Love From Arrogant CEO - Bab 170 Pahlawan kesiangan?

Dimalam yang indah ini, tidak bisa menghindari perasaan deg deg an ini, dalam waktu sore hari ini,cukup membuat dia berpikir jernih, dia memutuskan malam ini menjelaskan semua kesalah pahaman ini.

Dia sekarang sudah tidak bisa tidak mengakui perasaannya ini, dalam otaknya penuh dengan bayangan Charlie Xi?? Dia tidak ingin disalah pahamin terus.

Sambil berpikir, dia langsung naik kelantai dua.

Dengan perasaan yang gugup mengetok pintunya, tok tok tok.

Dilorong itu hanya terdengar suara ketokan pintu, beberapa saat kemudian, didalam tidak terdengar suara apapun, dimata Lavenia Luo penuh dengan ketidak berdayaan, tidak terpikirkan olehnya dia bisa semarah ini. Bahkan tidak memberi respon sama sekali.

Menghela nafasnya, dia langsung mendorong pintunya, bagaimanapun hari ini harus menjelaskannya!

Masuk kedalam kamar, menyadari tidak ada seorangpun didalam, dia sama sekali tidak ada dalam kamarnya?

Tertegun sesaat, Lavenia Luo mengerutkan alisnya, mencari kesemua ruangan di lantai dua,tetap saja tidak menemukan dia.

Sampai kelantai bawah, kebetulan melihat pengurus rumah, segera memanggilnya : “Charlie hari ini tidak pulang?”

“Nona Luo, Tuan sore ini pergi dinas keluar kota B, tidak bilang kapan pulang. “Pengurus rumah berhenti sejenak dan memberikan hormat kepada Lavenia Luo.

“baiklah,kamu lanjutkan kerjaanmu saja.” Lavenia Luo sedikit menganggukan kepala, dengan linglung kembali kekamarnya.

Kesedihan dalam matanya, duduk dikasurnya dan melamun??

Beberapa saat kemudian, dia mengambil hpnya, berpikir sesaat, lalu memutuskan untuk menelponnya.

“tut tut tut.”

Mendengar suara teleponnya yang tidak bisa dihubungi, Lavenia Luo terus menerus menelponnya berkali kali, tetapi tetap saja tidak aktif.

Tersenyum dingin sesaat, sepertinya dia benaran marah, sampai tidak mau angkat teleponnya.

Ini pertama kalinya dia merasakan perasaan seperti ini. Penuh kepahitan dan tidak tahu harus berbuat apa?

Secara tidak sengaja, melihat nama Justin Ma, mengingatkannya pada kejadian tadi sore. Dia mungkin sudah bisa melihatnya?

Saat ini masalah dia dengan Justin Ma sudah sangat jelas, sepertinya kerja sama dengan perusahaan Hua Yue juga harus kembali dipertimbangkan lagi?

Diwaktu bersamaan ini, jalan bar yang dipenuhi lampu.

Sebuah bayangan yang tinggi, penuh dengan bau bir,mabuk dan berjalan dijalanan, penuh rasa sakit.

Sejak Justin Ma meninggalkan Perusahaan Luo. Langsung pergi ke Bar, gila gila an minum bir, siapapun tidak bisa menasehatinya?? Sampai langit sudah gelap, dia baru meninggalkan tempat itu.

“pergi! Lepasin aku!”

Saat melewati sebuah gang,tiba tiba mendengar suara teriakan wanita, dan ada suara orang lain juga.

Pandangan dimatanya seketika berubah. Justin Ma berkelahi disaat mabuk seperti ini, ditambah lagi emosinya lagi tidak baik. Mereka termasuk sial!

Memasuki gang kecil itu, lampu yang menerangi, Justin Ma melihat tiga pria yang bertenaga kuat. Sedang menarik seorang wanita yang memakai rok merah, wajah dan senyuman yang kejam.

“Apa yang sedang kalian lakukan!” Justin Ma berteriak dengan emosi, menatap mereka dengan tatapan yang dingin.

Mendengar suara dia, pria bertenaga kuat itu melihat kearahnya, melihatnya kondisinya yang seperti itu masih mau menjadi pahlawan kesiangan.

“Cepat pergi! Jangan ikut campur dengan urusan kami!”

Selesai berbicara, tiga pria bertenaga itu sama sekali tidak menghiraukan keberadaannya, membalikkan badannya dan lanjut merobek rok wanita itu.

Tanpa disadari,perkataan itu membuat Justin Ma seketika sadar, dia mengambil sebuah papan disampingnya dan lari kearah mereka,dengan marah berteriak: “lepaskan dia!”

Pria bertenaga itu dengan sangat emosi membalikkan badannya. Sesaat menggenggam lengannya, dengan sangat keras memukuli bagian perutnya.

“aaaaa!”

Rasa yang sangat sakit itu membuat Justin Ma tergelentang di jalanan, memegang perutnya, wajah pucat.

“jiaaahh! Sampah masih mau menyelamatkan orang lain?” pria bertenaga itu menertawakannya, lalu menyuruh kedua temannya : “Bawa pergi!”

“baik.” Kedua orang itu menjawabnya, memegang dua lengan wanita itu lalu ingin membawa nya pergi.

Tidak ada satupun orang yang berada disana melihat matanya yang penuh tatapan dingin itu.

“Kalian cepat lepaskan dia! Aku sudah lapor polisi! Polisi sebentar lagi akan sampai!”

Justin Ma menggigit giginya dan disaat itu sudah setengah sadar dari mabuknya. Bagaimana bisa membiarkan mereka membawa seorang wanita pergi didepan matanya.

“Terlalu ikut campur urusan orang lain!” wajah pria bertenaga itu seketika berubah, mengambil sebuah tongkat,dipenuhi amarah dan berjalan kearah Justin Ma, memukuli Justin Ma dengan keras menggunakan tongkat itu.

Melihat tongkat yang sebesar lengannya itu memukuli dirinya sendiri, Justin Ma menutup matanya dan menggunakan tangannya menutupi kepalanya.

Sesaat tidak ada rasa sakit sama sekali ditubuhnya? Apa yang terjadi?

“Aaaaaa!”

Mendengar suara teriakan sakit, barulah pelan pelan membuka matanya, melihat tiga pria bertenaga itu memegang badannya dan mengeluh sakit, dan tergelentang dijalan.

Justin Ma sesaat tertegun, tidak jelas apa yang terjadi, saat ini, dia tiba tiba menyadari wanita yang memakai rok berwarna merah itu berdiri disamping.

Wajah yang tidak mempunyai ekspresi itu, kedua pipi memerah, tatapan matanya yang penuh amarah, membuat orang tidak berani menatapnya.

Dalam hatinya gugup dan mempunyai pikiran menebak, jangan jangan orang orang ini dipukuli dia? Lelucon apaan ini!

“Kamu?” Justin Ma baru saja ingin bertanya, melihat dia malah berjalan mundur selangkah.

Sedikit terkejut, apa mungkin dia terluka juga?

Dia memegang perutnya yang tidak terlalu sakit lagi dan berdiri, buru buru berjalan kearahnya: “kamu tidak apa apa kan?”

Wanita itu melihatnya, menatapnya dengan penuh kebingungan.

Mengerutkan alisnya, Justin Ma merasa kondisi dia sepertinya tidak stabil : “woii? Kamu kenapa?”

Wanita itu mengkedip kedipkan matanya, dengan teliti melihatnya dari atas sampai bawah, lalu memukuli dia sampai pingsan.

Sebelum Justin Ma pingsan,dia mendengar wanita itu seperti berkata: “Maaf, kamu saja!”

Setelah dia kehilangan kesadaran, wanita itu berkata dengan suara kecil dan menekan tombol yang ada dikerah bajunya : “sudah beres, segera kesini bereskan semuanya, besok jangan cari aku lagi!”

Baru selesai mengakatannya, dia langsung mematikan tombol itu, langsung membawa Justin Ma ke hotel terdekat.

Kening yang bersinar itu dipenuhi keringat,bibir yang merah,dan nafasnya yang terengah engah??

Astaga! Beraninya menentang dia! Tunggu kondisi dia stabil,tidak akan melepaskannya!

Setelah sampai di hotel, membuka sebuah kamar, meletakkan Justin Ma di kasur, bibir yang merah itu, keningnya dipenuhi keringat, menundukkan kepalanya melihat Justin Ma, merasa bersalah, menghela nafas dan berkata : “Maaf,aku akan membalas kebaikanmu!”

Selesai mengatakannya, dia tanpa ragu melepas baju Justin Ma, panas disekujur tubuhnya membuat dia tidak bisa berpikir jernih, beberapa saat juga tidak bisa membuka bajunya, wanita itu tidak sabar lagi dan memegang kedua sisi kemeja itu dan merobeknya.

Suara robekan bajunya, bajunya seketika terbuka, tanpa keraguan,wanita itu menempel kebadannya??

Tidak lama kemudian, terdengar suara gumaman dari dalam kamar itu?

Malam itu masih sangat panjang? Wajah yang bersih itu tanpa ekspresi, kedua pipinya yang merah merona,tatapannya yang tajam dan dingin,membuat orang tidak berani menatapnya.

Dalam hatinya gugup dan mempunyai pikiran menebak, jangan jangan orang orang ini dipukuli dia? Lelucon apaan ini!

“kamu?” Justin Ma baru saja ingin bertanya, melihat dia malah berjalan mundur selangkah.

Sedikit terkejut, apa mungkin dia terluka juga?

Dia memegang perutnya yang tidak terlalu sakit lagi dan berdiri, buru buru berjalan kearahnya: “kamu tidak apa apa kan?”

Wanita itu melihatnya, menatapnya dengan penuh kebingungan.

Mengerutkan alisnya, Justin Ma merasa kondisi dia sepertinya tidak stabil : “woii? Kamu kenapa?”

Wanita itu mengkedip kedipkan matanya, dengan teliti melihatnya dari atas sampai bawah, lalu memukuli dia sampai pingsan.

Sebelum Justin Ma pingsan,dia mendengar wanita itu seperti berkata: “Maaf, kamu saja!”

Setelah dia kehilangan kesadaran, wanita itu berkata dengan suara kecil dan menekan tombol yang ada dikerah bajunya : “sudah beres, segera kesini bereskan semuanya, besok jangan cari aku lagi!”

Baru selesai mengakatannya, dia langsung mematikan tombol itu, langsung membawa Justin Ma ke hotel terdekat.

Kening yang bersinar itu dipenuhi keringat,bibir yang merah,dan nafasnya yang terengah engah??

Astaga! Beraninya menentang dia! Tunggu kondisi dia stabil,tidak akan melepaskan Justin Ma!

Setelah sampai di hotel, membuka sebuah kamar, meletakkan Justin Ma di kasur, bibir yang merah itu, keningnya dipenuhi keringat, menundukkan kepalanya melihat Justin Ma, merasa bersalah, menghela nafas dan berkata : “Maaf,aku akan membalas kebaikanmu!”

Selesai mengatakannya, dia tanpa ragu melepas baju Justin Ma, panas disekujur tubuhnya membuat dia tidak bisa berpikir jernih, beberapa saat juga tidak bisa membuka bajunya, wanita itu tidak sabar lagi dan memegang kedua sisi kemeja itu dan merobeknya.

Suara robekan bajunya, bajunya seketika terbuka, tanpa keraguan,wanita itu menempel kebadannya??

Tidak lama kemudian, terdengar suara gumaman dari dalam kamar itu?

Malam masih sangat panjang??

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu