Love From Arrogant CEO - Bab 227 Tanpa Diduga Ditiru?

"Kenapa bukan urusanku?" Lavenia Luo menurunkan pandangannya dengan merasa bersalah, alisnya menegang erat.

Saat ini, Sekertaris Yin mengambil dua kotak, berjalan masuk ke ruang tamu. Dengan hormat berkata: "Tuan Muda, sudah diperiksa, kalung juga sudah dibawa kemari."

Menerima kotak itu dan membukanya, didalamnya tanpa diduga adalah karya Lavenia dan karya Perusahaan Kao.

"Apa yang telah dilakukan Robin Xi?" Charlie Xi bertanya dengan dingin, Perusahaan Fanzhu tak mungkin memutuskan untuk melakukan penawaran ulang sesuka hati mereka.

"Tuan Muda Kedua sebelumnya telah menyogok beberapa eksekutif Perusahaan Fanzhu. Kesempatan kali ini juga diupayakannya untuk merebutnya??" Sekertaris Yin menjelaskan dengan tegas.

"Ok." Charlie Xi sedikit mengangguk, tatapannya sedikit mengelam.

"Tak disangka dia begitu keji." Lavenia Luo tampak sedikit marah.

"Proyek ini, dia ingin masuk ke Perusahaan Kao. Tentu dia tak usah berjerih payah untuk untuk memenangkannya." menyeringai, Charlie Xi meraba kepala Lavenia dengan lembut, menjelaskan dengan suara yang mendalam.

Mendesah ringan, Lavenia Luo merefklesikan dirinya sendiri. Setelah dipertimbangkan, kemampuannya sendirilah yang belum cukup.

Menjulurkan tangannya dan mengambil kalung biru-hijau itu, menatapnya dengan teliti, perlu diakui, dengan melihat sedekat ini, tampak sangat mirip dengan karya yang dibuatnya, terlebih lagi detailnya cukup bagus.

Mendadak, Lavenia Luo memperhatikan bahwa ada sedikit bekas goresan halus. Mendadak timbul sedikit keraguan, kenapa bisa ada bekas goresan?

Menyadari akan adanya perubahan ekspresinya Charlie Xi bertanya dengan curiga: "Ada yang salah dengan kalung ini?"

"Lihat ini." Lavenia Luo menyodorkan kalung tersebut ke hadapannya. menunjuk ke bagian yang sedikit berbeda itu: "Bukankah ada bekas?"

Charlie Xi menatap sekilas dengan cermat: "Benar, ada sedikit, kenapa?"

Ada bekas dalam perhiasan, bukankah itu hal yang biasa?"

"Bisa dibilang, produk yang dibuat berdasarkan gambaran desain, seharusnya takkan menghasilkan cacat seperti ini." Lavenia Luo berkata dengan bingung: "Terlebih, aku baru menyadari kalung ini sepertinya ada jejak polesan di sekitarnya."

Mendengar demikian, wajah Charlie Xi menegang: "Maksudmu, kalung ini ada pemrosesan lanjutan?"

Dia juga mengerti tentang perhiasan, produk jadi bisanya takkan ada pemrosesan lanjutan.

Lavenia Luo mencari beberapa alat kecil, memeriksa kalung itu dengan teliti. Menganggukkan kepalanya dengan tidak senang: "Tak salah lagi, dari lubang sini sampai bagian atas semua disambung ulang??"

Sedikit menyipitkan matanya, Charlie Xi memberikan perintah kepada Sekertaris Yin: "Cepat pergi periksa kapan pemrosesan lanjutan kalung ini!"

"Baik." Sekertaris Yin mengangguk, membalikkan tubuhnya dan meninggalkan Istana Malige.

"Pantas saja kalung ini sangat mirip dengan desainmu. Takutnya ini sudah menduplikat beberapa detail!" tatapan Charlie Xi mendingin, kali ini seperti yang diduga telah diperhitungkan oleh Robin Xi!

"Kalau benar begitu, aku juga bisa merasa sedikit lebih baik." Lavenia Luo berkata dengan tak berdaya: "Namun sekarang yang paling penting adalah penawaran minggu depan."

Tak peduli cara apa yang dipakai Robin Xi, kali ini mereka menjadi seri. Maka pada penawaran minggu depan, Perusahaan Aokang sama sekali tak boleh kalah!

"Aku tahu. Kelihatannya gambaran desainnya harus diserahkan pada kamu lagi." Charlie Xi sedikit mengangkat alisnya, menatapnya secara mendalam.

Lavenia Luo menganggukkan kepalanya dengan tegas. Mendadak muncul jiwa perangnya: "Tenanglah, kali ini aku takkan kalah!"

Dia harus membuat desain yang jauh lebih unik. Bahkan membuatnya agar susah untuk diduplikat orang lain!

Ujung bibirnya terangkat, Charlie Xi memberi kecupan hangat di keningnya: "Aku percayakan padamu."

Kata itu menghantam keras ke dalam hati Lavenia Luo, membuatnya tak kuasa merasa lebih bertanggung jawab.

Dua minggu terakhir. Waktu semakin mepet, dia tak bisa menyianyiakan semenit ataupun sedetik.

"Aku ke kamar dulu." tanpa ragu, Lavenia Luo langsung bangkit dan naik ke atas. Bersiap untuk mulai mendesain perhiasan.

Charlie Xi juga bangkit ikut berjalan di sampingnya, masuk ke kamar secara bersamaan.

Malam telah tiba, Lavenia Luo fokus menggambar desainnya di meja. Charlie Xi duduk di sofa yang ada di sampingnya, menatap sisi wajah Lavenia dengan lembut, ruangan ini terasa hangat dan indah??

Hembusan angin yang hangat, mentari yang cerah dan terang menyinari daratan bumi.

Perusahaan Luo. Baru selesai rapat pagi.

Lavenia luo mengikuti Felicia kembali ke ruang kerja.

Sambil berjalan, Felicia sambil mengambil dua dokumen dan memberi laporan dengan tegas: "Direktur Luo, ini adalah laporan dari departemen periklanan pada bulan lalu. Hari ini baru keluar."

Menatap ke arahnya, Lavenia Luo menerima laporan tersebut. Menatapnya sekilas: "Prestasi bulan lalu cukup memuaskan. Suruh departemen periklanan lebih giat lagi."

"Baik." Felicia menganggukkan kepalanya, lanjut berkata: "Ada lagi, orang-orang dari Ganfei Technology terus berminat untuk melakukan kerja sama dengan kita. Berharap bisa berbicara secara langsung dengan Anda."

Mendengar nama itu, Lavenia Luo sedikit mengerutkan alisnya; "Bukankah itu adalah perusahaan yang dilaporkan telah menghasilkan produk berkarsinogen?"

Dia ingat bahwa perusahaan tersebut spesialis dalam pembuatan berbagai jenis makanan sereal. Namun beberapa waktu lalu dibeberkan bahwa dalam makanan tersebut mengandung komposisi nitrosamin dengan kadar yang cukup tinggi, dimana membuatnya sangat mudah untuk menyebabkan kanker??

"Benar, perusahaan yang itu." Felicia menganggukkan kepalanya.

"Perusahaan seperti itu, kamu tolak dulu." ekspresi Lavenia Luo sedikit mendingin, berkata dengan suara yang mendalam. Lavenia Luo takkan menilai suatu perusahaan berdasarkan rumor dari luar, namun nyatanya dia sama sekali tak ingin melakukan kerja sama dengan perusahaan yang memiliki repurtasi yang buruk.

"Baik, aku mengerti."

"Oh ya, bagaimana penyesuaian Laura Luodi departemen periklanan?" Lavenia Luo menaikkan alisnya dan bertanya. Dua hari ini dia cukup sibuk, hampir melupakan Laura.

"Manager Luo cukup baik dalam beradaptasi. Terlebih dia memiliki pemikiran yang terbuka dan sangat cepat dalam belajar, hanya saja sedikit kurang dewasa saat berurusan dengan publik." Felicia berkata secara terus terang.

"Baiklah kalau begitu, suruh dua senior dia bantu dia lebih banyak. Beri dia sedikit lebih banyak kesempatan." Lavenia Luo memberi arahan dengan tenang.

Karena apa yang dilakukan Laura Luo cukup baik, dia juga tak khawatir lagi.

"Baik, aku akan mengaturnya."

"Perusahaan Xu masih belum ada pergerakan?" Lavenia Luo teringat bahwa Perusahaan Xu cukup tenang akhir-akhir ini, hatinya tidak bisa tenang.

"Kondisi mereka sekarang sudah sangat buruk. Mereka akan segera mengumumkan kebangkrutan mereka. Sama sekali tidak melakukan pergerakan apapun lagi." Felicia melaporkan dengan tegas.

"Baik. Kamu terus suruh orang untuk memantaunya." Lavenia Luo memberi arahan.

"Baik." Felicia merespon, bersiap untuk pergi.

"Tunggu. Kamu hubungi Manager Xu secara diam-diam. Tanya info bagian dalam Perusahaan Xu." Lavenia Luo menghentikannya, memberi perintah dengan suara yang mendalam. Hampir lupa bahwa Manager Xu masih bekerja di Perusahaan Xu.

Matanya seketika berbinar, Felicia langsung mengangguk: "Baik, aku akan segera menghubunginya."

"Saat menghubunginya harus sedikit diam-diam. Terlebih sekarang dia masih merupakan pekerja Perusahaan Xu." Lavenia Luo berkata dengan tegas.

Bisa dibilang Manager Xu seharusnya dari awal datang di Perusahaan Luo, namun akhir-akhir ini dia tidak ada kabar, kemungkinan hal yang sedang terjadi tidaklah mudah.

"Dimengerti." Felicia menganggukkan kepalanya dengan tegas.

"Baik. Kamu boleh keluar."

Setelah Felicia pergi, mata Lavenia Luo terlintas sedikit kebingungan, memangnya Perusahaan Xu benar-benar bersedia untuk bangkrut??

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu