuasa melihat ekspresinya, hatinya sedolot tergerak, matanya berbinar-binar??

Measakan tatapannya, Charlie Xi menatapnya sekilas, tersenyum, lalu menjulurkan tangannya dan menggoncang hidungnya: "Lihat apa?"

Mendadak melihat ke belakang, Lavenia Luo menyadari tanpa diduga dia telah menatapnya begitu lama. Seketika kembali malu dan menundukkan kepalanya, berharap ada lubang untuk menguburkan wajahnya??

Tertawa kecil, Charlie Xi berhenti menggodanya. Kembali dengan serius membersihkan cairan telur yang ada di rambutnya.

Saat ini, Maserati biru memasuki Istana Malige. Perlahan-lahan berhenti di depan pintu.

Pintu mobil dibuka. Lavenia Luo bersiap untuk turun, Charlie Xi malah sudah menggendongnya keluar.

Terbengong untuk sesaat. Dia segera bersikeras, dengan wajah yang merona berkata: "Aku sudah tidak apa, turunkan aku."

Ada begitu banyak pembantu di sekitar, terlebih kakinya sama sekali tidak terluka.

Charlie Xi menatapnya secara mendalam, matanya tampak adanya ancaman. Lavenia Luo mengkaku, mendadak terdiam dan tak dapat bergerak??

Melihat dia yang sudah patuh, Charlie Xi mengangkat ujung bibirnya dengan puas. Dengan langkah besar masuk ke dalam Istana Malige.

Baru membawanya kembali ke dalam kamar, bersiap untuk menurunkannya, Lavenia Luo lompat ke bawah, langsung masuk ke kamar mandi??

Guanggg!

Terdengar suara yang begitu keras dari pintu kamar mandi. Charlie Xi mengerutkan keningnya.

Hal kecil seperti ini sudah diketahuinya?? Namun, begitu imut!

Dalam kamar mandi, Lavenia Luo bersandar di dinding yang dingin bagai tembok es, mencoba untuk mendinginkan panas yang ada di wajahnya. Hatinya tak terkontrol dan berdetak begitu kencang, membuatnya merasa sedikit tak karuan??

Perlahan menutup matanya, Lavenia Luo merasa tak berdaya.

Saat ini, dia baru pelan-pelan teringat,tanpa diduga, digendong pergi oleh Charlie Xi seperti itu, di hadapan begitu banya korang, membuatnya sangat amat malu??

Mengangkat tangannya dan perlahan menutup dadanya, merasakan detak jantungnya yang berdebar-debar. Apa yang terjadi padanya? Kenapa tidak menolak?

Ataukah, dia sama sekali tak ingin..menolaknya??

Mendesah secara mendalam. Lavenia Luo memutuskan untuk tidak asal berpikir lagi, mandi terlebih dahulu. Masih banyak hal yang harus diselesaikan.

Saat ini, masalah mengenai runtuhnya bangunan, melibatkan Perusahaan Luo. Dia harus menyelesaikannya secepat mungkin.

Setengah jam kemudian,Lavenia Luo telah selesai mandi. Mendadak menyadari, saat dia masuk, sama sekali tidak membawa baju ganti.

Tampak adanya sedikit kekacauan di mata Lavenia Luo. Seharusnya dia sudah tidak ada kan?

Dia tentu tak bisa tak memakai apapun, setelah berpikir-pikir, Lavenia Luo berjalan secara perlahan, membuka pintu kamar mandi sampai tampak sedikit celah, diam-diam melihat ke arah luar, melihat bahwa sama sekali tidak ada orang.

Dia tampak lega, kelihatannya dia sudah kembali ke kamarnya.

Tak khawatir lagi untuk membuka pintu, dia berjalan keluar dari kamar mandi. Baru berjalan beberapa langkah, mendadak terdengar lelucon: "Apa yang kamu lakukan dengan menyelinap seperti itu?"

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu