Love From Arrogant CEO - Bab 312 Kakak ipar selingkuh

“Aku akan bicara dengan nenek besok, dan kamu harus kembali ke Perusahaan Luo dan menindak lanjuti departemen perhiasannya,” Robin Xi dengan tatapan penuh maksud di matanya, memerintahnya.

Perusahaan Luo hanya dapat memiliki satu ketua, ada Laura Luo yang akan melakukannya, dan akan lebih membantunya.

Mendengarkan itu, mata Laura Luo seketika berubah cerah, ia benar, ia tidak bisa membiarkan departemen perhiasan melampaui departemen periklanan.

Dia tidak lupa bahwa Ferdian Luo memberi mereka kesempatan untuk bersaing.

"Aku akan kembali bekerja besok, aku tidak akan membiarkan departemen perhiasannya berhasil membuka pasar." Mata Laura Luo penuh tekad.

Di malam yang gelap, plot yang tidak diketahui perlahan-lahan terungkap??

Keesokan harinya, matahari terasa hangat. Angin sepoi-sepoi bertiup lembut.

Di kamar tidur yang hangat, sinar matahari yang cerah menyebar melalui jendela dan menyinari sosok menawan di tempat tidur.

Sinar matahari yang menyilaukan membangunkan Lavenia Luo yang sedang tidur, tanpa sadar dia menyentuh sisinya dan ingin memeriksa apakah Charlie Xi masih demam.

Tetapi ia tidak menggapai apa-apa, hanya merasakan kosong.

Perlahan membuka matanya, dia melihat sisi kosong dan perabotan aneh di ruangan itu, dia teringat bahwa tadi malam dia datang ke kamar ini sendirian untuk beristirahat.

Sambil menghela nafas, Lavenia Luo bangkit untuk mencuci muka, bersikat gigi dan berganti pakaian sederhana dan bersih, lalu meninggalkan ruangan.

Baru saja keluar, ia kebetulan bertemu dengan asisten rumah tangga.

Asisten rumah tangga bertanya dengan heran, "Nona Luo, mengapa Anda bisa di kamar tamu? Apakah ada yang salah dengan kamar tidurmu?"

Wajah Lavenia Luo sedikit canggung, apa yang akan dikatakannya? Dia marah jadi dia pindah ke ruang tamu?

"Tidak ada masalah dengan kamar tidur, hanya saja aku tidak terbiasa dengannya."

"Baik, kalau begitu aku akan memerintahkan kepada asisten rumah tangga yang lain untuk mengganti tempat tidurmu yang lebih nyaman," kata Asisten rumah tangga sambil berpikir.

Lavenia Luo bingung dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Pada saat ini, pintu kamar tidur Charlie Xi terbuka, dan wajahnya tampak tidak senang. Rambutnya sedikit berantakan, tampaknya ia baru saja bangun.

"Pelayan!"

Sial! Kenapa Lavenia Luo tidak ada di ruangan? Kemana dia pergi?

Mendengar ini, Asisten rumah tangga segera menghampiri Charlie Xi dan bertanya dengan hormat.. "Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda, tuan muda?"

"Kamu?" Charlie Xi baru ingin bertanya, tetapi melihat Lavenia Luo di belakangnya. Dia melangkah maju, meraih pundaknya dan bertanya dengan gugup : "kemana saja kamu?"

Melihat dia sangat gugup, mata Lavenia Luo bergerak sedikit. Lalu ia teringat akan kejadian tadi malam, wajahnya berubah dingin, ia mengangkat tangannya dan menghempaskannya: "Aku pergi tidur ke kamar tamu."

"Kenapa?" Charlie Xi mengerutkan kening menatapnya, mereka tidak pernah tidur di kamar terpisah sejak mereka bersama.

"Tidak kenapa-kenapa, aku akan turun untuk makan duluan." Dia tidak memberinya kesempatan untuk berbicara dan segera berbalik turun.

Melihat punggungnya, sorot mata Charlie Xi memancar ketidakberdayaan, bahkan jika dia tahu bahwa dia dan Laura Luo tidak ada apa-apa, dia masih akan depresi.

"Tuan muda, barusan Nona Luo berkata bahwa tempat tidur di kamar tidur tidak familier dan nyaman. Bagaimana jika diganti dengan model Istana Malige?" Kata pengurus rumah sambil tersenyum.

Ia tertegun, tempat tidur tidak nyaman?

Tapi Lavenia Luo dari awal tidak pernah mengenali tempat tidur itu, lagipula, bagaimana dia bisa pergi ke kamar tamu hanya karena hal sekecil itu?

"Ya, ubah ke gaya Eropa," jawab Charlie Xi santai, ia akan bertanya kepadanya, setelah ia bersiap-siap.

Begitu dia berbalik, asisten rumah tangga menyadari ada tanda di wajahnya, ia tidak bisa menahan senyum dan mengingatkannya: "Tuan muda, ada sesuatu di wajah Anda."

Menyenangkan menjadi muda, desah hati.

Sesuatu apa? Charlie Xi tanpa sadar mengangkat tangannya dan menyentuh wajahnya dengan bagian belakang tangannya dan tiba-tiba terdapat noda merah, seketika wajahnya berubah, SIALAN!

Ini adalah cetakan lipstik yang ditinggalkan oleh Laura Luo, tidak heran Lavenia Luo marah!

Pada saat ini, ketika Lavenia Luo tiba di ruang makan, meja sudah penuh dengan sarapan yang berlimpah.

Tetapi ia tidak melihat orang lain, dan ia bertanya-tanya.

“Apa nenek tidak turun sarapan pagi?" Lavenia Luo bertanya pada pelayan di sebelahnya dengan wajah curiga.

"Nyonya sudah sarapan, sekarang dia sedang melakukan senam pagi," jawab pelayan dengan hormat.

“Oh.” Lavenia Luo menganggukkan kepalanya dengan sambil berpikir, setelah duduk, dia mulai menyantap sarapannya dengan anggun.

Tidak lama, ada suara langkah kaki yang stabil, dan kemudian duduk di seberangnya.

Mengetahui siapa orang yang di depannya, Lavenia Luo tidak mengangkat kepalanya, dia tetap asyik makan, dia tidak ingin melihatnya sekarang.

Melihat bahwa dia menganggapnya sebagai angin lalu, Charlie Xi tidak bisa menahan membuka mulut dengan tak berdaya : "Lavenia, noda lipstik di wajahku, aku bisa menjelaskannya."

Dia tidak menyangka Laura Luo akan begitu berani sengaja meninggalkan tanda diwajahnya.

“Tidak perlu, aku tidak mau mendengarnya.” Lavenia Luo menolak tanpa ragu-ragu, dan ada sedikit kesuraman di matanya.

Dia tidak ingin mendengar apa pun tentang dia dan Laura Luo sekarang, ia perlu menenangkan dirinya sendiri ??

Tiba-tiba, Lavenia Luo memandangnya dengan ringan, "Aku akan pergi ke kantor dulu, kamu makanlah perlahan."

Setelah mengatakannya, dia meninggalkan rumah tua itu dengan langkah besar.

Wajah Charlie Xi tiba-tiba tenggelam dan matanya penuh depresi, apakah dia bahkan benar-benar tidak ingin mendengar penjelasannya sekarang?

Baiklah, biarkan ia menenangkan dirinya dulu...

Tatapannya jatuh di atas meja, ia makan beberapa suap dan sudah tidak nafsu makan, lalu ia kembali ke kamar dan mengganti pakaian untuk pergi ke kantor.

Baru berjalan ke pintu, lalu kebetulan berpas-pasan dengan Dewi Lu yang baru saja kembali.

"Charlie, kamu pergi sepagi ini? Di mana Lavenia?" Dia bertanya dengan heran, ia kembali 20 menit lebih pagi hari ini dan ingin berbicara dengan Lavenia Luo lagi.

"Lavenia telah pergi ke perusahaan dan ada urusan di Aokang, aku harus pergi dulu," kata Charlie Xi menatap matanya.

Dewi Lu sangat memperhatikan sesuatu yang salah dengan ekspresinya, dan mengerutkan kening dengan ragu: "Apakah ada sesuatu yang terjadi antara kamu dengan Lavenia?"

Kalau tidak, Lavenia Luo tidak akan pergi lebih dulu.

Charlie Xi tidak berbicara, ia menyetujui.

Dewi Lu menghela nafas tanpa daya dan berkata dengan lembut : "Selama kalian berbicara dengan pikiran dingin, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan."

"Aku tahu, aku akan berbicara dengannya," Charlie Xi mengangguk dan meliriknya sebentar, "nek, aku pamit pergi ke kantor dulu."

"Baiklah, hati-hati dijalan."

Setelah mengucapkan selamat tinggal, Charlie Xi melewatinya dan meninggalkan rumah tua itu.

Pada saat ini, Robin Xi berjalan menghampiri Dewi Lu dengan wajah serius dan mengerutkan kening: "Nenek, aku punya sesuatu untuk dikatakan padamu."

Ketika dia melihat ekspresi seriusnya, ada sedikit keraguan di matanya, dia sudah lama tidak melihat ekspresi seriusnya seperti itu.

"Ada apa?"

“Aku menemukan sesuatu yang berhubungan dengan kakak ipar.” Kata Charlie Xi dengan ragu.

“Tentang Lavenia?” Dewi Lu memandangnya dengan heran, dan semakin membuatnya penasaran, kemudian dia mengajukan beberapa pertanyaan karena kekhawatirannya : “Apa yang terjadi dengan Lavenia?”

Robin Xi memandangnya dengan ragu-ragu, seolah-olah dia tidak tahu bagaimana membuka mulutnya.

“Katakanlah, kenapa kamu berbicara setengah-setengah?” Dewi Lu tidak bisa menahan untuk mendesaknya, apa yang terjadi dengan Lavenia Luo?

Setelah mengepalkan giginya, Robin Xi mengatakan kepadanya dengan jujur: "Aku menemukan secara tidak sengaja bahwa kakak ipar selingkuh di luar."

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu