Love From Arrogant CEO - Bab 267 Dialah orang yang mengirim bom itu

“Anak itu tidak bisa tinggal!” Kata Rainie Yu dengan mata redup.

“Anak apa?” Robin Xi sesaat tidak menyadari maksudnya.

“Tentu saja, anak Lavenia Luo.” Rainie Yu mengatakan dengan yakin, posisi cucu sulung Xi hanya dapat diambil oleh anak Robin Xi!

Alisnya langsung mengerut, Robin Xi membenarkan kata-katanya : "Tidak bisa, kamu tidak boleh menyentuhnya!"

Walaupun ia sangat menginginkan keluarga Xi, ia tidak akan mencelakai seorang wanita.

Rainie Yu tertegun, dan kemudian menjelaskan dengan tidak senang: "Aku hanya khawatir."

"Aku tidak perlu mempunyai seorang anak untuk mengambil perhatian nenek, bahkan jika cucu sulung telah lahir, marga Xi ku juga tidak bisa dipungkiri." Robin Xi berkata dengan acuh tak acuh, ia juga percaya diri dengan kemampuannya.

Melihatnya yang bersikeras, Rainie Yu terdiam beberapa saat, dan ia mengangguk setuju : "Oke, aku tidak akan mengusiknya, tetapi kamu harus bergerak lebih cepat."

Selama dia bisa mendapatkan keluarga Xi, satu anak juga tidak bisa mengancamnya.

"Aku tahu, aku kembali dulu kekamar, istirahatlah." Robin Xi menganggung setuju, lalu bangkit berbalik meninggalkan kamar.

Rainie Yu melihat punggungnya dan matanya memancarkan kilatan cahaya gelap.

Dalam beberapa hari terakhir cuaca sangat cerah dengan angin hangat dan angin sepoi-sepoi.

Lavenia Luo telah beristirahat di Istana Malige dalam beberapa hari ini, menggambar desain dan lukisan hampir sepanjang waktu, hampir tidak ada waktu beristirahat.

Dalam sekejap, dia harus kembali lagi ke kantor bekerja.

Di pagi hari, di ruang makan Istana Malige yang megah.

Charlie Xi dan Lavenia Luo sedang duduk berhadapan satu sama lain, mereka sedang sarapan, Lavenia Luo dengan rambut panjang yang dikuncir kuda dan mengenakan blazer.

“Aku beri kamu dua minggu untuk menyerahkan pekerjaan, dan orang-orang yang membantumu akan datang hari ini.” Charlie Xi membersihkan sudut mulutnya dengan anggun, mendongak menatapnya.

"Untuk saat ini aku tidak membutuhkan orang untuk membantu, hampir semua masalah besar dan kecil perusahaan dapat diselesaikan oleh Felicia." Lavenia Luo tersenyum menolaknya.

Selain itu, Perusahaan Luo sekarang sedang sibuk mengurus departemen perhiasan, ada Felicia sudah cukup.

"Terserah kamu, kapan kamu mau memutuskan, kamu bisa meminta bantuan pada Sekretaris Yin kapanpun." Charlie Xi tidak begitu peduli.

"Oke." Lavenia Luo mengangguk sebagai jawaban, dan mencoba berbicara dengannya : "Bayinya baru berumur tiga bulan sekarang, tidak ada pengaruh apapun dengan perkerjaanku, tidak perlu menyerahkan pekerjaanku secepat itu kan?"

Bahkan sebenarnya enam atau tujuh bulan ia masih bisa pergi kerja selama perutnya tidak terbentur apapun.

Mengernyitkan alis, mata Charlie Xi tampak meredup: "Apakah kamu sudah lupa di mana bom terakhir dikirim?"

Pengebom itu belum ditemukan, dan sekarang ditambah lagi ia hamil, bagaimana mungkin ia bisa membiarkannya dalam bahaya?

Tertegun sejenak, Lavenia Luo tidak punya pilihan, dan menggosok dahinya, hal ini telah berlalu begitu lama, jika bukan karena ia mengingatkannya, mungkin ia benar-benar lupa.

“Tapi tidak ada yang terjadi juga akhir-akhir ini.” Ia tidak menyelesaikan kata-katanya dan tiba-tiba Lavenia Luo mengingat hari pertunangannya, dan dalam hatinya melintas rasa bersalah.

Alis Charlie Xi sedikit terangkat, dan matanya menatapnya dengan murung: "tidak ada yang terjadi?"

Ia dengan perasaan bersalah menciutkan lehernya. Lavenia Luo tidak bisa menahan diri untuk memalingkan muka dan berkata tanpa daya : "Sembilan bulan mengandung, tidak mungkin kan selama enam bulan kedepan aku hanya berdiam diri dirumah?"

"Kamu masih bisa mengurus pekerjaan dari rumah, dokumen-dokumen penting juga bisa meminta Felicia untuk mengantarnya." Charlie Xi tetap tidak setuju, wanita hamil harus diperlakukan secara khusus.

Ia menghela napas, melihatnya yang tetap bersikeras, Lavenia Luo terpaksa mengangguk menyetujuinya : "Baiklah, aku mengerti."

Ditengah perbincangan, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki.

Lavenia Luo memalingkan matanya dan melihat Sekretaris Yin datang dengan terburu-buru, dan mengangkat alisnya terkejut, apa yang terjadi?

"Ada apa?" Mata Charlie Xi menatapnya dan bertanya dengan suara berat.

"Kurir yang mengirimkan bom telah ditangkap dan sudah mengaku juga." Raut wajah Sekretaris Yin tampak serius melaporkan. Kali ini dia hampir lari lagi, untungnya.

Matanya tampak terbesit cahaya, Charlie Xi bertanya dengan nada dingin : "Siapa yang menyuruhnya?"

Lavenia Luo memusatkan pandangannya kepadanya, barusan saja ia membicarakan hal ini, sungguh kebetulan.

"Julia Xi." Sekretaris Yin menyampaikannya dengan serius.

Terkejut, mata Lavenia Luo membelalak kaget, bagaimana mungkin dia?

Tidak pernah melintas dipikirannya orang itu adalah dia, jika Sekretaris Yin tidak menyebutkannya, dia hampir melupakan keberadaannya.

Wajah Charlie Xi dingin dan bertanya: "Lalu dimana orangnya?"

Lavenia Luo hampir mati karena bom itu, ia tidak bisa menoleransinya dengan mudah!

Sekretaris Yin dengan raut wajah gelisah : "Ketika aku menyuruh seseorang untuk menangkapnya, ia sudah pergi menghilang dan sekarang sedang menyelidiki keberadaannya."

Tidak tahu dari mana dia mengetahui berita ini, dan ia sudah lebih dulu kabur.

"Ke mana pun dia pergi. Tangkap dia sesegera mungkin!" Charlie Xi memerintahkan dengan wajah dingin.

"Baik."

“Mengapa dia melakukan itu?” Mata Lavenia Luo penuh dengan kebingungan, ia baru saja dikeluarkan oleh Sherine Xuan, bukan karena dia tidak bisa melukis lagi, dan uang yang diperolehnya selama bertahun-tahun sudah cukup untuk membuatnya bebas dari rasa khawatir selama sisa hidupnya.

"Menurut penyelidikan, setelah dia dikeluarkan oleh Sherine Xuan, dia kehilangan reputasinya, semua lukisannya dikembalikan dan dia dalam hutang besar??" Sekretaris Yin menjelaskan dengan tenang: "Dia menyalahkan semua ketidakadilan yang dia derita padamu."

Mendengar itu, Lavenia Luo sedikit tidak menyangka, memikirkan musibah yang menimpanya, hatinya terbesit sedikit kecewa??

Melihat bahwa dia dalam suasana hati yang buruk, Charlie Xi melambai kepada Sekretaris Yin menyuruhnya pergi.

Melihatnya, Charlie Xi berkata dengan suara yang dalam : "Ia akan menanggung semua perbuatannya, tidak perlu mengasihaninya."

Dengan perlahan menggelengkan kepalanya, Lavenia Luo menghela nafas : "Aku tidak mengasihaninya, hanya saja aku merasa ia sangat menyedihkan, andai saja dari awal ia tidak menggunakan lukisanku untuk memalsukannya, ia tidak akan seperti sekarang, ia pernah menjadi pelukis yang sangat hebat."

Dia masih merasa kasihan padanya, jika dari awal ia lebih bekerja keras dan rendah hati, ia tidak mungkin menarik perhatian Sherine Xuan, bahkan ia bisa ia bisa mencapai lebih tinggi lagi.

"Orang-orang memilih jalan mereka sendiri, dan mereka harus menanggung akibatnya." tatapan Charlie Xi tampak dalam.

“Aku mengerti.” Lavenia Luo mengangguk sedikit dan perlahan bangkit untuk berjalan ke gantungan pakaian, Julia Xi akan mendapatkan apa yang pantas dia dapatkan, tetapi itu tidak ada hubungannya lagi dengan dia.

Dia mengambil mantel mereka dan menyerahkannya kepadanya.

Charlie Xi berjalan perlahan di belakangnya, mengenakan mantel itu dengan penuh kharisma, dan mencium dahinya lembut.

Senyum manis, mata Lavenia Luo secara tidak sengaja melihat gambar-gambar desain yang tersebar di atas meja teh, dan segera teringat kerja sama antara Robin Xi dan Perusahaan Fanzhu.

“Ngomong-ngomong, apa yang akan kamu rencanakan tentang Robin Xi?” Lavenia Luo mengangkat alisnya dan bertanya, kali ini ia dengan terang-terangan menyambar kasus kerja sama milik Aokang, dan itu tidak boleh dianggap enteng.

Matanya redup dan Charlie Xi tersenyum dingin: "Aku akan memberinya sedikit pelajaran."

Dia tidak peduli dengan gerakan kecil yang dilakukannya sebelumnya, tapi kali ini dia sudah melewati batas.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu