Love From Arrogant CEO - Bab 328 Kejutan Janin

"Sudah senang, kan? Sini makan." Charlie Xi mengulurkan telapak tangannya ke arah Lavenia.

Tanpa maju, Lavenia Luo menatapnya dengan waspada: "Kamu yakin takkan menggangguku?"

Dia tak ingin kembali dikejutkan secara tiba-tiba lagi, sungguh memalukan.

"Tenanglah, sekarang yang penting adalah makan, memangnya kamu ingin melaparkan bayi kita?" Charlie Xi melirik sekilas perut Lavenia dan berkata dengan santai.

Mendengar itu, tanpa sadar Lavenia mengelus-elus perutnya. Setelah ragu untuk sesaat, dengan patuh berjalan ke arahnya.

Telapak tangan Charlie Xi seketika menggenggam erat tangan Lavenia. Sepuluh jari itu saling bertautan, menyeringai dan mendekatinya, sengaja menakutkannya: "Kali ini kamu takkan bisa kabur."

"Kamu sudah bilang takkan mengangguku." mata Lavenia Luo mendadak melebar. Menatapnya dengan polos dan rasa dirugikan.

Tak kuasa tertawa dan mengusap-usap rambut Lavenia yang lembut itu: "Hanya menggodamu, si bodoh kecil."

Saat ini, Sekertaris Yin mengetuk pintu dan masuk ke dalam sambil membawakan sarapan. Membawakan sarapan kesukaan Lavenia Luo di tangannya.

Menata sarapan itu di atas meja, melihat model sarapan itu, mata Lavenia Luo seketika berbinar: "Ini kok sama dengan buatan kepala koki?"

Sarapan yang paling disukainya adalah masakan buatan koki Istana Malige, benar-benar menggugah selera.

"Ini dibuat oleh kepala koki tadi pagi, kemarin Tuan Muda yang memerintahkannya." Sekertaris Yin berkata dengan wajah serius.

Mata Lavenia Luo berkedip dengan takjub, mengalihkan pandangannya kepada Charlie Xi, perasaan hangat mengalir di dalam lubuk hatinya.

Lavenia hanya dirawat satu hari di rumah sakit, Charlie bahkan memperhatikan hal kecil seperti ini.

Setelah Sekertaris Yin keluar, seketika Charlie Xi mengubah pandangannya langsung mendapati Lavenia yang sedang menatap dirinya, menertawainya sambil bersenda gurau: "Lihat sampai bodoh?"

Wajahnya berkedut, menyalahinya dengan memberinya tatapan kosong: "Tidak."

Menyangkalnya tanpa berpikir panjang, Lavenia membalikkan tubuhnya untuk duduk di kursi dan memakan sarapannya dengan patuh.

Sebuah senyuman terpampang di bagian bawah matanya, Charlie Xi makan dengan bahagia. Antara dua orang tersebut memancarkan manis dan hangat??

Selesai sarapan, dokter datang untuk mengecek kondisi Lavenia Luo.

Dokter juga melakukan USG pada Lavenia untuk mengecek kondisi bayi.

Ini adalah kali pertama Charlie Xi melihat anaknya sendiri, foto hasil USG tempo lalu tak sengaja terbuang oleh Lavenia.

Janin yang mendekati lima bulan, baik struktur luar maupun prototipe pun jauh lebih jelas daripada sebelumnya.

Waktu itu Lavenia Luo sudah mengetahui mana bagian kaki dan tangan sang anak, sambil tersenyum memberikan penjelasan kepada Charlie Xi yang ada di sampingnya: "Ini adalah tangan bayi kita, yang ini kakinya. Namun kali ini sepertinya sudah pindah posisi, waktu itu saat melakukan USG, posisinya berbeda dengan yang sekarang."

Keraguan terlintas di mata Lavenia Luo. Dia tidak pernah belajar mengenai kedokteran, juga tidak terlalu memahaminya.

"Seiring bertumbuhnya janin, pergerakan dalam perut tidaklah statis, dia juga bisa bermain??" Dokter menjelaskan dengan lembut: "Terlebih lagi dalam masa pertumbuhan janin, sang ayah juga perlu banyak berinteraksi dengan sang bayi."

"Dengar tidak? Dokter bilang aku perlu banyak berinteraksi dengan bayiku, kedepannya tak boleh menghindariku lagi." Charlie Xi tersenyum, dengan alis yang terangkat dan memandang Lavenia.

Pipinya memerah, Lavenia Luo menyandarkan kepalanya: "Tahu."

Lavenia tak pernah menghindarinya, hanya saja pria ini tiap kali akan selalu menggodanya, otomatis membuat Lavenia ingin menghindar.

"Pemeriksaan tiap bulan secara rutin adalah diharuskan. Harus ingat untuk datang ke rumah sakit." dokter menegaskan secara serius sebelum beranjak keluar.

"Baik, terima kasih." Lavenia Luo berterima kasih dengan sopan.

Setelah dokter keluar, Charlie Xi menaruh hasil USG itu di samping. Satu tangannya memeluk pinggang Lavenia Luo, tangan lainnya ditaruhkannya di perut Lavenia.

Lavenia Luo terburu-buru mundur, menghadang pergerakannya itu dan menatap ke arahnya: "Apa yang kamu lakukan?"

"Kata dokter aku perlu banyak-banyak berinteraksi dengan sang bayi." Charlie Xi berkata dengan natural.

Menatapnya sekilas dengan tak berdaya, Lavenia Luo juga tidak menghindar lagi.

Charlie Xi tersenyum puas, dengan gembira menempelkan tangannya ke bagian perut Lavenia yang sedikit menonjol itu. Awalnya tidak terlalu memperdulikannya, namun mendadak telapakn tangannya sedikit bergerak, seperti ada sesuatu yang menendangnya.

Suatu perasaan yang mendalam mencuat seketika. Matanya yang mendaalm itu memancarkan keterkejutan.

"Lavenia, bayinya menendang aku, apakah membuktikan bahwa dia bisa merasakan aku?" Charlie Xi sangat berbahagia seperti seorang anak kecil yang baru mendapatkan mainan baru. Bagaimanapun ini adalah kali pertama Charlie sebagai seorang ayah, juga pertama kalinya merasakan perasaan yang luar biasa seperti ini akibat pergerakan janin.

Dalam hatinya merasa sedikit banga, itu adalah putranya sendiri yang sedang berinteraksi dengannya.

Melihat Charlie yang sungguh terkesima seperti itu, seketika hati Lavenia Luo melembut: "Kamu adalah ayahnya, terhubung oleh satu darah dengan dia, tentu bisa merasakan kamu."

Teringat dokter pernah mengatakannya sebelumnya. Janin setelah tiga bulan telah mengembangkan kecerdasannya, bisa merasakan perasaan yang dirasakan ibunya. Orang terdekatnya adalah Charlie Xi, dia tentu juga bisa meresponnya.

Mendengar itu, hati Charlie Xi semakin berbahagia, menjulurkan tangan dan mengusap pipi Lavenia dengan tatapan yang penuh kasih sayang.

Menatap matanya yang lembut itu seperti mampu menenggelamkan matanya, Lavenia Luo sedikit malu dan mengalihkan pandangannya, dengan lembut meraba perutnya. Dengan santai bertanya: "Kamu lebih suka anak cowok atau cewek?"

Bagi Lavenia, mau itu anak cowok ataupun cewek tetaplah bayi yang dikandungnya selama sepuluh bulan, dia sama sekali tak memperdulikan hal itu. Namun dia ingin tahu apa pendapat Charlie, dia sedikit khawatir kalau Charlie mungkin takkan menyukai anak cewek.

Seolah menyadari akan kegelisahan Lavenia, Charlie Xi memeluknya dan memberi kecupan di keningnya. Dengan tulus berkata: "Mau anak cowok ataupun cewek tetaplah anak kita. Yang kamu lahirkan, aku tentu menyukainya."

Setelah mempertimbangkan dengan cermat, mata Charlie Xi terukir sebuah senyuman: "Kalau itu anak cowok, kami ayah dan anak akan melindungimu secara bersama, kalau anak cewek, aku sebagai ayah juga akan melindungi kalian ibu dan anak ini."

Perkataan romantis yang serius dan hangat ini bergema, membuat hati Lavenia Luo tersentuh. Tak kuasa bersandar ke bahu Charlie dan merangkul pergelangan tangannya.

Timbul perasaan manis di dalam lubuk hatinya, Lavenia bisa merasakan ketulusan Charlie. Bisa bertemu dengan Charlie, benar-benar suatu keberuntungan terbesar??

Saat ini, pintu kamar rawat mendadak dibuka, dengan suara yang gugup berkata: "Kakak ipar! Kamu tidak apa-apa, kan?"

Adeline Xi terburu-buru menerobos masuk, mendapati kedua orang tersebut yang saling berpelukan satu sama lain di atas sofa, aroma cinta yang manis seperti meliputi di sekitar.

Tanpa sadar menutup matanya, sengaja membuka kedua jarinya dan memperlihatkan satu mata dan menatap dua orang tersebut diam-diam, pura-pura malu: "Aduh! Di siang bolong seperti ini, kalian bercinta seperti ini, sungguh bagus?"

Melihat kedatangannya, Lavenia Luo tanpa sadar keluar dari pelukan Charlie Xi, pipinya yang putih itu tanpa sadar memerah.

Meski Adeline Xi adalah adiknya, namun masih merasa sungkan untuk berintim seperti ini di hadapannya.

"Adeline, kamu kok tiba-tiba datang?" bukankah dia harusnya menjaga Justin Ma?

Melihat kedua orang itu yang telah berpisah, Adeline Xi segera melepaskan tangannya, bergegas ke sisi Lavenia Luo. Dengan khawatir bertanya: "Kakak ipar, bagaimana keadaanmu? Tadi pagi aku melihat di internet bahwa kamu terjadi kecelakaan saat konferensi pers, makanya tahu bahwa kamu telah dirawat di rumah sakit."

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu