Love From Arrogant CEO - Bab 269 Hubungannya dengan Julia Xi

“Sudah ada beberapa petunjuk, dan ditemukan bahwa sepertinya ia telah melarikan diri ke luar negeri.” Sekretaris Yin berkata dengan sungguh-sungguh, tidak tahu apa yang dia pikirkan, dan tampak sedikit bingung.

Melihat ekspresinya, Charlie Xi mengangkat alisnya dan bertanya : "Apa masalahnya?"

"Belum lama ini, aku mengetahui keberadaan Julia Xi, dan pelayan ini pergi ke negara yang sama dengannya, aku curiga bahwa mereka berdua berhubungan." Sekretaris Yin berkata tanpa menyembunyikan.

Mendengar ini, Charlie Xi sedikit terkejut, ia tidak terpikirkan hal ini.

"Apakah kamu sudah menyelidiki hubungan mereka?"

"Sudah diselidiki, mereka tidak memiliki hubungan apapun." Sekretaris Yin berkata dengan wajah serius, ini terasa aneh, apa mungkin hanya kebetulan saja?

Senyum dingin, Charlie Xi memerintah dengan tatapan redup itu : "Lanjutkan penyelidikan, aku tidak percaya itu hanya suatu kebetulan."

Pasti ada suatu alasan dan mengapa mereka pergi ke negara itu juga merupakan masalah yang patut dipertimbangkan.

"Baik." Sekretaris Yin menjawab dengan tenang : "Apa ada lagi yang kamu inginkan?"

Charlie Xi baru ingin menyuruhnya pergi, tiba-tiba ia teringat sesuatu.

"Oh ya, tolong umumkan aku dan Lavenia akan mengadakan acara pernikahan kami di pertengahan bulan depan."

“Baik.” Sebagai tanggapan, Sekretaris Yin berbalik dan meninggalkan ruangan.

Ketika menyiapkan dokumen-dokumen itu, Charlie Xi tidak sengaja melirik jam dan menyadari bahwa hari ini adalah hari jumat??

Setelah berpikir sebentar, dia mengambil ponselnya dan menghubungi Lavenia Luo.

Setelah beberapa saat, dari ujung telepon mulai terhubung, dan terdengar suara Lavenia Luo yang lembut : "Ada apa?"

Mendengar suaranya, mata Charlie Xi penuh kelembutan: "Apakah Perusahaan Luo sibuk sore ini?"

"Aku akan pergi ke pabrik perhiasan sore ini, dan setelah itu tidak ada hal lain, ada apa?" Lavenia Luo bertanya dengan curiga, ada sedikit senyum dalam nada bicaranya.

Sambil tersenyum, Charlie Xi berkata dengan nada penuh kasih sayang yang tulus : "Aku akan menjemputmu nanti malam."

“Baiklah, kita mau pergi makan malam?" Dengan senang hati setuju, Lavenia Luo bertanya sambil tersenyum.

"Bukan." Charlie Xi sengaja bertele-tele, dan kemudian berkata lagi dengan santai : "Aku akan membawamu ke Biro Urusan Sipil."

Ia sedikit terkejut, Lavenia Luo sama sekali tidak terpikir, dia akan membawanya membuat akta perkawinan.

Wajahnya tiba-tiba memerah, bergumam tidak tahu harus berkata apa.

"Mengapa kamu tidak bicara?" Charlie Xi tidak bisa menahan untuk berbicara lagi, mereka sudah bertunangan, hal-hal kecil ini masih membuatnya malu.

“Tidak apa-apa.” kata Lavenia Luo dengan malu-malu, meskipun mereka telah bertunangan, tetapi untuk mendapatkan akta perkawinan, membuatnya menegang.

"Aku akan meneleponmu selesai pulang kerja, lebih baik selesaikan urusan di kantor secepat mungkin, Biro Urusan Sipil tutup jam setengah 6." Charlie Xi mengangkat bibirnya dan tersenyum mengingatkannya.

“Baiklah.” Menjawabnya pendek, Lavenia Luo tanpa sadar menutup telepon.

Mendengar suara sibuk dari ponsel, Charlie Xi menggelengkan kepalanya terheran, meletakkan ponsel di samping dan melanjutkan pekerjaannya sambil tersenyum.

Pada saat ini, di seberang telepon.

Lavenia Luo memegang telepon dengan kedua pipinya panas, dan tidak bisa tidak menahan diri mengingat kembali kata-katanya barusan, membuatnya tersipu.

Mendongak melihat jam, sekarang jam satu.

Tidak banyak dokumen dalam beberapa hari terakhir ini, ia telah selesai mengurus semua dokumen di pagi hari, hanya tersisa urusannya pergi ke pabrik perhiasaan.

Setelah berpikir sejenak, ia membuat keputusan.

Lebih baik menyelesaikan masalah di pabrik perhiasan secepat mungkin, agar ia bisa cepat mengurus akta perkawinannya dengan Charlie Xi.

Setelah memikirkannya, ia tanpa ragu segera menekan bel.

Segera, pintu ruangan diketuk, Felicia datang dan bertanya dengan hormat.

"Direktur Luo, apa yang bisa aku bantu?"

Lavenia Luo meletakkan pena dan mengangkat matanya, menatapnya : "Bagaimana apa sudah menyiapkan urusan Pabrik perhiasan?"

"Semua dokumen dan kontrak sudah disiapkan, apa kamu ingin pergi sekarang?" Felicia bertanya dengan heran, bukankah ia ingin pergi jam dua?

"Emm, pergi sekarang, ada yang harus aku lakukan nanti." Lavenia Luo segera bangkit dan berjalan ke gantungan baju mengambil mantelnya.

"Baiklah, kalau begitu aku akan menghubungi manajer umum pabrik perhiasan sekarang." Felicia menjawabnya dan berbalik pergi.

"Tunggu." Lavenia Luo membuka mulut menghentikannya, lalu berkata dengan suara berat, “Jangan hubungi dia, kita langsung ke sana saja.”

Felicia sedikit terkejut, mungkinkah pabrik perhiasan itu punya masalah?

Memperhatikan ekspresinya, Lavenia Luo berkata dengan mata redup : "Aku mencurigai manajer umum sengaja bersembunyi dariku, jika kamu menghubungi mereka, mereka pasti mengatakan dia sedang dalam perjalanan bisnis lagi, bukankah akan sia-sia?"

Setelah pulang ke rumah terakhir kali, dia berpikir dengan seksama bahwa manajer umum itu masih di pabrik sehari sebelumnya, bagaimana mungkin dia tiba-tiba pergi dalam perjalanan bisnis?

Tetapi dia terlalu lelah pada saat itu dan tidak memikirkannya, tetapi hari ini dia jelas tidak ingin dibodohi.

“Bagaimana mereka bisa melakukan itu?” Mata Felicia membelalak terkejut, sedikit tidak dapat percaya, ketika mereka berbicara tentang kontrak dengan pabrik ini, sikap mereka umumnya tidak baik.

Sudah berapa lama? Mulai bermain belakang seperti ini?

"Aku hanya curiga, masih tidak yakin, nanti kita akan tahu sesampai di sana." Mata Lavenia Luo memercikkan secercah ide cemerlang, dan tersenyum licik.

"Aku mengerti, aku akan mengambil dokumennya sekarang." Felicia mengangguk dan berbalik keluar ruangan.

Lavenia Luo mengenakan mantelnya, mengambil tas tangannya dan meninggalkan ruangannya, pada saat ini, Felicia keluar dengan dokumen-dokumen itu.

Keduanya meninggalkan Perusahaan Luo bersama-sama, Ferrari merah itu melaju kencang di jalan, meninggalkan asap dan debu di udara...

Tiba-tiba ada mobil hitam yang diam-diam mengikuti mobil sport merah itu tidak jauh di belakangnya.

Empat puluh menit kemudian.

Di gerbang pabrik perhiasan besar itu, sebuah Ferrari perlahan-lahan berhenti di jalur seberangnya, kebetulan ada pemandangan pabrik kaca yang indah.

Di dalam mobil, Felicia tampak bingung: "Direktur Luo, untuk apa kita parkir di sini? Apakah kamu tidak akan masuk sekarang?"

Lavenia Luo memandangi pabrik kaca di seberangnya, sebersit cahaya melintas di matanya: "Felicia, sekarang kamu hubungi manajer umum pabrik perhiasan."

Dia ingin melihat apakah dia benar-benar sibuk, atau sengaja bersembunyi darinya dan tidak mau menemuinya.

Mendengar itu, Felicia segera mengerti maksud Lavenia Luo.

Mengeluarkan ponsel dari tas dan langsung menghubungi manajer umum.

Segera, terdengar suara lelaki dari ujung telepon : "Halo, siapa?"

Melihat Lavenia Luo, Felicia dengan sopan menjawab : "Halo, saya Felicia, Sekretaris Perusahaan Luo, apa anda punya waktu sore ini? Direktur Luo ingin bertemu denganmu."

Mendengar kata-katanya, suara laki-laki di ujung telepon terdengar tegang, ia dengan nada menyesal menolak : "Maaf, aku tidak di pabrik sekarang, aku sedang dalam perjalanan bisnis di luar, sepertinya hari ini tidak bisa."

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu