Love From Arrogant CEO - Bab 113 Aku Hanya Ingin Menemaninya!

Tanpa diduga, Charlie Xi menatap Lavenia Luo yang beada di sampingnya dengan lembut, tanpa ragu sedikitpun ia merespon: "Benar, aku hanya ingin menemaninya."

Ekspresinya memucat, tubuh Selly Bai sedikit bergemuruh, mengerutkan bibirnya: "Aku sudah tahu, aku sedikit tak nyaman, aku pergi dulu??"

Setelah itu, dengan patah semangat dia meninggalkan ruang resepsidan pergi ke ruang istirahat.

Dengan senyuman pahit di hatinya, tak disangka wanita ini, tanpa diduga memiliki posisi yang begitu mendalam di hati Charlie Xi. Sebelumnya jelas-jelas Charlie memandang rendah wanita itu.

Melihat sosok Selly Bai yang beranjak pergi, entah kenapa, Lavenia Luo merasa sedikit simpati??

Hanya saja, nyatanya dia tak memiliki posisi untuk pergi mengsimpati orang lain. Lagi pula, dia hanyalah sebuah tameng untuk Charlie Xi!

"Maaf, Tuan Xi. Gadis itu tidak mengerti apa-apa, sudah membuat masalah." Harley Bai menghapus-hapus keringat dingin yang ada di keningnya, tatapannya tak berdaya.

Siapa yang mengira bahwa keberanian Selly Bai tanpa diduga begitu besar, berani mengundangnya di hadapan Lavenia Luo.

"Tak masalah. Lagipula, umurnya masih kecil, banyak mendidiknya saja." Ujung bibir Charlie Xi terangkat, kelihatannya tidak terlalu marah.

Hatinya seketika lega, dengan perlahan Harley Bai berkata: "Tenanglah, Tuan Xi. Aku tentu akan mendidiknya dengan baik!"

Hal yang begitu mengerikan seperti ini, dia tak ingin itu terulang kembali.

Sementara itu, asisten Harley Bai terburu-buru beranjak kemari, dengan suara rendah dia memperingati: "Direktur Bai, sudah saatnya Anda naik ke atas panggung untuk berpidato."

Dengan sedikit mengangguk, pandangannya jatuh pada Charlie Xi: "Direktur Xi, kamu dan Nona Luo bebas melakukan apa saja, aku pergi dulu."

"Silahkan." Charlie Xi sedikit mengangguk

Menyusul kepergian Harley Bai dan asistennya, Charlie membawa Lavenia Luo pergi ke area istirahat yang berada tak jauh, tempat dimana bisa memperluas penglihatan akan seluruh acara.

Pada waktu bersamaan, di tengah ruang istirahat yang mewah di lantai dua.

Selly Bai duduk di atas sofa dengan putus asa, pandangannya penuh akan kekosongan.

Mendadak, pintu ruang istirahat dibuka. Sebuah sosok tampan masuk ke dalam.

"Selly, kenapa kamu tidak pergi ke ruang resepsi? Dengar-dengar Charlie Xi sudah tiba." Sahabat karibnya, Nisya Du, berkata dengan semangat. Dia juga sangat menyukai Charlie Xi, juga ingin pergi menemuinya.

Selly Bai seperti telah kehilangan arwanya, sama sekali tidak bergerak, juga tidak menjawab perkataannya.

Nisya Du mendekat, melihat ada merah-merah di mata Selly juga wajahnya yang pucat, mengerutkan keningnya dan bertanya: "Kamu kenapa? Siapa yang mengganggumu?"

Malam ini Keluarga Bai lah tuan rumahnya, siapa yang berani mengganggunya?

Melihat ke atas dan menatapnya sekilas, Selly Bai mengangguk kepalanya secara perlahan: "Tidak ada orang yang menggangguku."

Hanya saja, orang yang disukainya, selamanya tak menyukai dirinya.

"Jangan bohongi aku, Selly Bai." Nisya Du menatapnya erat dengan wajah yang serius.

Menggigit bibirnya dengan lembut, di hadapannya, akhirnya tak kuasa meluapkan isi hatinya. Bersandar di bahunya, terisak-isak dengan sedih.

"Setelah mempunyai tunangan, kakak Xi bahkan tak mau menemaniku untuk makan??" Selly Bai memberitahunya dengan kecewa, sebelumnya dia tak pernah begitu sedih: "Kenapa, selamanya dia tak rela untuk memandangku lebih dari itu?"

"Tunangan? Si Luo yang kaya itu?" Nisya Du menatap dengan dindin, dia tahu Lavenia Luo, merasa dia tak pantas dengan Charlie Xi dari aspek manapun.

Juga tak tahu apa yang dilihat Charlie padanya! Malah tak menyukai gadis yang begitu baik seperti Selly Bai!

"Hm?? Keluarga Luo yang kaya itu, Lavenia Luo." Selly Bai menjelaskan dengan suara rendah.

"Tak peduli akan dia. Karena dia telah mengganggumu, ini tidak bisa dibiarkan!"Tatapan Nisya Du yang dingin, mencatat nama Lavenia Luo di hatinya.

"Nisya Du, apa yang ingin kamu lakukan?" Selly Bai menatapnya dengan khawatir.

Tersenyum dengan acuh tak acuh, dengan tatapan dingin itu Nisya Du berkata: "Bukankah kamu ingin bersama dengan Charlie Xi? Hanya perlu memisahkan mereka berdua kan??"

Dia begitu hebat, jika keberadaan dia tak ada, maka pandangan Charlie Xi tentunya akan beralih.

Seketika mata Selly Bai berbiinar, seperti berpikir akan sesuatu, kemudian kembali muram: "Lupakan saja?? Kakak Xi sudah mengumumkan pertunangan mereka, sama sekali tak bisa memisahkan mereka."

"Apa yang tak bisa? Percayalah padaku!" Mata Nisya Du menggelap.

Selly Bai sedikit ragu, namun godaan untuk bersama dengan Charlie Xi sudah sangat besar, dia tak bisa menolaknya.

"Kalau begitu?? Jangan kamu lukai Lavenia Luo, lagian dia tidak berbuat salah."

Nisya Du menatapnya dengan sedikit sedih. Benar-benar bodoh!

Kalau bukan karena pe-la-cur itu! Bagaimana mungkin Charlie Xi memperlakukannya dengan begitu dingin?

"Tenang, hanya perlu dia peka, aku takkan berbuat apapun padanya." Nisya Du berkata dengan lembut, dia hanya ingin membuatnya selamanya tak bisa berada di mata Charlie Xi!

Mendengar demikian, Selly Bai lega, dia tahu Nisya Du ada batasannya.

"Baiklah. Namun..jangan biarkan kakak Xi tahu, kalau tidak dia akan membenciku." kata Selly Bai dengan wajahnya yang sungguh-sungguh.

"Baik." Nisya Du menjawab. Mengusap rambutnya dengan lembut dan berkata: "Kamu istirahat dulu, pidato paman seharusnya sudah dimulai, aku mau ke ruang resepsi."

"Aku tak niat turun, kamu katakan pada papaku." Kalau turun, tentu akan berjumpa dengan Charlie Xi, untuk sementara dia tak bisa menghadapinya??

"Baik, selesai pidato aku langsung kembali."

"Baik!"

Nisya Du bangkit dan meninggalkan ruang itu, langsung pergi ke ruang istirahat lainnya yang tidak ada orang dan menelepon.

Sangat cepat, terdengar suara yang kasar dari telepon: "Ada apa?"

"Sekarang, bantu aku! Aku memerlukanmu." Nisya Du dengan tegas memerintah.

"Tak masalah!"

Menutup telepon, Nisya Du meninggalkan ruang istirahat, turun ke bawah secara perlahan, tepat melihat Charlie Xi dan Lavenia Luo.

Sepasang matanya sedikit menyipit, matanya bercahayakan pancaran jahat??

Saat ini, Lavenia Luo yang bergenggaman dengan Charlie Xi tiba di ruang istirhat. Duduk dengan elegan, tak kuasa memandangnya dengan curiga.

Melihat pandangannya, alis Charlie Xi sedikit terangkat: "Kenapa?"

"Kenapa kamu menolaknya?" pandangannya terlintas sedikit keraguan, Lavenia Luo bertanya.

Bibirnya sedikit terangkat, Charlie Xi menatapnya secara mendalam: "Kalau tidak menolaknya, apakah kamu ingin aku menerima undangannya?"

Charlie tidak percaya, dia bisa begitu acuh tak acuh.

"Terima atau tidak, tidak ada hubungannya denganku, itu adalah urusanmu." Lavenia Luo berkata dengan sedikit canggung, mengalihkan pandangannya.

Entah kenapa, Lavenia ingin mengetahui apa yang sesungguhnya dipikirkannya.

"Kalau aku benar-benar menerimanya, tunanganku akan iri, bagaimana mungkin aku rela membiarkan itu terjadi." Charlie Xi berbisik di telinganya, berkata dengan suara yang rendah, intonasinya memiliki sedikit makna tawa.

Sekarang menghadapi hal yang berkaitan dengannya, apapun yang ada di pikirannya, bisa terpampang diwajahnya.

Terbengong sesaat, Lavenia Luo mendorong dadanya, menyipitkan matanya: "Jangan omong kosong, aku tak mungkin iri!"

Apakah pria ini sedang bercanda? Kenapa merasa dia akan iri?

"Ekspresimu memberitahuku. Saat dia mengundanku, kamu tampak begitu gugup, takut aku menerimanya?"Tersenyum dengan jahil, alis Charlie Xi terangkat dan melihat ke arahnya, pandangannya menggoda.

Diam-diam telinganya memerah, Lavenia Luo tak mau mengakuinya: "Tidak!"

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu