Love From Arrogant CEO - Bab 161 Aku Sangat Menantikannya

"Baru sampai." melihatnya sekilas, Charlie Xi berbalik dan duduk dengan elegan di sofa.

Laura Luo bergerak maju dengan malu, dengan penuh berterima kasih berkata: "Direktur Xi, terima kasih atas partisipasi Anda dalam pesta ulang tahun kakakku hari ini, juga mengutus orang untuk membantuku dalam mendekorasi villa."

Dia tak mau menahannya lagi, malam ini, dia akan mengakui perasaannya secara resmi!

"Tidak masalah." sedikit mengangguk, Charlie Xi berkata dengan acuh tak acuh karena dia adalah adiknya Lavenia Luo.

"Aku pergi menyiapkan glow stick dulu. Kamu istirahat dulu." Laura Luo pergi meninggalkannya dengan malu, berjalan ke dapur untuk mengambir barang.

Seketika terpikir akan dia yang akan menyetujui pengakuannya malam ini, membuat hatinya tak karuan.

Saat itu, bel berbunyi.

Pembantu pergi membuka pintu, melihat ada tamu yang datang, dengan hormat menyambut mereka: "Nona Emilyn, Tuan Ma, silahkan masuk."

Sambil berbincang, Emilyn dan Justin Ma sambil berjalan memasuki villa.

Mendadak, melihat Charlie Xi yang sedang duduk di sofa. Seketika membeku, tanpa sadar melihat ke arah Justin Ma.

Dalam hati berkata, ini sungguh kacau! Kenapa Laura Luo tidak bilang kalau Charlie Xi juga ada di sini?

Saat Justin Ma melihatnnya, sedikit terbengong, lalu terukir sebuah senyuman datar di wajahnya: "Tak disangka Direktur Xi juga ada di sini?"

Melihat kedatangan orang itu, tatapannya sedikit mengelam, kok dia juga datang?

"Tak disangka Direktur Ma juga datang untuk menghadiri pesta ulang tahun Lavenia." berkata dengan ekspresi yang sedikit dingin dan tatapan yang gelap.

"Tentu, lagi pula, Lavenia adalah temanku, tentu aku menghadiri pesta ulang tahunnya." ujung bibir Justin Ma terus terangkat menampilkan sebuah senyuman dan tatapannya yang hangat, namun tak kuasa ada secercah kepahitan dalam hatinya??

Dari awal sudah menerka bahwa dia juga datang, namun sekarang masih saja merasa tidak nyaman.

Mendengar perkataannya, ekspresi Charlie Xi sedikit membaik, kelihatannya dia sudah memutuskan untuk menyerah, beginilah yang terbaik. Lavenia Luo hanya miliknya seorang!

"Nanti malam aku mau memberi kejutan untuk Lavenia, Direktur Ma yang sudah ada di sini, pas bisa menjadi seorang saksi." Charlie Xi melihatnya tanpa maksud mendalam.

"Bagus, aku akan sangat menantikannya." Justin Ma menyetujuinya dengan riang. Meski wajahnya terpampang sebuah senyuman datar, namun hatinya malah penuh akan duka.

Emilyn yang melihat mereka seperti itu, tak kuasa mengerutkan bibirnya, dalam hatinya sedikit merasa lega. Untungnya, kekerasan yang dibayangkannya tidak terjadi.

"Tuan Xi, ini pertama kalinya bertemu. Aku Emilyn, teman Lavenia." sedikit tersenyum, Emilyn menyapanya dengan sopan.

"Halo." Charlie Xi sedikit mengangguk, dia tahu ia adalah satu-satunya teman baik Lavenia Luo.

"Kak Emilyn, kamu sudah datang!" suara yang lembut terdengar. Laura Luo muncul dengan memeluk sekotak glow stick. Matanya tak kuasa berbinar.

"Hm." Emilyn meresponnya dengan acuh tak acuh dan melihat ke arahnya.

Laura Luo sama sekali tidak memperdulikan ketidak-acuhannya. Melihat Justin Ma yang duduk di sampingnya, pupilnya seketika menyusut, dengan terkejut bertanya: "Kak Justin? Kapan kamu kembali?"

Sebelum dia pergi, dia masih bertemunya beberapa kali.

"Sudah lama kembali. Kamu sudah begitu besar." Justin Ma tersenyum datar dan menyapanya.

"Tentu saja, lagian aku juga sudah berusia dua puluh tahun." Laura Luo berkata dengan senyum. Dalam hatinya berpikir, pantas saja Lavenia Luo sudah lama tidak kembali.

Rupanya karena dia sudah kembali. Dia juga mendengar bahwa Justin Ma sekarang kaya dan berkuasa, kalau mereka kembali bersama juga hal yang sangat biasa.

Mengobrol singkat dengan Justin Ma, Laura Luo tersenyum dan melihat ke Emilyn: "Kak Emilyn, kapan teman kakakku akan datang?"

Sebentar lagi Lavenia Luo akan kembali. Mereka harus sudah bersiap sebelum kedatangannya.

Melihat sekilas jam, Emilyn mengangkat-angkat bahunya dan berkata: "Segera."

Ding dong!

Bel pintu kembali berbunyi. Laura Luo pergi membuka pintunya. Melihat puluhan pria tampan dan wanita cantik di depan pintu, langsung mengenali bahwa mereka semua adalah kerabat dekat dengan Lavenia Luo.

"Hari ini adlaah ulang tahun kakakku, Lavenia Luo. Terima kasih kalian yang sudah bersedia untuk hadir dan merayakannya bersama. Mari kita melakukannya bersama." Laura Luo mengatakan rencananya dengan senyum.

Di waktu yang bersamaan. Istana Malige yang diam nan hening. Kamar tidur lantai 2.

Lavenia Luo bersandar di atas sofa, merasa bosan setengah mati, dia memainkan ponselnya, tatapannnya penuh akan kekosongan??

Sudah siang, tanpa diduga Charlie Xi tak menghubunginya sama sekali.

Hatinya sangat tidak nyaman. Jika bukan karna rasionalitasnya yang mengekangnya, mungkin di sudah tak kuasa menahan diri untuk pergi mencarinya ke Aokang.

Menggigit lembut bibir bawahnya, Lavenia Luo mendesah secara mendalam. Sudahlah. Mungkin dia sama sekali tidak menganggap serius hari ulang tahunnya. Waktu sudah tidak pagi. Lebih baik dia pergi ke Residence Luo terlebih dahulu.

Bangkit dan pergi menukar baju. Saat Lavenia Luo bersiap untuk pergi, mendadak teringat, Emilyn hari ini belum menghubunginya??

Setelah berpikir, Lavenia Luo pergi menghubunginya.

"Tuttt Tuttt Tuttt."

Setelah tersambung, tanpa diduga terdengar suara sibuk dan panggilannya tidak terjawab. Cukup lama, juga tidak bisa menghubunginya. Mata Lavenia Luo terlintas keraguan, lalu mengirimkan pesan kepada Emilyn. Dengan langkah yang pelan, beranjak keluar dari Istana Malige.

Rembulan benderang, bintang berbinar.

Setengah jam kemudian, supir Istana Malige mengantarkannya ke Residence Luo.

Setelah turun dari mobil, dia melihat ke villa yang gelap gulita. Tak kuasa alisnya sedikit mengerut. Apa yang terjadi? Memangnya Laura Luo tidak ada di rumah?

Mengeluarkan kunci, membuka pintu. Saat Lavenia Luo mendorong pintunya melihat bahwa villa tampak hampa: "Laura?"

Tak ada respons untuk cukup lama. Hatinya tak kuasa menegang. Apa yang terjadi padanya? Tanpa sadar berniat untuk pergi membuka lampu.

Pakkk!

Mendadak lilin yang ada di ruang tamu menyala, caaya dari liling itu membentuk 3 kata, Selamat Ulang Tahun!

Hatinya sedikit gemetar, seluruh tubuh Lavenia Luo membeku, melihat kata-kata itu dengan bengong. Dia tersentuh, dia tak menyangka, Laura Luo bisa melakukan hal seperti ini.

"Selamat ulang tahun!"

Mendadak puluhan orang bersuara, membuat Lavenia Luo terkejut, tanpa sadar mundur beberapa langkah.

Di saat yang bersamaan, lampu ruang tamu villa dibuka. Dia baru bisa melihat dengan jelas bahwa itu ada puluhan orang yang sedang berjongkok dengan sepasang tangan mereka yang menjulur tinggi rangkaian lilin itu.

Yang membuat dia paling terkejut adalah kue sembilan lapis yang ada di hadapannya. Bagian atas pada setiap lapisannya terukir orang-orangan kecil yang sangat mirip dengannya.

Hatinya tersentuh. Lavenia Luo tidak menyangka, di tahun ini, Laura Luo begitu perhatian di hari ulang tahunnya hari ini.

"Kok kalian semua bisa di sini?" melihat sosok-sosok yang familiar di hadapannya. Lavenia Luo tersenyum dengan hati yang tersentuh, matanya diluapi akan emosi.

"Laura sudah menghubungiku setengah bulan yang lalu, ingin memberikanmu sebuah kejutan??" Emilyn tersenyum dan menjelaskan.

Melihatnya, seketika Lavenia Luo mengerti mengapa dari tadi tidak bisa menghubunginya melalui telepon, rupanya sudah menunggu di sini.

"Terima kasih, Laura Luo." Melihat ke arah Laura Luo, perlahan ujung bibirnya terangkat.

"Kamu adalah kakakku, bisa membuatmu bahagia, aku juga sangat senang." tersenyum dengan malu, dia berkata dengan sedikit sungkan.

Sebenarnya, tujuan awalnya hanyalah untuk mengajak Charlie Xi makan bersama. Tak disangka bisa seperti sekarang ini, namun dia menyukainya.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu