Love From Arrogant CEO - Bab 254 Tolong Kamu Jaga Harga Dirimu!

"Kedepannya kita hanya sebagai partner kerja, semoga kedua perusahaan kita ini bisa bekerja sama dengan baik." Lavenia Luo berkata dengan sopan.

Mata Justin Ma penuh akan kesedihan, dengan hati pahit berkata: "Baik??"

Berkata demikian, dia juga tak sanggup menahannya lagi, langsung menutup telepon.

Mendengar nada terputus, Lavenia Luo sedikit terbengong. Seketika tersadar, matanya hanya tersisa sebercak kekecewaan.

"Benar-benar tidak menyangka, Justin Ma bisa begitu gila akan cinta." kalau saja Lavenia Luo tidak pernah bertemu dengan Charlie Xi, mungkin mereka sudah bersama.

"Kamu ini, makanan pun tak mampu memampatkan mulutmu." mendesah, Lavenia Luo sama sekali tak ingin Emilyn membahas tentang Justin Ma terlalu banyak.

Berpikir. Dia meletakkan ponselnya di samping dan lanjut makan.

Sangat cepat, dua orang itu hampir menyelesaikan santapan mereka. Emilyn mengalihkan pandangan dan melihat ke arah jam tangannya: "Sudah siang, ayo turun bareng. Akan kutaruh hadiah ke dalam mobilmu dan pergi."

"Hadiah? Kamu membawakanku hadiah?"

"Hm. Semuanya barang yang perlu dipakai untuk besok. Untuk berjaga-jaga. Aku sudah menyiapkannya untukmu semuanya." berkata demikian, Emilyn meraba hidungnya dengan bangga.

"Benar-benar telah merepotkanmu. Terima kasih." Lavenia Luo benar-benar tak menyangka Emilyn begitu perhatian, dia benar-benar tersentuh.

"Sama-sama. Ayo jalan." kata Emimlyn, lalu bersamaan dengan Lavenia Luo beranjak keluar dari tempat makan.

Baru sampai di depan pintu utama perusahaan, Lavenia Luo malah berpapasan dengan Felicia. Melihatnya, Felicia langsung berkata dengan sopan: "Direktur Luo, Tuan Kedua Xi telah menunggu Anda di ruang tamu."

Menutup pintu mobil, terlintas kecurigaan di mata Lavenia Luo, ngapain dia datang kemari?

"Aku juga tidak tahu. Dia ingin bertemu denganmu. Aku hanya menyuruhnya menunggu Anda kembali. Masih ada beberapa kerja sama yang perlu kutanda-tangani, makanya aku turun terlebih dahulu." terburu-buru melihat jam tangannya, Felicia sudah hampir terlambat.

"Baik, kamu pergi lah." berkata demikian, Lavenia Luo naik dan berjalan menuju ruang meeting.

Beberapa menit kemudian, Lavenia Luo mendorong pintu dan berjalan masuk ke ruang meeting. Kemudian melihat Robin Xi dengan senyuman sinisnya: "Kakak ipar."

Melihat senyumannya itu, Lavenia Luo tampak sediki berwaspada: "Ngapain datang ke Perusahaan Luo?"

Tertawa kecil, Robin Xi duduk di atas sofa dengan santai, menaikkan alisnya dan bertanya: "Besok kakak ipar sudah akan bertunangan dengan abangku. Aku datang untuk melihat apakah ada yang bisa kubantu?"

"Tidak ada, Charlie sudah menyiapkannya semua. Kalau tidak ada lagi kamu boleh pergi." sedikit mengerutkan alisnya, Lavenia Luo memberi perintah dengan dingin.

"Oh, ada satu hal lagi." Robin Xi tersenyum nakal, menatapnya dengan diam: "Aku ingin bertanya pada kakak ipar. Maukah kamu menukar abangku, mempertimbangkan aku?"

Ekspresinya seketika mendalam, mata Lavenia Luo penuh akan ketidak-senangan: "Tolong kamu jaga harga dirimu!"

"Baik. Aku takkan mengganggumu lagi." Robin Xi mengangkat-angkat bahunya dengan tak berdaya, ujung bibirnya terangkat dan berkata: "Aku datang untuk memberimu selamat, atas desain iklan terbaru untuk Kao. Aku sangat puas."

"Terima kasih atas pujiannya. Ini adalah hal yang seharusnya Perusahaan Luo lakukan." Lavenia Luo menatapnya dengan acuh tak acuh, sama sekali tidak terpengaruh akan ucapannya barusan.

Alisnya mengetat, Robin Xi mengeluarkan dokumen kerja sama dari dalam tas dokumennya. Bangkit dan menaruhnya di hadapan Lavenia. Menahan meja itu dengan sepasang tangannya, menatapnya secara mendalam: "Dokumen kerja sama ini, adalah tujuan utamaku kemari."

Matanya terlintas sedikit kecurigaan, perlahan Lavenia Luo membuka dokumen kerja sama itu. Saat melihat konten yang ada di dalamnbya, tak kuasa membuka lebar matanya dengan terkejut. Tanpa diduga Robin Xi telah menyiapkan perhiasannya.

"Meski sekarang Aokang telah melakukan kerjasama dengan Fanzhu, namun aku juga telah mendapat kerja sama dengan perusahaan yang hebat. Aku teringat bahwa Perusahaan Luo akhir-akhir ini juga sudah membuka proyek perhiasan, hanya datang mencarimu untuk bantu aku mendesain dua perhiasan."

Teringat akan waktu itu kalah dengannya, mata Robin Xi terlintas sedikit keserakahan. Pantas saja sekarang ingin membuat Lavenia Luo menjadi barangnya.

Lagi pula, Lavenia Luo memiliki bakat yang sangat luar biasa dalam hal mendesain. Dia benar-benar merekrutnya di sisinya. Kalau bisa bekerja sama, benar-benar suatu bantuan yang besar baginya.

Namun kali ini, Lavenia Luo malah tak melihat dokumen kerja sama itu. Langsung melemparnya ke samping tanpa ragu sedikitpun. Menatapnya dengan tatapan dingin dan menolaknya: "Maaf sekali, aku sama sekali tidak tertarik untuk melakukan kerjasama dengan Perusahaan Kao lagi."

Ditipu satu kali sudah cukup, ditambah lagi pertandingan dua kali ini, antara Perusahaan Luo dan Perusahaan Kao tak ada lagi kemungkinan untuk melakukan kerja sama. Seketika kontrak mereka berakhir, dia akan langsung mengakhiri kerja sama itu.

Tanpa disangka Lavenia Luo tak melihatnya dan langsung menolaknya. Harga diri Robin Xi terluka, matanya sedikit menggelap, balik bertanya: "Kerja sama Perusahaan Luo dan Perusahaan Fanzhu, juga bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Memangnya kakak ipar tak ingin mendapat uang itu?"

Menurutnya, selama ada profit yang cukup, Lavenia seharusnya akan tergoda, makanyanya dalam dokumen kerja sama itu dia meningkatkan keuntungan itu menjadi 30%. Namun tanpa diduga dia bahkan tak mau melihatnya?

"Aku ini pebisnis, tentu saja ingin mendapatkan uang. Namun aku juga ada prinsipku sendiri." Lavenia Luo menatapnya secara mendalam, berkata dengan gigih.

Mendengar Lavenia yang sedang mengungkit akan hal yang dilakukan Robin semua untuk memenangkan pertandingan itu waktu lalu, Robin Xi tak kuasa menyeringai. Tak menyangka bahwa Lavenia Luo akan mengatakan hal mengenai prinsip dengannya.

"Prinsip kakak ipar, memangnya untuk tidak mendapatkan uang?" menyipitkan sepasang matanya, Robin Xi melihat bahwa dia itu sedang serius.

Setelah hening sejenak, dia kembali bertanya dengan diam: "Memangnya karena aku tak cocok dengan abangku makanya kakak ipar begitu bersikeras untuk menolakku?"

"Tak ada hubungannya dengan Charlie. Hanya saja saat ajang perhiasan Perusahaan Fanzhu itu, membuatku melihat dirimu dengan jelas. Sekarang, aku tak ingin memiliki hubungan apapun lagi denganmu." Lavenia Luo mengatakannya dengan jelas agar kedepannya tidak terlalu berbelit-belit lagi.

Matanya menggelap, Robin Xi menaikkan alisnya: "Kemungkinan ini tidak bisa, lagian setelah besok, kita sudah menjadi keluarga."

"Aku sedang mengatakan hal bisnis. Perusahaan Luo tak ingin memiliki hubungan apapun lagi dengan Perusahaan Kao." Lavenia Luo berkata dengan dingin. Dia ini benar-benar tidak mengerti ataukah pura-pura bodoh?

Mendengar demikian, Robin Xi tak kuasa mendesah ringan. Dengan serius menatapnya: "Aku ini benar-benar ingin melakukan kerja sama denganmu."

Dia mengagumi bakat dan kemampuannya dari dalam lubuk hatinya. Semakin Lavenia menolaknya, membuat Robin semakin ingin memilikinya. Perasaan ini seperti seekor serigala yang sedang menatapi mangsanya, membuatnya sama sekali tak bisa tenang.

Melihat keseriusan di matanya, Lavenia Luo tak kuasa menyeringai?? Dia sama sekali takkan membantunya!

"Terima kasih atas perhatianmu. Perkataanku tetap sama. Perusahaan Luo tak mungkin melakukan kerja sama denganmu lagi. Maka sekarang, tolong." Lavenia Luo merentangkan tangannya, memberi gestur untuk menyuruhnya beranjak pergi.

Lagipula dia merupakan anak kedua dari Keluarga Xi. Beberapa tahun ini belum mendapat perlakuan seperti ini. Dibencinya dan ditolak terus menerus seperti itu, mata Robin Xi menjadi dingin.

Menatapnya dengan erat untuk cukup lama, Robin Xi bertanya untuk terakhir kalinya: "Kamu yakin? Aku akan memberimu waktu untuk mempertimbangkannya lagi."

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu