Love From Arrogant CEO - Bab 82 Mohon Bimbingannya

“Mohon bimbingannya.” Lavenia Luo walau dalam hatinya merasa tidak nyaman, tapi demi waktu 3 bulan bisa mengembalikan ketenangan dan juga kejayaan perusahaan Luo, dia merasa semua ini cukup worth it.

Tiba-tiba terpikir sesuatu, Lavenia Luo dengan bingung menatapnya, “Ngomong ngomong, kamu bukannya besok baru pulang?”

“Wanitaku dibully, aku bagaimana bisa tidak pulang cepat dan menyelesaikannya.”

“Siapa yang dibully, siapa juga yang wanitamu?” Wajah Lavenia Luo mengeras.

Tatapan mata Charlie Xi begitu dalam, bertanya padanya, “Kamu mengapa pergi mencari Robin sendirian?”

Kalau dia tidak pergi mencarinya, semua ini pasti tidak akan terjadi.

Dengan sedikit mengernyit, Lavenia Luo dengan enggan menceritakan hal kemarin: “Aku hanya pergi untuk menandatangani kontrak. Aku tidak tahu dia ada disana.”

“Lain kali cek dengan jelas baru pergi.” Charlie Xi menatapnya dalam-dalam, menasehatinya.

“Iya aku tahu.” Lavenia Luo sedikit mengangguk sebagai jawaban. Kalau dia tahu, dia pasti tidak akan pergi.

Charlie Xi yang melihatnya mengakui kesalahan dan menuruti nasehatnya, moodnya yang buruk mulai membaik.

“Lukanya masih sakit tidak?” Dia mengulurkan tangannya menyentuh lengannya untuk melihat luka di pergelangan tangannya.

Merasakan sentuhannya lagi, Lavenia Luo entah mengapa merasa seperti tersentrum listrik, dan anehnya dia tidak menolak sentuhannya.

“Tidak sakit lagi?” Tiba tiba teringat saat dia memeluk dirinya, wajahnya seketika memerah.

Sialan, apa yang terjadi hari ini? Akhir akhir ini, mengapa setiap melihat Charlie Xi selalu merasa gugup, dan wajah mengapa berubah menjadi merah?

Melihat wajahnya yang memerah, Charlie Xi tersenyum, lalu sekuat tenaga menariknya ke sisinya, “Ingat, besok sebagai wanitaku, harus menjaga diri dengan baik.”

Dia tidak peduli apapun, tapi dia sangat peduli saat melihatnya terluka.

“Lepaskan aku.” Tersadar lalu menundukan kepala, dia tiba-tiba gugup tidak berani menegakan kepala melihatnya.

“Ingat tidak?” Dia tidak mengendorkan tangannya, memaksanya untuk menjawab.

“Aku, iya tahu.” Dikelilingi olehnya, dia gugup hampir tidak bisa bernapas, akhirnya hanya bisa dengan terpaksa menjawabnya.

“Pintar.” Tersenyum senang, Charlie Xi melihat keluar jendela, hari sudah mulai gelap, matahari terbenam mewarnai horison menjadi merah menyilaukan.

“Hari sudah tidak pagi lagi, aku bawa kamu pergi makan, yuk.”

Saat pulang tadi dia tidak sempat makan, dan sekarang sudah merasa sangat lapar.

“Iya.” Lavenia Luo mengangguk, mengenakan jaketnya, mengikutinya pergi keluar.

Sampai di lantai 1, Lavenia Luo dengan penuh was was melihat keluar, khawatir orang orang itu masih menunggu mereka di depan pintu.

Charlie Xi melihat wajah was wasnya, tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa.

Merasakan tatapannya, Lavenia Luo menatapnya tajam, “Ketawa apa? Aku hanya khawatir mereka belum pergi dari sini. Kan lebih baik kalau mencegah dan tahu dari awal.”

“Iya, benar katamu. Tapi sekarang baru tahu takut, bukannya sudah agak terlambat.” Charlie Xi mengangguk setuju dengan statementnya dan menggodanya.

Lavenia Luo kesal melototinya, langkah kakinya semakin cepat, tidak ingin meladeninya.

Melihat itu, Charlie Xi tidak lagi menggodanya. Membawanya naik ke mobil, langsung pergi ke restoran.

Setengah jam kemudian.

Maserati biru berhenti di depan sebuah restoran bergaya China.

Pintu terbuka dan Charlie Xi keluar dari mobil terlebih dahulu, lalu dengan gentle membukakan pintu untuk Lavenia Luo.

Setelah turun dari mobil, Lavenia Luo memandangi restoran di depannya, dan agak terkejut. Ini pertama kalinya dia datang kesini.

“Baru buka, dengar dengar rasanya enak.” Bibir tipis Charlie Xi tersenyum, membawanya masuk ke dalam restoran.

Dekorasi interior dengan kombinasi sempurna antara kuno dan modern, membuat mata yang melihat cerah, dan gaya warna-warna hangat membuat orang merasa santai.

“Apakah kalian sudah punya janji terlebih dahulu?” Pelayan itu mendekati mereka dan bertanya dengan hormat.

“Margaku Xi.” Charlie Xi berkata dengan suara dingin dan cuek.

“Tunggu sebentar.” Pelayan dengan cepat di laptop mengecek namanya, lalu dengan senyum sopan berkata, “Silahkan, aku akan membawa kalian masuk.”

Setelah itu, dia naik ke atas membawa jalan untuk keduanya.

Sampai di ruang VIP, selesai memesan sayur, pelayan langsung meninggalkan ruangan, menyisakan ruang untuk kedua tamunya.

“Suasana disini enak.” Lavenia Luo dengan puas menatap keseliling.

“Iya, enak dan nyaman.” Charlie Xi setuju menganggukan kepala.

Keduanya saling mengobrol, dan setiap hidangan lezat mulai disajikan di atas meja, tak lama semua hidangan sudah siap dan lengkap.

Lavenia Luo baru saja mengambil sumpit, piring porselen di depannya, langsung ada tambahan daging sapi panggang ekstra lembut dan juicy.

Untuk sesaat, dia mendongak kaget, dan tatapannya menabrak mata Charlie Xi yang dalam dan lembut.

Bawah matanya penuh dengan perasaan. Membuatnya mematung, lalu buru buru mengalihkan pandangan, tidak melihatnya, “Kamu, apa yang kamu lakukan.”

Sesuatu yang manis seperti ini, bisa membuatnya gugup dan salah tingkah.

“Kamu itu tunanganku, mengambilkan sayur adalah hal kecil, bukannya memang sudah seharusnya ya?” Charlie Xi dengan mimik wajah ‘memang sudah seharusnya’ berkata, lalu kembali mengambilkan sayur hidangan yang dia suka ke piringnya.

“Aku bisa mengambilnya sendiri.” Lavenia Luo menundukan kepala, lalu tanpa sadar memakan sayur yang diambilkan oleh Charlie Xi ke piringnya hingga habis.

Melihat itu, Charlie Xi tersenyum penuh arti, dengan sikap bossynya mengambilkan banyak sayur lagi untuknya.

Tak lama, Lavenia Luo tiba-tiba sadar, sayur yang diambilkannya, semuanya adalah sayur yang dia sukai, dia bagaimana bisa tahu segala kesukaannya?

Setelah berpikir, Lavenia Luo tapi tetap memilih tidak banyak bertanya, karena kalau dia bertanya, dia pasti akan sengaja menggodanya.

1 jam dengan cepat berlalu, makan malam sudah akan selesai.

Lavenia Luo dengan anggun mengangkat gelas jusnya, lalu meminumnya perlahan.

“Sudah kenyang belum?” Charlie Xi mengambil tissue membersihkan sudut bibirnya.

“Iya, sudah kenyang, pergi sekarang?” Lavenia Luo menganggukan kepala.

“Tunggu dulu, aku akan memperlihatkanmu sesuatu.” Charlie Xi berbalik lalu dari dalam tasnya mengeluarkan dokumen menyodorkannya padanya.

Lavenia Luo tidak mengerti menerimanya, lalu dengan wajah bingung melihatnya, “Apa ini?

“Mobil yang mencoba menabrakmu sudah ditemukan, pembunuhnya dibalik semuanya sudah ditemukan, buka dan lihatlah.” Charlie Xi mengangkat rahangnya sedikit memberi isyarat padanya untuk membuka dokumennya.

Bola matanya mengecil, Lavenia Luo dengan tidak sabar membuka dokumen untuk melihatnya, ketika dia melihat foto di atas.

Hatinya tiba-tiba menjadi dingin!

“Bagaimana bisa dia?” Jarinya bergetar, Lavenia Luo dengan tidak percaya membelalakan kedua matanya.

“Supir yang dibelinya untuk pergi membunuh itu sudah di tangkap dan masuk ke dalam penjara, sekarang hanya tersisa dia.” Charlie Xi berkata dengan dingin, dia tahu kebenarannya dan juga merasa aneh.

Tapi, kenyataannya baginya memang sangat tragis!

Tersenyum pahit, mata Lavenia Luo menjadi dingin, “Tidak kusangka Elina benar-benar menginginkanku untuk mati!”

Dia sangat tidak menyangka kalau semua ini perbuatannya, dia bisa-bisa membeli orang untuk membunuhnya!

Wanita yang sudah dipanggilnya ibu belasan tahun, bisa berbuat setega dan sekejam ini padanya.

Lavenia Luo tidak bisa menahan diri, menggigit bibir bawahnya, matanya memerah, dalam hatinya terasa sakit dia tidak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi?

“Sekarang sudah tahu jawabannya, kamu jadi mau bagaimana?” Charlie Xi menatapnya begitu dalam.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu