Love From Arrogant CEO - Bab 129 Melapor Kakek Luo!

Laura Luo penuh dengan keterkejutan, dia sama sekali tidak pernah belajar mengenai managemen perusahaan.

Terlebih, dia sangat puas akan posisinya sekarang sebagai sekertaris Perusahaan Aokang. Bisa berada dengan Charlie Xi bersama dengan dekat, dia takkan mau meninggalkannya!

"Apakah aku pernah bercanda? Kalau kamu mau, bisa mulai dari awal, aku akan melatihmu." Ferdian Luo berkata dengan serius. Umur Laura Luo masih kecil, masih bisa diajar. Kecepatannya dalam belajar tentu sangat cepat!

Mendengar perkataan Ferdian Luo, hati Lavenia Luo seperti ditimpa oleh reruntuhan es.

Dia merasa kepahitan. Tak perduli seberapa banyak hal yang sudah dilakukannya, Ferdian Luo takkan pernah puas apabila dia menjadi Direktur Utama di Perusahaan Luo?

"Kakek, aku tak ingin menjadi Direktur Utama. Terlebih, aku sangat menyukai pekerjaanku yang sekarang." Laura Luo menolak tanpa berpikir panjang. Jika dia benar-benar telah menjadi Direktur Utama, dia tentu akan merasa capek sekali.

Dia tidak memiliki ambisi yang begitu besar. Hanya ingin berada di sisi orang yang disukainya, dan itu sudah cukup??

"Kalau kamu menjadi Direktur Utama di Perusahaan Luo, kamu akan emiliki otoritas terbesar di Perusahaan Luo." Ekspresinya mendalam, Ferdian Luo membujuknya dengan sabar dan sungguh-sungguh. Dia tidak menyangka bahwa tanpa diduga dia tak memiliki ambisi sedikitpun!

"Aku tak ingin." Laura Luo menggelengkan kepala, melihat Lavenia Luo sekilas, dengan sungguh-sungguh membujuk: "Kakek, sekarang, Perusahaan Luo semakin lama semakin membaik, itu semua berkat usaha keras kakak. Aku rasa dia yang menjadi Direktur Utama sangat bagus."

Lagian, dia masih memiliki sepuluh persen saham. Apapun tak perlu dilakukannya juga sudah bisa. Dia tak perlu khawatir lagi akan apapun, tak perlu melakukan apapun!

Lavenia Luo menatap Laura Luo dengan terkejut. Hatinya tak kuasa menjadi hangat, tanpa disangka dia begitu mendukungnya dan mempercayainya??

"Kamu juga bisa melakukannya dengan sangat baik. Kakek pasti akan melatihmu." Ferdian Luo menjelaskan.

"Tidak mau. Kakek, maafkanlah aku." Laura Luo tampak tak berdaya. Dia bukanlah orang yang mau berbisnis. Terlebih lagi dia sama sekali tidak memiliki niat untuk melakukannya.

Melihat dia yang terus menolaknya, Ferdian Luo menghela nafas secara mendalam, matanya terlintas sedikit penyesalan.

Melihat Kakek Luo yang terpukul, Lavenia Luo tidak berkata banyak, dengan serius berkata: "Hari ini aku datang hanya mau memberi tahu dua hal kepada kakek. Hal lainnya, kalau Kakek bisa menemukan orang yang rela bekerja sebagai Direktur Utama, Direktur Utama yang mampu memimpin Perusahaan Luo, katakan padaku kapanpun."Lavenia Luo bangkit, tatapannya acuh tak acuh. Seperti benar-benartak peduli akan Perusahaan Luo.

Kalau Perusahaan Luo bisa semakin bagus, dia tentu tak menolak siapapun yang akan menjadi Direktur Utama.

Ferdian Luo menatapnya dengan erat. Meski amarah dalam hatinya meluap, namun selain Laura Luo, dia benar-benar tak terpikirkan orang lain yang bisa dipilihnya, hanya bisa menjawab dengan marah: "Cepat atau lambat akan kucarikan orang yang menggantikanmu!"

Mata Lavenia Luo mendalam, hanya menjawab dengan simpel: "Ya, akan kunantikan."

"Kamu!" Kakek Luo diluapi dengan amarah yang besar, tanpa sadar menahan dadanya.

Lavenia Luo juga tak ingin membuatnya marah lagi. Hanya berkata: "Pembantu, bantu Kakek untuk pergi beristirahat ke atas, aku pergi dulu."

"Ya?? Nona pertama??" pembantu menganggukkan kepalanya dengan canggung.

Lavenia Luo menatap ke belakang ke arah Laura Luo. "Laura, jalan?"

"Ya, ayo." besok dia masih harus kerja, hari ini perlu beristirahat lebih awal.

Setelah bangkit, Laura Luo melihat wajah Ferdian Luo yang sulit dipandang ekspresinya, tak kuasa memberinya sebuah ciuman di wajah Ferdia Luo, menenangkannya: "Kakek, aku dan kakak pulang dulu. Beberapa hari lagi datang untuk menemuimu, kamu jangan marah lagi??"

"Ya, pergilah." amarah dalam hati Ferdian Luo kian menghilang, malah tidak berniat untuk melihat Lavenia Luo dan membiarkan mereka cepat pergi.

"Bye, kakek."

Setelah mengucap salam, Laura Luo dan Lavenia Luo meninggalkan villa.

Ferdian Luo melihat kedua sosok itu, ekspresinya semakin muram.

"Tuan, aku rasa managemen Nona pertama dalam perusahaan sangatlah bagus. Tak perlu membuatnya pergi." Pembantu mendekat, berkata kepada Ferdian Luo.

"Dia hanya membuat sedikit prestasi, dan kalian sudah berkata-kata tentang dia??" Ferdian Luo menatap mereka dengan tak senang.

"Tuan, aku mengatakan sesuai fakta. Anda benar-benar tak perlu begitu terhadap Nona pertama." pembantu kembali mendesa. Lagipula dia tidak pernah membuat kesalahan.

"Dia dilahirkan oleh wanita itu! Itu kesalahannya!" Ferdian Luo berkata dengan tatapan yang marah.

"Anda pikirkan baik-baik dulu, lagipula, Nona pertama sudah melakukan banyak hal untuk Perusahaan Luo." pembantu berusaha membujuknya, berharap dia bisa memikirkannya.

"Jangan dibahas lagi. Aku akan melihatnya untuk beberapa waktu." Ferdian Luo mengangkat tangannya agar dia tidak melanjutkan pembicaraannya, matanya tampak maksud yang mendalam.

Karena Laura Luo tidak mau menjadi Direktur Utama, jadi dia hanya bisa memikirkan cara lain??

Kesimpulannya, dia takkan membiarkan Lavenia Luo terus mengontrol Perusahaan Luo yang didirikannya!

Saat ini, Lavenia Luo dan Laura Luo sudah sampai di dalam mobil.

Menyalakan mesin mobil, perlahan meninggalkan area villa.

Atmosfer dalam mobil sangat diam, Lavenia Luo tak dapat menahan secercak kesedihan yang ada di hatinya. Ekspresinya tampak tenang.

Namun Laura Luo sangatlah peka, dia sama sekali tidak senang.

Melihat ekspresi Lavenia Luo yang tidak baik, perlahan Laura Luo menghiburnya: "Kak, kakek hanya marah dengan ucapannya, kamu jangan ambil hati, kamu tahu sendiri betapa keras kepala."

Mereka sangat tak berdaya tentang Perusahaan Luo, namun malah tak ada cara.

Lavenia Luo menatapnya sekilas, tersenyum dengan acuh tak acuh: "Aku tahu, sudah terbiasa."

Sikap Ferdian Luo terhadapnya, dari kecil pun begitu, dia dariawal sudah tidak begitu peduli??

"Baiklah kalau begitu." Laura Luo sedikit menghela nafas lega, dia sangat peduli terhadap Lavenia Luo. Lagipula, sekarang dialah kerabat terdekatnya selain dari kakek.

Elina Jiang sudah lama tak bertemu dengannya, tak tahu, apakah dia masih ingat kalau dia memiliki putri??

"Kamu benar-benar tidak tertarik terhadap Perusahaan Luo?" Lavenia Luo sedikit penasaran, posisi sebagai Direktur Utama ini, kebanyakan orang pasti sangat terpikat untuk memilikinya.

"Aku tidak tertarik, lagian aku lebih memilih untuk berada dekat dengan orang yang kusuka daripada kekuasaan." Laura Luo berkata dengan manis.

Seketika Lavenia Luo mengerti, pantas saja dia sama sekali tidak ingin menerima saran dari Ferdian Luo, rupanya karena percintaan.

"Begini juga baik, bisa berlatih untuk sementara di Perusahaan Aokang." Lavenia Luo tersenyum. Jika benar-benar dia memiliki kekuatan untuk menjabati posisi Direktur Utama dengan kompeten, dia juga takkan menolaknya.

"Ya, kalau dia ada di Perusahaan Aokang sepanjang hari, aku takkan pergi." Laura Luo berkata dengan malu. Jika boleh, bahwakan dia ingin bersama dengannya sepanjang waktu.

Saat berbincang, mobil sudah sampai di kediaman Luo.

"Kak, aku pulang dulu. Pelan-pelan di jalan." sebelum Laura Luo turun dia berkata kepadanya dengan prihatin.

"Baik." pelan-pelan mengangguk, Lavenia Luo mengingatkan: "Karena begitu suka, harus genggam dengan erat."

Jangan seperti dia, salah langkah??

Terbengong sesaat, Laura Luo tersenyum indah seperti bunga dan berkata: "Tenang, aku takkan membiarkan orang yang kusuka meninggalkan diriku!"

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu