Love From Arrogant CEO - Bab 241 Kesayangan Yang Dijunjung Junjung

“Iya.” Laura Luo menganggukkan kepalanya, masalah ini sampai begitu besar dan heboh,kekuatan kedua perusahaan juga tidak berbeda jauh,jadi berencana untuk mengulang penawarannya, bagaimana mungkin Laura Luo tidak tahu.

“Desain gambar Perusahaan Aokang itu digambar oleh Lavenia sendiri,kalau penawaran Perusahaan Aokang berhasil,kakak ku pasti akan sangat berterima kasih pada Lavenia ??” Robin Xi berkata dengan tatapan menghasut, dia tahu Laura Luo masih mempunyai perasaan terhadap Charlie Xi, jadi dia mengatakan itu untuk membuatnya semakin kesal.

Ternyata. Mendengar perkataannya, wajah Laura Luo berubah jadi panik, tidak boleh membiarkan Lavenia Luo terus mendapatkan perhatian Charlie Xi,kalau tidak bagaimana dia bisa naik pangkat.

“Apa yang kamu ingin aku lakukan?”

Robin Xi menatap nya dengan tatapan suram, lalu mengeluarkan sebuah flashdisk dan berkata: “Aku memerlukan desain gambar untuk penawaran ini, kamu harusnya tahu harus melakukan apa.”

Walaupun Laura Luo sedikit polos. Tapi tidak bodoh, bekerja sama dengan dia masih termasuk santai.

Menerima flashdisk itu, tatapan dingin Laura Luo lalu berkata : “Tenang saja,aku pasti akan membantu mu menyelesaikan masalah ini.”

Dengan identitas Laura Luo sekarang, ini termasuk hal yang sangat mudah.

“Harus hati hati,jangan sampai ketahuan,kamu hanya mempunyai waktu 3 hari.” Robin Xi menegurnya, Laura Luo masih sedikit berguna, dia tidak ingin Laura Luo ketahuan sekarang.

Mendengar perkataannya, dalam hati Laura Luo tidak tahu kenapa, merasa seperti ada yang aneh,dia sudah lama tidak pernah diperhatianin orang lagi??

Tersenyum, dalam hati Laura Luo penuh kepastian dan menganggukkan kepalanya: “Aku akan berhati hati,kamu masih ada masalah lagi?”

“Tidak ada lagi, hubungin aku setelah kamu berhasil.” Robin Xi mengusap kepalanya, dan berkata dengan nada yang lembut.

Laura Luo sangat mudah ditebak, Robin Xi tahu apa yang diinginkan Laura Luo.

Merasakan tangan yang hangat diatas kepalanya, Laura Luo tertegun sesaat, wajahnya jadi panas, hatinya juga berdegup kencang: “Aku,aku mengerti. Kalau gitu aku kembali kekantor dulu.”

Selesai mengatakannya, Laura Luo segera membuka pintu,kembali ke Perusahaan Luo dengan terburu buru.

Melihat bayangan Laura Luo yang lari keluar. Kesuraman yang ada dalam mata Robin Xi, dan perasaannya yang dalam.

Setelah sampai dikantor, hati Laura Luo baru pelan pelan tenang, memegang pipinya, tangannya kepanasan karena pipinya.

Menekan bagian dadanya, hati Laura Luo penuh dengan kebingungan. Tidak menyangka Robin Xi bisa selembut itu,saat di hibur dia dengan lembut,Laura Luo merasa hatinya berdegup sangat kencang, membuat orang malu dan deg deg an??

Tidak,yang dia suka itu Charlie Xi, tidak boleh setengah hati. Dengan cepat menggelengkan kepalanya, Laura Luo ingin melupakan perasaan tadi.

Beberapa saat kemudian, perasaan Laura Luo baru pelan pelan kembali normal. Berusaha untuk tidak mengingat tatapan mata yang lembut Robin Xi, lalu memanggil sekretarisnya.

Beberapa saat, sekretarisnya yang berbadan tinggi itu masuk kekantor. Bertanya dengan serius: “Manager Luo,ada apa?”

Laura Luo sekejap tersadar, menatapnya dan berkata : “Direktur Luo ada diruang kantornya tidak?”

Laura Luo sudah mempunyai cara untuk mengambil desain gambar itu,hanya saja dia masih harus memastikannya.

“Direktur Luo pergi makan siang, sekarang tidak ada diruangannya, kalau kamu ingin mencarinya,mungkin harus sore nanti.” Sekretarisnya menjawab dengan ekspresi wajah yang serius.

“Aku mengerti, kamu keluar dulu.” Laura Luo melambaikan tangan menyuruhnya pergi.

“Baik.” Sekretaris itu menjawabnya dan meninggalkan ruangan itu.

Laura Luo sesaat berpikir,masih ada waktu 3 hari,dia harus memikirkan satu solusi yang sempurna??

Malam telah tiba. Bintang bintang bersinar dilangit.

Istana Malige yang diterangi lampu, lampu dikedua sisi jalan memancarkan cahaya terang.

Mobil Ferrari merah berhenti di depan Istana Malige, pintunya terbuka,Lavenia Luo yang terlihat lelah berjalan masuk kedalam Istana Malige.

Selesai makan malam sendirian, Lavenia Luo selalu melihat kearah pintu masuk, selalu merasa ada yang kurang, Charlie Xi mungkin akan pulang.

Selesai makan malam, Lavenia Luo kembali kekamarnya, menghela nafas. Dalam matanya penuh dengan ketidak berdayaan, tidak pernah merasakan,saat Istana Malige tidak ada Charlie Xi,ternyata begitu dingin dan sepi.

Perasaan rindu pada Charlie Xi semakin kuat, Lavenia Luo melihat kamar yang kosong itu, merasa sangat merindukannya, tidak tahu apa dia sudah menyelesaikan masalah kantornya.

Menyalakan komputernya, Lavenia Luo melihat diatas meja komputer sudah ada setengah diagram model desain, tapi malah tidak ada sedikit pun inspirasi, dalam pikirannya penuh dengan bayangan Charlie Xi??

Tanpa sadar pandangan mata dia selalu mengarah ke layar teleponnya, Lavenia Luo mengerutkan bibirnya, dan akhirnya dia tidak bisa menahannya lagi lalu menelpon Charlie Xi, dia sekarang sangat ingin mendengar suara Charlie Xi, ingin mengetahui kondisi disana.

Teleponnya dengan cepat terhubung, terdengar suara tertawa dia yang dalam : “Sudah pulang?”

Mendengar suara dia, hati Lavenia Luo seketika stabil, perasaan tadi yang kesepian dan dingin seketika hilang.

“Sayang, kenapa tidak berbicara?” Charlie Xi mengerutkan alisnya, nada bicaranya sedikit khawatir, beberapa saat dia tidak berbicara, apa terjadi sesuatu?

Pipi nya memerah, Lavenia Luo tidak bisa menahan diri dan berkata : “Jangan begitu panggilnya?”

Merasa panggilan sayang seperti ini sedikit memalukan, ingin menutup wajahnya.

Charlie Xi tertawa ringan, ternyata malu, menaikkan alisnya dan berkata : “Kamu adalah kesayangan ku yang harus di junjung,aku suka panggil begini.”

“Terserah kamu??” Lavenia Luo berkata dengan pasrah.

Charlie Xi Tersenyum dan bertanya dengan nada rendah : “Apa merindukanku?”

Charlie Xi bisa mendengar dibalik suaranya menyimpan kerinduan, tidak bisa menahan perasaannya.

Dalam pandangan matanya ada sedikit malu, Lavenia Luo tidak bisa menahan perasaannya lalu mengerutkan bibirnya: “Iya,rindu kamu.”

Ini juga setelah mereka memastikan hubungan mereka, Charlie Xi pertama kali dinas keluar kota, merasakan dirumah tidak ada dia, memang benar membuat rasa rindu dia terhadap Charlie Xi semakin kuat.

“Si bodoh kecil, aku juga merindukanmu.” Charlie Xi melihat pengakuannya, tidak bisa menahan suasana hatinya jadi baik.

Pipi Lavenia Luo menjadi merah dan tidak berniat untuk terus membahas masalah ini, menanyakan masalah intinya: “Masalah Perusahaan sudah diselesaikan ? masalah apa?”

Sejak Charlie Xi terluka masuk Rumah Sakit, dia sepertinya sangat sibuk, tapi dia tidak ingin memberitahu Lavenia Luo.

“Tidak apa apa?? Hanya ada hubungannya dengan Robin saja.” Tatapan yang dalam dimata Charlie Xi dan berkata : “Dia membuat banyak masalah saat aku sakit,tunggu aku pulang baru bicarakan denganmu.”

Tidak ingin menutupi dari Lavenia Luo, tapi juga tidak ingin membiarkan dia tahu banyak, tidak ingin dia khawatir.

“Maaf?? Ini semua salahku.” Kalau saja bukan karena dia yang membuat Charlie Xi masuk Rumah Sakit, Perusahaan juga tidak akan bermasalah karena Robin Xi.

“Haha, jangan khawatir, masih terlalu awal untuk Robin menang dariku.”

Mendengar dia begitu percaya diri, Lavenia Luo merasa tenang dan berkata : “ Aku kali ini juga akan berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikannya, diagram pemodelan sudah selesai setengah.”

Demi Charlie Xi, dia kali ini harus berusaha keras.

“Cepat sekali? Disaat aku tidak ada, kamu pasti tidak istirahat dengan baik?” nada bicaranya seperti merasa bersalah, Charlie Xi tidak berharap Lavenia Luo kelelahan.

Lavenia Luo tahu dirinya salah ngomong, segera mengalihkan pembicaraan dan menghibur Charlie Xi : “Mana ada! Aku ada makan dengan baik,tenang saja, hanya saja dikantor tidak terlalu sibuk.”

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu