Love From Arrogant CEO - Bab 178 Pilihan Terbaik

Sangat cepat, telepon diangkat, namun suara yang terdengar bukanlah suara yang familiar, melainkan suara wanita yang lembut: "Halo?"

Wajah Lavenia Luo memucat, tangan yang menggenggam ponsel tak kuasa mengepal, dengan sulit percaya berkata: "Apakah Charlie Xi ada?"

"Dia sedang mandi, kalau ada hal yang mendesak kamu bisa memberitahukanku, nanti akan kusampaikan kepadanya." suara itu terdengar sangat natural, seperti mereka berdua bersama merupakan hal yang sudah biasa??

Hati Lavenia Luo, seketika seperti jatuh ke lubang yang dalam??

Tubuhnya tak terkontrol dan menjadi dingin. Sudah begitu malam, tanpa diduga dia mandi di rumah wanita lain, apakah ini masih perlu dijelaskan??

"Tidak perlu?? Tidak ada hal yang penting." Lavenia Luo mengatakan kalimat ini dengan sulit, lalu menutup telepon. Dia sudah mengetahui, wanita ini adalah orang yang tadi bersama dengannya.

Tak menyangka dia tidak kembali ke Istana Malige, malah berada di rumah wanita itu??

Tersenyum pahit, Lavenia Luo melihat ke arah luar jendela, matanya penuh akan kesedihan.

Mungkin Istana Malige akan segera memiliki nyonya rumah yang baru, pergi sekarang seharusnya menjadi sebuah keputusan terbaik kan??

Di waktu yang bersamaan. Di sisi lain.

Di dalam apartemen dengan dekorasi yang simpel berunsur hitam putih, Adeline Xi bersantai di atas sofa beludru karang biru, memeluk boneka pink panther.

Dengan bosan menonton TV, ponsel Charlie Xi dilemparkannya ke samping.

Klik!

Pintu kamar mandi dibuka, sosok yang tampan dan tinggi keluar, rambut Charlie Xi masih meneteskan air, memiliki daya tarik yang seksi??

Tanpa sengaja Adeline Xi melihatnya sekilas, seketika menjerit: "Tolong, tolong! Keringkan rambutmu itu, jangan sampai menetes ke lantai bisa?"

Dia paling benci membereskan rumah, terlebih untuk mengepel lantai merupakan hal yang merepotkan.

Menatapnya dengan dingin, dengan elegan Charlie Xi duduk di atas sofa: "Barusan ada orang yang meneleponku?"

Samar-samar dia mendengar ponselnya berbunyi tadi.

"Iya. Namanya Lavenia Luo. Namun saat aku menerima teleponnya, nadanya seperti sedikit aneh." Adeline Xi mengangkat-angkat bahunya, berkata dengan santai.

"Kamu bilang apa kepada dia?" Charlie Xi mengerutkan keningnya, bertanya dengan suara yang mendalam.

"Dia tanya kamu dimana, aku bilang kamu sedang mandi, kalau ada yang mendesak bisa meninggalkan pesan kepadaku. Lalu dia tutup."

Tatapan Charlie Xi sedikit mendalam, entah sedang memikirkan apa.

Melihat ekspresinya yang tidak benar, Adeline Xi menebak: "Jangan bilang dia adalah wanita yang kita jumpai tadi?"

Melihatnya sekilas, Charlie Xi tidak mengeluarkan suara.

"Kalau begitu, perkataanku barusan, dia pasti salah paham kan?" mata Adeline Xi seketika melebar: "Cepat kamu menjelaskan kepadanya."

Charlie Xi melihat teleponnya, melihat nama Lavenia Luo, sedikit menyipitkan matanya.

"Tidak perlu menjelaskannya."

Lavenia bahkan tidak menjelaskan kepadanya mengenai dia yang memeluk Justin Ma hingga begitu mesra. Lantas kenapa dirinya perlu menjelaskan kepada Lavenia?

Bagus kalau salah paham. Buat dia sadar akan perasaannya waktu itu.

Adeline Xi mengangkat alisnya, memperingati: "Kalau kamu tidak menjelaskannya sekarang, nanti saat dia pergi, kamu jangan menyesal."

"Diam!"

Charlie Xi menatapnya dengan marah. Dia seketika terdiam.

Mengerutkan bibirnya, kesal karena tidak membiarkan orang lain berbicara.

"Kapan kamu pulang?"

"Nanti baru bahas." Charlie Xi melontarkan tiga kata itu, kemudian membalikkan tubuhnya dan beranjak meninggalkan ruang tamu??

Adeline Xi mendengus kesal. Kembali menonton TV, tidak memperdulikannya.

Hujan terus menerus, cuaca beberapa hari ini tidaklah bagus. Hampir setiap hari turun hujan, dan beberapa hari ini Lavenia Luo sama sekali tidak mendapat kabar dari Charlie Xi.

Bukan hanya tidak kembali ke Istana Malige, dia juga tidak pergi ke Perusahaan Aokang. Selain bertemu di mall waktu itu, tanpa diduga tidak berjumpa dengannya lagi akhir-akhir ini.

Perusahaan Luo. Ruang Kerja Direktur Utama.

Lavenia Luo melihat dokumen yang ada di hadapanya, namun dia tampak melamun. Saat siang, tanpa diduga dia meninjau kurang dari sepertiga bagian.

Felicia menggenggam beberapa dokumen, mendorong pintu dan masuk ke dalam.

"Direktur Luo, kontrak ini perlu ditanda-tangani oleh Anda." Felicia menyerahkan dokumen itu kepadanya, dengan hormat berkata.

Tanpa sadar menerimanya. Lavenia Luo menandatanganinya dan memberikannya kepada Felicia.

Melihat tulisan yang tertera di atas kontrak, tak kuasa mengerutkan bibirnya: "Direktur Luo, Anda salah tanda tangan lagi."

Hal ini telah terjadi dua hari ini, dia pun sudah terbiasa.

"Salah?" Lavenia Luo melihat dengan bingung, melihat bahwa dia menandatanganinya dengan nama Charlie Xi, seketika ekspresinya mendalam.

Felicia mengeluarkan kontrak yang telah disediakannya dan menyerahkan kepadanya: "Tanda tangan ulang."

Lavnia Luo menandatanganinya dengan namanya sendiri, dalam hati merasa kesal. Kenapa dia masih memikirkannya??

"Direktur Luo, saya lihat dua hari ini Anda tidak terlalu fit, apakah mau cuti beberapa hari?" Felicia khawatir dan membujuknya.

Dia tidak fokus bekerja dua hari ini, dia mengetahuinya dengan jelas.

"Tidak perlu, dua hari lagi juga membaik." Lavenia Luo menggeleng kepala dan menolaknya, tidak perlu untuk cuti.

"Tapi??" Felicia masih ingin membujuknya, namun melihat kegigihan di matanya, seketika terdiam.

Lavenia Luo menurunkan matanya, dia bukannya ingin cuti, naun tidak berani. Sekarang, hanya bekerjalah yang bisa membuatnya tak memikirkan dia.

Kalau tidak, saat kembali ke Istana Malige, pikirannya akan dipenuhi oleh sosoknya, membuatnya sama sekali tak bisa beristirahat dengan tenang.

"Tidak apa, kamu keluarlah." Lavenia Luo berkata dengan acuh tak acuh.

"Satu hal lagi, besok malam adalah pesta perusahaan Qi." Felicia mengingatkan dengan tatapan yang serius.

Sedikit tertegun, tak menyangka begitu cepat sudah hari Senin.

"Nanti malam kirimkan bajunya." Lavenia Luo berkata dengan suara yang mendalam.

"Besok malam siapa yang menemani Anda pergi?"

Sedikit mengerutkan alisnya, baru menyadari bahwa dia belum sempat mencari pasangan lelaki untuk pergi. Dia awalnya berniat untuk memberi penjelasan kepada Charlie Xi, lalu pergi bersama dengan dia, namun sekarang rencanya semua sudah kacau??

"Nanti baru bahas, kamu keluarlah dulu." LLavenia Luo sedikit pusing, tidak ada pendamping juga tak masalah. Bukan suatu masalah besar jika dia pergi sendirian.

"Baik." Felicia merespon, membalikkan tubuhnya dan beranjak pergi.

Lavenia Luo mengambil ponselnya dengan kesal, melihat sekilas, menyadari bahwa dia tak ingin siapapun untuk mendampinginya??

Mendesa ringan, dia tak ingin memikirkannya lagi. Menurunkan matanya mulai meresensi dokumen, pasti akan ada cara, tidak perlu begitu terikat.

Tak berapa lama, terdengar suara ketukan yang hormat di pintu ruang kerjanya.

Felicia mendorong pintu, dengan hormat melaporkan: "Direktur Luo, Direktur Ma dari Perusahaan HuaYue datang."

Meletakkan pulpen, Lavenia Luo tampak bingung, ngapain dia kesini?

"Biarkan dia masuk."

"Baik." mengangguk, Felicia membawa Justin Ma masuk ke ruang kerjanya, lalu beranjak pergi.

"Kenapa kamu datang?" melihatnya dengan curiga, Lavenia Luo bertanya.

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu