Love From Arrogant CEO - Bab 84 Kehangatan Malam Itu

Lavenia Luo berjalan ke arah gantungan baju, bersiap menukar baju, tapi siapa yang tahu,baru melangkah 2 langkah, kakinya tak sengaja menginjak genangan air dan langsung terpeleset jatuh ke lantai.

Tubuhnya jatuh ke bawah, lalu berteriak terkejut, “Ahhhh!”

Charlie Xi yang ada di luar pintu kamar mandi, belum pergi dari sana, mendengar teriakannya, langsung mendorong pintu, dengan wajah khawatir, “Ada apa?”

Tatapannya jatuh pada lantai kamar mandi, kulit putih bersih yang merona, masuk ke dalam matanya, membuat hatinya seketika bergejolak.

“Ahh! Jangan lihat!” Lavenia Luo menutup mata, berteriak dengan sangat nyaring.

Wajahnya memerah karena malu, dan tubuhnya saat ini terlihat begitu menggiurkan.

Darah Charlie Xi bak mendidih, kerongkongannya kering, dia langsung menutup kedua matanya, menarik napas dalam dalam, “Kamu bagaimana?”

Lavenia Luo melihatnya menutup mata, dalam hati baru bisa bernapas lega, dia ingin mencoba berdiri, tapi rasa sakit muncul dari pinggangnya, membuatnya tidak bisa berdiri sama sekali.

Menunggu beberapa menit tapi tetap tidak mendengar suaranya, Charlie Xi semakin panik.

“Bicaralah!”

Lavenia Luo menggigit bibir bawahnya, menangis tanpa air mata, “Bisa tidak, tolong panggilkan 2 pembantu wanita untuk bantu aku berdiri.”

Kedua alisnya langsung mengkerut, Charlie Xi membuka mata, dengan khawatir berjalan ke arahnya.

“Tidak, jangan kesini!” Wajah Lavenia Luo memanas, malu dan tak berdaya, tubuhnya saat ini sedang dilihat bulat bulat olehnya, dasar bajingan! Bukannya cepat panggil orang kesini untuk membantunya?

“Aku bukannya juga tidak pernah melihat, sudah jangan kekeuh lagi!” Suaranya terdengar begitu dalam, membuat Lavenia Luo kembali teringat malam mereka yang panas membara itu, dia dengan kesal menggigit keras bibirnya, rasanya saat ini juga dia ingin meninjunya hingga babak belur!

Charlie Xi baru bersiap menggendongnya, saat tangannya menyentuh kulitnya yang panas, hatinya tiba-tiba bereaksi dan bergetar.

Dia mengela napas kasar, mengambil handuk di sebelahnya dan menutupi tubuhnnya, lalu menggendongnya membawanya keluar dari kamar mandi.

Lavenia Luo perlahan membuka mata, melihat rahangnya yang tajam, dalam hatinya seketika tidak tahu merasakan apa, handuk di tubuhnya,membuat hatinya terasa hangat.

Charlie Xi dengan hati-hati meletakan tubuhnya di atas ranjang yang empuk, lalu berbalik pergi ke lemari pakaian mencari baju tidurnya.

“Lenganmu bisa digerakan tidak?” Charlie Xi menatapnya, dia tidak mungkin membiarkannya pergi bertemu dokter dengan tubuh telanjang kan.

“Bisa.” Wajah Lavenia Luo sudah merah semerah tomat busuk.

Charlie Xi dengan hati hati membantunya mengenakan baju, lalu dengan langkah besar meninggalkan kamar.

Menutup pintu kamar, lalu melihat hasrat dan nafsu dalam dirinya yang masih begitu bergejolak, setelah beberapa saat baru menghilang. Matanya terlihat tak berdaya, sepertinya ini pertama kalinya dia bisa sesabar ini menahan semuanya.

Menghela napas, langsung turun pergi memanggil dokter rumah.

Setengah jam kemudia, dokter tiba, dengan peralatan lengkap memeriksa seluruh tubuh Lavenia Luo.

“Tuan, tidak perlu khawatir, pinggangnya hanya keseleo sedikit, istirahat 2 hari saja bisa sembuh.” Dokter membereskan perakatannya, tanpa ragu berkata.

Mendengar itu, batu dalam hati Charlie Xi akhirnya bisa terkikis, Lavenia Luo saat ini memejamkan matanya, sepertinya pura pura tidur.

Terpeleset di kamar mandi adalah hak yang sangat memalukan, dia sungguh malu untuk melihat orang.

Dokter mengeluarkan obat cair botol berwarna merah, menyodorkannya pada Charlie Xi, “Minyak dari bunga, setiap malam urutkan saja di tubuh nona Luo yang sakit, sakitnya bisa cepat sembuh.”

“Baiklah, aku mengerti.”Setelah itu menyuruh sekretaris Yin mengantar dokter pulang.

Pletak!

Bunyi pintu yang tertutup terdengar, dan saat ini, di kamar yang besar hanya tersisa mereka berdua, suasananya begitu sunyi.

Charlie Xi melirik tubuh seseorang di atas ranjang, kedua matanya seperti tengah tertawa, “Sudah jangan pura pura lagi, mereka semua sudah pergi.”

Mendengar perkataannya, bulu mata Lavenia Luo bergerak, tapi dia masih menutup kedua matanya tidak bersedia membuka mata.

Orang yang dia sangat tidak mau jumpai adalah dia, iya dia! Orang ini kenapa belum pergi juga?

Melihatnya yang masih seperti itu, Charlie Xi mencibir. Tiba tiba membukukan badan, menyingkap ujung sudut baju di bagian pinggangnya dengan perlahan.

Pinggangnya langsung terasa dingin, dan Lavenia Luo sontak membuka mata, dengan marah menatapnya tajam, “Apa yang kamu lakukan?”

“Akhirnya mau buka mata ya?” Charlie Xi menatapnya setengah tertawa sambil mengangkat satu alisnya.

“Aku hanya merasa ngantuk, bukannya tidak mau buka mata.” Jawabnya berbohong.

“Ya terserah apa katamu lah.” Charlie Xi tidak peduli, dan detik berikutnya, langsung menarik ke atas bagian baju bawahnya.

Punggungnya saat ini terkekspos, Lavenia Luo berang, “Apa yang mau kamu lakukan sebenarnya? Jangan sentuh aku!”

Dia apakah sengaja memanfaatkan dirinya yang tidak bergerak saat ini, untuk melakukan sesuatu?

Charlie Xi memperhatikan tatapan matanya, dengan tak berdaya menggoyangkan botol minyak di tangannya, dengan wajah tak habis pikir, “Olesi kamu obat, apa yang kamu pikirkan ini?”

Melihat itu, hati Lavenia Luo kembali bergetar, tahu kalau dia telah salah paham padanya.

Dengan tidak enak hati menenggelamkan wajahnya ke dalam bantal, lalu berkata, “Terima kasih! Tapi kamu tidak perlu membantuku, aku bisa sendiri.”

“Kamu yakin kamu bisa mengurut hingga ke pinggang?” Charlie Xi menatapnya, lalu melirik lengannya yang terluka.

Lavenia Luo meringis, dan dengan keras kepala mengangguk, “Bisa!”

Dengan menyeringai, Charlie Xi mengabaikan kekerasan kepalanya dan menuangkan minyak di tangannya tanpa ragu-ragu. Dia dengan lembut mengurut luka di pinggangnya.

Telapak tangan besar yang diletakkan di pinggang, membuat Lavenia Luo bergetar, dan tidak berani bergerak.

Tidak dia sangka dia akan sungguh sungguh melakukan itu, dia ingin menyuruhnya pergi, tapi rasa sakit di pinggangnya benar benar terasa membaik, dan, dia tidak menyangka Charlie Xi bisa mengurut, rasanya nyaman sekali.

Diam sambil memikirkan itu, Lavenia Luo tidak tahu sejak kapan, merasa matanya begitu berat, hingga akhirnya tertutup.

Charlie Xi fokus pada urutannya, setelah setengah jam, dia merasa sudah cukup, dan dengan lembut membersihkan minyaknya.

Dengan sengaja memukul pantat Lavenia Luo yang runcing, lalu tersenyum, “Sudah, berbaliklah.”

Setelah itu, dia segera mundur beberapa langkah, menunggu kemarahannya, tapi beberapa menit berlalu tidak mendengarnya bersuara.

Keningnya mengkerut, Charlie Xi dengan lembut membalikan badannya, melihatnya yang bernafas teratur, sepertinya tidurnya sudah nyenyak, dia tanpa sadar, dan mengulurkan tangan mencubit pipinya yang lembut.

Lalu memberinya selimut, baru berbalik meninggalkan kamar dan mematikan lampu.

Istana Malige di malam hari semakin terasa sunyi, hanya ada suara serangga yang selau menjerit seperti tak kenal lelah.

Tanpa terasa, waktu 2 hari telah berlalu.

Kembalinya Charlie Xi telah menambahkan banyak suasana hidup ke istana yang sepi itu. Sejak Lavenia Luo secara tidak sengaja jatuh di kamar mandi dan melukai pinggangnya sendiri. Dia dilarang tidak diizinkan pergi ke perusahaan hingga pinggangnya benar-benar membaik oleh Charlie Xi.

Lavenia Luo tidak bisa melawannya sama sekali, jadi dia hanya patuh menghabiskan dua hari penuh di istana, dan dokumen perusahaan juga diproses dari komputer.

Matahari yang hangat dan langit berwarna biru.

Istana yang megah, dan restoran yang indah di dalamnya.

Lavenia Luo dan Charlie Xi duduk berhadapan satu sama lain menikmati makanannya.

“Aku hari ini akan pergi ke perusahaan.” Lavenia Luo menyesap susu dengan elegan, dan matanya menatapnya, tapi hatinya agak merasa takut.

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu