Love From Arrogant CEO - Bab 177 Tanpa Diduga Dia Begitu Brengsek!

Karena sampai sekarang pun dia menolak untuk mengakuinya! Jadi untuk apa dia berharap!

Wajah Lavenia muram, tak kuasa terhuyung??

Kenapa dia menjadi begitu kejam?? Semua penjelasan yang telah disiapkannya dalam hati, semuanya pecah menjadi berkeping-keping, membuat hatinya sakit??

Kali ini, Emilyn bergegas menghampiri. Saatmendengar perkataan Charlie Xi itu, amarah dalam hatinya meluap, menatapnya dengan marah: "Charlie Xi! Kenapa kamu mengatakan seperti itu? Jelas-jelas kamu yang mengungkapkan persaanmu dulu kepada Lavenia, bukan?"

Setelah memberi harapan pada orang malah tak bertanggung jawab. Dia begitu berengsek.

Melihatnya dengan acuh tak acuh. Mengenali bahwa dia adalah temannya Lavenia Luo, tatapan yang dingin dan berkata: "Masalah kami, apa urusannya denganmu?"

Perkataannya, membuat Emilyn terdiam.

Meski tak ada hubungannya dengan dia, namun hatinya malah penuh dengan amarah karena dia yang mengganti pacar baru secepat itu. Bagaimana Lavenia Luo bisa menghadapinya?

Melihat Emilyn yang berdebat, Lavenia Luo menariknya mundur, dengan pucat berkata: "Aku lah yang telah mengganggu mereka, maaf."

Berkata demikian, dia menarik Emilyn dan kabur.

Melihat sosoknya yang beranjak pergi, mendadak mata Charlie Xi menggelap, terpancar sakit hati di matanya, namun mati-matian menahannya.

"Tidak mengejarnya?" untuk pertama kalinya Adeline Xi melihat kakaknya begitu kehilangan.

Merenungkannya untuk sesaat, kemudian melirik ke arahnya: "Kesalahpahaman ini jika tidak diluruskan pasti akan semakin mendalam."

"Tidak akan." wajah Charlie Xi menggelap, mendadak membalikkan tubuhnya dan beranjak pergi ke arah yang berlawanan.

Adeline Xi tak kuasa mengangkat-angkat bahunya, hanya mengikutinya: "Mulutmu berkata demikian tapi tidak dengan hatimu kan?"

Saat ini, Lavenia Luo menarik Emilyn pergi dari mall, matanya penuh akan kepedihan.

Perkataannya, menusuk hatinya, sampai sekarang samar-samar sakit itu masih ada??

Emilyn mendesah ringan, membawanya masuk ke dalam mobil, duduk dan mulai menjalankan mobilnya.

"Sekarang kamu tinggal dimana? Aku antar kamu pulang dulu." kondisinya sekarang bukanlah baik, lebih bagus menenangkannya terlebih dahulu.

Mengalihkan pandangannya dan melihat ke arahnya, Lavenia Luo mengatakan alamatnya.

"Bukankah itu Istana Malige, tempatnya Charlie Xi?" Emilyn tampak terkejut. Dia teringat waktu itu menjemputnya di dekat Istana Malige. Apa ini? Mereka sudah tinggal bersama?

"Hm?? Aku memang sudah tinggal di sana." Lavenia Luo mengakuinya tanpa menyembunyikan apapun. Tatapannya yang kosong melihat ke arah luar jendela.

Melihat Lavenia Luo yang begitu pupus, mengerutkan bibirnya. Karena itu Istana Malige, bukankah memperparah kondisi Lavenia Luo untuk kembali sekarang?

Setelah berpikir, dia langsung mengendarai mobil menuju tepi sungai. Akan lebih baik untuk menenangkannya dulu.

Setengah jam kemudian, mobil berhenti di sisi jalan. Emilyn membawanya berjalan ke tepi sungai dan duduk di kursi yang panjang. Menjulurkan tangannya dan menggenggam tangan Lavenia, menatapnya dengan khawatir.

Sepanjang jalan dia tak mengatakan sepatah kata pun, kelihatannya masalah ini membuatnya terpukul.

Berpikir sejenak, Emilyn berkata: "Lavenia?? Sekarang kamu mau bagaimana?"

Kalau Charlie Xi benar-benar berhubungan dengan wanita lain, apakah dia masih bisa bersama dengannya?

Tersenyum pahit, Lavenia Luo perlahan menggelengkan kepalanya: "Aku tak tahu??"

Benak pikirannya sekarang kosong, sama sekali tidak tahu apa yang mau dilakukannya.

Melihat sepasang matanya yang kebingungan, Emilyn mendesah dengan merasa kasihan. Dengan lembut mencoba membujuknya: "Lavenia, aku rasa mungkin ada kesalahpahaman tentang masalah ini??"

"Jangan menghiburku." Lavenia Luo menurunkan sepasang matanya, menutupi kesedihan yang ada di matanya.

Faktanya ada di depan matanya, kalau mengatakan bahwa mereka tak ada hubungan, sama sekali tak mungkin.

"Malam ini apakah kamu masih mau kembali ke Istana Malige?" dengan hati-hati Emilyn bertanya. Jika dia kembali, berpapasan dengan dua orang itu, tak tahu lagi apa yang akan terjadi.

Setelah berpikir untuk sesaat, Lavenia Luo menganggukkan kepalanya dan membuat keputusan: "Tentu harus kembali, aku harus bertemu dengannya, mengatakannya dengan jelas."

Kalau benar dia sudah bersama dengan orang lain, Lavenia akan pergi meninggalkannya tanpa keraguan sedikitpun, tak kan terlibat bersamanya.

Dia hanya menginginkan sebuah jawaban, mau jawaban dia yang sesungguhnya.

Seketika dia mengakui bahwa kontrak mereka dibatalkan, Lavenia akan segera pergi.

"Namun?? Apakah kamu yakin bisa menjelaskannya saat berhadapan dengannya?" pertanyaan Emilyn yang menusuk seperti jarum.

Lavenia Luo seketika terdiam. Dia tak mengabaikan perkataan Emilyn, namun sekarang dia harus membuat hubungan antara Charlie Xi dan dia jelas??

"Aku rasa kamu lebih baik menenangkan diri dulu sekarang, berpikir dengan jelas apa yang ingin kamu lakukan." Emilyn menyarankannya. Dia sedih melihat Lavenia seperti ini, namun masalah mengenai perasaan, orang luar takkan bisa campur tangan, perlu bergantung pada diri sendiri.

Mendengar demikian, Lavenia Luo sedikit mengangguk: "Aku tahu, aku akan mempertimbangkannya dengan baik."

Dia memang seharusnya menenangkan diri dulu, berpikir dengan baik antara Charlie Xi dan dia. Harus bagaimana??

Emilyn sudah menghabiskan waktu dua jam di tepi sungai, sampai langit telah menjadi gelap, dia baru perlahan bangkit.

"Bawa aku kembali saja." kembali ke dalam mobil, Lavenia Luo melihat ke arah luar jendela, berkata dengan suara mendalam.

"Kamu yakin?" alis Emilyn sedikit terangkat, kelihatannya dia sudah membuat keputusan.

"Hm." sedikit mengangguk, Lavenia Luo meresponnya.

Tak ada gunanya kabur, dia mau mempertanyakannya dengan jelas di hadapannya??

Emilyn tidak lanjut berbicara, mengendarai mobilnya dengan diam, menuju ke Istana Malige.

Setengah jam kemudian.

Di depan Istana Malige yang terang benderang, Ferrari merah perlahan berhenti di depan pintu.

"Kalau ada masalah, hubungi aku kapanpun." Emilyn menyuruhnya dengan khawatir, khawatir bahwa dia akan kenapa-napa.

"Tenang, aku akan menanganinya dengan baik." Lavenia Luo sedikit tersenyum, membuatnya tak perlu khawatir.

"Baik, aku pergi dulu, besok akan kujemput."

"Hm."

Setelah mengucap salam perpisahan, Lavenia Luo membawa tasnya dan turun dari mobil, dengan elegan berjalan memasuki Istana Malige.

Melihat punggungnya, Emilyn mendesah tak berdaya, kemudian beranjak pergi.

Sepulangnya ke Istana Malige, Lavenia Luo langsung melihat ke arah gantungan baju, malah menyadari bahwa sama sekali tidak ada jaket Charlie Xi.

Apakah dia belum pulang? Bukankah dia sudah kemmbali ke Kota A? Kalau tidak kembali ke Istana Malige, kemana dia pergi?

Setelah berpikir, dia langsung menanyai pembantu: "Charlie Xi belum pulang?"

Dengan hormat pembantu menjawab: "Tuan Muda sama sekali tidak kembali hari ini."

"Apakah kamu tahu kemana dia pergi?" Lavenia Luo mengerutkan keningnya dan bertanya, hatinya menjadi remang.

Demi tak berjumpa dengan dia bahkan Charlie tak rela untuk kembali ke Istana Malige?

"Maaf, saya sama sekali tidak tahu keberadaan Tuan Muda." pembantu menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah, kamu kembalilah." Lavenia Luo dengan frustasi beranjak ke kamarnya di lantai dua.

Kembali ke kamar, dia berbaring di atas kasur dengan lelah dan sedih, benar-benar merasa tertekan??

Teringat hari ini dia bersama dengan wanita itu, tak kuasa hatinya mengerat, dia tidak bersama dengannya terus kan?

Terpikir sampai sini, dia tak bisa lagi terus menenangkan diri, langsung mengeluarkan ponselnya dan meneleponnya. Jika benar dia ingin mencari wanita lain, juga seharusnya mengatakannya dengan jelas, langsung memutuskan hubungan.

Novel Terkait

Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu