Love From Arrogant CEO - Bab 121 Tawaran kerja sama

"Baik. "

Menjawab singkat, Lavenia Luo dengan gembira melihat bahan makanan segar di lemari es, memikirkan hidangan apa yang akan dimasaknya untuk makan malam?

Charlie Xi yang baru pulang dari kantor menaikki mobil dan secara tidak sengaja membuka instagram dan melihat postingan terbaru Lavenia Luo.

Selalu memikirkan seseorang, apa ini cinta.

Melihat judulnya ini, Charlie Xi tidak bisa membaca isinya.

Wanita kecil ini, membiarkannya beristirahat di rumah, ia malah berpikir yang tidak-tidak sepanjang hari?

Lavenia Luo tidak pernah mengatakan kepadanya tentang perasaannya yang sebenarnya, ketika ia teringat masa lalunya dengan Justin Ma, matanya tidak bisa menahan keresahannya.

Apa sekarang ia masih merindukan Justin Ma?

Apa setiap kali ia bertemu dengannya, ia selalu teringat akan cinta pertama yang seharusnya telah sirna?

Semakin memikirkannya hanya akan membuatnya semakin depresi, Charlie Xi dengan sembarang melempar ponselnya.

"Bisakah cepat sedikit." Ucap Charlie Xi dengan dingin dan sedikit amarah.

Sekretaris Yin tampak kebingungan, ada apa ini? bukannya tadi ia sedang melihat ponselnya, bagaimana bisa sekarang tiba-tiba marah?

Tetapi dia tidak berani bertanya dan dengan hati-hati menjawab : "Baik."

Kemudian dia menginjak pedal gas langsung menuju Istana Malige.

Pada saat ini, Lavenia Luo telah selesai menyiapkan bahan masaka, tiba-tiba sebuah musik berdering, Lavenia Luo menutup lemari es dan melirik tampilan panggilan.

Melihat nama seseorang, hatinya tenang seketika.

Ia merasa sekarang bisa lebih terbiasa dan tenang menghadapinya, matanya tidak bisa menahan siratan kesedihan.

Ia mengangkat telepon, mengecilkan matanya : "Halo."

"Sedang apa?" Suara dari seberang telepon terdengar jelas dan elegan, berbaur dengan senyum tipis, seperti teman lama dan membuatnya sedikit rileks.

"Menyiapkan makan malam." Lavenia Luo menjawab ringan, dan matanya menunjukkan sedikit kerumitan.

"Tampaknya seseorang memiliki nasib baik." Justin Ma berkata sambil tersenyum, suaranya terdengar sebersit kesedihan.

Perempuannya akhirnya telah menjadi milik orang lain??

“Begitulah.” Lavenia Luo berpura-pura tertawa kecil, ada bekas luka yang dalam di antara mereka, tidak bisa diperbaiki atau disembuhkan.

Menghela nafas pelan, Justin Ma dengan santai berkata : "Sebenarnya, aku menghubungimu hari ini untuk meminta pendapatmu dan ingin bekerja sama dengan Perusahaan Luo."

“Kerja sama apa?” ​​Lavenia Luo bertanya dengan curiga.

"Kerja sama antara perusahaan HuaYue dan perusahaan Luo," kata Justin Ma dengan santai. Sebenarnya ia memiliki maksud pribadi agar lebih banyak kesempatan untuk berkomunikasi dengannya.

Lavenia Luo tampak merenungkannya, ia berpikir bahwa Perusahaan HuaYue berspesialisasi dalam perdagangan luar negeri, barang-barang impor. Jika mereka bisa bekerja sama, maka perusahaannya akan mendapat banyak keuntungan.

"Tapi, bukankah HuaYue selalu memiliki perusahaan periklanan eksklusif?" Lavenia Luo sedikit tidak mengerti, sebenarnya perusahaan HuaYue tidak perlu bekerja sama dengan Perusahaan Luo.

"Perusahaan HuaYue dalam negeri baru saja dibuka, dan sementara ini belum ada perusahaan periklanan untuk bekerja sama, setelah mempertimbangkan aku merasa Perusahaan Luo yang paling cocok." Justin Ma berkata dengan sungguh-sungguh, terlebih lagi, dia percaya pada kemampuan Lavenia Luo.

"Iklan untuk transaksi perdagangan luar negeri, Perusahaan Luo tidak begitu berpengalaman, dan bagi perusahaan kami ini bukan tantangan kecil." Lavenia Luo memperjelas keuntungan dan kerugian sebelum bekerja sama, dan dia tidak berharap bahwa ia akan menyesalinya nanti.

"Perbanyak pembuatan daftar saja bisa kan?" Justin Ma tertawa ringan, ia tidak begitu memusingkan hal itu.

"Kirimkan aku dokumen rencana kerjasamanya, aku akan mempertimbangkannya." Lavenia Luo masih sedikit merasa terlalu beresiko bekerja sama dengan Perusahaan HuaYue. Dia perlu lebih berhati-hati.

"Sekarang aku akan mengirimkannya padamu, sudah malam, kamu lanjutkan kesibukanmu," Justin Ma menyetujuinya.

"Ok."

Menutup telepon, Lavenia Luo menatap ponsel untuk sementara waktu tanpa berkata-kata, dan menghela nafas pelan.

Tidak peduli apa yang mereka pikirkan satu sama lain, mereka hanya masa lalu, dan tidak ada cara bagi mereka untuk kembali bersama..

Justin Ma bisa merelakannya, dia benar-benar lega, seperti ini mereka bisa saling meringankan tekanan satu sama lain?

Ding dong!

Terdengar sebuah bunyi, ia menerima sebuah dokumen.

Setelah membukanya, ia dapat melihat proposal yang tersusun sangat rinci.

Lavenia Luo dengan perlahan menyelusuri, cukup menguntungkan pikirnya, baik untuk Perusahaan Luo maupun Perusahaan HuaYue.

Dan lagi, kualifikasinya sangat bagus, masa kontrak di perpanjang setahun sekali.

Matanya seperti menunjukkan kebingungan, setelah kontrak ini melewati pertimbangan, sepertinya ini lebih dirancang untuk keuntungan Perusahaan Luo.

Justin Ma pasti menghabiskan banyak pikiran dan tenaganya, tetapi Perusahaan Luo belum tentu setuju bekerja sama dengan Perusahaan HuaYue.

Lavenia Luo mempertimbangkannya cukup lama dan masih tidak dapat memutuskan, dan akhirnya ia memutuskan untuk tidak memikirkannya sekarang.

Sekarang dia merasa seperti banyak hal dipikirannya yang membuatnya tidak bisa berpikir dengan normal.

Lebih baik ia memasak dulu, Charlie Xi seharusnya sebentar lagi pulang.

Memikirkan itu, ia meletakkan ponselnya dan melanjutkan memasak.

Setengah jam kemudian, ruang makan Istana Malige dengan meja makan persegi panjang tertata rapi dengan delapan piring lauk beserta sup dan seisi ruangan dipenuhi wangi masakan dan sangat menggugah selera orang-orang.

Lavenia Luo sudah selesai menyiapkan makan malam dan dengan tenang menunggu Charlie Xi.

Ia melihat jam, sudah jam 5, seharusnya ia sebentar lagi kembali.

Mengambil ponselnya, tiba-tiba ia teringat postingan yang dia bagikan sore tadi, kebetulan juga tidak ada yang bisa dilakukan sekarang.

Membuka layar ponsel, Lavenia Luo gelisah menunggu??

Membuka instagram, ia menemukan bahwa ada hampir 100 komentar di postingannya. Terlepas dari omong kosong yang tidak berguna, atau beberapa ucapan selamat, hanya ada beberapa yang bermanfaat, tetapi hampir semuanya memiliki makna yang sama.

"Raja tanah telah mencintainya sampai ke dalam tulang tanpa menyadarinya."

"Kamu harus tahu, banyak cinta dimulai dari kesalahpahaman??"

"Kamu sangat beruntung menemukan pacar yang bisa saling memahami satu sama lain."

"Ketahuilah apa yang benar-benar hatimu inginkan, bergerak lebih cepat! kalau sampai menunggu orang itu pergi, raja tanah tidak akan ada tempat untukmu menangis!"

Melihat komentar-komentar ini, Lavenia Luo seperti tersambar petir.

Semua orang mengatakan bahwa dia menyukai Charlie Xi? Tapi bagaimana mungkin? Jelas-jelas mereka tidak cocok satu sama lain??

Memikirkan hal ini, dia tertegun sebentar, mengapa mereka bisa tidak cocok? Tidak, dia bisa merasakan apakah Charlie Xi tulus padanya atau hanya bermain-main saja.

Charlie Xi benar-benar berusaha untuk mendekatinya, melindunginya dan mencintainya??

Dan dia, dengan tenang malah memanfaatkan kebaikannya, menolaknya pada saat bersamaan.

Tidak bisa menahan menggigit bibir bawahnya, Lavenia Luo sedikit bingung, dia harus bagaimana sekarang?

Dia sebenarnya tidak yakin, seberapa jauh langkah mereka jika mereka benar-benar bersama ??

Pria yang dia inginkan adalah yang bisa menemaninya, mencintainya dan menghabiskan seluruh hidupnya bersamanya, bukan hanya pasangan untuk jangka waktu pendek.

Untuk sementara ini, ia akan tetap sama seperti semula, ia membutuhkan lebih banyak waktu dan lebih banyak kesempatan untuk mengamatinya.

Saat ini, maserati birunya perlahan berhenti di gerbang Istana Malige.

Ketika pintu mobil terbuka, Charlie Xi turun dengan membawa sebersit amarah dan dengan langkah besar berjalan masuk ke Istana Malige.

Masuk ke ruang tamu, aroma yang kuat langsung masuk ke hidungnya, membuat langkahnya terhenti.

"Koki Istana Malige sudah ganti?" Charlie Xi memandangi pelayan di rumah dengan penuh curiga.

Dia belum pernah mencium aroma itu sebelumnya.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu