Love From Arrogant CEO - Bab 114 Aku Menyukaimu

Hanya saja?? Hanya saja orang yang dihadapannya sekarang adalah tunangannya. Jika benar-benar dihadapannya, dia menerima undangan wanita lain, harga dirinya mau diletak dimana?

Benar! Dia hanya sekedar khawatir akan harga dirinya! Sama sekali bukan karena iri??

Tak kuasa melihat dirinya yang berkata demikian, Charlie Xi sama sekali tidak mengeksposnya??

Percaya bahwa dia akan segera membuka hati untuknya??

Pada saat ini, beberapa direktur dari berbagai perusahaan datang kemari.

"Direktur Xi, dengar-dengar bahwa Aokang telah menerima proyek internasional?"

"Tak tahu apakah kami mempunyai kesempatan untuk ambil bagian?"

Charlie Xi tahu tujuan mereka, pandangannya tampak sedikit menajam. Berbincang dengan mereka, posturnya saat berbicara tak kuasa meyakinkan orang.

Lavenia Luo menatap wajahnya yang penuh dengan kepercayaan, hatinya mendadak ada keganjalan. Dia yang seperti ini sungguh mempesona, juga sangat memikat??

Mendadak terkejut, kenapa dia bisa berpikir demikian?

Pipinya tak kuasa memerah. Dia sedikit terkejut akan pemikirannya sendiri, untuk sesaat membuatnya sedikit kebingungan.

Charlie Xi mengerutkan alisnya dan menatapnya: "Kenapa?"

Seketika ia kembali sadar, kLavenia Luo menyembunyikan tatapannya dan berkata: "Aku sedikit panas, kalian berbincang dulu, aku akan pergi ke balkon mencari udara."

"Pergilah." Charlie Xi menatapnya dengan senyum dan menyetujuinya.

Ditatapi seperti itu, Lavenia Luo seperti merasa dia sudah dilihat dengan jelas.

"Aku pergi." Mendadak bangkit, Lavenia Luo terburu-buru pergi ke balkon, kabur begitu saja.

Melihat sosoknya yang pergi terburu-buru, tak kuasa tersenyum. Kelihatannya hari yang dinantikannya itu, tak lama lagi??

"Perasaan antara Tuan Xi dan Nona Luo benar-benar membuat orang iri."

"Benar, entah kapan dua orang ini akan merencanakan pernikahannya? Nantinya kami pasti menghadirinya." Direktur Yang menjawab.

"Belum ditentukan, nanti pasti akan mengirimkan undangan." bibir Charlie Xi sedikit terangkat, hatinya penuh dengan kegembiraan.

"Kalau begitu akan kami tunggu kabar baik kalian berdua."

"Selamat terlebih dahulu."

Beberapa direktur satu per satu memberi selamat, entah itu benar atau tidak, membuat Charlie Xi nyaman??

Di sisi lain, sepasang tangan Lavenia Luo ditaruh di pegangan balkon, matanya diarahkan ke atas dan melihat bintang yang bersinar. Angin dingin yang menghembus, dengan lembut mengusap rambutnya??

Angin malam. Membawa sebercak dingin, meredakan panas yang ada di wajahnya, mengembalikan detak jantungnya yang berdebar.

Tarik nafas dalam, tak kuasa Lavenia Luo merasa sedikit kesal, sekarang saat berhadapan dengan Charlie Xi, selalu tak bisa kontrol detak jantungnya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Akhir-akhir ini hubungan mereka sangat biasa. Apakah dia sudah gila?

Lavenia Luo berpikir dengan kebingungan, malah dia tak bisa memecahkannya??

"Nona, mau minum?" seorang pelayan datang menghampiri, dengan sopan bertanya.

Melihat ada segelas jus jeruk di atas nampan, Lavenia Luo mengangkatnya: "Terima kasih."

"Sama-sama." pelayan yang melihat dia telah mengambil minumannya, lalu menghela nafas, membalikkan tubuhnya dan beranjak pergi.

Melihat dia yang pergi dengan terburu-buru, hatinya seperti merasa ganjal, malah tidak berpikir mendalam. Mengalihkan pandangannya dan melihat ke luar jendela, meminum seteguk jus jeruk dengan elegan.

Rasa yang dinin dan manis, membuat matanya berbinar. Sangat cepat, segelas jus jeruknya sudah hampir habis.

Menaruhnya di samping, tak tahu apakah dia salah berpikir, dia merasa setelah meminum jus tersebut, dia semakin kehausan.

Namun, nyatanya jus jeruk tidak terlalu memuaskan dahaga, Lavenia Luo bersiap untuk pergi mengambil segelas air, saat baru mau berjalan, mendadak dihadang oleh seorang pria.

Mengerutkan keningnya, Lavenia Luo mengabaikannya, berusaha untuk menghindar darinya, tak kuasa dihadang lagi olehnya.

Dengan tak sabar dia berkata: "Tuan, tolong minggir."

Orang ini gila ya? Ngapain menghadangnya?

"Aku menyukaimu, temanilah aku!" pria itu menyeringai, berkata dengan sombong.

Untuk sesaat, Lavenia Luo takjub, dengan ekspresi dingin seperti es dan berkata: "Maaf, aku tidak tertarik."

Setelah itu, dia melewatinya, ingin pergi darinya. Seperti yang diduga orang ini gila, terlebih sudah sangat parah!

Mendadak, di hadapannya muncul bayangan, saat melihat ke atas, pria yang tinggi menatapnya dengan tanpa ekspresi.

Mendadak, hatinya berdegup kencang, hati Lavenia Luo merasa ada perasaan yang tidak baik, tanpa sadar berjalan mengarah ke ruang istirahat. Mempercepat langkahnya, dia tahu Charlie Xi ada disana! Kalau ada di sampingnya, dia akan aman!

"Tangkap dia!"

Mendadak, suara yang rendah memberi perintah.

Seketika, dia langsung dibawa lari, tangannya digenggam dengan erat, sakitnya hingga membuat dia merintis kesakitan!

"Ahh! Uhh!"

Barusan bersuara, mendadak hidungnya ditutup oleh orang itu, membuatnya sesak!

Dia gemetara, sekejap dikelilingi oleh ketakutan!

Siapa mereka? Kenapa mau menangkapnya?

"Jangan terlalu kuat, kalau mati nanti repot." Dengan suara serak, ada maksud jahat yang kentara.

Tubuhnya tak kuasa bergetar, mata Lavenia Luo memerah. Ini adalah ruang resepsi, bagaimana bisa ada orang seperti ini masuk ke dalam?!

Terlebih?? Apakah tak ada orang yang melihat apa yang sedang terjadi di sini?

Dengan sekuat tenaga Lavenia Luo memberontak, bersikeras ingin meminta tolong, namun malah menyadari bahwa orang disekitar seperti tidak peduli?

"Wanita cantik, kamu adalah milikku!" Orang yang tadinya menghadangnya, dengan lembut meraba pipinya, nadanya sangat bersemangat.

Dia menatapnya dengan mata yang memerah, penuh dengan amarah, merasa jijik disentuh oleh orang seperti itu!

Perasaan jijik itu membuatnya mual, membuat ekspresinya memucat!

"Bawa pergi!" Pria itu mengarahkan, pria yang tinggi itu segera membawanya pergi.

"Uhuh??" Lavenia Luo meronta-ronta, menginjakkan kakinya untuk berhenti, pria itu menggenggamnya dengan kuat. Dia memiliki firasat, jika dibawa lari oleh mereka, habislah dia!

Bagaimana ini!

Tak ada orang yang lewat di sini, terlebih tak ada orang yang melihat adegan ini.

Lavenia Luo dibawa keluar dari ruang resepsi, hatinya penuh dengan keputus-asaan!

Siapa?? yang akan datang menolongnya!

Boom!

Dia dilempar masuk ke dalam van tua dengan kasar, punggungnya seketika sakit, sakitnya hingga membuatnya pucat!

Namun sekarang tak ada yang menahannya. Lavenia Luo berusaha untuk keluar dari pintu lainnya. Jika keluar! Dia selamat!

Baru memegang gagang pintunya, tangannya sudah ditangkap, seperti hampir menghancurkan tulangnya, membuatnya kesakitan dan menjerit: "Ah! Lepaskan!"

Dengan kuat menariknya kembali, Lavenia Luo menjerit dengan keras: "Tolong!"

Ckk!

Pria itu mengambil selotip dan menutupi bibirnya.

Dengan cepat membelitkan tangannya, membuatnya tak bisa lepas!

Tinn!

Mesinnya berbunyi, mobil van itu perlahan-lahan meninggalkan Hotel Mana, lampunya perlahan menghilang.

Sekujur tubuh Lavenia Luo bergetar, ketakutan memenuhinya! Sebenarnya apa yang diinginkan mereka?

Apa yang harus dilakukannya sekarang?!

Bersamaan dengan itu, di Hotel Mana, di ruang resepsi.

Setelah selesai berbincang, tanpa sengaja pandangan Charlie Xi mengarah ke balkon, tak melihat ada sosok itu, tak kuasa mengerutkan keningnya.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu