Love From Arrogant CEO - Bab 213 Main Belakang?!

Tampak sekilas ketidak-berdayaan di matanya. Charlie Xi kembali ke ruang kerjanya: "Baiklah, suruh dia langsung masuk kalau dia sudah sampai."

"Baik." meresponnya, Sekertaris in membalikkan tubuhnya dan beranjak keluar untuk kembali bekerja.

Tak lama setelah dia pergi, pintu ruang kerja diketuk dengan sopan.

"Masuk."

Sosok menawan masuk dengan secangkir teh hijau. Dengan hati-hati menaruhnya di atas meja kerja, dengan ramah berkata: "Direktur Xi, ini teh hijau yang spesial."

Begitu lama di Perusahaan Aokang, mengetahui semua kesukaan Charlie.

Charlie Xi melihatnya sekilas, dengan suara mendalam dan berkata: "Taruh. Kamu boleh keluar."

Semenjak pergerakannya yang begitu ceroboh sebelumnya, Charlie sudah lelah akan dia. Jika bukan karena dia merupakan adiknya Lavenia Luo, mungkin dari awal sudah memecatnya.

"Ya." Laura Luo melihat cangkir teh itu secara mendalam. Kemudian meninggalkan ruang kerja.

Lima belas menit kemudian.

Pintu ruang kerja Direktur Utama didorong dengan hati-hati hingga menimbulkan celah. Laura Luo melihat ke dalam dengan diam-diam. Melihat Charlie Xi sudah berbaring di atas mejanya, seketika tersenyum.

Kemudian membuka pintu ruang kerjanya, Laura Luo berjalan ke sisinya: "Direktur Xi, Direktur Xi?"

Setelah beberapa lama, dia tak memberi respon apapun, sudah tidur lelap.

Laura Luo baru merasa lega. Obat yang diberi Elina Jiang seperti yang diduga efektif.

Tepat di momen itu juga, pintu mendadak terdengar percakapan yang familiar.

"Nona Luo, Direktur Utama di dalam ruang kerja. Aku pergi dulu."

"Baik."

Hatinya terkejut seketika.Laura Luo tak menyangka Lavenia Luo bisa datang begitu cepat. Segera membuka bajunya sendiri dengan kasar, menampilkan dadanya yang putih, menunggang di atas tubuh Charlie Xi.

"Ah..Direktur Xi, pelan sedikit??" suara yang begitu mempesona, sedikit menggairahkan.

Siapapun yang mendengarnya, tentu mengetahui jelas akan apa yang terjadi.

Di luar pintu.

Menghentikan langkahnya, Lavenia Luo seperti tersambar petir. Bagaimana mungkin?!

Hatinya, seperti diremas erat oleh tangan yang besar, membuatnya merintih kesakitan??

Kenapa..Laura Luo biasa berada di dalam ruang kerjanya..tanpa diduga mengeluarkan suara begitu intim seperti ini?

Tak kuasa teringat akan Laura Luo waktu itu saat di perjamuan, wajahnya tersipu malu saat mengungkit namanya. Salah dirinya karena dari awal tidak mengatakan dengan jelas kebenarannya.

Antara mereka, memangnya benar-benar ada sesuatu?

Teringat waktu itu saat makan, dia begitu perhatian terhadap Laura Luo. Bagaimana mungkin?

"Aaah??" kembali terdengar suara yang ambigu dari dalam.

Kewarasan Lavenia Luo sudah hilang. Sepasang matanya berubah menjadi merah. Seketika tetesan air mengkabuti matanya??

Dia menggigit bibir bawahnya sampai memucat. Tidak! Dia tidak bisa mempercayainya! Bagaimana mungkin Charlie Xi menghianatinya, jelas-jelas sudah bersiap untuk bertunangan??

Tampak adanya sekilas keteguhan di matanya. Lavenia Luo mengangkat tangannya dengan gemetaran. Dengan pelan membuka pintu itu hingga menimbulkan celah, ingin menyaksikannya dengan mata kepalanya sendiri.

Namun, saat dia melihat situasi di dalam ruang kerja itu dengan jelas, mata Lavenia Luo tak kuasa mengetat. Seperti tersambar petir, dia mundur beberapa langkah. Baju Laura Luo setengah terbuka dan berada di atasnya? Seketika terbayang ukiran yang begitu mendalam di pikirannya.

Hatinya robek dan terbelah-belah. Merasa begitu hancur??

Suara yang ambigu itu tak hentinya terdengar. Menstimulasi gendang telinganya. Dia tak bisa menahannya lagi. Dengan pikiran yang kosong membalikkan tubuhnya dan berjalan keluar??

Dia tak ingin terus mendengarkan suara itu. Membuatnya merasa begitu sakit hati dan jijik!

Sama sekali tidak rela untuk memikirkan akan bagaimana Laura Luo bisa bersama dengannya. Dia sekarang hanya memiliki satu pemikiran. Yaitu untuk pergi dari sini! Meninggalkan area yang begitu mencekiknya ini!

"Nona Luo? Anda mau pergi kemana?" Sekertaris Yin kebetulan keluar dari ruang kerjanya. Melihat dia yang terburu-buru kemudian menanyainya. Bukannya dia baru sampai di ruang kerjanya? Kenapa cepat sekali keluar?

"Ada masalah di Perusahaan Luo. Aku perlu kembali sekarang." berkata demikian, Lavenia Luo menyerahkan gambaran desainnya kepadanya. Kemudian bergegas pergi.

Melihat kepergiannya, Sekertaris Yin tampak ragu. Ekspresi dia agak aneh, apakah bertengkar dengan Tuan Muda?

Berpikir untuk sesaat, membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju ruang kerja Direktur Utama.

Barusan sampai, melihat Laura Luo beranjak keluar. Mengerutkan keningnya: "Kenapa kamu disini?"

Bukankah dia biasanya di ruang kerja sekertaris. Ngapain datang kesini?

"Aku datang untuk mengantarkan teh kepada Direktur Xi. Namun dia sudah beristirahat." Laura Luo berkata dengan sedikit pupus.

Melihat cangkir teh yang ada di tangannya, Sekertaris Yin bertanya dengan tegas: "Apakah kamu melihat Nona Luo?"

"Iya. Namun dia melihat bahwa Direktur Xi sudah beristirahat, terlebih dia menerima telepon lalu bergegas pergi." Laura Luo sedikit tersenyum, menatapnya dengan tenang.

Dia dari awal sudah menerka bahwa Lavenia Luo pasti akan memberi suatu alasan.

"Kamu kembali bekerja." Sekertaris Yin memberi jalan, membiarkannya pergi. Namun hatinya merasa sedikit aneh.

Dengan khawatir berjalan masuk ke dalam ruang kerja. Melihat bahwa dia benar-benar sudah tidur. Menutupinya dengan selimut, lalu beranjak keluar.

Akhir-akhir ini Tuan Muda sangat lelah, memang butuh istirahat.

Di waktu yang bersamaan. Ferrari merah melayang di jalanan, langsung berkelana menuju pinggir sungai.

Dalam mobil, mata Lavenia Luo penuh akan kesedihan. Air mata yang tak terkontrol mengalir keluar. Dia tak pernah menyangka bahwa Charlie bisa menusuknya dari belakang??

Melihat kejadian hari ini dia baru mengetahui betapa sakitnya hatinya.

Kenapa, saat dia sudah begitu jatuh cinta terhadap Charlie, malah harus melihat hal seperti itu??

Dia merasa sangat sedih. Jika itu adalah orang lain, mungkin dia masih bisa menanyainya dengan tenang??

Namun nyatanya pihak ketiga itu malah merupakan adiknya sendiri. Bagaimana dia harus menerimanya??

Sangat cepat sudah sampai di pinggir sungai. Lavenia Luo menghentikan mobilnya di sisi jalan. Tak kuasa bersandar di atas kemudi sambil meneteskan air mata. Menggigit bibir bawahnya secara mati-matian. tangannya mencengkram hingga memucat. Hanya terdengar suara Charlie Xi yang mengatakan bahwa dia yang mencintainya itu bergema-gema di telinganya. Namun betapa manisnya waktu itu, betapa sakit juga saat ini. Membuat kesedihannya tak bisa terkendali??

Lavenia Luo bersandar di jendela mobil itu dengan tak berdaya. Mata dengan gelinang air mata menatap ke luar jendala??

Charlie Xi. Sebenarnya kamu itu yang mana??

Perusahaan Aokang. Ruang Kerja Direktur Utama.

Charlie Xi terbangun. Matanya tampak sedikit kebingungan. Kenapa dia bisa tertidur di ruang kerjanya?

Sedikit mengerutkan keningnya, dia mengangkat tangannya dan menekan bel untuk memanggil Sekertaris Yin.

Sekertaris Yin membawa gambaran desain dan bergegas masuk ke dalam. Mendorong pintu dan masuk: "Direktur Xi."

Meraba-raba pelipisnya, Charlie Xi melihat ke arahnya sekilas: "Kapan aku tertidur?"

"Sekitar jam empat." Sekertaris Yin memikirkannya sebentar kemudian melaporkannya dengan wajah yang tegas. Kemudian mengirimkan gambaran desain kepadanya: "IIni adalah gambaran desain Nona Luo."

"Dia sudah datang?" sedikit terkejut, Charlie Xi melihatnya dengan heran. Dia merasa Lavenia Luo belum datang.

"Hm. Nona Luo mengirimkan gambaran desain ini secara pribadi. Namun melihat Anda sedang beristirahat, dia pergi. Terlebih sepertinya ada masalah dengan Perusahaan Luo." Teringat akan Lavenia Luo yang pergi terburu-buru, mata Sekertaris Yin terlintas sedikit kebingungan.

Setelah Lavenia Luo pergi, dia segera mengecek kondisi Perusahaan Luo. Namun sepertinya tidak ada masalah apapun.

"Terjadi masalah dengan Perusahaan Luo?" matanya mengelam. Charlie Xi langsung mengambil ponselnya. Meneleponnya, hatinya sedikit gelisah. Hal seperti ini, kenapa tidak memberitahukannya?

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu