Love From Arrogant CEO - Bab 363 Marah Hingga Sakit Perut

Ada anak pertama dari generasi cucu keluarga Xi di dalam perutnya, sama sekali tidak ada yang boleh terjadi.

“Apa anak akan baik-baik saja?” Mata Lavenia Luo penuh kecemasan, dia dengan cemas menggenggam telapak tangan Dewi Lu, dia tidak bisa menahan rasa takutnya.

“Akan baik-baik saja, jangan takut.” Dewi Lu dengan lembut membelai rambutnya.

Pada saat ini, kepala pelayan hampir menyeret seorang dokter di sepanjang jalan.

Sambil meletakkan kotak obat-obatan, dokter juga tidak ragu-ragu sama sekali, segera mengeluarkan alat dan mulai memeriksa Lavenia Luo dengan teliti, mengajukan banyak pertanyaan di saat sedang memeriksa.

“Nyonya muda, kamu perlu santai, dengan begitu perutmu tidak akan sakit lagi.” Setelah serangkaian pemeriksaan, dokter sedikit lega dan mengingatkan.

Mendengar apa yang dikatakan dokter, Lavenia Luo mencoba yang terbaik untuk santai. Tidak tahu apa itu ilusi, perutnya menjadi tidak terlalu sakit.

Setelah melepas stetoskop, dokter berkata dengan tenang, "Anak sangat sehat, Nyonya muda hanya kekurangan udara karna serangan psikolgi. Gerakan janin menjadi lebih serius."

"Kamu harus menjaga suasana hatimu agar tetap bahagia di masa depan, tidak boleh dengan mudah marah, ini baik untuk orang dewasa dan anak."

Mendengar itu, keduanya barulah lega.

“Terima kasih, dokter.” Lavenia Luo berterima kasih dengan sopan. Tangannya dengan lembut membelai perut bagian bawahnya, berpikir bahwa dia harus lebih sedikit melihat Ferdian Luo dan Laura Luo, itu akan lebih baik untuknya, dia tidak ingin marah lagi.

“Kepala pelayan, antar dokter kembali.” Dewi Lu memerintahkan dengan lambaian, kemudian dengan sungguh-sungguh memerintahkan, “Jika Kakek Luo datang ke rumah tua lagi di masa depan, jangan biarkan dia masuk ketika Lavenia ada disini.”

Jika bukan karena Ferdian Luo dan Laura Luo, Lavenia Luo tidak akan ada masalah.

“Siap, aku mengerti.” Kepala pelayan menjawab dengan tatapan yang serius dan dengan tegas menjalankannya.

“Utus beberapa pelayan berpengalaman untuk mengurus kehidupan sehari-hari dan makanan Lavenia.” Dewi Lu lanjut memberikan perintah, ketika perutnya membesar dan semakin besar, harus ada dua perawat yang menempel di sekitarnya.

"Aku akan mengaturnya."

"Oke, pergilah."

Setelah kepala pelayan pergi, Dewi Lu memandang Lavenia Luo dengan cemas, "Bagaimana rasanya sekarang?"

Melihat mata dan tindakannya yang begitu peduli, Lavenia Luo tidak bisa tidak merasakan kehangatan, bibirnya sedikit membentuk senyuman, "Anda tenang saja, aku baik-baik saja, perutku sudah tidak begitu sakit."

"Baguslah, kamu juga lelah, biarkan pelayan membawamu kembali ke kamarmu untuk beristirahat."

"Baik."

Dewi Lu segera memanggil dua pelayan tetap, "Kalian papah Lavenia kembali ke kamar dengan hati-hati."

“Siap, Nyonya.” Keduanya dengan hati-hati membantunya kembali ke kamar, tidak berani bersikap acuh tak acuh.

Lavenia Luo malah tidak tahu harus menangis atau tertawa, dia sudah baik-baik saja sekarang, tapi ini kebaikan hati Dewi Lu, dan tentu saja dia tidak bisa menolak kebaikannya.

Setelah melihatnya kembali ke kamar, Dewi Lu baru menarik pandangannya, matanya tidak jelas, dia harus bertanya kepada Charlie Xi tentang situasi yang lebih jelas.

Sekarang keluarga Luo menindas mereka, bahkan Lavenia Luo tidak mengatakan apa-apa. Dia, seorang nenek, tidak bisa menerima ini.

Berpikir, dia langsung mengambil telepon dan memutar ponsel Charlie Xi??

Saat malam tiba, bintang berkelap-kelip di langit.

Angin malam yang lembut meniup pohon willow di pinggir jalan, ranting dan daun menari dengan anggun, membawa sedikit kedinginan di malam yang panas.

Rumah tua Keluarga Xi, terang benderang.

Di lantai dua, kamar tidur yang hangat, Lavenia Luo berbaring di tempat tidur dan tertidur, dengan sebuah buku terbuka di tangannya.

Tiba-tiba, ada suara mesin mobil di halaman.

Bulu mata yang panjang sedikit bergetar, sesaat berikutnya. Lavenia Luo perlahan membuka kedua matanya.

Untuk sesaat, dia masih tidak sepenuhnya sadar, wajahnya agak kebingungan.

Dia sepertinya mendengar suara mobil tadi, apa Charlie Xi sudah kembali? Mengedipkan mata, mendengarkan dengan cermat, tapi tidak mendapatkan apa-apa, mungkin dia salah dengar.

Dia melirik jam dan mendapati sudah pukul tujuh.

Mengangkat tangannya dan menggosok pelipisnya. Tanpa diduga, dia tidur hingga sangat malam.

Bersiap untuk bangun, orang-orang di dalam ruangan itu tiba-tiba didorong menjauh, sosok tinggi Charlie Xi muncul dengan nampan hitam di tangannya. Ada beberapa hidangan lezat di atasnya, semuanya adalah makanan yang paling disukainya.

“Charlie, kamu sudah kembali.” Mata Lavenia Luo menjadi cerah, suaranya sedikit manja. Sepertinya dia memang tidak salah dengar.

“Sudah bangun?” Charlie Xi berjalan ke tempat tidur dan meletakkan nampan di atas meja samping tempat tidur.

“Hm, kenapa kamu kembali begitu malam hari ini?” Lavenia Luo mengangkat tangannya untuk menggosok matanya, bertanya dengan malas, dia malah menggenggam telapak tangannya.

"Kamu tidak boleh menggosok mata dengan tanganmu, ada bakteri." kata Charlie Xi dengan penuh perhatian.

Dengan tidak berdaya melihatnya, Lavenia Luo mengangguk dengan patuh, "Aku mengerti, tapi mataku sedikit gatal."

Charlie Xi mengangkat tangannya untuk membelai rambutnya yang lembut, bertanya dengan mata dalam, "Dengar dari nenek, Kakek Luo datang hari ini."

“Hm, aku tidak menyangka Nenek akan memberitahumu tentang iut.” Lavenia Luo menjawab, awalnya dia ingin menyembunyikannya.

"Jika kamu menemukan hal semacam ini di masa depan, kamu harus langsung memberi tahuku." Charlie Xi mewanti-wantinya dengan suara yang dalam, matanya gelap dan tidak bisa dijelaskan, sepertinya dia tidak memberikan cukup pelajaran dan berani lari ke rumah tuanya.

Bahkan wanitanya berani diancam mereka, berarti dia benar-benar belum memberikan pelajaran yang cukup.

“Mereka juga tidak melakukan apa-apa.” kata Lavenia Luo dengan sedikit ketidakberdayaan di matanya.

"Nenek memberi tahuku semuanya. Tidak ada gunanya jika kamu ingin melindungi mereka." kata Charlie Xi tanpa kehangatan, matanya suram.

“Karena Kakek Luo begitu padamu, maka aku tidak harus bersikap sopan kepadanya.” Sambil menggenggam tangannya dengan sedih, jika dari awal tahu, dia akan kembali lebih awal.

Menarik investasi sebelumnya hanya untuk membuat mereka belajar dari kesalahan mereka, sekarang tampaknya mereka tidak hanya tidak belajar dari kesalahan, mereka malah datang ke rumah untuk mengancamnya.

Melihat matanya yang sakit hati, hati Lavenia Luo menjadi hangat dan manis, tapi pikirannya untuk sementara dilupakan.

"Jangan campur tangan dalam masalah ini lagi, mereka akan segera kehilangan segalanya, aku sejak awal sudah ada persiapan." Dia tersenyum dengan tenang, mata Lavenia Luo menatapnya dengan lembut.

Segala yang mereka ambil darinya, dia akan mengambilnya kembali secara pribadi.

Mendengar ini. Charlie Xi mengernyitkan alisnya, wajahnya terlihat agak tidak senang, berkata, "Aku langsung membersihkan mereka saja, bagaimana?"

“Rencana aku sudah dimulai sejak lama, apa jangan-jangan kamu ingin aku gagal?” kata Lavenia Luo, menatapnya dengan lembut, “Dan aku berjanji, tidak lebih dari sebulan, Perusahaan Luo tidak akan menjadi milik mereka lagi, aku ingin menyelesaikan masalah ini sendiri. "

Dia ingin mereka menyadari kenyataan, dan mengalahkan mereka.

Melihat ketekunan di matanya, Charlie Xi menghela nafas tidak berdaya, berkompromi, "Benar-benar tidak ada cara lain lagi, baiklah."

Karena dia ingin menyelesaikan Ferdian Luo sendiri, maka dia tidak akan menghalangi dia.

Senyum di bibirnya tiba-tiba melebar, Lavenia Luo berkata sambil tersenyum padanya, "Kamu yang terbaik."

Sambil mengatakan itu, dia jatuh ke pelukannya dengan gembira.

“Hati-hati.” Dengan kejutan di hatinya, Charlie Xi dengan cepat memeluk seluruh tubuhnya dengan kuat di lengannya.

“Tidak apa-apa, aku baik-baik saja.” Lavenia Luo berkata sambil tersenyum, bersandar dengan ringan di dadanya, dan berkata dengan lembut, “Kamu harus berkonsentrasi berjaga-jaga dari Robin Xi sekarang, serahkan Perusahaan Luo padaku saja, pasti tidak ada yang akan terjadi."

"Oke, karena kamu memiliki rencana yang matang, maka aku juga tidak akan khawatir tentang hal itu, tapi kamu harus hati-hati dengan semuanya, yang paling penting sekarang adalah tubuhmu." kata Charlie Xi dengan tatapan yang dalam.

"Tenang, aku pasti akan menjaga diriku sendiri."

Suasana di antara keduanya manis dan hangat, bahkan kabar buruk juga tidak akan bisa mengganggu perasaan mereka??

Hari lain yang juga cerah dan hangat, rumah tua keluarga Xi, kamar tidur di lantai dua.

Lavenia Luo menemani Dewi Lu setelah makan siang, dia kembali ke kamarnya untuk beristirahat, dia tidak ada pekerjaan dan bersantai, duduk di kursi goyang di balkon, matanya tertutup malas, bermandikan sinar matahari keemasan yang hangat.

Seluruh tubuhnya menjadi hangat, membuatnya menjadi sedikit mengantuk.

Pada saat ini, suara musik terdengar, yang langsung membuatnya bangun dalam sekejap mata.

Mengangkat tangannya dan menggosok hidung, Lavenia Luo mengambil telepon, melirik nama penelepon, dan mengangkat sedikit alisnya.

Tombol jawabnya disentuh, sebuah lengkungan yang indah muncul di bibir, "Halo."

“Direktur Luo, Perusahaan Luo sudah mulai menjual sisa saham.” Suara bersemangat Felicia datang dari sisi lain, dengan sedikit rasa puas.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu