Love From Arrogant CEO - Bab 167 Aku Hanya Ingin Melihatmu

Lagi pula, masalah ini memang Selly Bai yang melakukannya, kalau Harley Bai mengetahuinya, pasti juga tidak bisa berkata apa.

Lavenia Luo mengerutkan kening, tidak setuju: "Perusahaan Bai dan Perusahaan Aokang telah bekerja bersama selama bertahun-tahun, dan sekarang tiba-tiba kontrak kerja sama berhenti, itu pasti akan repot.

Lagi pula awalnya Selly Bai yang duluan menyerang ke arahnya. Sekarang dia telah mendapatkan pelajarannya, dia tidak ingin membuat susah Charlie Xi.

Charlie Xi mengangkat bahu dengan tenang. Matanya gelap: "Kualitas barang yang disediakan oleh perusahaan Bai dalam beberapa tahun terakhir semakin buruk. Aku dari awal sudah merencanakan untuk membatalkan kontrak, jadi kamu tidak perlu merasa bersalah."

Harley Bai berpikir tidak ada yang mengetahui apa yang dia lakukan, sayangnya sudah diketahui olehnya.

“Apakah perusahaan Bai mengambil berisiko seperti itu hanya demi keuntungan?” Lavenia Luo mengerutkan kening, jika d ia bisa mempertahankan kerja sama jangka panjang dengan perusahaan Aokang. Keuntungan perusahaan Bai jauh melebihi keuntungan kecil ini.

Dengan terkekeh, mata Charlie Xi dingin: "Kerja sama antara perusahaan Aokang dan perusahaan Bai lebih dari 100 juta, diantara keuntungannya cukup untuk membuatnya mengambil risiko."

Semua ini, dia sudah sejak awal memerintahkan Sekretaris Yin untuk menyelidiki secara diam-diam, dan kalau sampai mengetahui bahwa ini perlakuan dari Harley Bai, aku akan membiarkan perusahaan Bai sepenuhnya mundur dari panggung bisnis negara A!

“Ini benar-benar pandangan pendek,” Lavenia Luo tampak malas dan menggigit raspberry kering, berkata pelan.

“Bagaimanapun, tidak semua orang memiliki pandangan jauh seperti kamu?” Dengan tertawa, Charlie Xi mengulurkan tangan dan mebelai rambutnya yang halus, dan berkata dengan lembut.

Ketajaman bisnis Lavenia Luo terkadang membuatnya terkejut.

Hanya saja saat ini pengalaman dia masih kurang banyak dan membutuhkan lebih banyak pengalaman lagi.

Setelah mendengar kata-kata itu, Lavenia Luo memandangnya dengan heran, dia tidak menyangka dia akan memberikan penilaian yang begitu tinggi padanya. Ketika dia hendak mengatakan sesuatu, pintu istana Malige ada yang mengetuk, dan pengurus rumah tangga datang bersama dokter keluarga.

Lavenia Luo tiba-tiba menelan apa yang ingin dia katakan, lalu dengan kebiasaanya menggulung lengan bajunya, memperlihatkan luka yang agak kasar.

Luka jahitan jarum jatuh pada kulit yang putih, yang terlihat sangat mencolok.

Melihat bekas luka, mata Charlie Xi tidak tahan memunculkan sedikit sakit hati.

Dokter keluarga mengeluarkan alat desinfeksi dan mendisinfeksi lukanya. Melepaskan benang jahitan di atas dengan cepat.

Lavenia Luo tanpa sadar menutup matanya dan menunggu rasa sakit menyerang, tiba-tiba tangannya ditutupi dengan telapak tangan yang hangat. Saling bertautan dengan jari-jarinya.

Dengan gerakan di hatinya, dia sedikit membuka matanya dan melihat bahwa Charlie Xi menatap lukanya dengan gugup, seolah-olah dia lebih tegang daripada dia.

Melihatnya seperti ini, tiba-tiba dia merasa tidak takut.

"Nona Luo, benangnya sudah dilepas. Setelah itu, oleskan salep tepat waktu dalam sebulan," kata dokter keluarga dengan hormat.

Dengan sedikit terpana, dia melihat ke belakang dan menemukan sebuah jahitan benang putih tergeletak di tempat sampah, begitu cepat? Dia belum merasakan apa-apa, dia bahkan sudah selesai melepaskannya.

“Baiklah,aku mengerti, terima kasih.” Tersenyum kecil. Lavenia Luo berterima kasih padanya.

Dokter keluarga meninggalkan salep, mengemas kotak obat, dan berbalik untuk meninggalkan istana Malige.

Lavenia Luo menatap luka di lengannya. Dia mengerutkan bibir dan berkata, "Aku tidak tahu apakah luka ini akan sembuh kembali seperti semula."

"Selama obat diterapkan tepat waktu, cepat atau lambat, luka itu akan sembuh," kata Charlie Xi dengan suara yang dalam, dia juga tidak suka dengan luka di badannya.

Sekilas melirik waktu. Sudah jam sepuluh: "Aku harus berangkat ke perusahaan."

“Ayo pergi, aku akan mengantarmu ke perusahaan,” kata Charlie Xi acuh tak acuh, mobil Ferrari-nya bannya pecah, dia punya mobil baru untuknya, dan masih belum kembali.

“Oke, aku ganti baju dulu.” Sedikit mengangguk, Lavenia Luo berdiri dan kembali ke kamar.

Lima belas menit kemudian, Maserati biru perlahan melaju meninggalkan istana Malige dan berlari di jalan aspal hitam ??

Di dalam mobil, Charlie Xi menatapnya dengan tenang, matanya penuh kelembutan.

Setelah bertahan beberapa saat, Lavenia Luo akhirnya tidak tahan. Dengan tak berdaya memelototinya, "Kamu terus memperhatikan wajahku? Apakah ada sesuatu di wajah aku?"

“Tidak, aku hanya ingin melihatmu.” Charlie Xi tersenyum ringan, menatapnya dalam-dalam.

Lavenia Luo menutup matanya dan mengambil napas dalam-dalam, lalu mengulurkan tangannya untuk menutupi matanya yang dalam, dan ada sedikit rasa malu di matanya: "Jangan menatapku lagi."

Dia terlihat agak salah tingkah dengannya.

“Merasa malu?” Charlie Xi mencibir dan mengejeknya dengan sengaja.

“Diam!” Lavenia Luo menatapnya dengan jengkel.

Mengangkat tangannya untuk memegang tangan lembutnya dan melepas pandangannya, Charlie Xi memujinya dengan senyuman: "Baiklah. Aku tidak akan melihatmu lagi."

Si kecil masih begitu gampang menjadi malu.

Melihat pandangan dia benar-benar melihat ke arah jendela, hati Lavenia Luo lega.

Dengan cepat sudah sampai di lantai bawah perusahaan Luo dan berhenti dengan mantap di sisi jalan.

Lavenia Luo meletakkan tangannya di gagang pintu dan hendak turun.

"Siang hari ini, aku mungkin tidak mampir ke sini, karena ada pertemuan," kata Charlie Xi dengan suara dalam, menatapnya dengan lekat-lekat.

Sedikit terpana, Lavenia Luo mengalihkan pandangannya, menyembunyikan sedikit kehilangan di matanya, berpura-pura mengangkat bahu dengan acuh tak acuh. “Baiklah, nanti sore aku akan menyuruh Felicia untuk pesan makan siang, kamu rapat dengan baik saja.”

Ketika kata-kata itu terlontarkan, dia segera membuka pintu dan keluar dari mobil, bergegas ke lantai perusahaan Luo.

Charlie Xi menggelengkan kepalanya tak berdaya dan memberi tahu pengemudi itu: "Kembali ke perusahaan Aokang." Dia akan mencoba menyelesaikan pertemuan secepat mungkin.

Lavenia Luo sampai di kantor dan bersandar di kursi.Beberapa pemikiran muncul di atas kepala. Ketika Charlie Xi mengatakan tidak bisa datang pada siang hari, reaksi pertamanya sebenarnya kecewa dan frustrasi?

Untuk sementara, dia mengangkat tangannya dan menggosok pelipisnya, sudahlah, aku tidak mau memikirkannya lagi.

Lavenia Luo menyalakan komputer dengan santai, mengambil file itu dan mulai bekerja, dan tak lama kemudian dalam pandangannya yang tersisa hanyalah pekerjaan.

Waktu berlalu, dan sekali melihat jam sudah hampir siang.

Lavenia Luo merasa sedikit lapar dan melirik jam tangannya, biasanya Charlie Xi sudah tiba di perusahaan saat ini.

Sepertinya pertemuannya belum selesai, mungkin hari ini dia benar-benar tidak bisa datang, tanpa sadar dalam benaknya terlintas perasaan sedih.

Setelah berpikir sebentar, mengeluarkan telepon internal untuk menghubungi bagian ruang sekretaris, Felicia : “ Tolong pesankan aku makanan."

"Oke, masih mau pesan makanan cepat saji?"

"Ya, boleh."

Menutup telepon, Lavenia Luo melanjutkan pekerjaannya, dan ternyata dia tidak bisa berkonsentrasi.

Tok tok tok.

Tiba-tiba, pintu kantor diketuk dengan sopan.

Tiba-tiba mendongak, mata Lavenia Luo menyala, apakah dia yang datang?

"Masuk."

Pintu kantor didorong terbuka, dan sosok Felicia muncul.

Melihat orang itu bukan Charlie Xi, tidak tahu mengapa, Lavenia Luo merasa sangat kecewa.

"Ada apa?"

Menyadari bahwa dia sedang tidak dalam mood yang baik, Felicia secara tidak sadar tegang dan memberikan laporan serius: "Direktur dari perusahaan HuaYue ada di sini dan berada di ruang rapat. Dia ingin berbicara dengan Anda tentang masalah kerja sama."

Setelah mendengar ini, dia langsung ingat percakapan dengan Justin kemarin dan ia hampir melupakannya.

"Oke, kamu bawa dia masuk ke ruangan aku."

“Baik.” Setelah menjawab, Felicia segera berbalik dan pergi.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu