Love From Arrogant CEO - Bab 327 Bulan Yang Indah

Kegembiraan yang ditahan dalam hatinya, mencium bibirnya yang lembut itu, dengan perasaan kasih yang kuat, wanitanya itu, mulutnya benar-benar manis.

Meski malu, namun Lavenia Luo masih bisa merasakan kegirangan Charlie dan tidak menghentikan pergerakannya.

Sampai Lavenia terengah-engah, Charlie Xi baru melepas bibir Lavenia yang sedikit membengkak itu.

"Benar-benar tak ada yang bisa kulakukan padamu. Namun jangan pernah kamu pergi menemui Justin Ma." dalam nada yang manjanya itu ada perintah yang tak boleh ditolak, dalam mata dan hatinya, hanya boleh ada dirinya seorang!

"Baik!"

Saat ini, Sekertaris Yin mengetuk pintu dan masuk sambil membawa makan malam yang panas membara di tangannya.

Tercium akan aroma yang familiar, seketika Lavenia Luo merasa lebih lapar.

Makan malam telah ditata. Sekertaris Yin kemudian keluar dari kamar rawat, meninggalkan dua orang tersebut di ruangan itu.

Dengan hati-hati Charlie Xi memilih keluar semua tulang ikan yang ada untuk Lavenia, memberikan daging ikan yang lembut itu kepadanya: "Makan yang banyak."

"Kamu juga." kata Lavenia Luo dengan wajah yang memerah sambil memberinya sepotong iga saus manis.

Tiap kali makan malam bersamanya, dia merasa dirinya bisa makan setengah mangkuk lagi, adanya Charlie yang menemaninya, suasana hatinya seperti menjadi baik.

Melihat telinganya yang memerah, senyuman Charlie Xi semakin mendalam, yang paling disukainya yaitu bersama dengannya dengan tenang seperti ini, tak ada siapapun yang mengganggu mereka, sangat nyaman.

Suasana antara dua orang itu sangat manis dan hangat, kamar rawat itu teduh, seperti diselimuti oleh gelembung cinta merah muda.

Cahaya rembulan malam ini sangat indah, juga sangat lembut??

Pagi-pagi sekali yang hangat dan berkilau, cahaya mentari bersinar terang.

Perlahan Lavenia Luo membuka sepasang matanya, hal pertama yang dirasakannya yaitu adanya tekanan yang berasal dari pinggangnya.

Melihat sekitar, seorang berwajah tampan tercermin masuk ke dalam matanya.

Matanya yang indah itu dipenuhi akan ketidak-berdayaan. Kemarin malam saat tidur, bukankah dia ada di kasur sebelah? Kenapa bisa berada di sampingnya?

Pantas saja kemarin malam saat bermimpi, memimpikan bahwa dirinya dibalut dengan erat oleh seekor gurita, hampir tak bisa bernafas.

Yang terutama adalah, kasur di rumah sakit ini adalah kasur single yang kecil, Charlie hampir saja menghimpitnya sampai jatuh ke bawah.

Melihat dia yang tertidur lelap, Lavenia Luo tersenyum licik, menjulurkan kedua jarinya, dengan pelan mencubit hidung Charlie Xi yang mancung itu, dalam hati merasa bangga, mungkin saja dia orang pertama yang mencubit hidung Charlie, sedikit menyenangkan.

Tak bisa bernafas, Charlie Xi sedikit mengerutkan alisnya, bibirnya yang tebal itu sedikit terbuka.

Namun masih belum bangun, sedikit menyipitkan sepasang matanya, Lavenia Luo menatap bibir Charlie yang tebal itu, mendadak muncul suatu ide di benak kepalanya, biasanya pria ini yang selalu mengambil keuntungan darinya??

Seperti telah mendapat sihir, Lavenia Luo perlahan mendekati bibirnya. Sepasang mata yang seperti bintang itu menatap ke celah yang tak mengeluarkan suara itu, menatap dengan tertarik.

Menjilati bibirnya sendiri dengan gugup, Lavenia Luo memberi kecupan singkat yang lembut di atas bibirnya yang tebal itu, mengedip-ngedipkan matanya. Sepertinya perasaannya berbeda saat biasanya dicium oleh dia. Namun dia juga tak bisa menjelaskan perasaan ini, namun sama sekali tidak membencinya, malah dia menyukainya.

Saat ingin mencobanya lagi, sebuah ciuman mendalam yang berapi-api menelannya, antusias Charlie Xi hampir membuatnya mati lemas.

Seketika pipinya memerah, menutup sepasang matanya, sama sekali tak berani melihatnya, hanya menerima ciuman panasnya itu dengan pasif, merasa malu, sejak kapan dia bangun?

Barusan dia melakukan aksi yang begitu memalukan, apakah juga sudah dilihatnya?

Telapak tangan yang hangat menyentuh kulitnya, membuat sekujur tubuhnya gemetar. Sedikit tersadar dalam pikirannya yang kosong itu, menggenggam pergelangan tangannya dengan lemah, mencubitnya secara lembut.

Merasakan pergerakannya, Charlie Xi menghentikan pergerakannya, perlahan melepaskan bibirnya yang lembut itu, tatapan dalam matanya penuh akan perasaan yang membara, seperti ingin membakarnya.

"Ada apa?" Charlie Xi bertanya dengan suara yang serak, nadanya bercampur akan hasrat yang mendalam.

"Ini rumah sakit??" Lavenia Luo berkata dengan pipinya yang merah merona, menyandarkan kepalanya dengan malu, sama sekali tak berani bertatap mata dengannya.

"Takkan ada orang yang masuk." berkata demikian, Charlie Xi melanjutkan pergerakannya.

Kekuatannya sedikit pulih, Lavenia Luo bergegas mendorong dadanya: "Tidak."

Kalau ada orang yang datang gimana? Kalau ketahuan gimana?

Sedikit menyipitkan sepasang matanya, Charlie Xi berkata dengan tidak puas: "Kamu ini, sudah menggodaku lantas tidak memperdulikanku?"

Dalam suaranya yang rendah itu, ada sedikit keluhan yang membuat Lavenia Luo berpikiran bahwa dirinya sendiri telah melakukan kesalahan besar.

"Tidak." Lavenia Luo secara tidak sadar membalasnya, memelototinya dengan marah.

Dia hanya sedikit penasaran, benar! Hanya karena penasaran!

Sama sekali bukan karena ingin mengambil keuntungan.

"Bukankah kamu menciumku secara diam-diam?" Charlie Xi mengangkat alisnya, melihatnya dengan menggoda, saat dia mencubit hidungnya itu, seketika itu juga Charlie telah bangun, hanya ingin melihat apa yang ingin dilakukannya makanya tidak membuka matanya.

Malahan dia telah memberikannya keterkejutan yang luar biasa, ini inisiatif kecilnya namun membuat hatinya gembira.

Tampak malu, Lavenia Luo sangat malu, malah mengeluarkan keberanian yang begitu yakin seperti itu.

Menjulingnya dengan marah, kembali bertanya: "Kamu sejak kapan bangun? Kenapa tidak membuka mata? Kamu ini sengaja mengelabuiku, ya?"

Melihatnya dipermalukan seperti itu dia baru bahagia, dasar pria ini!

Melihat itu, mata Charlie Xi berbinar: "Tentu tidak, aku hanya ingin melihat hal nakal apa yang ingin kamu lakukan, siapa sangka kamu begitu aktif."

Menjulurkan tangannya dan mengusap hidungnya, mengusiknya: "Kamu sungguh manis."

Seketika, Lavenia Luo tak berani menggodanya lagi, instrinsik nakal pria ini, jelas-jelas dia hanya main-main padanya, perkataannya sungguh ambigu dan hampir membuatnya diliputi oleh rasa malu.

Baru ingin menyuruhnya bangun, mendadak terdengar suara aneh: "Gruk?? gruk??"

Perutnya protes akan kediaman tersebut.

Seketika Lavenia Luo merasa sangat canggung, dalam hatinya menggila, pagi ini sepertinya sangat memalukan.

"Hehe, si bodoh kecil ini." Charlie Xi terkekeh pelan, dengan tatapan lembut dan berkata: "Ayo bangun dan sarapan, pemalas kecil."

Berkata demikian, dia masih sengaja melakukan trik kotor, mencubit-cubit bokongnya.

Sekujut tubuh mengkaku, Lavenia Luo menyepaknya dengan malu dan kesal: "Telat bangun seperti ini, salah kamu."

"Salah aku yang terlalu mempesona, membuatmu tak bisa menahan diri." tersenyum nakal, Charlie Xi dengan cepat turun dari kasur dan menghindar dari pukulannya itu, perasaan bahagia yang tak bisa dijelaskan.

"Katakan lagi?" Lavenia Luo melototinya dengan kesal, hatinya sedikit merasa putus asa, kalau tahu dia pun takkan melakukan hal itu, entah dia merasa, hal ini akan menjadi masa kelam yang takkan bisa dilupakannya.

Melihat dia yang malu, hati Charlie Xi penuh akan kegembiraan, malah tak rela untuk terus mengusiknya lagi.

"Sudah, aku tak mengatakannya lagi." berkata demikian, dia melangkah maju untuk menggenggam tangannya.

Lavenia Luo melihatnya sekilas, meletakkan tangannya di atas tangan Charlie, dengan cepat menggenggamnya dan turun dari sisi kasur, menghindari Charlie, sengaja menyeringainya.

Tak kuasa melihatnya yang lucu, membuat hatinya melembut.

Novel Terkait

Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu